MEMBERITAKAN FIRMAN ALLAH DENGAN BERANI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 4:29-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang mengancam para Rasul?
  2. Mengapa mereka mengancam para Rasul?
  3. Apa yang diminta oleh para Rasul kepada Tuhan, mengapa?
  4. Apa yang terjadi ketika mereka berdoa?
  5. Apa yang menyebabkan mereka berani memberitakan firman Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika para Rasul, Simon Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh dan mereka mengajarkan kepada orang banyak bahwa Yesus Kristus yang mereka salibkan telah kembali ke Sorga dan kembali ke takhta-Nya sebagai Tuhan dan Allah, maka orang-orang Israel terutama orang-orang Farisi dan imam-imam Yahudi marah besar dan manangkap Petrus dan Yohanes serta melarang mereka mengajar dalam nama Yesus Kristus.

Kisah Para Rasul 4:18-20 ”Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.”

Pada akhirnya orang-orang Farisi mengancam para Rasul dengan sangat keras agar mereka tidak lagi membesarkan nama Yesus Kristus karena menurut mereka, Yesus adalah penyesat, karena mereka menuduh Yesus sebagai anti hukum Taurat.

Padahal Tuhan Yesus tidak mengajarkan anti hukum Taurat, namun Yesus meluruskan kebengkokan hukum Taurat karena ahli-ahli agama Yahudi dan orang-orang Farisi telah menggunakan dan membelokkan hukum Taurat untuk kepentingan mereka.

Mereka menuduh Yesus sebagai penyesat karena Yesus meluruskan kebengkokan-kebengkokan itu.

Misalnya, Yesus meluruskan hukum hari Sabat, Yesus menentang orang-orang Farisi.

Matius 5:17-18 ”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.”

Dan Yesus telah melakukan semua hukum Taurat dalam hidup-Nya dengan sempurna.

Yesus telah menggenapi hukum Taurat itu dengan meluruskan, menjelaskan dan melakukannya dengan sempurna dalam hidup-Nya.

Yesus meluruskan dan menjelaskan dengan mengajarkan hukum Taurat yang lebih akurat dari yang diajarkan para ahli Taurat dan orang Farisi.

Matius 6:6 ”Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Sementara orang-orang Farisi berdoa di pinggir jalan dengan jubah dan tali-tali sembahyang di pinggang.

Mereka menadahkan tangan dengan wajah yang terangkat ke atas.

Ajaran Yesus ini menyebabkan orang-orang Farisi sangat benci kepada Yesus Kristus. Ketika Yesus dicobai maka Yesus memperlihatkan ketaatan-Nya daripada Dia memperlihatkan kuasa ilahi-Nya.

Yesus memperagakan hukum Taurat dalam hidup-Nya.

Dia memperlihatkan bahwa Dia adalah hamba Allah Yahwe di hadapan setan si pencoba itu.

Matius 5:31-32 ”Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.”

Matius 6:16-18 ”Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Matius 12:1-8 ”Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Melalui pengajaran Yesus inilah, orang-orang Farisi, imam-imam dan para ahli Taurat sangat benci kepada Yesus Kristus.

Dan Yesus mencela para pemimpin itu.

Matius 23:23 ”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”

Pernyataan Yesus Kristus menyebabkan orang Farisi dan ahli-ahli Taurat semakin benci kepada Yesus.

Mereka menginginkan agar Yesus dibunuh karena mereka sangat takut kedudukan mereka di bangsa itu bisa hilang sehingga mereka tidak berharga dan tidak dihormati bangsa Israel lagi.

Jadi, pengajaran Yesus Kristus ini menjadi ajaran yang dikenal oleh para pendengar-Nya sebagai ajaran yang menentang ajaran para ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Hal inilah yang menyebabkan Yesus dibunuh dengan disalibkan.

Namun pada hari ketiga, Yesus bangkit dari antara orang mati dan ahli Taurat semakin jelas tahu bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Orang Farisi, ahli Taurat dan imam-imam juga imam besar bangsa itu telah mendengar bagaimana Yesus yang mereka salibkan telah mati tetapi pada hari ketiga, Yesus bangkit dari antara orang mati.

Namun karena kedudukan terhormat mereka bisa amblas kalau di proklamirkan bahwa Yesus adalah mesias, Kristus yang di tunggu-tunggu oleh bangsa Israel, maka mereka pura-pura tidak tahu.

Mereka menyuap tentara Romawi supaya tidak melaporkan kebangkitan Yesus Kristus dan berbohong karena kedudukan mereka sebagai petinggi bangsa Israel dapat terancam.

Saudara, ancaman petinggi Israel kepada para rasul-rasul itu begitu rupa, maka diperlukan keberanian untuk mengabarkan Firman Allah.

Itulah sebabnya maka para rasul berdoa meminta di beri keberanian dan pengurapan khusus yang dipenuhi oleh Roh Kudus agar pemberitaan Injil mereka disertai oleh tanda-tanda heran dan mujizat-mujizat supaya orang banyak bisa mempercayai kesaksian atau pemberitaan Injil para Rasul dan Tuhan mendengarkan doa mereka.

Tuhan menggoncang tempat mereka berdoa, Tuhan memenuhi mereka dengan Roh Kudus dan Tuhan memberi keberanian kepada mereka untuk pergi memberitakan Injil Keselamatan yang disertai dengan tanda-tanda dan mujizat.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan tidak berani memberitakan firman Tuhan atau memberitakan Injil Yesus Kristus atau Injil keselamatan atau Injil Kerajaan Allah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 26