Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini : YAKOBUS 1:6-8
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
- Diibaratkan apakah orang yang berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi tidak dengan iman?
- Apakah doa tanpa iman akan memperoleh jawaban Tuhan?
Berdoa umumnya adalah hal yang paling awal diajarkan kepada umat percaya.
Dan tentu saja ini benar dan sangat penting diajarkan kepada mereka yang baru percaya kepada Tuhan.
Tergantung dari kehidupan orang tersebut sebelum dia dilahirkan kembali.
Kalau sebelumnya dia dibesarkan di lingkungan Kristen, maka berdoa bukan lagi hal yang asing karena itu termasuk aktivitas agamawi yang biasa dilakukan.
Terlalu biasa dilakukan, bahkan orang kadang tidak peduli apakah doanya dijawab Tuhan atau tidak.
Setelah kita menjadi umat percaya, penting untuk kita memahami bahwa doa itu bersifat dua arah.
Doa bukan monolog, tetapi dialog, ya kita berkata-kata kepada Tuhan dan kita mendengar apa yang Tuhan katakan kepada kita.
Tentu yang dimaksud tidak harus kita mendengar secara verbal Tuhan berbicara kepada kita, tetapi kita mendengar melalui Roh Kudus yang berbicara dalam hati, memberikan kesan, arahan, pimpinan, konfirmasi atau teguran.
Ya, Roh Kudus juga bisa menegur kita kalau apa yang kita doakan itu semata-mata untuk memuaskan hawa nafsu kita.
Dalam doa permohonan, maka unsur yang penting adalah : iman. Iman adalah tahapan lanjut setelah kita percaya Allah mampu melakukan.
Dengan iman, kita percaya bahwa Allah bukan sekedar mampu, tetapi akan menjawab permohonan kita.
Iman, adalah percaya tanpa keraguan. Iman adalah percaya tanpa mendua hati. Iman adalah percaya tanpa kebimbangan.
Yakobus 1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Iman dapat kita latih dengan belajar mendengar suara Roh Kudus.
Kemampuan mendengar suara Roh, akan semakin peka, jika kita terbiasa memiliki hubungan pribadi yang intim atau erat dengan Roh Kudus.
Hubungan yang intim dengan Roh Kudus akan terbentuk, jika kita biasa atau membiasakan diri untuk melatihnya setiap hari dalam doa dan penyembahan yang menyertai waktu teduh kita bersama dengan Tuhan.
Saudara, memiliki kehidupan iman yang berkelanjutan bukan hal yang datang tiba-tiba.
Itu perlu diupayakan dengan konsisten.
Membangun hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan melalui waktu teduh pribadi adalah salah satu hal yang akan membantumu dalam memiliki kehidupan kekristenan yang sejati.