Senin, 7 Februari 2022 – MENJAGA SIKAP HATI YANG BENAR

Renungan Harian Kita
Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : AMSAL 4:23-27

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang harus kita jaga dengan segala kewaspadaan? Mengapa?
  2. Apakah yang harus kita buang dari pada kita sesuai ayat yang kita baca hari ini?
  3. Seperti apa seharusnya mata dan tatapan kita memandang?
  4. Bagaimana seharusnya jalannya kaki kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Amsal mengingatkan bahwa kehidupan terpancar dari hati kita, kebenaran ini telah teruji bertahun-tahun hingga hari ini.

Hati yang penuh keraguan dan bimbang tidak pernah menghasilkan kehidupan yang fokus dan berhasil, Yesus pernah mengingatkan hal ini pada murid-muridNya : “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya” (Markus 11:23).

Hati yang penuh dengan ketakutan hanya akan menghasilkan kegagalan untuk bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, ketika sebagaian besar bangsa Israel mendengar perkataan 10 pengintai yang memberikan kabar menakutkan maka hati mereka menjadi takut sebagai akibatnya mereka gagal bertindak untuk segera masuk ke tanah perjanjian.

Mereka tidak dapat menjaga hati dari segala berita yang didengar oleh telinga sekalipun di dalam hati ada janji Tuhan yang pernah mereka dengar sebelumnya, perhatikan respon mereka akibat hati yang takut dalam ayat berikut ini : “Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! “ (Bilangan 14:1-2).

Perkataan mereka adalah sungut-sungut yang membuat Allah murka sehingga mereka mati di padang gurun dan anak-anak merekalah yang masuk tanah perjanjian.

Hati mereka tidak dijaga dengan baik sehingga kematian dan kegagalan mengalami janji Tuhan adalah hasilnya.

Ketika berdoa maka perlu menjaga hati kita agar tidak menjadi bimbang dan takut akibat hal-hal yang kita lihat dan kita dengar.

Kita mungkin tidak bisa menghindar dari berita-berita tersebut tetapi kita memiliki kendali atas hati kita, mari kita jaga hati kita agar tetap teguh dan percaya dengan janjiNya.

Bagaimana dengan kehidupan doa-doa saudara?

Menjaga hati tentu tidak hanya dilakukan pada saat berdoa saja, tetapi dalam kehidupan kita sehari-hari kita harus konsisten menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan.

Jangan hanya saat berdoa bersama kita antusias dan semangat dengan hati teguh tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita dikuasai oleh kebimbangan dan kekuatiran.

Mari kita membangun rumah doa dengan gaya hidup yang dipenuhi oleh keyakinan akan janji Tuhan, jaga hati kita tetap antusias sekalipun kita belum melihat janjiNya digenapi.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Minggu, 6 Februari 2022 – MEMBANGUN SIKAP HATI YANG BENAR

Renungan Harian Kita
Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : YUDAS 1:20-23

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Di atas dasar iman yang seperti apa kita harus membangun diri sendiri?
  2. Di dalam apa kita memelihara diri sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hidup kekal?
  3. Kepada siapa kita harus menunjukkan belas kasihan?
  4. Bagaimana cara menyelamatkan mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perikop yang kita baca dari kitab Yudas hari ini merupakan nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman, suatu pesan yang diberikan berkaitan dengan kondisi yang terjadi menjelang akhir zaman.

Pada hari-hari itu akan tampil pengejek-pengejek yang hidup menuruti hawa nafsu mereka, pemecah belah yang dikuasai oleh keinginan dunia dan hidup tanpa Roh Kudus.

Untuk mengatasi hal-hal yang berat ini anak-anak Tuhan harus aktif dalam dua hal yaitu membangun di atas dasar iman yang paling suci dan yang kedua adalah berdoa dalam Roh Kudus.

Dasar iman yang benar memberikan kekuatan dan keyakinan ketika kita melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan kita tetapi kita harus tetap memegang janji Tuhan dengan konsisten.

Banyak pertanyaan yang mungkin ada dalam pikiran kita mengenai janji Allah yang belum digenapi dalam hidup kita, mengapa doa-doa yang sudah dinaikkan bertahun-tahun tetapi Allah seakan-akan diam terhadap apa yang kita minta?

Saudara, tidak hanya kita yang pernah mengalami hal tersebut, ada banyak contoh dalam alkitab bagaimana mereka sekalipun punya banyak alasan untuk meninggalkan keyakinan mereka namun masih tetap menunggu dan yakin bahwa Allah setia menggenapi janjiNya.

Abraham harus menunggu di tengah usia yang semakin bertambah, Yusuf harus menunggu di tengah penolakan yang menyakitkan dari saudara-saudara kandungnya dan masih banyak lagi.

Mengapa mereka tetap kuat dan akhirnya mengalami janjiNya?

Salah satunya adalah mereka membangun iman dan sikap hati yang benar ketika berdoa dan berharap kepada Allah.

Mereka adalah orang-orang yang tidak kecewa sekalipun harus menunggu dengan tidak tahu kapan waktuNya, mereka telah membangun iman dan sikap hati yang benar dalam kurun waktu yang tidak sebentar dan konsisten untuk terus berkomunikasi dengan  Tuhan.

Bagaimana dengan hidup kita saat ini?

Sudahkah kita membangun sikap hati yang benar dalam berdoa, ingatlah bahwa berdoa bukanlah sekedar memohon untuk Allah menjawab doa kita, tetapi lebih daripada itu berdoa merupakan bentuk penyerahan masalah kita kepada Allah yang lebih mengetahui jawaban yang terbaik atas permohonan kita.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Sabtu, 5 Februari 2022 – HAMBA DOSA

Renungan Harian Kita
Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : YOHANES 8:31-34

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang benar-benar disebut murid Kristus?
  2. Apakah yang akan memerdekakan kita?
  3. Siapa yang disebut sebagai hamba dosa?
  4. Siapakah yang tetap tinggal dalam rumah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dosa merupakan perkara yang harus kita singkirkan bila kita ingin mengalami kuasa doa dalam kehidupan kita. 

Setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa, Bapa telah mengangangkat kita orang percaya sebagai anak-anakNya, kita dapat memanggil Dia sebagai Bapa karena anugerahNya berlaku atas hidup kita, oleh sebab itu tidak selayaknya kita menjadi hamba dosa.

Roh Kudus diberikan kepada kita sebagai penolong dan kuasa diberikan agar kita memiliki otoritas mengatasi setiap tipu muslihat dan godaan iblis, sehingga dapat berdoa dengan efektif.

Yesus telah memberikan teladan bagaimana berdoa dengan efektif ketika melayani, pada saat berdoa secara pribadi Yesus bisa berlama-lama dengan Bapa, namun pada saat pelayanan ketika menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan membangkitkan orang mati Alkitab tidak mencatat doa-doa yang panjang dari Yesus.

Yesus hanya mengucapkan beberapa kalimat bahkan beberapa patah kata dan itu cukup untuk meyembuhkan orang sakit.

Mengapa Yesus dapat melakukan demikian?

Karena Yesus bukanlah hamba dosa, Yesus memiliki keyakinan akan tugas yang diberikan Bapa kepadaNya.  

Bagaimana dengan kita?

Adakah penghalang yang membuat kita tidak efektif dan tidak benar dalam berdoa sehingga tidak mengalami apa yang kita doakan?

Menjadi hamba dosa adalah salah satu “sarang penyamun” dalam hidup yang harus kita singkirkan.

Kita bisa melihat dalam hidup kita masing-masing, adakah kita tetap menjadi hamba dosa sekalipun sudah bertobat dan mengalami kelahiran baru dalam hidup kita?

Yesus berkata : “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku  dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” 

Kita mengalami kemerdekaan karena mengetahui kebenaran, kita mengetahui kebenaran karena kita adalah murid-muridNya, kita adalah murid-muridNya bila kita tetap dalam firman Tuhan.

Marilah kita tetap dalam firmanNya, tetap dalam firmanNya berarti kita konsisten dan setia melakukan kebenaran dalam kondisi apapun, sehingga kita menjadi murid-muridNya yang sejati.

Tuhan merindukan kita sebagai murid-muridNya dapat berdoa dengan benar dan efektif sama seperti yang pernah Dia lakukan ketika melayani dan menggenapi rencana Bapa pada saat di dunia.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Jumat, 4 Februari 2022 – MOTIVASI BERDOA YANG SALAH

Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : YAKOBUS 4:1-4

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dari mana asal pertengkaran di antara anggota keluarga atau saudara seiman?
  2. Apakah yang menyebabkan doa kita tidak dijawab?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yakobus 4:3  Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Saudara, seseorang bisa berdoa dan permohonan dalam doanya itu sepenuhnya hanya untuk memuaskan dirinya sendiri.

Misalnya seorang pegawai berdoa untuk dipromosikan dalam pekerjaannya, supaya dia bisa memamerkan kehebatannya kepada keluarganya, tetangganya…. Motif doa yang salah, itu yang sering menyebabkan doa tidak dijawab.

Saudara, karena kita adalah orang percaya, maka Tuhan ingin agar Dia saja yang ditinggikan dan dimuliakan melalui hidup kita.

Jadi Ketika kita menaikkan permohonan doa, dan motif doa kita  supaya kita bisa memamerkannya kepada sesama, setelah doa kita terjawab.

Itu artinya kita sedang berniat untuk memuliakan diri sendiri.

Jadi sangat penting bagi kita untuk memeriksa motif kita dalam berdoa.

Motif yang benar akan memimpin kita untuk tidak ragu dan akhirnya kita memiliki iman, bahwa apa yang kita doakan itu akan Tuhan jawab.

Motif yang benar juga akan menolong kita menjalani proses yang benar.

Misalnya, kita berdoa agar bisnis kita bisa menghasilkan keuntungan yang besar, agar dengan keuntungan tersebut kita bisa menyalurkan kepada banyak orang yang membutuhkan.

Maka kita akan berupaya untuk menjalankan bisnis dengan benar.

Dengan tujuan agar Tuhan dipermuliakan melalui keberhasilan bisnis kita.

Sehingga dalam prosesnya, sekali pun bisnis belum menghasilkan keuntungan yang besar, tetapi kita setia dengan memberikan persepuluhan dari pendapatan kita.

Hingga akhirnya Tuhan memberkati kita dengan keberhasilan, dan nama Tuhan dimuliakan.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Saudara, Tuhan adalah Bapa yang sangat mengasihi kita umat tebusan-Nya.

Bapa yang ingin melihat anaknya bertumbuh semakin dewasa, Dia juga Bapa yang mendengar doa dan permohonan kita.

Sehingga, selama motif atau alasan dan tujuan kita memohon sesuatu adalah untuk memuliakan nama-Nya.

Maka akan mudah bagi kita untuk percaya, bahwa doa kita akan Tuhan jawab.

Kamis, 3 Februari 2022 – MENDUA HATI

Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : YAKOBUS 1:6-8

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Diibaratkan apakah orang yang berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi tidak dengan iman?
  2. Apakah doa tanpa iman akan memperoleh jawaban Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Berdoa umumnya adalah hal yang paling awal diajarkan kepada umat percaya.

Dan tentu saja ini benar dan sangat penting diajarkan kepada mereka yang baru percaya kepada Tuhan.

Tergantung dari kehidupan orang tersebut sebelum dia dilahirkan kembali.

Kalau sebelumnya dia dibesarkan di lingkungan Kristen, maka berdoa bukan lagi hal yang asing karena itu termasuk aktivitas agamawi yang biasa dilakukan.

Terlalu biasa dilakukan, bahkan orang kadang tidak peduli apakah doanya dijawab Tuhan atau tidak.

Setelah kita menjadi umat percaya, penting untuk kita memahami bahwa doa itu bersifat dua arah.

Doa bukan monolog, tetapi dialog, ya kita berkata-kata kepada Tuhan dan kita mendengar apa yang Tuhan katakan kepada kita.

Tentu yang dimaksud tidak harus kita mendengar secara verbal Tuhan berbicara kepada kita, tetapi kita mendengar melalui Roh Kudus yang berbicara dalam hati, memberikan kesan, arahan, pimpinan, konfirmasi atau teguran.

Ya, Roh Kudus juga bisa menegur kita kalau apa yang kita doakan itu semata-mata untuk memuaskan hawa nafsu kita.

Dalam doa permohonan, maka unsur yang penting adalah : iman. Iman adalah tahapan lanjut setelah kita percaya Allah mampu melakukan.

Dengan iman, kita percaya bahwa Allah bukan sekedar mampu, tetapi akan menjawab permohonan kita.

Iman, adalah percaya tanpa keraguan. Iman adalah percaya tanpa mendua hati. Iman adalah percaya tanpa kebimbangan.

Yakobus 1:6  Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

Iman dapat kita latih dengan belajar mendengar suara Roh Kudus.

Kemampuan mendengar suara Roh, akan semakin peka, jika kita terbiasa memiliki hubungan pribadi yang intim atau erat dengan Roh Kudus.

Hubungan yang intim dengan Roh Kudus akan terbentuk, jika kita biasa atau membiasakan diri untuk melatihnya setiap hari dalam doa dan penyembahan yang menyertai waktu teduh kita bersama dengan Tuhan.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Saudara, memiliki kehidupan iman yang berkelanjutan bukan hal yang datang tiba-tiba.

Itu perlu diupayakan dengan konsisten.

Membangun hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan melalui waktu teduh pribadi adalah salah satu hal yang akan membantumu dalam memiliki kehidupan kekristenan yang sejati.