DAPAT DIPERCAYA MULAI DENGAN PERKARA KECIL
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini :
LUKAS 19:15-19
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Berapa persenkah laba yang diperoleh dari orang yang pertama?
- Berapa persenkah laba yang diperoleh dari orang yang kedua?
Berbeda dengan perumpamaan tentang talenta, dimana seoarang Tuan memberikan kepada tiga orang berdasarkan kesanggupannya, ada yang diberi lima, dua dan satu -Matius 25:15.
Dalam perumpamaan di Kitab Lukas ini, Sang Raja memberikan mina kepada sepuluh orang, tiap-tiap orang diberikan satu mina.
Orang yang pertama memperoleh laba sembilan ratus persen, sehingga satu keping mina menjadi sepuluh keping mina.
Sedang orang yang kedua memperoleh laba empat ratus persen, sehingga satu keping mina, menjadi lima keping mina.
Satu talenta setara dengan upah 15 tahun, sedangkan satu mina setara dengan upah tiga bulan kerja.
Talenta yang sering dimaknai sebagai bakat dan karunia, yang diberikan kepada tiap-tiap umat Tuhan sangatlah besar.
Bahkan yang diberi satu talenta, itu setara dengan upah 15 tahun bekerja.
Sedang jika dilihat dari sudut pandang “mina” atau modal yang diberikan untuk mengembangkan talenta dan bakat, Tuhan memberikannya sama, yaitu masing-masing satu mina.
Persamaan dari kedua kisah tersebut adalah bagaimana sikap orang dalam menjalankan kepercayaan yang diberikan.
Tuhan ingin agar kita menjadi orang yang bertanggungjawab dengan apa pun yang Tuhan berikan, baik itu bakat, karunia, waktu, kesempatan untuk berkarya.
Kepada orang yang bertanggung jawab, maka Tuhan akan memberikan kepadanya tanggung jawab yang lebih besar.
Dan saya percaya bahwa prinsip ini berlaku baik di bidang rohani maupun sekuler.
Di sekuler, bos kita akan memberikan kepercayaan kepada mereka yang lebih bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan.
Di dalam pelayanan, Tuhan melalui para senior di dalam pelayanan juga akan mempromosikan orang yang lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
Tuhan ingin kita melayani dengan motif karena kita mengasihi Tuhan, oleh karenanya apa pun yang menjadi tanggung jawab kita, kecil atau besar, kita laksanakan dengan sungguh-sungguh.
Lalu apakah kita boleh menjadi orang yang ambisius.
Jawabannya tidak, karena makna ambisius adalah: istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemauan yang kuat untuk mencapai keberhasilan bahkan jika harus dilakukan dengan cara yang kurang layak dan mengorbankan atau merugikan orang lain.
Keberhasilan kita adalah anugerah Tuhan dan karena kasih kita kepada Tuhan, bukan karena kemauan kita yang kuat sehingga kita menghalalkan segala cara.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang nilai-nilai Alkitab dan sekuler dalam meraih prestasi.
Pembacaan Alkitab Setahun
Yesaya 23-27