Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Dengan apa seorang muda menjaga kelakuannya bersih?
Mengapa perlu dengan segenap hati kita, kita mencari Tuhan?
Bagaimana cara supaya kita jangan berdosa terhadap Tuhan?
Apa yang harus dilakukan untuk kita berpegang kepada ketetapan-ketetapan Tuhan?
Saudara, Mazmur 119 adalah pasal terpanjang dalam Alkitab yang isinya mengungkapkan kasih yang sungguh luar biasa kepada Firman Allah yang tertulis.
Firman Allah yang isinya adalah janji-janji, ajaran, hikmat, dan kebenaran.
Bagaimana cara orang percaya mempertahankan kelakukan yang bersih?
Yaitu dengan menjaga sesuai dengan Firman Tuhan.
Bagaimana caranya?
Membuat keputusan yang tidak bisa diubah untuk tetap setia kepada Firman, menghafal Firman Tuhan, mengharapkan bimbingan dari Tuhan, terbuka kepada kebenaran Tuhan, senang dengan perkataan Tuhan, dan bersukacita untuk membaca, merenungkan dan melakukan Firman.
Dengan mempertahankan kelakuan yang bersih, kita dapat menjadi teladan dan memancarkan kehidupan ilahi bagi orang-orang di sekeliling kita.
Bagaimana hidup kita saat ini?
Dunia melalui sosial media menawarkan banyak cara supaya tubuh kita bisa terlihat bersih, dan cara-cara yang digunakan adalah cara-cara yang instan.
Firman Allah mengajarkan untuk hidup kita tetap bersih, tidak jatuh bangun dalam dosa, ada usaha-usaha untuk mencapainya yaitu dengan mencari Tuhan melalui Firman-Nya.
Hari ini, biarlah Firman Tuhan saja yang mengisi hati kita.
Firman Tuhan yang memberikan semangat dan pengharapan yang teguh di hati kita, serta Firman Tuhan memberi semangat dan motivasi kepada kita untuk memberitakan Firman kepada sesama kita.
Jadi, Firman Tuhan dan janji-janji Tuhan yang disimpan dalam hati, direnungkan setiap hari, dan diperkatakan dengan mulut, akan membawa perubahan yang radikal dalam hidup kita, sehingga kita mampu menjaga dan mempertahankan kelakuan hidup kita di hadapan Allah dan sesama.
Tuhan Yesus memberkati.
Mengapa bagi sebagian besar orang percaya masa kini, sulit sekali untuk menjaga kelakuan yang bersih sesuai Firman Tuhan, dan terjebak jatuh bangun dalam dosa?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Ada berapa jenis perabot di dalam rumah?
Perabot mana yang dipakai untuk maksud yang mulia, dan perabot mana yang dipakai untuk maksud yang kurang mulia?
Apa yang harus dilakukan oleh orang yang percaya supaya dapat dipakai untuk maksud yang mulia?
Apa tujuan perabot disucikan dan dikuduskan?
Saudara, di dalam gereja ada banyak “perabot”.
Ada perabot “untuk maksud yang mulia” yaitu orang percaya yang memisahkan diri dari kejahatan dan dengan teguh mempertahankan kebenaran yang sejati dan perabot untuk maksud “yang kurang mulia”, yaitu orang percaya yang berpaling dari kebenaran.
Orang percaya yang setia yang ingin berguna bagi Tuhan harus memisahkan diri dari semua hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Kita yang dahulu adalah kita yang hidup di dalam dosa, melakukan segala sesuatu yang jahat di hadapan Allah.
Ini memberikan gambaran dari kehidupan lama kita, kehidupan kita yang di luar Tuhan, kehidupan yang memberontak pada Tuhan dan melakukan segala sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Ketika kita percaya pada Kristus, kita dipanggil untuk meninggalkan kejahatan dan mengikuti jejak Tuhan Yesus.
Yesus telah menunjukkan pada kita bagaimana Ia menjadi perabot yang kudus yang dipakai untuk pekerjaan mulia, pekerjaan yang berasal dari Alah yang kudus, pekerjaan yang bernilai kekal dan sangat berharga bagi Allah.
Saudara dan saya ada di dalam Dia untuk maksud yang mulia yaitu untuk menggenapi firman-Nya di dalam kehidupan kita.
Hati kita yang dipenuhi dengan kasih Allah membuat kita menjadi perabot yang mulia untuk pekerjaan mulia bagi kemuliaan Allah.
Pekerjaan mulia itu adalah untuk membawa orang-orang kepada Kristus, menunjukkan kasih kebaikan Tuhan dan keselamatan yang pusatnya adalah Kristus.
Biarlah melalui hidup kita terpancar kehidupan ilahi Allah dimanapun kita berada. Tuhan Yesus memberkati.
Hanya ada 2 pilihan, maksud yang mulia dan maksud yang kurang mulia.
Apa keputusan dan komitmen yang harus dibuat ketika kita sudah mengambil sikap atas pilihan di atas?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kenapa kita harus menyiapkan akal budi kita dalam hidup sebagai anak-anak yang taat?
Terhadap hal apa kita perlu waspada dalam menjalani hidup ini?
Pengharapan apa yang kita miliki sebagai anak Tuhan?
Apa buah dari menjadi anak-anak Tuhan yang taat?
Mengapa Tuhan menghendaki kekudusan dari anak-anakNya?
Saudara, Allah kita adalah Allah yang kudus.
Kekudusan adalah sasaran dan maksud pemilihan kita orang percaya di dalam Kristus, ini berarti kita menjadi serupa dengan Allah, mengabdi kepada Allah, dan hidup untuk menyenangkan Allah.
Kekudusan yang kita miliki, kita peroleh melalui Roh Allah yang menyucikan jiwa kita dari dosa dalam karya Kristus di kayu salib yang memperbaharui kita menjadi serupa dengan Kristus, dan memungkinkan kita dalam kasih karunia Allah untuk mentaati Allah sesuai dengan Firman-Nya.
Kecenderungan manusia adalah mengikuti hawa nafsu: keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup.
Perintah untuk hidup kudus dipandang sebagai sebuah pengekangan diri sehingga menjadi berat dan sulit untuk menjalani kehidupan ini.
Hidup kudus dan tidak menuruti hawa nafsu adalah kebodohan bagi dunia ini.
Standar moralitas yang ada sudah mulai bergeser, sehingga standar kebenaran sering dianggap kebodohan.
Saudara, dalam hidup menjadi anak-anak yang taat dalam kebenaran, kita akan mengalami sukacita yang bukan karena faktor di luar kita, namun karena faktor dari dalam yaitu kita dipenuhi oleh kasih Allah.
Karena itu, marilah terus hidup dalam kekudusan dan dalam kebenaran sehingga kita menjadi anak-anak yang taat yang memancarkan kekudusan Kristus kepada setiap orang yang kita jumpai.
Tuhan Yesus memberkati.
Bagaimana kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan yang taat, bisa memancarkan kehidupan ilahi dan menjadi berkat bagi perluasan injil kerajaan Allah?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Pada saat kapan akan terjadi masa yang sukar?
Bagaimana keadaan manusia pada saat masa itu?
Mengapa manusia mengalami keadaan itu?
Apa yang menjadi respon setiap orang percaya supaya bisa melewati masa yang sukar itu?
Saudara, bagaimana mengendalikan seekor kuda?
Kita memakai isyarat tertentu dengan menarik tali kekang yang kita pegang.
Hanya dengan mengendalikan tali kekangnya, kita bisa menyuruh kuda yang kita tunggangi untuk berjalan, berlari, berhenti, dan lain sebagainya.
Mengekang diri seperti mengendalikan seekor kuda.
Orang percaya pada hari-hari terakhir akan menghadapi masa yang sukar.
Masa-masa yang tidak mudah yang di mana masa itu penuh dengan penderitaan, berat untuk ditanggung dan sukar untuk ditanggulangi.
Paulus menguraikan kepada kita mengapa manusia akan… artinya diminta dalam masa yang berat yang akan ditanggung oleh gereja.
Orang-orang percaya diminta menjaga dirinya untuk tidak terjatuh ke dalam dosa, perbuatan yang jahat, yang perilakunya berpusat kepada diri sendiri dan tidak takut akan Allah, yang akal dan budinya tidak tunduk kepada Allah dan menentang Allah.
Paulus memberikan peringatan ini supaya memperkuat orang percaya untuk bertobat karena kerajaan Allah sudah dekat.
Mencintai Tuhan lebih dari segalanya, karena hanya Tuhan satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita.
Mencintai yang lain selain Tuhan akan membuat kita terjebak dalam kondisi dunia ini.
Tuhanlah yang berkuasa atas kita dan hanya Dia saja yang bisa mengendalikan “tali kekang” hidup kita.
Marilah kita di dalam setiap waktu di hidup kita mengekang diri, menyerahkan diri kita kepada Tuhan, menundukkan diri, dan membiarkan Tuhan untuk mengatur arah dan apa yang harus kita lakukan.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa buah dari pengekangan diri orang percaya?
Dan bagaimana hal ini bisa menjadi gaya hidup didalam setiap kehidupan orang percaya sehingga dapat memancarkan kehidupan ilahi?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 12:3.
Bagaimanakah sebaiknya ukuran pikiran yang harus kita pikirkan agar kita tidak menjadi overthinking?
Jadi berdasarkan apakah kita berpikir untuk kehidupan kita sehari-hari?
Sifat apakah yang harus kita miliki agar kita tidak overtihinking sehingga pikiran kita sesuai dengan ukuran iman yang dikaruniakan Tuhan?
Rasul Paulus mengatakan bahwa kita harus bertumbuh dari kanak-kanak sampai orang dewasa, mulai dari perkataan, pikiran maupun karakter.
”Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.” (I Korintus 13:11).
Hal ini sangat penting bagi pertumbuhan kita sehingga kita tidak menjadi ”overthinking”, yaitu berpikir lebih dari kemampuan kita untuk berpikir.
Itulah sebabnya Rasul Paulus menasehati jemaat Filipi agar mereka berpikir sesuai tingkat pengertian mereka dalam pengenalan mereka akan Tuhan yaitu sesuai dengan tingkat iman mereka.
”Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu. Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.” (Filipi 3:15-16).
Dan jikalau tingkat pemikiran kita melebihi dari takaran iman yang Tuhan berikan maka kita perlu sekali penguasaan diri, menguasai diri kita agar kita dapat berpikir sesuai dengan tingkat iman yang Tuhan berikan kepada kita.
Itulah sebabnya kita perlu bergaul dengan Firman Tuhan dan Firman Tuhan yang Tuhan berikan kepada kita dapat memunculkan iman kepada kita dan dengan iman yang Tuhan berikan kepada kita itulah kita berpikir, melangkah dan bergerak sehingga dalam segenap aspek hidup kita dalam pekerjaan, bisnis, keluarga, sekolah, kuliah dan dalam pelayanan, kita lakukan sesuai dengan tingkat atau takaran iman yang Tuhan berikan sehingga tidak overthinking, kita senantiasa rendah hati dan mengandalkan Tuhan dalam semua bidang kehidupan yang harus kita kerjakan.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana dalam menghadapi segala hal saudara dapat menguasai diri sesuai dengan ukuran iman.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Petrus 4:7.
Bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi kesudahan zaman yang semakin mendekat ini?
Apakah tujuan dari kita menguasai diri dan menjadi tenang?
Selain supaya kita dapat berdoa, hal-hal lain apakah yang dapat kita lakukan jika kita menguasai diri dan menjadi tenang?
Dengan tanda-tanda zaman yang telah kita lihat dan alami maka kita sedang berada pada kesudahan zaman, di mana orang-orang menjadi mencintai diri sendiri, sombong dan suka yang jahat juga terjadinya peperangan, kelaparan, gempa bumi serta munculnya Mesias-mesias palsu, maka kita tidak bisa lagi bermain-main dengan waktu dan anugrah yang Tuhan berikan.
Kita harus menguasai diri dalam segala hal sehingga kita menjadi tenang dan tujuannya agar kita dapat berdoa.
Jika kita berdoa maka kita dapat memahami kehendak Tuhan, sehingga kita memiliki hati dan roh yang berkobar-kobar untuk menyelesaikan rencana Tuhan serta memiliki kerajinan yang tidak kendor.
Hal-hal apa saja yang harus kita kuasai agar kita dapat tenang untuk berdoa adalah seperti yang tertulis dalam Efesus 5:15-19.
Kita harus memiliki kehidupan seperti orang arif bukan orang bebal, kita harus menggunakan waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat, kita harus mengusahakan mengerti kehendak Allah sehingga kita tidak seperti orang yang bodoh, kita tidak boleh mabuk dengan anggur dunia ini yang akan menimbulkan hawa nafsu tetapi kita harus penuh dengan Roh, kita harus memiliki perkataan Tuhan dalam mulut kita agar perkataan kita membangkitkan orang lain dan hati kita untuk berjalan di dalam jalan-jalan Tuhan.
Dengan memiliki sikap hati yang benar maka kita dapat berjalan dalam kebenaran, dengan demikian hati kita menjadi tenang dan dapat berdoa.
Dan dengan berdoa ini kita dapat memahami kehendak Tuhan dan kita berjalan bersama dengan Tuhan untuk menggenapi rencana Tuhan dan kita juga dapat dengan gairah yang penuh untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan dakam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan berjemaat.
Diskusikan dalam komunitas saudara hal-hal apakah yang perlu saudara kuasai di dalam diri saudara supaya saudara dapat berdoa.