Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa tubuh kita perlu dipersembahkan kepada Tuhan?
Seberapa pentingkah seseorang untuk mengetahui kehendak Allah?
1 Tesalonika 5:23 ”Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Allah menghendaki agar roh, jiwa dan tubuh kita terpelihara sempurna dengan tak bercacat.
Roh terdapat dalam manusia batiniah kita, dimana Roh Allah juga berada.
Sedangkan jiwa dan tubuh terdapat dalam manusia lahiriah kita. Tubuh adalah tempat dimana roh dan jiwa kita berada.
Di dalam jiwa terdapat pikiran, perasaan dan tekad atau kehendak.
Dan kombinasi dari itu semua terbentuklah kepribadian kita.
Roh penurut tapi daging lemah-Matius 26:41. Manusia batiniah kita penurut, tetapi manusia lahiriah kita lemah.
Itulah sebab, kita perlu untuk mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan dan melatihnya dengan disiplin agar tubuh kita takluk kepada keinginan roh.
Di dalam tubuh kita terdapat panca indra: mata, telinga, hidung, lidah dan kulit.
Betapa pentingnya kita mempersembahkan itu semua kepada Tuhan, sehingga semua panca indra kita, tidak digunakan untuk hal-hal yang najis yang mengakibatkan pencobaan dan dosa.
Roma 6:6 ”Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.”
Sebelum kita dilahirkan baru, manusia lama kita akan sangat dominan, tetapi Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, sehingga tubuh dosa kita hilang kuasanya.
Kita adalah ciptaan baru, hal ini lah yang menyebabkan kita mampu untuk hidup kudus dan berkemenangan.
Selain kita mempersembahkan panca indra kita, maka kita juga patut mempersembahkan pikiran, perasaan dan kehendak kita kepada Tuhan.
Pikiran kita hanya memikirkan:semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji -Filipi 4:8.
Emosi kita, kita persembahkan kepada Tuhan dalam pujian, penyembahan dan merespon dengan empati kebutuhan orang lain.
Daud adalah seorang yang mengasihi Tuhan, tetapi dia yang juga adalah raja, Daud tidak malu untuk menari bagi Tuhan.
Dan itu adalah contoh yang benar bagaimana kita merespon kehendak Roh dengan emosi kita.
Selanjutnya, sangat penting bagi kita untuk menyerahkan kehendak atau tekad kita kepada Tuhan.
Sehingga ketika ada konflik dalam batin kita, kita tahu apa yang harus kita putuskan.
Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, tentang bagaimana praktis dalam mempersembahkan mata, pikiran dan perasaan kita, kepada Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah perbedaan manusia lahiriah dan manusia batiniah?
Apakah yang menjadi alasan atau motivasi Paulus sehingga dia rela untuk menderita?
Watchman Nee dalam bukunya yang berjudul “Remuknya Insan Keluarnya Roh”, menjelaskan dengan sangat jelas apa perbedaan manusia lahiriah dan manusia batiniah.
Dalam buku tersebut, istilah manusia disebut sebagai “insan”.
Di buku tersebut antara lain ditulis, manusia dibagi menjadi manusia batiniah dan manusia lahiriah.
Tempat yang Allah diami adalah manusia batiniah, sedang tempat di luar kediaman Allah adalah manusia lahiriah.
Dengan kata lain, roh kita ada di manusia batiniah, sedang bagian dari manusia yang dapat kita rasakan adalah manusia lahiriah.
Allah telah menaruh Roh-Nya di dalam kita, Allah juga telah menaruh kehidupan-Nya dan kekuatan-Nya di dalam kita, yakni di dalam manusia batiniah kita.
Di luar manusia batiniah ini ada pikiran kita, emosi kita, tekad kita dan yang paling luar adalah tubuh kita.
Manusia batiniah kita menyukai hal-hal yang dari Roh, sebaliknya manusia lahiriah kita menyukai hal-hal yang bersifat kedagingan.
Apa itu sifat daging: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora -Galatia 5:19-21.
Galatia 5:17 ”Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”
Penghambat sehingga keinginan daging yang tersembunyi dalam manusia lahiriah kita tampak seperti dominan atau sukar ditaklukkan, karena kita tidak senantiasa hidup di dalam Roh dan hidup dipimpin Roh.
Watchman Nee menyatakan bahwa hambatan itu karena manusia batiniah kita, dimana Roh Allah berada tidak dapat keluar.
Karena ada lapisan tebal yang menyelubungi. Hal itu seperti biji gandum yang harus pecah terlebih dulu agar ia dapat berbuah.
Salah satu lapisan tebal penyebab Roh Kudus tidak mampu mengintervensi kehidupan kita yang buruk adalah pikiran, emosi dan kehendak kita yang terlalu kuat.
Kecerdasan dan pengetahuan yang sangat luas, itu bisa menjadikan kita lebih mengandalkan kepintaran kita, dibandingkan mengandalkan Tuhan.
Emosi atau perasaan kita yang terlalu kuat atau terlalu lemah, bisa membuat kita diombang-ambingkan oleh perasaan, sehingga Roh Kudus sukar untuk “berbicara” kepada kita.
Kehendak kita yang terlalu kuat juga bisa membuat ego kita sangat kuat, sehingga kita menjadi tinggi hati dan sulit untuk mendengar suara Roh.
Yohanes 12:24 ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”
Marilah kita merelakan Roh Kudus untuk menghancurkan semua penghambat yang menjadi perintang kemajuan rohani kita.
Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, makna biji gandum yang harus jatuh ke tanah dan mati.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dimaksud dengan bejana tanah liat?
Apa yang dimaksud dengan “maut yang bekerja dalam diri kami”?
2 Korintus 4:10 ”Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”
Terdapat dua hal dalam pernyataan Firman di atas: Kematian dan Kehidupan.
Paulus menyatakan bahwa dia selalu membawa kematian Yesus.
Kematian Yesus di kayu salib adalah lambang kasih-Nya yang sempurna.
Kasih yang menyebabkan Yesus rela hidup sementara di dunia, hingga mati dan terpisah sejenak dengan Bapa.
Oleh karena kematian-Nya, maka kita beroleh penebusan kekal atas dosa kita.
Dengan selalu mengingat kematian Yesus, maka kita diingatkan untuk hidup dalam kasih kepada Tuhan dan kepada sesama.
Kita juga diingatkan atas janji penebusan, janji keselamatan kekal bagi kita yang percaya.
Yesus mati di kayu salib, dan bukankah Firman Tuhan juga menyatakan agar kita juga turut memikul salib-Nya.
Matius 16:24 “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
Memikul salib adalah wujud kerelaan untuk ikut menderita sebagai pengikut Kristus.
Kita bukan menderita karena kita melakukan kejahatan sehingga kemudian dihukum, kita juga bukan menderita karena kecerobohan yang kita lakukan di tempat kerja misalnya, sehingga atasan kita menegur kita dengan keras.
Tetapi kita menderita ketika kita hidup benar, misalnya kita sebagai seorang tenaga pemasaran, menolak melakukan suap kepada calon pelanggan, sehingga sebagai akibatnya kita dimutasi ke luar kota atau ke tempat kerja yang fasilitasnya lebih buruk.
Bagian kedua dari ayat 2 Korintus 4:10 ”…supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”
Kehidupan Yesus menjadi nyata adalah akibat dari bagian pertama yang kita lakukan, yaitu “membawa kematian Yesus”.
Dengan demikian ada janji yang mulia bagi orang yang bersedia untuk “membawa kematian Yesus”, yaitu buah-buah kehidupannya akan menjadi semakin nyata dan itu adalah buah kehidupan Yesus.
Artinya kita akan diubah menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Sekali lagi, jalan menjadi semakin serupa dengan Kristus adalah hasil atau buah kehidupan dari perilaku yang senantiasa “membawa kematian Yesus”.
Saudara, kapan engkau terakhir menderita bagi Yesus sebagai konsekuensi ketika engkau melakukan kebenaran.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang perlu disiapkan agar kita bisa hidup kudus?
Dalam bidang kehidupan yang mana, Tuhan ingin agar kita kudus?
Ada dua sifat yang menggambarkan tentang Allah, pertama Allah adalah kasih dan yang kedua Allah adalah kudus.
Allah yang Kudus karena Ia adalah Allah Pencipta, Allah yang kekal, Allah yang terpisah khususnya dari dosa, Allah yang Agung dan Mulia, Allah yang tidak diketemukan sedikit pun hal yang tercela dalam diri-Nya.
Yesaya 6:3 ”Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”
Yesaya menegaskan bahwa Allah itu kudus, dengan menyerukan tiga kali kata kudus: Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam.
1 Petrus 1:15,16 ”tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”
Allah yang kudus menghendaki umat tebusan-Nya juga menjadi kudus, dengan hidup dalam kekudusan.
Hidup dengan meninggalkan manusia lama, tidak hidup menuruti keinginan daging, dengan kata lain: hidup jauh dari dosa.
Dosa adalah lawan dari kekudusan.
Jika seseorang dengan sengaja memilih untuk berbuat dosa, sesungguhnya dia dengan sengaja sedang melakukan tindakan yang melawan Allah.
Karena dia sedang melakukan hal yang tidak ada dalam diri Allah.
1 Petrus 1:15 “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu…” Allah ingin agar dalam seluruh bidang kehidupan, kita kudus. Di rumah, di sekolah, di kampus dimana pun kita hidup kudus dengan tidak melakukan hal yang berdosa. Dilihat atau tidak dilihat oleh orang lain, kita tetap hidup kudus.
Mulut kita kudus dengan tidak mengucapkan dusta dan perkataan kotor atau kemarahan yang tidak terkendali.
Mata kita kudus dengan tidak melihat hal yang najis, cabul.
1 Petrus 1:14 “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu.” Hidup kudus itu dimulai dengan hidup sebagai orang yang taat kepada Tuhan dan tidak menuruti hawa nafsu!
Saudara, kalau engkau menilai kekudusanmu dari 1 hingga 10, engkau ada di angka berapa. Lalu apa upayamu agar nilai kekudusanmu meningkat?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Paulus dapati di Troas?
Mengapa hati Paulus tidak tenang ? Lalu apa yang dilakukan Paulus?
Apa yang terjadi dengan perantaraan Paulus dan Titus?
Siapakah Paulus dan Titus bagi Allah?
Saudara-saudari,
Beberapa tahun terakhir ini ada berita yang menyebutkan bahwa ada beberapa gereja ditutup di Inggris dikarenakan banyak orang terlebih anak-anak muda yang tidak lagi tertarik dengan hal-hal yang balutannya hal rohani atau berbau kekristenan.
Bahkan di tengah-tengah gereja sendiri ada orang-orang tertentu yang hanya sibuk dengan aktivitas pelayanan gereja tanpa menyadari panggilan hidupnya adalah hidup bagiNya sebagai surat Kristus yang terbuka yang bisa dibaca oleh banyak orang.
Paulus mempunyai kesempatan melayani dengan memberitakan Injil di Troas, karena Paulus merasa pintu terbuka untuk pelayanan ini.
Tetapi, meskipun memiliki kesempatan yang baik untuk melayani di Troas, Paulus merasa gelisah karena tidak menemukan Titus, rekan sepelayanannya, sehingga Paulus berangkat ke Makedonia.
Paulus melanjutkan dengan menyatakan bahwa Paulus dan Titus dibawa ke dalam jalan kemenanganNya dalam pemberitaan Injil mereka, sehingga keharuman pengenalan akan Kristus ada dimana-mana.
Mereka adalah bau yang harum diantara mereka yang diselamatkan maupun mereka yang binasa.
Mereka juga adalah bau yang harum bagi kematian dan bagi kehidupan.
Saudara, panggilan kita sebagai orang yang percaya adalah menyebarkan keharuman pengenalan akan Allah di tengah dunia ini.
Kehidupan kita sebagai surat Kristus yang terbuka yang memancarkan aroma Kristus: kasihNya, kematian dan kebangkitanNya, kehidupan yang baru di dalamNya yang menghasilkan karakter Kristus sehingga orang-orang boleh menikmati aroma keharuman pengenalan akan Allah.
Kemenangan-kemenangan yang dianugerahkanNya dalam hidup kita dan tubuh Kristus lainnya akan menjadi kesaksian yang hidup.
Sehingga dalam setiap aspek hidup kita, kita sebagai alat di tanganNya yang membawa orang-orang mengalami kelaparan dan kehausan untuk mengenal pribadi-Nya lebih dalam lagi.
Keharuman pengenalan akan Allah akan ada dimana-mana: baik bagi yang tua maupun bagi yang muda, baik bagi yang ada di kota maupun bagi yang ada di desa, dan baik di tempat yang jauh maupun di tempat yang dekat.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa yang menjadi sukacita terbesar dalam pelayanan penginjilan kita dan tubuh Kristus lainnya? Aroma harum apa yang kita bawa ketika kita melayaniNya dalam setiap aspek hidup kita?