Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kasih karunia apa yang diberikan kepada jemaat Makedonia?
Bagaimana cara jemaat Makedonia memberi?
Apa yang jemaat Makedonia berikan kepada Allah?
Apa yang jemaat Makedonia berikan kepada orang-orang kudus?
Saudara, jemaat Makedonia sehari-hari hidup dibawah garis kemiskinan, namun tergerak untuk mendukung jemaat di Yerusalem yang membutuhkan.
Firman Tuhan berkata : “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.”(2 Korintus 8:9).
Pengenalan kita akan kasih karunia Kristus menjadikan kita kaya.
Kekurangan bukanlah menjadi halangan bagi kita untuk memberi, malahan membuat kita menjadi kaya dalam kasih kita kepada sesama.
Kasih Yesus yang berlimpah telah mengubah hidup kita dan menganugerahkan kemurahan hati bagi kita semua.
Hal ini jugalah yang dialami oleh jemaat mula-mula yaitu segala yang menjadi kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya dan membagi-bagikan apa yang menjadi milik mereka, sesuai keperluan masing-masing.
Kaya atau miskin bukan diukur dari berapa banyak yang kita miliki.
Kaya atau miskin adalah sikap hati kita.
Kekayaan datangnya dari hati yang bersyukur dan diukur dari seberapa yang diberikan kepada sesama yang membutuhkan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, apakah saya sudah menjadi orang yang kaya dalam kemurahan hati?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 12:10.
Dalam membangun Rumah Kabar Baik kita harus hidup saling mengasihi sebagai saudara. Kasih yang bagaimanakah yang harus kita hidupi?
Bagaimanakah sikap kita jika dalam praktek sehari-hari ada kegagalan dalam kehidupan saling mengasihi?
Coba sebutkan beberapa praktek dalam kehidupan saling mengasihi!
Tuhan mengajarkan kepada kita untuk hidup saling mengasihi terlebih lagi ketika kita sedang membangun Rumah Kabar Baik, maka kehidupan saling mengasihi harus kita praktikkan supaya kasih itu nyata mengalir keluar dari gereja Tuhan untuk orang-orang yang belum mengenal Tuhan.
Untuk hidup saling mengasihi, maka kita harus senantiasa mengenakan kasih sebagai pengikat dalam Rumah Kabar Baik.
”Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kolose 3:14).
Karena kasih itu berasal dari Tuhan maka dalam kehidupan sehari-hari kita tidak melakukan perbuatan yang jahat terhadap sesama tetapi selalu perbuatan baik, sehingga kasih yang kita praktekkan tidak pura-pura, berbuat baik dengan tulus ikhlas tanpa menuntut pembalasan, menolong orang lain tanpa pamrih, memiliki sikap hati dan perbuatan yang benar terhadap orang lain.
”Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” (Roma 13:10).
Pada kenyataannya bsia saja kita mengalami tantangan dalam mengasihi saudara yang lain sehingga menghambat kita untuk mengasihi, namun kita harus membangkitkan hati kita dengan pertolongan dari Roh Kudus agar kerajinan kita dalam mengasihi tidak kendor dan kita senantiasa memiliki roh yang menyala-nyala untuk mengasihi sesama.
Dengan demikian, kita tetap mempraktekkan kehidupan saling mengasihi saudara dalam mendahului memberi hormat, dalam memberi bantuan dan tumpangan, dan dalam mendoakan saudara-saudara kita.
Pada akhirnya kita berkemenangan dalam mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi orang lain dan murid-muridNya.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa berkemenangan dalam hidup mengasihi saudara ketika ada hal-hal yang ingin menghambat saudara untuk mengasihi orang lain!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 22:39.
Coba sebutkan hukum yang terutama dan yang pertama serta hukum yang kedua menurut ajaran dari Tuhan Yesus?
Bagaimanakah kekuatan hukum yang kedua dibandingkan dengan hukum yang pertama?
Seperti mengasihi siapakah dalam hal kita mengasihi sesama kita?
Dalam membangun Rumah Kabar Baik sangat sarat dengan kehidupan yang mengasihi orang lain atau mengasihi sesama.
Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengajar kita untuk hidup mengasihi sesama seperti diri kita sendiri sehingga tidak ada kebencian terhadap sesama.
Itulah sebabnya Tuhan menegur orang-orang yang membenci sesamanya.
”Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (I Yohanes 3:15).
”Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.” (I Yohanes 2:11).
”Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (I Yohanes 4:20).
Tuhan ingin agar kita mengasihi orang lain.
Dan caranya adalah dengan menerima orang lain apa adanya serta senantiasa mengampuni orang lain ketika ada hal yang terjadi terhadap orang lain yang tidak sesuai dengan keinginan kita sehingga kita selalu senantiasa menolong orang lain, membantu serta memberkati orang lain dengan perkataan dan perbuatan kita.
Tidak ada menghakimi, menggosipkan orang, memarahi dan benci dengan orang lain termasuk dendam serta berpikir negatif terhadap orang lain, termasuk terhadap musuh kita karena mereka adalah juga sesama kita, bahkan terhadap orang yang kita anggap hina pun kita harus mengasihi mereka karena mereka juga adalah sesama kita.
Marilah kita selalu hidup mengasihi orang lain dalam membangun Rumah Kabar Baik.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara mempraktikkan dan berkemenangan dalam mengasihi sesama!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 4:33.
Apakah nasehat Rasul Paulus terhadap jemaat di Efesus?
Kehidupan yang bagaimanakah yang harus dibangun oleh jemaat di Efesus sebagai bukti bahwa mereka hidup berpadanan dengan panggilan Tuhan?
Bagaimanakah peranan Roh Kudus bagi mereka unutk hidup dalam panggilan Tuhan?
Rasul Paulus menasehatkan jemaat di Efesus agar mereka semuanya yang sudah dipanggil dan dipilih oleh Tuhan hidup berpadanan dengan panggilan itu.
Dan panggilan itu adalah agar mereka hidup di dalam kasih.
”Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Galatia 5:13-14).
”Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.” (Efesus 5:2).
Wujud dari kehidupan dalam kasih itu adalah kehidupan yang saling membantu dan membantu orang lain dengan kerendahan hati, penuh kelemahlembutan serta kesabaran.
Ketika kita memiliki panggilan dari Tuhan untuk membangun Rumah Kabar Baik, maka terlebih dahulu kita membangun Rumah Kasih.
Dengan demikian ketika di dalam gereja ada kehidupan yang saling membantu maka kita juga akan membantu atau menolong orang lain sebagai representasi Rumah Kabar Baik yang menjadi nyata melalui gereja, sehingga wujud kasih itu dapat dirasakan oleh orang-orang yang belum mengenal Tuhan.
Tuhan ingin agar kehidupan saling membantu itu dilakukan dengan konsisten.
Oleh sebab itu, kita harus mau dipimpin oleh Roh Kudus dan mengikuti pimpinan Roh Kudus secara bersama-sama sehingga selalu terjadi kerukunan yang membuat kita dapat hidup saling membantu satu sama lainnya diantara jemaat dan kita tidak dapat dihentikan dalam mewujudkannya.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara berpadanan dengan panggilan Tuhan untuk mewujudkan kasih kepada Tuhan dengan cara saling membantu!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 6:2.
Bagaimanakah sikap dan perbuatan kita terhadap orang-orang yang melakukan pelanggaran di dalam rumah Tuhan?
Sikap apakah yang perlu dibangun terhadap saudara-saudara yang mengalami pergumulan-pergumulan dalam kehidupan mereka?
Hukum siapakah yang kita lakukan ketika kita hidup saling bertolongan?
Dalam membangun Rumah Kabar Baik, harus terpancar kehidupan Kristus di dalam rumah tersebut di mana di dalamnya harus dibangun hukum Kristus yaitu kehidupan yang saling mengasihi satu dengan yang lainnya.
Dalam kehidupan kejemaatan bisa saja ada saudara yang kedapatan berbuat dosa, jatuh dalam dosa, maka kita harus menolong dia agar kembali ke jalan yang benar dan dipulihkan serta dibangkitkan kembali untuk mengasihi Tuhan.
Namun harus dengan rendah hati dan lebih lembut sehingga tidak menghakimi orang tersebut.
Karena bisa saja kita mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh saudara yang melakukan pelanggaran tersebut.
Kita juga ikut merasakan kesukaran, kepedihan serta kesulitan orang lain yang sedang mengalami kesalahan, kita peduli dengan mereka.
Kita juga tidak merasa sombong dan lebih baik atau lebih suci dari orang lain tetapi kita memiliki rasa belas kasihan yang besar untuk menolong mereka.
Dengan demikian kita selalu bertolong-tolongan dalam menanggung beban atau menanggulangi beban orang lain sehingga kita benar-benar menghidupi hukum Tuhan yaitu hidup saling mengasihi sehingga kita menggenapi I Korintus 13:4-7”Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara hidup dalam bertolong-tolongan dalam menanggung beban khusus terhadap orang-orang yang melakukan kesalahan!