MENJADI HAMBA KEBENARAN BUKAN HAMBA DOSA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 6:16-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah arti seorang hamba?
  2. Saat ini posisi orang percaya sebagai hamba apakah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Firman Tuhan memberikan dikotomi yang jelas antara kebenaran dan dosa.

Roma 6:18 “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.”

Ayat ini merangkum perubahan kehidupan dari orang yang terikat oleh dosa menjadi orang yang dimerdekakan dari dosa dan hidup untuk kebenaran.

Ya, perubahan seperti itu tidak mungkin dilakukan oleh manusia sendiri.

Kematian Kristus di kayu salib, yang telah menghancurkan kuasa Iblis atas manusia.

Hal itu lah yang akan membuat siapa pun yang percaya kepada kuasa kebangkitan-Nya, dan bersedia untuk hidup dipimpin oleh Roh Tuhan, akan mampu untuk hidup berkemenangan, menjadi hamba kebenaran dan bukan hamba dosa.

Roma 8:2-3 “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.”

Ketika kita membaca hukum Taurat, baik perintah dan larangannya, maka sekuat apa pun usaha manusia untuk melakukannya, mereka tidak akan bisa untuk melakukannya secara konsisten.

Karena hal itu memang tidak mungkin dilakukan. Hanya semata oleh anugerah dan kemurahan Tuhan maka kita dapat hidup berkemenangan.

Itulah sebabnya maka kita berpaling kepada kebenaran Firman: “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”

Pertama, kita bersyukur atas apa yang Kristus telah lakukan di kayu salib, yaitu menebus dosa kita.

Kedua, kita terima dengan iman bahwa Roh Kudus yang ada di dalam batin kita, telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut.

Ketiga, kita belajar terus menerus untuk hidup oleh Roh Kudus dan hidup dipimpin oleh Roh.

Bagaimana caranya? Dengan terus menerus sengaja untuk membangun persekutuan yang erat dengan Tuhan, melalui doa, penyembahan dan membaca serta merenungkan Firman.

Galatia 5:24-25  ”Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.”

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan makna: “hidup oleh dan dipimpin Roh Kudus”?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 31-35