MENGABDI KEPADA DUA TUAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:19-24

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Alkitab katakan tentang harta duniawi?
  2. Seberapa pentingkah mata baik secara tubuh maupun secara rohani?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jika kita membaca Alkitab, maka kita akan melihat bahwa Tuhan dengan tegas memberikan pemisahan antara: pria dan wanita; terang dan gelap; hidup dalam kebenaran, hidup dalam dosa; hidup dipimpin Roh, hidup dipimpin daging; panas dan dingin.

Allah menentang yang ada di antara kedua kutub tersebut.

Misalnya ada orang yang mengaku bukan pria dan bukan wanita; atau yang mengaku tidak hidup dalam gelap tapi juga tidak hidup dalam terang; atau yang mengaku hidup dalam kebenaran tetapi sering kompromi melakukan hal yang berdosa; mengaku hidup dipimpin oleh Roh tapi bersikap kompromi dengan melakukan hal-hal yang mendukakan Roh; hakekatnya hidupnya ada di tengah alias suam-suam.

Wahyu 3:16  ”Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.”

Tuhan menghendaki agar umat-Nya, “panas” dan bukan suam-suam.

Panas, dalam mengasihi Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.

Hal-hal tersebut dapat terwujud oleh anugerah Tuhan dan hal-hal yang harus disengaja untuk kita lakukan.

Ada bagian Tuhan, yaitu Kristus yang sudah disalibkan dua ribu tahun yang lalu, Roh Kudus yang memberikan kekuatan dan keyakinan untuk kita hidup berkemenangan.

Dan kita pun melakukan bagian kita: bersedia untuk hidup oleh Roh dan dipimpin Roh Kudus.

Kita menyerahkan kehendak kita untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus.

Dengan demikian pilihan kita hanya mengabdi kepada Tuhan. Tuan kita adalah Tuhan dan bukan yang lain.

“….Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24).

Ini adalah pilihan yang mutlak. Kita hanya dapat mengabdi kepada Tuhan.

Mamon atau uang, harta dan kekayaan dunia tidak boleh menjadi pilihan atau prioritas utama dalam hidup kita.

Kalau oleh anugerah Tuhan kita dilayakkan untuk memiliki uang dan harta, maka dengan sadar kita memahami bahwa itu semua wajib digunakan untuk kemuliaan Tuhan.

Ada banyak ayat Alkitab yang memberikan peringatan bagi umat Tuhan, agar jangan menjadi cinta akan uang dan kekayaan dunia.

  • 1 Timotius 6:10  ”Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
  • Pengkhotbah 5:9  ”Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.”

Pengkhotbah 5:12 “Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.”

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang seperti apakah kehidupan yang memiliki makna Ilahi.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yesaya 36-41