MEMBERIKAN PERSEMBAHAN DARI HARTA BENDA

Penulis : Aris Handoko & tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 2:10-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang datang menengok dan menyembah Yesus di Betlehem?
  2. Apa yang diberikan oleh mereka yang menyembah Yesus ini?
  3. Bagaimana mereka menaati suara Tuhan saat pulang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita mempersembahkan harta benda kita kepada Tuhan, apakah Tuhan semakin kaya?

Tuhan bukanlah pribadi yang miskin sehingga Ia mengharapkan persembahan harta kita.

Ia adalah pemilik langit dan bumi, termasuk harta kekayaan yang kita miliki.

Jadi, mengapa Allah ingin kita mempersembahkan harta kekayaan kita kepadaNya?

Jawabannya adalah: hati kita.

Firman Tuhan berkata bahwa di mana hartamu berada di situ hatimu berada.

Karena itulah saat kita memberikan kepadaNya persembahan harta, kita sedang menunjukkan hati kita kepadaNya.

Hal itu juga membuktikan bahwa hati kita bukan pada harta kekayaan dunia.

Saat kita rela mempersembahkan harta bahkan yang paling berharga kepada Tuhan, maka itu menunjukkan hati kita tidak melekat pada harta kekayaan kita, melainkan pada Tuhan.

Kita hanya akan berkorban untuk seseorang atau sesuatu yang benar-benar bernilai bagi kita.

Jika kita merelakan harta kekayaan kita untuk Tuhan, maka sesungguhnya yang paling bernilai bagi kita adalah Tuhan.

Dia menjadi harta kekayaan kita yang utama.

Saudara, sama seperti orang-orang Majus dari Timur yang hatinya sangat bersukacita karena Tuhan dan datang sujud menyembah kepadaNya serta mempersembahkan harta kekayaan terbaik yang mereka miliki, demikian juga Tuhan ingin agar kita mempersembahkan harta kekayaan yang terbaik yang kita miliki bagi kemuliaanNya.

Tuhan tidaklah menginginkan harta kita, namun Ia menginginkan hati kita.

Saudaraku, Tuhan ingin agar kita memandang Pribadi-Nya jauh lebih berharga dibandingkan dengan semua harta kekayaan yang kita miliki.

Mari, jadilah “orang – orang Majus dari Timur” di zaman modern bagi Tuhan.

Amin.

Apakah harta kekayaan yang saat ini saudara miliki dan persembahkan bagi Tuhan?