Minggu, 22 Oktober 2023

FIRMAN IMAN YANG DIBERITAKAN

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 10:8-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:8.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dimanakah Firman Iman yang Tuhan berikan kepada orang-orang yang percaya kepada Dia?
  2. Apakah dasar pengakuan kita sehingga kita memiliki Firman Iman dalam hati dan mulut kita?
  3. Apakah tujuan Tuhan memberi kepada kita Firman Iman?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika kita mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dengan cara menerima Yesus di dalam hati kita bahwa Yesus telah mati dan bangkit dari kematian-Nya, maka kita mengalami keselamatan yang kekal.

Dan Yesus yang tinggal dalam hati kita itu adalah Firman Iman, itulah sebabnya dikatakan bahwa Firman itu dekat pada kita karena Dia ada di di dalam mulut kita dan di dalam hati kita.

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” (Yohanes 1:1-4).

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” (Yohanes 1:12-13).

Firman Iman itu harus diberitakan, yaitu tentang Yesus dan apa yang telah Dia perbuat di kayu salib.

Firman itu menyelamatkan setiap orang yang percaya, membebaskan manusia dari kutuk-kutuk kemiskinan untuk hidup yang diberkati dan membebaskan kita dari kutuk-kutuk kelemahan tubuh dan sakit penyakit sehingga kita beroleh kesembuhan.

Firman Iman itu akan menjadikan apa yang Firman Tuhan katakan menjadi nyata dan berwujud.

”Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”  (Yohanes 1:14).

Ketika Firman Iman itu diberitakan maka setiap orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan menerima Fiman Iman tersebut maka mereka akan diselamatkan.

Oleh karena itu, marilah kita antusias dan bersemangat untuk menyampaikan Kabar Baik agar keselamatan dari Tuhan sampai kepada bangsa-bangsa.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pemahaman saudara tentang Firman Iman sehingga Firman Iman tersebut senantiasa saudara beritakan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 15-16

Sabtu, 21 Oktober 2023

BERKATA-KATA MELAWAN TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

BILANGAN 21:5-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa bangsa Israel melawan Allah?
  2. Apakah pengalaman rohani mereka menjadikan mereka setia?
  3. Pernahkan saudara berkata-kata melawan Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.(Bilangan 21:5-6).

Saudara, bangsa Israel yang berkata-kata melawan Allah bukanlah tanpa kesaksian yang luar biasa.

Mereka telah melihat tangan Allah atas Mesir saat mereka di bebaskan dari perbudakan.

Mereka telah melihat laut terbelah dan mereka berjalan dengan dinding air di kiri kanannya.

Mereka menyaksikan banyak mujizat Tuhan.

Mereka melihat tiang awan dan tiang api.

Pengalaman rohani tersebut tidak menjadi jaminan mereka akan menjadi orang-orang yang setia kepada Tuhan. 

Setelah mendengar kesaksian dari 10 pengintai, mereka ragu kepada janji Tuhan.

Mereka abaikan kesaksian Kaleb dan Yosua yang dianggap kabar minoritas.

Bahkan karena masalah makanan mereka mulai melawan Allah.

Ya, karena masalah perut mereka melawan Allah.

Padahal mereka setiap hari makan makanan dari sorga, yaitu manna.

Tetapi mereka bosan. Mereka malahan mengingat makan di mesir.

Saudara, pengalaman rohani dengan berbagai mujizat yang kita alami bukanlah jaminan kita akan setia kepada Tuhan dan tidak melawan Tuhan.

Kesetiaan kita kepada Tuhan adalah buah dari pengenalan akan Dia secara benar dan persekutuan yang intim dengan Dia setiap hari.

Semakin kita mengenal kasih-Nya, semakin intim dengan Tuhan, maka semakin cinta kita kepada Tuhan.

Cinta kita kepada akan dinyatakan dalam bentuk ketaatan kepada perintah-perintah-Nya.

Seperti dicatat dalam 1 Yohanes 5:3 “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat”.

Saudara jangan mengejar mujizat, karena itu biasanya terjadi saat krisis, tetapi mintalah berkat setiap hari seperti yang telah dijanjikan-Nya.

Kejarlah pengenalan akan Allah setiap hari dalam persekutuan dengan Dia melalui perenungan firman Tuhan dan doa, saudara akan terhindar dari dosa melawan Tuhan.

Renungkanlah, mengapa pengalaman mengalami berbagai mujizat tidak menjamin kesetiaan seseorang.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 14

Jumat, 20 Oktober 2023

BERSUNGUT-SUNGUT

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

BILANGAN 14:1-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa orang Israel bersungut-sungut?
  2. Cara orang Israel bersungut-sungut?
  3. Apakah bersungut-sungut termasuk sifat memberontak?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!” (Bilangan 14:2).

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, arti kata bersungut-sungut adalah menggerutu.

Bangsa Israel menggerutu kepada Musa dan Harun karena kabar buruk yang di bawa 10 pengintai.

Padahal mereka sudah melihat banyak mujizat saat mereka dibawa Tuhan ke luar dari Mesir, tetapi mereka tidak percaya kepada janji Tuhan.

Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku(Bilangan 14:22).

Bangsa Israel tercatat 10 kali mencobai Tuhan, puncaknya saat mereka ingin kembali ke Mesir karena terpengaruh kabar buruk yang di bawa 10 pengintai.

Saudara, lawan kata bersungut-sungut adalah senang hati.

Bersungut-sungut lahir karena kurang percaya atau tidak percaya kepada janji Tuhan, sebaliknya orang yang percaya kepada janji Tuhan akan mengalami hati yang senang atau sukacita.

Kita harus merenungkan dan menyimpan janji Tuhan, sekalipun janji-Nya belum digenapi.

Sekalipun fakta yang kita lihat berbeda dengan janji Tuhan, tetapi apabila janji itu tertanam dalam hati kita, kita akan tetap bersukacita.

Kadangkala kita lupa ada proses untuk menghasilkan buah. Kita ingin buah yang instan atau segera.

Ketika kita tidak mendapatkannya, kita menjadi kecewa dan bersungut.

Saudara, benih firman Tuhan itu harus di tabur di hati yang subur, jagalah supaya tidak dicuri setan melalui banyak kekuatiran.

Sirami benih firman itu dengan sesering mungkin merenungkannya.

Maka firman itu akan menghasilakan buah dalam kehidupan kita.

Saudara, jagalah lidah kita dari sungut-sungut.

Ketika melihat fakta tidak sesuai dengan janji tetaplah naikkan ucapan syukur, karena Tuhan tahu waktu yang paling tepat.

Tuhan tidak mungkin terlambat menggenapi janji-Nya, kita yang seringkali tidak sabar menantikan waktunya Tuhan.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana tetap bersukacita saat janji-Nya belum tergenapi.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 12-13

Kamis, 19 Oktober 2023

MENGEKANG LIDAH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:25-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang berbahagia menurut ayat 25?
  2. Mengapa ibadah dapat menjadi sia-sia dihadapan Tuhan?
  3. Apakah ibadah yang murni itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” (Yakobus 1:26).

Dalam ayat ini lidah diibaratkan hewan yang perlu dikendalikan (dikekang).

Dalam Bahasa Yunani, mengekang adalah upaya secara aktif dan terus menerus yang melibatkan diri seseorang.

Jadi mengekang lidah bukanlah kegiatan yang tergantung keadaan sekitar atau perasaan, tetapi upaya orang Kristen untuk secara aktif, dan bersifat terus menerus mengendalikan lidahnya.

Saudara,  lidah atau perkataan kita adalah komponen utama dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sesama.

Melalui lidah atau perkataan kita dapat membuat orang bersemangat atau orang menjadi putus asa.

Perkataan kita dapat membuat orang bahagia atau sedih.

Perkataan kita dapat membuat orang marah atau bersukacita. 

Oleh karena itu, kita harus belajar menundukkan lidah kita supaya tidak membuat kekacauan.

Salah satu senjata untuk mengendalikan lidah adalah kesabaran.

Kesabaran  adalah buah Roh, buah dari keintiman dengan Tuhan.

Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi (Amsal 10:19).

Ayat ini mengingatkan kita supaya jangan terlalu banyak bicara dan berbicara dengan berpikir lebih dahulu. 

Pergunakan akal budi, bukan hanya perasaan.

Tentu saja ini bukan hal yang mudah.

Kita perlu belajar setiap hari.

Belajarlah untuk mendengarkan dengan sabar lawan bicara, kemudian pikirkan perkataan-perkataan yang tepat sebagai responnya.

Mungkin saudara dianggap lamban dalam berkomunikasi, tetapi itu lebih baik daripada cepat dana banyak bicara tetapi didalamnya ada pelanggaran.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana berlatih mengekang lidah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 10-11

Rabu, 18 Oktober 2023

BICARA KURANG AJAR TENTANG TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MALEAKHI 3:13-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mungkinkah seorang anak Tuhan menghina Tuhan?
  2. Adakah contoh bentuk penghinaan kepada Tuhan?
  3. Siapakah yang dirugikan karena penghinaan itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

 TUHAN berkata, “Kata-katamu sungguh menghina Aku.” “Tetapi kamu bertanya, ‘Apa yang kami katakan tentang Engkau?’ Kamu berkata, ‘Percuma saja berbakti kepada Allah. Apa gunanya melakukan kewajiban kita terhadap TUHAN Yang Mahakuasa, atau menunjukkan kepada-Nya bahwa kita menyesali kesalahan kita? Kita lihat sendiri bahwa orang-orang sombong bahagia. Orang jahat tidak hanya bertambah makmur, tetapi kalau mereka menguji kesabaran Allah dengan berbuat jahat, mereka luput juga.” (Maleakhi 3:13-15 BIS).

Ayat-ayat di atas sering terjadi kepada anak-anak Tuhan.

Ketika sedang mengalami penderitaan, apakah itu sakit penyakit atau kekurangan, kadang kita membandingkan kehidupan dengan mereka yang bukan anak Tuhan.

Kita merasa bahwa hidup kita lebih sulit dari mereka yang tidak mengenal Tuhan. Mazmur 73 juga mencatat hal yang sama:

Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan. Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan. Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.(Mazmur 73:3-8).

Sekalipun kita sedang mengalami kesulitan, jangan pernah bandingkan hidupmu dengan kondisi mereka yang tidak mengenal Tuhan.

Ingatlah, akhir hidup mereka berbeda dengan kita.

Sekalipun mereka memiliki kekayaan berlimpah dan sepertinya mereka sukses, tetapi akhir hidup mereka di tempat kegelapan yang kekal.

Sedangkan kita, sekalipun selama di bumi ini mungkin mengalami banyak persoalan, tetapi akhir hidupnya jelas, hidup dalam surga yang mulia.

Ketika kita membandingkan kondisi kita dengan mereka yang di luar Tuhan, dan merasa Tuhan tidak adil, kita sedang menghina Tuhan.

Saudara, Ketika  kita dalam persekutuan dengan Tuhan, kita akan menyadari kenyataan, bahwa mereka yang kita anggap mujur, akhir hidupnya sungguh menyakitkan, seperti dicatat dalam Mazmur 73:

“Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku, sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!” (Mazmur 73:16-19).

Saudara, dalam kesulitan tetaplah berdoa dan terus mengucapkan syukur.

Melalui doa, kita menyerahkan hidup kepada Tuhan dan melalui pengucapan syukur kita sedang mengakui bahwa Dia adalah Allah yang berdaulat.

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana menghindari sikap hidup yang menghinakan Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Markus 8-9