Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kepada siapa kita harus tunduk karena Allah?
Apa kehendak Allah dengan perbuatan baik yang kita lakukan?
Bagaimana kita menggunakan kemerdekaan yang Tuhan berikan?
Siapa yang harus kita hormati?
Saudara, kita mungkin pernah mendengar suatu kutipan “tindakan kita lebih berbicara daripada perkataan kita”.
Kabar baik yang adalah berita tentang Injil Kerajaan surga yang kita sampaikan tidak akan benar-benar menjadi kabar baik, bila hidup kita sebagai pembawa berita kabar baik tidak membuktikan hal tersebut.
Kita sadar bahwa peran kita bukan hanya sekedar pembawa berita tetapi kita sendiri adalah saksi dari berita itu sendiri.
Perikop yang kita baca hari ini mengingatkan kita semua akan hal ini, mulai dari tunduk kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja (di negara kita dapat diartikan presiden) maupun kepada wali-wali yang diutusnya, hidup sebagai orang merdeka, tidak menyalahgunakan kemerdekaan yang diberikan, menghormati semua orang semuanya itu adalah kehendak Allah bagi kita agar dengan berbuat baik kita membungkam kepicikan orang-orang bodoh.
Ingatlah bahwa iblis tidak suka kabar baik diberitakan melalui hidup kita, dan iblis menggunakan banyak cara agar berita baik itu tidak benar-benar menjadi kabar baik dengan merusak citra kita sebagai orang percaya.
Kegagalan kita untuk berbuat baik seperti yang Tuhan kehendaki seringkali dimulai dari kehidupan yang tidak diubahkan dari waktu ke waktu.
Kita sadar memiliki kelemahan dan kekurangan namun tentu kita juga harus punya komitmen untuk memperbaikinya.
Tidak adanya perubahan dalam karakter kita ke arah yang lebih baik merupakan salah satu hal yang dapat merusak kabar baik yang ingin kita sampaikan.
Kabar baik tentu bukan hanya bagi orang lain, tetapi tentu juga menjadi kabar baik bagi kita bahwa Allah memperbarui hidup kita.
Kehidupan lama kita yang tidak baik berubah menjadi baik karena kabar baik tersebut.
Bagaimana dengan kehidupan saudara?
Senantiasa sudah siapkah membawa kabar baik melalui perkataan maupun perubahan hidup.
Kita percaya bahwa kabar baik itu mengubahkan hidup banyak orang, namun orang dunia yang tidak mengenal Allah juga pasti ingin melihat buktinya dalam hidup kita, mereka perlu bukti bahwa benarkah kabar baik itu berkuasa untuk memulihkan kehidupan orang?
Saudara adalah saksiNya.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud dengan keinginan daging yang berjuang melawan jiwa?
Apa yang patut kita lakukan dalam kehidupan bermasyarakat: berbangsa dan bernegara?
Setelah seseorang menerima Kristus sebagai Juru Selamat, maka dia menjadi manusia baru, ciptaan baru.
Secara fisik dia masih tinggal di kota, di negara tempat dia hidup, Tetapi secara rohani sesungguhnya dia dan kita semua yang telah menjadi percaya, kita telah menjadi manusia rohani “di tempat yang baru”.
Alkitab menyatakan bahwa hidup kita di dunia ini adalah sementara.
Di bumi di tempat kita tinggal, menjadikan kita sebagai pendatang dan perantau.
Apa pun profesi kita, Tuhan tidak menghendaki kita tenggelam dalam kesibukan atau kenyamanan hidup.
Dunia adalah tempat sementara, dimana Tuhan ingin agar kita tidak semata-mata menjalani kehidupan, tetapi agar melalui kehidupan kita, Tuhan dimuliakan dan ditinggikan.
Itulah sebabnya Tuhan meminta kita memiliki cara hidup yang baik di tengah orang-orang yang belum percaya.
Agar melalui kesaksian kita yang baik, maka orang akan ditarik untuk mengenal Kristus.
Kita diberikan kesempatan untuk menjadi berbeda, tentu bukan asal beda.
Tetapi kita memiliki nilai-nilai yang berbeda dalam menjalani kehidupan.
Nilai-nilai yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Sebagai pelajar atau mahasiswa, adalah biasa untuk berbuat curang ketika melaksanakan ujian misalnya.
Mencontek, bekerjasama dalam ujian yang harusnya dilakukan secara mandiri.
Atau kalau kita adalah seorang pegawai, kadangkala karena tuntutan persaingan yang tinggi, seorang pegawai bisa melakukan cara-cara yang curang agar dapat dipromosikan, misalnya dengan menyuap pejabat yang melakukan penilaian pegawai, atau seorang agen penjualan menyuap bagian pengadaan di perusahaan yang menjadi target penjualan, dengan tujuan barang yang dia jual dapat dibeli oleh perusahaan tersebut.
Itu semua adalah cara-cara yang salah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Alkitab.
Proses untuk mendapatkan apa pun dengan benar jauh lebih penting dibandingkan kecepatan hingga mendapatkannya.
Jadi belum tentu pegawai yang terlambat dipromosikan lebih buruk dibandingkan pegawai yang dipromosikan dengan cepat. Kata kuncinya adalah: prosesnya apakah Alkitabiah, atau sesuai dengan nilai-nilai Alkitab.
Jalan menuju keberhasilan dalam kehidupan tidaklah selalu mulus dan cepat.
Kadang Tuhan ijinkan jalan kehidupan yang kita lalui itu, berliku, berbatu, penuh tantangan dan kesulitan.
Tetapi kalau Tuhan ijinkan kita melalui jalan itu, kita percaya bahwa Tuhan tetap menyertai kita.
Roma 8:32 “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana kita bisa menghadapi tahun yang baru ini dengan keyakinan yang teguh akan penyertaan Tuhan yang sempurna.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Penyakit apa saja yang Yesus telah sembuhkan?
Apakah ada penyakit yang Yesus tidak mampu sembuhkan?
Perjanjian Baru mencatat bahwa Yesus menyembuhkan banyak orang.
Tetapi apakah Dia selalu menyembuhkan orang sakit yang Dia temui?
Jawabannya adalah: tidak.
Beberapa contohnya adalah di kolam Betsaida, Yesus hanya menyembuhkan satu orang dari seluruh orang sakit yang ada di sekitar kolam Betsaida.
Yesus mampu menyembuhkan semua orang sakit, tetapi faktanya Yesus tidak melakukannya.
Karena tujuan utama Yesus turun ke bumi, memang bukan untuk menyembuhkan semua orang yang sakit, tetapi untuk memberitakan Injil keselamatan, yang jauh lebih berharga dibandingkan kesembuhan dari sakit penyakit.
Allah adalah Allah yang berdaulat, tidak selalu kita mampu memahami kehendak Allah.
Karena tidak selalu menjadi kehendak Tuhan, untuk menyembuhkan seseorang secara fisik terlepas dari seberapa banyak mereka berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan itu.
Jika kesembuhan itu tidak sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya, maka tidak akan ada kesembuhan pada saat itu.
Itulah sebabnya penting sekali bagi kita untuk semakin bertumbuh dalam kepekaan untuk mengerti kehendak Tuhan dan berdoa dengan keyakinan yang teguh.
1 Yohanes 5:14 “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.”
Mengerti kehendak-Nya akan menyebabkan kita berani untuk percaya bahwa permohonan doa kita adalah akurat, tepat seperti yang Tuhan kehendaki.
Alkitab mengajarkan bahwa Roh Kudus memberikan karunia penyembuhan kepada gereja, dan kita harus sungguh-sungguh menginginkan karunia rohani, 1 Korintus 12:9 “Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.”
Semua kesembuhan dan karunia kesembuhan adalah untuk memuliakan Allah.
Tetapi Allah dapat dan memang akan menjawab doa-doa untuk kesembuhan jika itu sesuai dengan kehendak-Nya!
Dan karunia kesembuhan adalah pemberian Allah, maka itu akan diberikan ketika Allah berkehendak.
Dan kita harus mengakui, bahwa tidak banyak orang yang memiliki kepekaan sedemikan tinggi, sehingga hampir selalu mengerti kehendak Bapa, sehingga hampir semua doanya untuk kesembuhan dijawab.
Salah satu dari sedikit orang tersebut adalah Smith Wigglesworth yang hidup pada akhir abad 19 dan meninggal pada tahun 1947.
Banyak orang yang didoakan dan sembuh dari berbagai penyakit yang berat, bahkan ada juga yang dibangkitkan dari kematian.
Pelayanan Smith Wigglesworth yang disebut sebagai Rasul Iman, telah menginspirasi tokoh-tokoh seperti Kathryn Kuhlman, Benny Hinn dan Kenneth Hagin.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana kita bisa memiliki kepekaan yang semakin tinggi dalam mengenali kehendak Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Perbandingan tentang apakah yang Yesus tanyakan kepada para ahli Taurat?
Sakit penyakit dan penderitaan bersifat universal.
Semua ciptaan menderita: “Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.”(Roma 8:22).
Orang kadang kala bertanya dengan putus asa, “Jika Tuhan itu baik, mengapa saya menderita?
Jika Tuhan mahakuasa, mengapa dia tidak membebaskan saya?”
“Saya tidak mengerti mengapa Tuhan mengijinkan penderitaan dan sakit penyakit.”
Kenyataannya, kita bisa sakit karena kita ceroboh dengan tidak menjaga kesehatan.
Tidak berjaga-jaga di tengah pandemi yang ganas, seperti yang saat ini dunia sedang alami.
Tetapi kadang juga seseorang sakit tanpa dia mengerti penyebabnya, dan itu adalah hal yang wajar.
Tuhan adalah orang tua yang baik dan ingin anak-anaknya tumbuh.
Dia terkadang menggunakan penderitaan untuk mendisiplinkan kita demi keuntungan kita.
“Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?” (Ibrani 12:7)
Alasan lain mengapa seseorang mengalami sakit penyakit, adalah karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Yohanes 9:1-3 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”
Kabar baiknya adalah, kesembuhan ilahi adalah hal yang kita bisa minta kepada Tuhan dengan iman.
Dan iman datang karena kita percaya pada Firman.
Roma 10:17 “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Dan ada beberapa janji kesembuhan dalam Firman Tuhan.
1 Petrus 2:24 “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Atas dasar janji Firman Tuhan itulah kita percaya dan percaya atau kita jadi memiliki keyakinan yang kuat atas janji, inilah yang akan membuahkan iman.
Bahwa ketika kita sedang sakit, sekali pun kita belum melihat bukti kita sembuh, tetapi kita mengetahui bahwa kita akan sembuh.
Itulah iman, itulah kesembuhan Ilahi yang sedang berlangsung.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan apakah ada yang memiliki pengalaman disembuhkan dari sakit oleh karena doa?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang Yesus katakan kepada orang yang lumpuh?
Apa yang Yesus katakan kepada para ahli Taurat?
Mengapa Kabar Baik itu memang betul-betul baik?
Ya, karena kabar ini memberikan kepastian tentang pengampunan dosa.
Tidak ada seorang pun sebelumnya yang bisa mengampuni dosa manusia.
Jadi ketika Yesus menyatakan: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Tentu saja ini mengagetkan para ahli Taurat.
Sayangnya setelah mereka terkejut, sebagian besar dari mereka tetap tidak percaya apa yang Yesus katakan.
Lalu bagaimana agar seseorang bisa mengalami hal yang sama, dosanya diampuni.
Dengan percaya pada Kabar Baik itu!
Efesus 1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
Ya, oleh darah Yesus saja kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa kita!
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Hanya Yesus saja jalan kepada Bapa, tidak ada jalan keselamatan atas dosa yang dapat dilakukan oleh Pribadi selain Yesus.
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Ketika seorang percaya kepada Yesus, percaya kepada Bapa yang mengutus Yesus, maka dia akan:
Mempunyai hidup yang kekal dan
Tidak turut dihukum,
Sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan kapan engkau menjadi percaya dan memperoleh keyakinan bahwa dosamu sudah diampuni.