Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini : YESAYA 56:4-7
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
- Orang-orang asing yang bagaimana, yang akan memperoleh janji Tuhan?
- Kemana Tuhan akan membawa umat pilihan-Nya itu pergi?
Yesaya 56:6, 7a Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.
Allah dalam kedaulatan-Nya telah memilih Israel sebagai umat pilihan-Nya.
Diawali dengan memanggil Abraham dari Ur, kemudian di masa tua, Abraham melahirkan Ishak.
Selanjutnya Ishak melahirkan Esau dan Yakub.
Tetapi Allah menetapkan Yakublah yang akan diberkati hingga keturunannya melahirkan Juru Selamat.
Setelah melalui masa pembentukan yang lama, akhirnya Allah mengubah nama Yakub menjadi Israel.
Israel inilah yang kemudian menjadi bangsa istimewa, bahkan hingga saat ini.
Tetapi janji keselamatan itu bukan hanya diwartakan bagi umat Israel, Allah justru mengutus Rasul Paulus untuk pergi ke orang-orang asing, non-Yahudi, agar mereka juga mendengar kabar baik, Injil Keselamatan.
Kita yang saat ini adalah bagian kecil dari ”orang-orang asing” yang akhirnya memperoleh pengampunan dosa.
Allah ingin agar kita menjadi orang-orang yang memuliakan Allah dalam hidup kita.
Kita dapat memuliakan Allah, jika kita juga beroleh anugerah untuk dibawa ke gunung-Nya yang kudus.
Dan di gunung itu Tuhan akan memberi kesukaan pada kita.
Bukan kesukaan atau kegembiraan atas hal-hal yang duniawi dan sementara.
Tetapi kesukaan untuk berdoa!
Pada jaman modern seperti sekarang ini, mungkin hal itu bukanlah kesukaan atau hobi yang dicari orang.
Ya, banyak orang lebih menyukai rekreasi, browsing di internet, update status di media sosial, atau yang lainnya, dibandingkan dengan kesukaan berdialog dengan Tuhan di rumah doa-Nya.
Tetapi sukacita sejati adalah ketika kita dapat bersekutu dengan akrab, intim, bersama dengan Tuhan di ruang doa kita.
Itulah sebabnya Pemazmur menyatakan, ”Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.” (Mazmur 84:11)
Saudara, marilah kita perbarui kesukaan kita dengan lebih banyak waktu yang kita luangkan untuk bersekutu dengan Tuhan sang Pencipta.
Dengarkan suara-Nya yang lembut, dengarkan arahan-Nya memimpin hidup kita sepanjang tahun yang baru ini.