Senin, 10 Oktober 2022

MELIPATGANDAKAN APA YANG TUHAN PERCAYAKAN

Penulis : Anang Kristianto
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 25:19-28

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi dengan Tuan sekembalinya ke rumah?
  2. Berapa talenta yang dihasilkan hamba yang dipercayakan 5 talenta?
  3. Apa kata tuannya ketika hambanya berhasil melipatgandakan talenta yang dipercayakannya?
  4. Apa yang terjadi pada hamba dengan 1 talenta? Apa yang diputuskan tuannya untuk hamba ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebagai seorang tuan yang mempercayakan harta-harta kepada hambanya maka tuan dalam perumpamaan ini sudah barang tentu akan meminta pertanggung jawaban dari talenta yang diberikan kepada hambanya.

Bila kita perhatikan tuan ini senang dan memberi respon yang sama kepada hamba yang dipercayakan baik lima maupun dua talenta, tuan ini tidak melihat jumlah asal yang dipercayakan tetapi seberapa banyak talenta berhasil dilipat gandakannya.

Kita tahu bahwa hamba-hambanya tidak hanya dipercayakan talenta tetapi pasti juga wewenang atau otoritas untuk menggunakan nama dan kebesaran tuannya dalam berusaha mengelola talenta yang dipercayakan.

Hamba-hambanya diberi kebebasan untuk berkreasi dan berusaha menggunakan akal budi dan juga pelajaran dan pengetahuan yang diberikan tuannya selama ini.

Sudah pasti juga tuannya memberikan petunjuk dan arahan sebelumnya agar talenta yang diberikan menjadi bertambah.

Hari ini kita bersyukur dipercayakan Tuhan untuk mengelola kekayaan, talenta, pemuridan dan pelayanan milik Tuhan.

Tugas kita sebagai hambanya sesuai dengan perumpamaan ini adalah bagaimana dengan petunjuk dan arahan Tuhan serta pimpinan Roh Kudus  mengelola dan melipatgandakan semuanya untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

Mungkin kita menghadapi tantangan dan kesulitan tetapi bukankah Tuhan sudah memberikan arahan dan Roh Kudus senantiasa menolong kita?

Sehingga seharusnya tidak ada alasan lagi bagi kita untuk berkata seperti hamba dengan satu talenta bukan?

Seperti pada perumpamaan ini seluruh apa yang Tuhan percayakan harus dipertanggungjawabkan pada Tuhan, kita harus melatih ini mulai dengan mempertanggungjawabkan kepada pemimpin di atas kita.

Semuanya bertujuan bukan untuk memaksa kita tetapi memastikan dan mengingatkan agar kita tidak mengikuti pola pikir hamba dengan satu talenta yang dimarahi tuannya.

Jadi bila kita dievaluasi oleh pemimpin itu adalah yang harus kita terima dengan senang hati karena tujuannya melatih kita untuk mempertangung jawabkan apa yang Tuhan percayakan kepada kita.

Kita semua memiliki tujuan yang sama agar apa yang Tuhan percayakan berlipat, rencanaNya digenapi dan nama Tuhan dipermuliakan dalam hidup kita.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Minggu, 9 Oktober 2022

KITA ADALAH PENGELOLA MILIKNYA

Penulis : Anang Kristianto
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 25:14-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Seperti apa hal Kerajaan Surga diumpamakan?
  2. Apa yang dipercayakan seorang Tuan kepada hambanya?
  3. Apa yang menjadi pertimbangan sang tuan ketika mempercayakan talenta milikinya?
  4. Apa yang dilakukan hamba-hambanya setelah dipercayakan talenta?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Seorang pengelola aset bertugas mengelola aset yang dipercayakan untuk tetap berfungsi, terpelihara dengan baik dan bertambah banyak.

Pengelola aset profesional bekerja sepenuh hati seolah-olah aset yang dikelolanya adalah milikinya sendiri, tidak hanya sepenuh hati tetapi juga harus belajar bagaimana aset yang dipercayakan tidak menjadi rusak dan berkurang. 

Hal utama lain yang juga harus disadari bahwa  aset tersebut bukanlah miliknya dan sebagai orang yang dipercaya tentu tidak menggunakan aset tersebut untuk kepentingan pribadinya.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa kita semua adalah pengelola dari seluruh materi, karunia, talenta dan pelayanan yang Tuhan percayakan.

Seberapa banyak yang dipercayakan kepada kita itu merupakan keputusan terbaik dari Tuhan sesuai dengan kesanggupan kita.

Kita tidak perlu merasa minder bahwa kita dipercayakan sedikit sementara saudara yang lain dipercayakan banyak.

Kita juga tidak perlu merasa bahwa karena yang dipercayakan sedikit sehingga merasa tidak banyak berfungsi, tentu bukan itu yang dikehendaki Tuhan.

Tugas kita sebagai pengelola adalah mendengarkan arahan Tuhan seperti apa kita menggunakan semua yang telah dipercayakan kepada kita, kemana kita harus alirkan uang atau talenta yang Tuhan percayakan.

Jadi tentu kita tidak perlu merasa kekurangan atau tidak berkecukupan karena aset yang Tuhan percayakan berkurang untuk persembahan atau persepuluhan.

Bukankah itu memang milik Tuhan dan kembali kepada Tuhan?

Seringkali karena merasa “memilikinya” sehingga merasakan kehilangan saat harus memberikan sesuai kehendak Tuhan.

Di lain pihak kita juga tidak bisa dengan suka-suka memberi atau menabur sesuai keinginan kita, kita perlu terus belajar untuk benar-benar menggunakan sesuai hati Tuhan.  

Mari kita terus belajar untuk setia mengelola dengan benar apapun yang Tuhan percayakan, entah itu materi, studi, pekerjaan dan pelayanan.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Sabtu, 8 Oktober 2022

MEMBERI DENGAN SUKACITA MENURUT KERELAAN HATI

Penulis : Anang Kristianto
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 9:6-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang perlu dicamkan mengenai hukum tabur tuai?
  2. Seperti apa seharusnya sikap hati kita ketika memberi?
  3. Megapa kita tidak boleh memberi dengan sedih hati atau karena paksaan?
  4. Siapa yang memiliki kesanggupan untuk membuat  kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Memberi adalah salah satu dari manifestasi kasih kita kepada Tuhan dan juga kepada sesama yang menerima pemberian kita.

Kita memberi persembahan dalam bentuk materi atau pelayanan bukan berarti bahwa Tuhan kurang uang atau kurang pelayanan sehingga meminta kita untuk memberi.

Kita semua tahu bahwa Tuhan yang kita sembah bukanlah Allah yang kekurangan uang atau materi atau pelayanan sehingga kita harus memberi uang atau melayani Dia.

Kita semua juga tahu bahwa Tuhan bisa menggunakan kuasanya untuk mengalirkan apapun kepada siapapun sesuai keinginan hatiNya tanpa memakai kita atau apapun yang kita punyai.

Setidaknya ada dua hal yang terjadi dalam pertumbuhan rohani kita ketika mempraktikkan kehidupan yang memberi dengan sukacita dan rela hati, yang pertama adalah merupakan sarana Tuhan untuk melatih kita menjadi serupa dengan Kristus, melatih kita untuk memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus.

Pemberian dalam bentuk materi atau pelayanan yang kita lakukan dengan konsisten merupakan tindakan iman dan membarui pikiran kita secara permanen untuk tidak sama dengan dunia ini.

Pemberian dan pelayanan yang kita lakukan bukan karena untuk mendapatkan sesuatu tetapi karena kita telah mendapatkan kasih dan anugerah Tuhan.

Hal yang kedua adalah kita belajar untuk tidak terikat dengan uang atau materi atau kepentingan diri sendiri.

Bila kita tidak terus melatih diri untuk memberi dan melayani dengan sukacita maka kita bisa terikat dengan uang atau kepentingan diri sendiri.

Kita tahu bahwa sumber sukacita kita bukanlah uang atau materi yang kita miliki, namun seringkali kita juga merasa sayang kalau uang atau materi kita berkurang karena memberi atau waktu kita berkurang karena harus melayani orang lain.

Kita bisa cenderung menjadi tidak sukacita lagi memberi dan melayani ketika merasa tidak punya “banyak uang” dan “banyak waktu “ untuk melayani.

Jadi marilah kita konsisten untuk melatih diri memberi dan melayani dengan sukacita dan rela hati karena tantangan kita semakin lama semakin besar.

Kita sanggup karena Roh Kuduslah yang akan memberi kekuatan kepada kita.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Jumat, 7 Oktober 2022

MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL

Penulis : Anang Kristianto
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TESALONIKA 5:15-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang harus kita usahakan dengan orang yang berbuat jahat kepada kita?
  2. Apakah kita harus berbuat baik hanya kepada saudara seiman yang berbuat salah saja?
  3. Untuk hal apa kita bisa mengucap syukur?
  4. Apa yang dikehendaki Allah bagi kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Salah satu penghalang untuk kita mengucap syukur adalah selalu melihat orang yang lebih baik, lebih pintar, lebih kaya, lebih cantik, lebih tampan,  lebih punya waktu untuk berlibur daripada kita dengan cara yang salah.

Seharusnya kita bisa bersukacita dengan kelebihan mereka, seringkali orang menjadi tidak bersyukur dengan apa yang dimilikinya saat ini karena membandingkannya dengan kehidupan yang dimiliki oleh orang lain apalagi saat ini terlihat dengan mudah dengan adanya media sosial.

Sejatinya kita juga tidak tahu lebih dalam kehidupan orang-orang yang kita lihat di dunia media sosial.

Banyak kejadian dan terbukti bahwa itu hanya sesuatu yang tampak dari luar saja dan bukan kehidupan yang sebenarnya. 

Kita perlu belajar untuk mengucap syukur dengan apapun yang sudah Tuhan percayakan kepada kita saat ini sekalipun menurut pandangan kita  “lebih buruk”  dari orang lain.

Mengucap syukur dalam segala hal adalah nasihat firman Tuhan hari ini agar kita tidak perlu memilah-milah apakah hanya sesuatu hal yang baik yang perlu kita ucap syukur sementara ketika kita mengalami kejahatan atau kecelakaan kita tidak perlu mengucap syukur, tentu itu bukan yang Tuhan kehendaki.

Kita bisa senantiasa mengucap syukur dengan kondisi ekonomi saat ini yang mungkin berdampak buruk terhadap pekerjaan atau bisnis kita dengan cara tetap memberikan persembahan dan persepuluhan seperti biasa.

Pengucapan syukur kita tentu tidak hanya melalui kata-kata saja, tetapi juga terlihat dari tindakan kita.

Marilah kita mengucap syukur pertama-tama karena kita menjadi bagian dari orang-orang yang dipilih oleh anugerah Bapa menjadi anak-anakNya.

Semua materi dan aksesoris apapun yang mengelilingi kita tidak dapat dibandingkan anugerah dan kepercayaan yang Bapa berikan.

Biarlah kita selalu menikmati pengalaman mengucap syukur hari demi hari kepada Bapa yang senantiasa memelihara kita dengan cara-caraNya yang ajaib.

Setiap kita memiliki pengalaman yang berbeda dengan Tuhan, tidak perlu membandingkannya dengan orang lain.

Kita semua diperhatikan oleh Bapa dan Bapa tahu apa yang menjadi kebutuhan dan pergumulan kita.

Mengucap syukurlah dalam segala hal karena Bapa kita baik.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Kamis, 6 Oktober 2022

SETIA MULAI DARI PERKARA KECIL

Penulis : Anang Kristianto
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 16:10-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi bila kita setia dengan perkara kecil?
  2. Apa yang terjadi bila kita tidak benar dalam perkara-perkara kecil?
  3. Jika kita tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, apa yang akan terjadi?
  4. Apa yang terjadi bila kita tidak setia dalam harta orang lain?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Prinsip bahwa segala sesuatu perlu dilatih mulai dari hal yang sederhana adalah prinsip yang telah teruji bertahun-tahun.

Dalam Perjanjian Lama kita bisa belajar dari Daud dan Yusuf, mereka adalah orang-orang yang dipakai Tuhan untuk mengajarkan kepada kita bahwa kemampuan untuk setia dalam kebenaran dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan dimulai dari tanggung jawab sederhana.

Daud sebelum dipercaya memimpin bangsa Israel dilatih Tuhan untuk menggembalakan beberapa ekor domba ayahnya.

Sekalipun jumlahnya “ tidak seberapa “ namun Daud harus bertarung dengan binatang buas demi menjaga kawanan domba yang dipercayakan kepadanya tidak mengalami celaka atau kematian.

Begitu juga dengan Yusuf, sekalipun harus bekerja sebagi budak yang mungkin diawalnya dipercayakan hanya tugas sepele atau hina tapi dia harus kerjakan dengan baik, terbukti Potifar semakin mempercayakan banyak hal kepada Yusuf, dan pada akhirnya  Raja Mesir juga mempercayakan Yusuf untuk membuat strategi menghindari Mesir dari kelaparan dan kekeringan.

Mari kita setia dengan perkara atau tanggung jawab kecil yang Tuhan percayakan kepada kita dengan mengelolanya seperti yang Tuhan kehendaki.

Jika kita punya uang dan aset yang masih kecil gunakan dan kelola dengan baik.

Beberapa perumpamaan Yesus memberikan pemahaman agar kita melipatgandakan, agar kita menaburnya dan juga menggunakannya untuk keperluan kehidupan kita, semuanya dimulai dari nilai yang kecil sesuai dengan apa yang Tuhan percayakan.

Sejatinya tidak hanya materi tetapi juga sesuatu yang kekal dan berharga yaitu orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita untuk dimuridkan.

Setialah dengan jumlah yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini, sediakanlah waktu untuk mengajarkan dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada sehingga mereka menjadi murid-murid Kristus yang sejati.

Bila kita setia melakukan kebenaran dalam perkara-perkara sederhana serta memberi mulai dari jumlah kecil pasti Tuhan akan mempercayakan kepada kita tanggung jawab yang lebih besar serta kemampuan memberi yang jauh lebih memberkati  banyak orang.

Tetap semangat dan setia mulai dari perkara kecil.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.