Selasa, 25 Februari 2025

DIBAPTIS DALAM KEMATIAN-NYA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 6:3-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 6:3.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dalam kematian siapakah kita yang percaya kepada Yesus telah dibaptis?
  2. Hal-hal apakah yang kita alami ketika kita telah dibaptis dalam kematian Yesus?
  3. Kehidupan yang bagaimanakah yang kita alami ketika kita telah dibaptis dalam kematian Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Alkitab berkata manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah yang menyebabkan manusia mengalami maut.

Dosa yang membawa maut itu dikerjakan oleh iblis, namun kematian Yesus telah memusnahkan kuasa iblis.

“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.” (Ibrani 2:14-15).

Ketika Yesus memusnahkan kuasa iblis maka kuasa dosa atas manusia juga dibinasakan sehingga dapat hidup menang atas dosa dan hidup tidak bercela di hadapan Allah.

“Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.” (Kolose 1:21-22).

Untuk mengalami karya kematian Yesus maka bagi setiap orang yang percaya harus memahami bahwa mereka harus dibaptis dalam kematian Yesus supaya ketika Yesus mati di kayu salib dan kemudian dibangkitkan maka kita dibangkitkan dan memiliki kehidupan dari Yesus sendiri.

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” (Roma 6:3-4).

“karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.” (Kolose 2:12).

Dan kita harus memahami bahwa ketika kita lahir baru dan percaya kepada Yesus maka hidup kita dimiliki oleh Yesus, artinya kita mati terhadap dosa, mati terhadap keinginan berbuat dosa dan sepenuhnya dimiliki oleh Yesus ketika kita dibaptis dalam kematian Yesus sehingga kita tidak diperhamba oleh dosa dan memiliki kehidupan Kristus dan memuliakan Allah.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara terhadap kematian Yesus dalam hidup saudara sehingga dapat menang atas dosa dan hidup tidak bercacat cela.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 33-34

Senin, 24 Februari 2025

HIDUP YANG MENJADI TELADAN BAGI JEMAAT

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 3:17-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 3:17.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Di dalam kehidupan gereja maka siapakah yang harus kita teladani dan perhatikan?
  2. Pemimpin yang bagaimanakah yang perlu kita waspadai dan hindari di dalam gereja?
  3. Menurut saudara apakah ciri-ciri dari pemimpin yang harus kita teladani?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Di dalam gereja lokal atau rumah Tuhan selalu ada pemimpin jemaat dan jemaat.

Pemimpin tidak hanya memiliki posisi sebagai pemimpin tetapi mereka juga harus berfungsi.

Dan dalam hal fungsi maka pemimpin harus menjadi teladan bagi jemaat dan dalam teladan ini maka pemimpin harus sudah meneladani kehidupan dari Yesus.

“Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” (I Korintus 11:1).

”Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!” (I Korintus 4:16).

Rasul Paulus mengajarkan bahwa seorang pemimpin yang menjadi teladan ketika mereka telah meneladani kehidupan Yesus dimana mereka telah menghidupi prinsip-prinsip yang dimiliki oleh Yesus, diantaranya:

  1. Mereka hanya mau mengenal Yesus sebagai kebutuhan yang utama dalam hidup mereka.
    ”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.” (Filipi 3:10).
  2. Mereka telah menghidupi kehidupan Yesus dalam segala aspek hidup mereka sehingga Yesus yang terlihat dalam hidup mereka.
    ”Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:20).
  3. Mereka telah mengalami kehidupan yang mengosongkan diri mereka dan telah diisi oleh pikiran dan perasaan Yesus.
    ”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” (Filipi 2:5-7).

Pemimpin yang kita teladani yang telah menghidupi kehidupan Yesus maka mereka memiliki kehidupan Yesus dan teladan itulah yang kita tularkan kepada seluruh jemaat.

”Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.” (II Timotius 3:10).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara teladan apakah yang sudah saudara hidupi melalui pemimpinmu!

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 31-32

Minggu, 23 Februari 2025

PERSEKUTUAN DALAM PENDERITAAN KRISTUS

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 3:10-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 3:10.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal-hal apakah yang harus menjadi kerinduan dalam diri kita agar kita dapat menjadi serupa dengan Yesus dalam kematian-Nya?
  2. Apakah yang akan kita alami ketika kita selalu mengalami keserupaan dengan Yesus dalam kematian-Nya?
  3. Apakah yang harus menjadi tekad kita agar panggilan Tuhan direalisasikan dalam hidup kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika Yesus ada di dunia ini Dia mengalami kematian dan kebangkitan dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan sebelum kematian-Nya Dia banyak mengalami penderitaan.

Penderitaan-Nya membawa Dia dimuliakan oleh Bapa.

Peristiwa kelahiran kembali yang kita alami melalui kepercayaan kita kepada kematian dan kebangkitan Yesus serta menerima Dia dalam hati kita membuat kita punya pemahaman bahwa hidup kita bukan milik kita lagi melainkan milik Kristus.

Kepemilikan Yesus terhadap hidup kita harus dimulai dengan cara memahami bahwa kita harus dibaptis dalam kematian Yesus.

“Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:19-20).

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.” (Galatia 6:3, 6-8).

Pengakuan kematian dan kebangkitan Yesus di dalam hidup kita harus terjadi setiap hari dan bukan hanya ketika kita mengalami kelahiran kembali.

Oleh sebab itu, kita harus hidup dalam persekutuan dengan kematian Yesus melalui penyangkalan diri dan pikul salib.

”Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24).

”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Matius 10:38).

”Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa.” (I Petrus 4:1).

Dengan senantiasa bersekutu dalam penderitaan Yesus maka kita selalu hidup dalam kematian Yesus, dengan demikian kita berhak dengan kebangkitan Yesus dalam hidup kita dan senantiasa mengalami kehidupan Yesus Kristus setiap saat.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat senantiasa bersekutu dalam penderitaan Yesus melalui penyangkalan diri dan pikul salib!

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 28-30

Sabtu, 22 Februari 2025

MEMBUAT KEPUTUSAN BERSAMA ROH KUDUS

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 15:27-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 15:28.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Untuk kebutuhan yang strategis bagi pekerjaan Tuhan dan gereja mula-mula maka keputusan dari siapakah yang mereka harus jalankan?
  2. Bersama dengan siapakah rasul-rasul mengambil keputusan tersebut?
  3. Hal apakah yang akan dialami oleh jemaat ketika keputusan dari rasul-rasul dilakukan dengan pimpinan dari Roh Kudus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu diperhadapkan untuk mengambil keputusan setiap saat dalam berbagai hal, diantaranya untuk pekerjaan, pernikahan, persoalan keluarga, pelayanan, keuangan dimana kadangkala kita harus mengambil keputusan melalui berbagai pertimbangan.

Dari pengalaman yang ada tidak sedikit diantara kita yang mengalami kegagalan ketika mengambil keputusan untuk persoalan-persoalan yang kita hadapi dan berakhir dengan sebuah keputusasaan.

Tuhan sedang mengajarkan kita suatu pola untuk mengambil keputusan dengan cara mengandalkan Tuhan sehingga setiap keputusan yang kita ambil selalu melalui pertolongan dari Roh Kudus sehingga dilahirkanlah istilah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami.

Roh Kudus yang menanamkan penyataan-Nya dalam hati kita untuk segala hal yang kita putuskan dan tentunya pernyataan tersebut adalah dari Bapa melalui suara Roh Kudus.

“Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.” (I Korintus 2:10-12).

Dan Tuhan akan menyatakan keputusan-Nya kepada kita melalui hikmat-Nya yang ditanamkan di dalam hati kita.

”Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” (I Korintus 2:13-14).

Jadi kita harus berjalan dalam hikmat Tuhan dan hikmat Tuhan itu selalu kita peroleh dari setiap pergaulan kita dengan Firman Tuhan dengan cara membaca, mendengar, merenungkan, memperkatakan serta mendoakan Firman Tuhan, sehingga melalui Firman Tuhan berbicara kepada kita itulah Allah menyatakan kehendak-Nya dan kita setiap saat selalu memutuskan segala sesuatu dengan tepat.

Dan Allah mendesak kita untuk meminta hikmat kepada-Nya agar dalam segala hal keputusan yang kita ambil selalu berdasarkan pimpinan Roh Kudus.

”Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5).

Oleh karena itu marilah kita senantiasa membangun persekutuan yang dalam dengan Firman Tuhan sehingga hati kita senantiasa diisi oleh Firman-Nya dan dapat mengambil keputusan dengan pertolongan Roh Kudus.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana Roh Kudus selalu menolong saudara dalam mengambil keputusan dalam segala hal!

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 26-27

Jumat, 21 Februari 2025

ROH KUDUS YANG MENGARAHKAN PERJALANAN

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 13:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 13:2.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang mengarahkan Barnabas dan Saulus untuk berangkat ke Seleukia dan ke Siprus?
  2. Pada saat apakah Roh Kudus mengarahkan nabi dan pengajar yang berada di Antiokhia?
  3. Apakah bentuk arahan dari Roh Kudus ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus berkata bahwa Ia akan memberikan Roh Kudus-Nya kepada kita untuk menyertai seluruh kehidupan kita, bagi setiap kita yang sungguh-sungguh mengasihi Dia.

”Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:15-17).

Selain sebagai Penolong, Roh Kudus juga berperan untuk memimpin kita di dalam seluruh kebenaran yang membuat kita dapat memahami jalan-jalan serta tuntunan Tuhan.

”Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.” (Yohanes 16:13-14).

Roh Kudus akan menyertai kita, menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran dan menyatakan jalan-jalan-Nya kepada kita dan bagian kita adalah terus membangun kehidupan yang terhubung dengan Roh Kudus diantaranya adalah kehidupan yang beribadah kepada Tuhan melalui doa, pujian penyembahan serta berpuasa sampai Roh Kudus dapat berkata-kata kepada kita.

”Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” (Kisah Para Rasul 13:2).

Ketika kita berdoa, memuji dan menyembah kepada Tuhan maka Tuhan sendiri akan melimpahkan kekuatan serta jalan-jalan-Nya bagi kita, dimana Dia akan membalas doa kita dengan cara menyatakan jalan-jalan-Nya kepada kita.

”Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:6).

Demikian juga ketika kita berpuasa maka Ia akan menyatakan jalan-jalan dan petunjuk-petunjuk-Nya untuk kehidupan kita dimana dalam hal berpuasa, ketika kita merendahkan diri, maka Tuhan akan membuat pemulihan terjadi, sehingga Dia akan mengarahkan kita kepada jalan-jalan-Nya bagi kehidupan kita dalam pekerjaan, pelayanan, keluarga dan pergaulan serta kehidupan sehari-hari.

”Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (II Tawarikh 7:14).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana Tuhan mengarahkan jalan-jalan-Nya ketika saudara membangun persekutuan dengan Dia melalui doa, pujian dan penyembahan serta puasa!

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 23-25

Kamis, 20 Februari 2025

ROH KUDUS MENGUATKAN DAN MENEGUHKAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 3:16-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah doa Paulus untuk jemaat di Efesus?
  2. Setelah meminta supaya jemaat Efesus memahami kasih, apalagi yang didoakan Paulus?
  3. Apakah perbedaan memahami dan mengenal kasih Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” (Efesus 3:19).

Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus adalah salah satu surat yang tidak didasari adanya masalah dalam jemaat di Efesus.

Surat-surat Rasul Paulus lainnya ditulis sebagai jawaban atas masalah-masalah dalam jemaat.

Tujuan Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Efesus adalah kerinduan agar jemaat bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat dan pernyataan Bapa yang mulia.

Paulus dengan sungguh-sungguh menginginkan agar hidup  jemaat layak di hadapan Tuhan Yesus.

Oleh karena itu, Paulus berusaha menguatkan iman dan dasar rohani jemaat dengan menyatakan maksud kekal Allah dalam penebusan oleh Kristus.

Doa Paulus untuk jemaat adalah

1) supaya Kristus diam di dalam kehidupan jemaat, 2) supaya jemaat memahami kasih Allah, 3) supaya jemaat mengenal kasih yang melampaui segala akal dan pada akhirnya 4) Supaya jemaat dipenuhi dalam kepenuhan Allah.

Seperti itulah urutan pertumbuhan orang percaya, menerima Kristus, bertumbuh dalam pemahaman akan Kristus, bertumbuh dalam pengenalan atau pengalaman bersama Kristus dan mengalami kepenuhan Allah.

Dalam proses pertumbuhan itu Roh Kudus yang akan berperan, mulai dari awal sampai akhir, meneguhkan dan menguatkan.

Memahami kasih Allah. Memahami adalah awal dari proses iman.

Memahami berkaitan dengan pengetahuan kepada kebenaran firman.

Melalui pengetahuan terhadap kasih Allah, maka terjadi pembaharuan budi -Roma 12:2.

Melalui pemahaman akan firman Tuhan, kita sedang berusaha untuk memiliki pikiran yang di atas -Kolose 3:2. 

Jadi, belajar Alkitab dengan sungguh-sungguh adalah bagian penting dari proses pertumbuhan.

Ingatlah bahwa iman itu dimulai dari mendengar firman Allah.

Mengenal Kasih Allah. Pemahaman kepada kasih Allah harus dilanjutkan dengan mengenal kasih Allah.

Mengenal kasih Allah berarti pengetahuan akan kasih Allah berubah menjadi pengalaman.

Awalnya tahu, tetapi kemudian mengalami, sekalipun kasih itu melampaui akal budi.

Pengalaman rohani adalah bagian penting untuk terus bertumbuh.

Dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah. Setiap pertumbuhan iman menuju kepada satu titik, kita mengalami kepenuhan Allah.

Kita memiliki Karakter Allah dan kita memiliki kuasa Allah.

Kehadiran Allah nyata dalam hidup kita, dan dilihat orang-orang di sekitar kita.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya kehadiran Allah dirasakan dan dialami kemudian dipancarkan kepada orang lain.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 21-22

Rabu, 19 Februari 2025

PERSEKUTUAN ROH KUDUS MENYERTAI KITA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 13:11-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Paulus selalu mengakhiri suratnya dengan kalimat “kasih karunia…menyertai kamu”?
  2. Mengapa Dalam 2 Korintus 13:13 Paulus menambahkan kalimat “Persekutuan Roh Kudus”?
  3. Apa yang dimaksud dengan “Persekutuan Roh Kudus Menyertai kita”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” (2 Korintus 3:13).

Rasul Paulus dipilih Tuhan untuk menjadi Rasul bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. 

Rasul Paulus yang pada mulanya sangat membenci orang Kristen dipakai Tuhan untuk menjadi pembawa kabar baik bagi dunia.

Kalau memperhatikan Alkitab Perjanjian baru, 13 kitab ditulis melalui Ilham Roh Kudus oleh Rasul Paulus.

Salah satu ciri yang menarik dari surat Rasul Paulus, baik kepada jemaat maupun kepada anak-anak rohaninya, adalah mengawali dan mengakhiri dengan doa berkat atau salam  yang berisi kalimat “Kasih karunia  Tuhan menyertai kamu”.

Tentu ini bukanlah kebetulan, tetapi Paulus ingin para penerima suratnya menyadari bahwa permulaan hidup orang percaya adalah karena kasih karunia, perjalanan hidup juga  karena kasih karunia demikian juga saat menyelesaikan tugas di bumi karena kasih karunia. Kita hidup dari kasih karunia kepada kasih karunia -Yohanes 1:16.

Mengerti atau memahami kasih karunia sangat penting, karena itu adalah kasih Allah, yang kita terima bukan karena kita layak, tetapi karena Allah yang Baik berinisiatif mengasihi kita tanpa syarat. 

Khusus dalam 2 Korintus 13:13, Rasul Paulus menambahkan kalimat “Persekutuan Roh Kudus” untuk melengkapi kasih itu mengalir dari Allah Tritunggal.

Kasih Allah yang sempurna itu diberikan kepada kita semua orang percaya.

Salah satu bukti kasih Allah adalah Roh Kudus di dalam kita.

Saudara, persekutuan dengan Roh Kudus adalah tanda kehidupan orang Kristen dalam penyertaan Tuhan.

Penyertaan Tuhan membuat hamba-hamba-Nya berhasil dalam kehidupannya. Ingatlah kisah Yusuf, bagaimana dia disertai Tuhan dan berhasil menjadi seorang penguasa di Mesir. 

Orang-orang yang disertai Tuhan hidup dari kemenangan yang satu kepada kemenangan yang lain. 

Tuhan Yesus disebut sebagai Imanuel, artinya Allah beserta kita.

Saudara, kita dalam persekutuan dengan Roh Kudus adalah orang-orang yang disertai Tuhan.

Sekalipun mungkin memiliki keterbatasan dan kelemahan, tapi kalau Tuhan menyertai kita, siapakah yang dapat melawan kita untuk berhasil? tidak ada.

Setiap bangun pagi, dalam saat teduh bangunlah persekutuan dengan Roh Kudus, minta pimpinan-Nya dan minta supaya dipenuhi Roh Kudus.

Deklarasikan, bahwa kita adalah orang-orang disertai Tuhan.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membangun persekutuan yang intim dengan Roh Kudus dan bagaimana menyadari Penyertaan Tuhan setiap hari.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 18-20

Selasa, 18 Februari 2025

DIUBAH MENJADI SERUPA DENGAN GAMBAR-NYA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 3:16-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud kemerdekaan karena kehadiran Roh Kudus?
  2. Apakah yang dimaksud dengan mencerminkan kemuliaan Tuhan?
  3. Bagaimanakah proses  perubahan menjadi seperti Tuhan Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar”. (2 Korintus 3:18).

Perhatikanlah fisik dan kepribadian anak-anak dalam sebuah keluarga, pasti memiliki kemiripan dengan orang tua mereka, entah ayahnya atau ibunya. 

Ada yang mirip warna kulitnya, rambutnya, matanya atau perawakannya.

Ada yang benar-benar mirip, ada juga yang mirip sebagian saja.

Ada yang mirip ayah ada yang mirip ibu, atau mirip keduanya.

Tentu saja anak-anak akan mirip orang tua mereka, sebab anak-anak mewarisi gen dari orang tua.

Seorang anak mewarisi 23 kromosom dari ayah dan 23 kromosom dari ibu dan membentuk 46 kromosom yang unik.

Orang yang percaya kepada kelahiran, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus disebut anak-anak Allah.

Oleh karena itu setiap anak-anak Allah memiliki potensi untuk menjadi serupa dengan Tuhan Yesus.

Kita adalah ciptaan baru yang mewarisi benih Ilahi, yang akan bertumbuh menjadi serupa dengan Tuhan Yesus, tentu saja melalui proses dari kemuliaan kepada kemuliaan, dari anugerah kepada anugerah setiap hari.

Seperti seorang anak yang bertumbuh dari bayi, balita, anak, remaja dan semakin dewasa.

Secara rohani anak-anak Tuhan bertumbuh menjadi semakin dewasa dan mirip Tuhan Yesus.

Supaya dapat bertumbuh dengan sehat, maka anak-anak harus dirawat dan diasuh orang tua dengan baik. 

Demikian juga kita, supaya dapat bertumbuh dengan baik dan menjadi mirip Tuhan Yesus, kita diberikan pengasuh yang akan menolong kita bertumbuh, yaitu Roh Kudus, penolong kita yang setia.

Saudara, Roh Kudus disebut juga sebagai penolong. Istilah “penolong/paraklétos” digunakan dalam Perjanjian Baru untuk menggambarkan seseorang yang dipanggil untuk membantu, mendukung, atau menjadi perantara bagi orang lain.

Dalam konteks hukum, istilah ini merujuk kepada seorang pembela atau asisten hukum.

Dalam pengertian yang lebih luas, istilah ini menandakan seorang penolong atau penghibur yang memberikan dorongan dan dukungan.

Dalam Perjanjian Baru, “paraklétos” terutama digunakan untuk menggambarkan Roh Kudus, yang bertindak sebagai penolong dan pembimbing ilahi bagi orang percaya.

Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita salah satunya adalah untuk menolong kita dan membimbing kita untuk bertumbuh menjadi semakin serupa dengan Tuhan Yesus. 

Roh Kudus memakai setiap keadaan untuk mendorong kita bertumbuh.

Oleh karena itu, jadikan pekerjaan kita, pelayanan kita, hobi kita, keluarga kita, kelompok pemuridan kita dan semua area hidup kita, menjadi sarana untuk bertumbuh dalam keserupaan dengan Tuhan Yesus.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana peranan Roh Kudus dalam menolong kita bertumbuh dalam keserupaan dengan Tuhan Yesus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 16-17

Senin, 17 Februari 2025

ROH KEBENARAN YANG MEMIMPIN KITA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 16:13-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah pekerjaan Roh Kudus dalam hidup orang percaya?
  2. Apakah ciri pekerjaan Roh Kudus?
  3. Apakah peranan Roh Kudus saat kita membaca Alkitab?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang..” (Yohanes 16:13).

Roh Kudus yang disebut juga sebagai Roh Kebenaran. yang ditugaskan untuk membimbing orang percaya ke dalam seluruh kebenaran.

Istilah ini menekankan bahwa Roh Kudus adalah sumber kebenaran yang ilahi, yang membantu orang Kristen untuk memahami dan mengenali kebenaran Allah.

Tanpa pertolongan Roh Kudus, kita tidak mungkin memahami kebenaran yang ada di dalam Alkitab.

Roh Kudus yang memberikan pewahyuan kepada para penulis Alkitab, oleh karena itu ketika kita membaca Alkitab, kita perlu meminta pertolongan Roh Kudus.

Roh Kudus tidak hanya mengajarkan kebenaran tetapi juga mengungkapkan kebenaran melalui pengertian, pengajaran, dan penuntunan dalam kehidupan sehari-hari.

Dia membuka mata kita untuk melihat dan memahami firman Tuhan, serta membantu kita menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Dalam konteks ini, “roh kebenaran” menunjukkan peran Roh Kudus sebagai pengajar dan penuntun yang setia, yang selalu mengarahkan kita kepada kebenaran yang terdapat dalam Kristus.

Saudara, ingatlah bahwa Roh Kudus adalah Pribadi, khususnya pribadi Allah Tritunggal.

Sebagai Pribadi, maka saat itu berhubungan dengan Roh Kudus, kita datang kepada Pribadi Allah.

Sebagai pribadi, Roh Kudus juga dapat merasakan sukacita atau dukacita.

Oleh karena itu dalam Efesus 4:30 dikatakan “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.”

Kita perlu menyapa Roh Kudus, mendengarkan suara-Nya.  Roh Kudus dapat berduka saat kita tidak mau mendengarkan tuntunan-Nya.

Roh Kudus berduka saat kita membaca Alkitab dan menafsirkan tidak sesuai dengan kebenaran.

Roh Kudus bersuka cita saat kita taat kepada pimpinan-Nya.

Saudara, Alkitab berisi kebenaran-kebenaran yang bersifat umum.

Kita diajarkan untuk melakukan kebenaran-kebenaran tersebut.

Namun ada juga tuntunan yang tidak tercantum di dalam Alkitab, hal-hal yang sifatnya spesifik untuk kita lakukan; misalnya di mana kita harus melayani, siapa yang harus dikunjungi, siapa yang harus didoakan, dan keputusan-keputusan lain dalam keseharian hidup kita.

Oleh karena itu, sebagai anak-anak Allah, kita hidup dipimpin oleh Roh Allah di dalam kita.

Bagaimana kita mengalami pimpinan atau tuntunan Roh Kudus? Ada berbagai cara Roh Kudus berbicara kepada orang percaya.

Salah satunya adalah Roh Kudus menaruhkan pikiran-Nya dalam pikiran dan perasaan kita.

Melalui cara ini, kita memiliki pikiran dan perasaan tertentu untuk melakukan sesuatu yang baik, tanpa kita menyadarinya bahwa itu adalah tuntunan Roh Kudus.

Cara ini yang sering dilakukan Roh Kudus.

Cara lain, Roh Kudus berbicara melalui penglihatan, mimpi, atau suara di dalam hati kita.

Terkadang Roh Kudus memakai sesama orang percaya untuk menyampaikan kehendak-Nya. 

Supaya kita terlatih mendengarkan pimpinan Roh Kudus, milikilah kerendahan hati, kerelaan untuk tunduk kepada kehendak Allah.

Roh Kudus seperti aliran air, yang mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah.

Dia mencari orang yang rendah hati.

Belajarlah hidup dalam tuntunan Roh Kudus mulai dari hal-hal yang kecil dalam hidup kita.

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana caranya hidup dalam pimpinan Roh Kudus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 14-15

Minggu, 16 Februari 2025

PENOLONG YANG MENYERTAI KITA SELAMANYA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 14:15-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Tuhan Yesus perlu memberikan Penolong yang lain?
  2. Mengapa Roh Kudus disebut Roh Kebenaran?
  3. Apakah peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya “ (Yohanes 14:16).

Pada saat bangsa Israel dipimpin oleh Musa keluar dari tanah Mesir, ada pemandangan yang menggetarkan bangsa-bangsa sekitar daerah yang dilalui.

Dalam perjalanan di padang gurun, bangsa Israel disertai oleh Tuhan melalui kehadiran tiang awan dan tiang api.

Bayangkanlah, ada enam ratus ribu orang laki-laki dengan istri dan anak-anak, lebih dari satu juta orang berjalan melintasi padang gurun dengan pemandangan yang menakjubkan tiang awan pada saat siang hari dan tiang api pada malam hari.

Bayangkan pada malam hari, tiang api yang menerima bangsa Israel, mungkin puluhan kilometer jauhnya terlihat oleh bangsa-bangsa lain.

Dalam Perjanjian baru penyertaan Tuhan bukan lagi dalam bentuk tiang awan dan tiang api, tetapi pribadi Allah Tritunggal, Roh Kudus hadir menyertai  setiap orang percaya.

Roh Kudus yang kuasanya membangkitkan Tuhan Yesus -Roma 8:11, sekarang hadir menyertai kita, di dalam kita!

Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita pasti ada dampaknya, baik kepada roh, jiwa maupun tubuh.

Saat Roh Kudus pertama kali dicurahkan, murid-murid mengalami terobosan rohani yang luar biasa.

Mereka dipenuhi dengan kuasa dan memberitakan Injil dengan tanda-tanda yang ajaib.

Kehadiran Roh Kudus membuat murid-murid dan orang percaya pada masa itu bergerak ke berbagai kota dan bangsa untuk memberitakan kabar baik, menjadikan segala bangsa murid Kristus.

Kehadiran Roh Kudus menyertai kita, tinggal di dalam kita, Dia  juga akan memimpin perjalanan hidup kita.

Roh Kudus akan menuntun kita supaya kita hidup dalam rencana-Nya.

Oleh karena itu, kita perlu mencari dan mengalami kehadiran Roh Kudus setiap hari. Izinkan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita, mengajarkan seluruh kebenaran, mengubah karakter kita sehingga menghasilkan buah Roh, memberikan kuasa untuk menjadi saksi dan melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti yang Tuhan Yesus lakukan.

Mulailah kehidupan setiap hari dengan menyerahkan hidup kita dalam pimpinan Roh Kudus, mintalah supaya dipenuhi Roh Kudus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang sudah disiapkan Tuhan untuk kita.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya kita dapat berjalan dan mengalami hidup senantiasa dalam penyertaan Roh Kudus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 11-13