Minggu, 30 Oktober 2022

KEKAYAAN BANGSA-BANGSA DATANG KEPADAMU

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 60:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah keadaan bumi di mana kita diperintahkan untuk bangkit dan menjadi terang?
  2. Apa yang terjadi ketika terang Tuhan terbit atas kita?
  3. Apa yang akan membuat kita heran dan tercengang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perintah Allah yang terus bergema bagi kita melalui nabi Yesaya adalah “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.”

Kita hidup di dunia yang semakin gelap.

Ketidakbenaran semakin bebas dan mudah beredar melalui jangkauan teknologi.

Setiap orang berusaha melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

Pertanyaan besarnya adalah apakah ada perbedaan antara orang yang mengikut Tuhan dan tidak?

Jika kita yang disebut anak-anak terang hidupnya sama dengan dunia ini, maka bagaimana dunia yang gelap bisa melihat terang Tuhan?

Itu sebabnya Allah memerintahkan kita untuk BANGKIT, BERSINARLAH. Kita perlu tinggal dalam terang dan kemuliaan Tuhan terus menerus sehingga hidup kita bersinar.

Ketika kita bangkit dan menjadi terang, maka Allah akan menyertai dan melimpahkan segala sesuatu yang kita butuhkan, termasuk dalam hal finansial.

Kita perlu memahami bahwa mempunya hidup dalam segala berkelimpahan (Yohanes 10:10) tidak selalu berarti kita menjadi kaya raya, banyak uang, dan bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan.

Kalaupun kita mengalami kelimpahan finansial, itu dimaksudkan untuk memberitakan perbuatan masyhur Tuhan dan karyaNya yang ajaib!

Injil disampaikan melalui hidup kita.

Kekayaan tidak melulu soal uang dan harta, tapi hati.

Seberapapun yang kita miliki, jika hati kita tidak melimpah, kita tidak akan pernah merasa cukup.

Bukan berapa banyak yang kita miliki yang terpenting, tapi apakah kita punya kekayaan hati untuk mengelola segala sesuatu yang Tuhan percayakan kepada kita?

Diskusikanlah dengan pembimbing saudara bagaimana agar saudara bisa memiliki hati yang berlimpah dan kaya secara rohani.

Sabtu, 29 Oktober 2022

AKAR SEGALA KEJAHATAN ADALAH CINTA UANG

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TIMOTIUS 6:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang kita bawa ketika lahir dan meninggalkan dunia?
  2. Siapakah yang terjatuh ke dalam pencobaan?
  3. Bagaimana cinta uang bisa menjadi akar segala kejahatan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ada kalimat yang mungkin pernah kita dengar, “Uang tidak bisa membeli segalanya tapi segalanya butuh uang”.

Bagaimana menurut saudara?

Apakah pepatah tersebut benar?

Banyak anak-anak Tuhan terperangkap dalam kebingungan terkait masalah uang.

Dibilang kurang rohani kalau bicara uang.

Namun kenyataannya dalam sehari-hari butuh uang untuk makan, untuk beli pakaian, untuk banyak hal bahkan untuk pelayanan.

Masalah uang juga sering memicu keresahan kita karena berhubungan dengan keberhagaan diri, toh dunia ini menilai segala sesuatu dengan uang.

Mereka yang punya lebih banyak uang, tampak lebih punya kesempatan daripada mereka yang sudah bekerja keras dan berdoa, namun tidak punya uang sebanyak itu.

Saudaraku, lalu bagaimanakah kita harus menyikapinya?

Pertama, mari kita melihat uang dari perspektif Allah.

Allah bukan melarang kita untuk mencari dan memiliki banyak uang.

Ia tahu kita membutuhkannya.

Namun Allah mau kita melihatnya dari perspektif kekekalan.

“Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa keluar” (1 Timotius 6:7).

Kedua, 1 Timotius 6:10a mengingatkan bahwa “Akar segala kejahatan ialah CINTA uang”.

Apa yang kita cintai, akan kita dahulukan.

Cinta akan uang menyebabkan kita tidak bisa mencintai Allah karena prioritas utama kita adalah uang.

Ketika uang yang menjadi “tuan”, maka kita jatuh kedalam berbagai pencobaan dan jerat.

Mari saudara, evaluasi diri kita, apa yang menjadi prioritas kita hari ini.

Apakah yang benar-benar kita kejar dan cintai?

Bagaimana posisi uang dalam hidup kita?

Apakah uang masih menjadi tuan dalam hidup kita?

Bagaimana caranya agar saudara tidak jatuh ke dalam jerat mencintai uang?

Diskusikanlah dengan rekan PA atau rekan persekutuan saudara?

Jumat, 28 Oktober 2022

TIDAK MENGAMBIL APA YANG JADI HAK ORANG LAIN

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KEJADIAN 14:19-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Abram berikan kepada Melkisedek?
  2. Apa tawaran raja Sodom kepada Abram?
  3. Bagaimana sikap Abram terhadap tawaran raja Sodom tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, hari ini kita belajar bagaimana Abraham mengelola harta kekayaan yang Tuhan percayakan kepadanya dengan benar.

Kita bisa melihat bahwa hati Abraham tidak terikat kepada harta, melainkan kepada Tuhan sendiri.

Pertama, dalam hal persembahan Abraham tidak segan-segan untuk memberikan sepersepuluh dari harta benda yang ia peroleh kepada Tuhan.

Ia memberikannya kepada Melkisedek, raja Salem yang juga adalah imam Allah Yang Mahatinggi (lihat Ibrani 7:1-2).

Kedua, dalam hal pembagian harta benda Abraham menunjukkan kepada kita bahwa hatinya tidak terikat kepada harta.

Ketika raja Sodom menawarkan harta benda miliknya kepada Abraham, ia tidak serta merta langsung menerima tawaran itu.

Abraham malah lebih memikirkan apakah nama Tuhan dipermuliakan atau tidak jika ia menerima tawaran harta itu.

Abraham menolak tawaran itu agar raja Sodom jangan mencuri kemuliaan Tuhan dengan mengatakan dirinyalah yang membuat Abraham menjadi kaya.

Abraham benar-benar menyadari, bahwa berkat Tuhanlah yang menjadikannya kaya.

Saudara, marilah kita memiliki sikap hati yang benar seperti Abraham, yang memberi dengan ucapan syukur kepada Tuhan, dan tidak mengambil bagian hak milik orang lain, serta mencukupkan dirinya dengan semua yang Tuhan beri.

Sikap hati ini terwujud karena Abraham lebih memilih untuk menautkan hatinya hanya kepada Tuhan dan bukan kepada harta kekayaan.

Maka, sudah seharusnyalah kita juga, yang adalah anak-anak rohani Abraham, memiliki sikap hati yang sama seperti bapa rohani kita.

Allah yang telah memampukan Abraham, juga akan memampukan kita.

Renungkanlah apakah ada “hak” Tuhan atau hak orang lain yang saudara ambil? Putuskanlah untuk mengembalikan hak tersebut.

Kamis, 27 Oktober 2022

MEMBERIKAN PERSEMBAHAN DARI HARTA BENDA

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 2:10-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang datang menengok dan menyembah Yesus di Betlehem?
  2. Apa yang diberikan oleh mereka yang menyembah Yesus ini?
  3. Bagaimana mereka menaati suara Tuhan saat pulang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita mempersembahkan harta benda kita kepada Tuhan, apakah Tuhan semakin kaya?

Tuhan bukanlah pribadi yang miskin sehingga Ia mengharapkan persembahan harta kita.

Ia adalah pemilik langit dan bumi, termasuk harta kekayaan yang kita miliki.

Jadi, mengapa Allah ingin kita mempersembahkan harta kekayaan kita kepadaNya?

Jawabannya adalah: hati kita.

Firman Tuhan berkata bahwa di mana hartamu berada di situ hatimu berada.

Karena itulah saat kita memberikan kepadaNya persembahan harta, kita sedang menunjukkan hati kita kepadaNya.

Hal itu juga membuktikan bahwa hati kita bukan pada harta kekayaan dunia.

Saat kita rela mempersembahkan harta bahkan yang paling berharga kepada Tuhan, maka itu menunjukkan hati kita tidak melekat pada harta kekayaan kita, melainkan pada Tuhan.

Kita hanya akan berkorban untuk seseorang atau sesuatu yang benar-benar bernilai bagi kita.

Jika kita merelakan harta kekayaan kita untuk Tuhan, maka sesungguhnya yang paling bernilai bagi kita adalah Tuhan.

Dia menjadi harta kekayaan kita yang utama.

Saudara, sama seperti orang-orang Majus dari Timur yang hatinya sangat bersukacita karena Tuhan dan datang sujud menyembah kepadaNya serta mempersembahkan harta kekayaan terbaik yang mereka miliki, demikian juga Tuhan ingin agar kita mempersembahkan harta kekayaan yang terbaik yang kita miliki bagi kemuliaanNya.

Tuhan tidaklah menginginkan harta kita, namun Ia menginginkan hati kita.

Saudaraku, Tuhan ingin agar kita memandang Pribadi-Nya jauh lebih berharga dibandingkan dengan semua harta kekayaan yang kita miliki.

Mari, jadilah “orang – orang Majus dari Timur” di zaman modern bagi Tuhan.

Amin.

Apakah harta kekayaan yang saat ini saudara miliki dan persembahkan bagi Tuhan?

Rabu, 26 Oktober 2022

HIKMAT DAN KEPANDAIAN UNTUK MEMULIAKAN TUHAN

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

AMSAL 3:13-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Amsal 3:13.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang disebut sebagai orang yang berbahagia? Mengapa?
  2. Apakah yang diperoleh bagi orang-orang yang memiliki hikmat dan kepandaian untuk memuliakan Tuhan?
  3. Bagaimanakah jalan dan kehidupan orang-orang yang memiliki hikmat untuk memuliakan Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan mempercayakan kekayaan rohani dan jasmani kepada kita karena pribadi Yesus Kristus.

“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (II Korintus 8:9).

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” (Efesus 1:3).

Semua yang Tuhan percayakan kepada kita hanya untuk memuliakan Tuhan dengan cara memperluas Kerajaan Allah melalui kekayaan yang Tuhan percayakan.

Oleh sebab itu kita memerlukan hikmat dan kepandaian untuk mengelolanya sehingga apa yang Tuhan percayakan benar-benar dipakai untuk memuliakan Tuhan.

Hikmat dan kepandaian agar harta dan kekayaan itu dapat dipakai untuk memuliakan Tuhan itu di antaranya adalah:

  1. Memiliki pemahaman bahwa kehidupan kita tidak mengandalkan uang dan harta tetapi benar-benar mengandalkan Tuhan dan hidup karena iman Anak Allah. “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” (Yeremia 17:7);
  2. Memiliki kemampuan untuk mengelola harta dan uang yang Tuhan percayakan kepada kita, sehingga kita menjadi orang kepercayaan Tuhan. “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?”(Lukas 16:11);
  3. Memiliki pemahaman bahwa kita mampu untuk memultiplikasikan setiap harta yang Tuhan percayakan pada kita. “Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.” (Matius 25:22)

Hikmat dan kepandaian dalam mengelola harta dan uang itulah yang menyebabkan hidup kita memuliakan Tuhan dengan harta dan uang yang ada pada kita.

Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara menggunakan hikmat dan kepandaian yang dari Tuhan untuk mengelola harta dan uang dari Tuhan sehingga hidup saudara memuliakan Tuhan dengan harta dan uang