KITA ADALAH PENGELOLA MILIKNYA

Penulis : Anang Kristianto
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 25:14-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Seperti apa hal Kerajaan Surga diumpamakan?
  2. Apa yang dipercayakan seorang Tuan kepada hambanya?
  3. Apa yang menjadi pertimbangan sang tuan ketika mempercayakan talenta milikinya?
  4. Apa yang dilakukan hamba-hambanya setelah dipercayakan talenta?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Seorang pengelola aset bertugas mengelola aset yang dipercayakan untuk tetap berfungsi, terpelihara dengan baik dan bertambah banyak.

Pengelola aset profesional bekerja sepenuh hati seolah-olah aset yang dikelolanya adalah milikinya sendiri, tidak hanya sepenuh hati tetapi juga harus belajar bagaimana aset yang dipercayakan tidak menjadi rusak dan berkurang. 

Hal utama lain yang juga harus disadari bahwa  aset tersebut bukanlah miliknya dan sebagai orang yang dipercaya tentu tidak menggunakan aset tersebut untuk kepentingan pribadinya.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa kita semua adalah pengelola dari seluruh materi, karunia, talenta dan pelayanan yang Tuhan percayakan.

Seberapa banyak yang dipercayakan kepada kita itu merupakan keputusan terbaik dari Tuhan sesuai dengan kesanggupan kita.

Kita tidak perlu merasa minder bahwa kita dipercayakan sedikit sementara saudara yang lain dipercayakan banyak.

Kita juga tidak perlu merasa bahwa karena yang dipercayakan sedikit sehingga merasa tidak banyak berfungsi, tentu bukan itu yang dikehendaki Tuhan.

Tugas kita sebagai pengelola adalah mendengarkan arahan Tuhan seperti apa kita menggunakan semua yang telah dipercayakan kepada kita, kemana kita harus alirkan uang atau talenta yang Tuhan percayakan.

Jadi tentu kita tidak perlu merasa kekurangan atau tidak berkecukupan karena aset yang Tuhan percayakan berkurang untuk persembahan atau persepuluhan.

Bukankah itu memang milik Tuhan dan kembali kepada Tuhan?

Seringkali karena merasa “memilikinya” sehingga merasakan kehilangan saat harus memberikan sesuai kehendak Tuhan.

Di lain pihak kita juga tidak bisa dengan suka-suka memberi atau menabur sesuai keinginan kita, kita perlu terus belajar untuk benar-benar menggunakan sesuai hati Tuhan.  

Mari kita terus belajar untuk setia mengelola dengan benar apapun yang Tuhan percayakan, entah itu materi, studi, pekerjaan dan pelayanan.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.