TIDAK MENGAMBIL APA YANG JADI HAK ORANG LAIN

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KEJADIAN 14:19-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Abram berikan kepada Melkisedek?
  2. Apa tawaran raja Sodom kepada Abram?
  3. Bagaimana sikap Abram terhadap tawaran raja Sodom tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, hari ini kita belajar bagaimana Abraham mengelola harta kekayaan yang Tuhan percayakan kepadanya dengan benar.

Kita bisa melihat bahwa hati Abraham tidak terikat kepada harta, melainkan kepada Tuhan sendiri.

Pertama, dalam hal persembahan Abraham tidak segan-segan untuk memberikan sepersepuluh dari harta benda yang ia peroleh kepada Tuhan.

Ia memberikannya kepada Melkisedek, raja Salem yang juga adalah imam Allah Yang Mahatinggi (lihat Ibrani 7:1-2).

Kedua, dalam hal pembagian harta benda Abraham menunjukkan kepada kita bahwa hatinya tidak terikat kepada harta.

Ketika raja Sodom menawarkan harta benda miliknya kepada Abraham, ia tidak serta merta langsung menerima tawaran itu.

Abraham malah lebih memikirkan apakah nama Tuhan dipermuliakan atau tidak jika ia menerima tawaran harta itu.

Abraham menolak tawaran itu agar raja Sodom jangan mencuri kemuliaan Tuhan dengan mengatakan dirinyalah yang membuat Abraham menjadi kaya.

Abraham benar-benar menyadari, bahwa berkat Tuhanlah yang menjadikannya kaya.

Saudara, marilah kita memiliki sikap hati yang benar seperti Abraham, yang memberi dengan ucapan syukur kepada Tuhan, dan tidak mengambil bagian hak milik orang lain, serta mencukupkan dirinya dengan semua yang Tuhan beri.

Sikap hati ini terwujud karena Abraham lebih memilih untuk menautkan hatinya hanya kepada Tuhan dan bukan kepada harta kekayaan.

Maka, sudah seharusnyalah kita juga, yang adalah anak-anak rohani Abraham, memiliki sikap hati yang sama seperti bapa rohani kita.

Allah yang telah memampukan Abraham, juga akan memampukan kita.

Renungkanlah apakah ada “hak” Tuhan atau hak orang lain yang saudara ambil? Putuskanlah untuk mengembalikan hak tersebut.