Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mungkinkah seorang anak Tuhan menghina Tuhan?
Adakah contoh bentuk penghinaan kepada Tuhan?
Siapakah yang dirugikan karena penghinaan itu?
“TUHAN berkata, “Kata-katamu sungguh menghina Aku.” “Tetapi kamu bertanya, ‘Apa yang kami katakan tentang Engkau?’ Kamu berkata, ‘Percuma saja berbakti kepada Allah. Apa gunanya melakukan kewajiban kita terhadap TUHAN Yang Mahakuasa, atau menunjukkan kepada-Nya bahwa kita menyesali kesalahan kita?Kita lihat sendiri bahwa orang-orang sombong bahagia. Orang jahat tidak hanya bertambah makmur, tetapi kalau mereka menguji kesabaran Allah dengan berbuat jahat, mereka luput juga.” (Maleakhi 3:13-15 BIS).
Ayat-ayat di atas sering terjadi kepada anak-anak Tuhan.
Ketika sedang mengalami penderitaan, apakah itu sakit penyakit atau kekurangan, kadang kita membandingkan kehidupan dengan mereka yang bukan anak Tuhan.
Kita merasa bahwa hidup kita lebih sulit dari mereka yang tidak mengenal Tuhan. Mazmur 73 juga mencatat hal yang sama:
“Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan. Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.” (Mazmur 73:3-8).
Sekalipun kita sedang mengalami kesulitan, jangan pernah bandingkan hidupmu dengan kondisi mereka yang tidak mengenal Tuhan.
Ingatlah, akhir hidup mereka berbeda dengan kita.
Sekalipun mereka memiliki kekayaan berlimpah dan sepertinya mereka sukses, tetapi akhir hidup mereka di tempat kegelapan yang kekal.
Sedangkan kita, sekalipun selama di bumi ini mungkin mengalami banyak persoalan, tetapi akhir hidupnya jelas, hidup dalam surga yang mulia.
Ketika kita membandingkan kondisi kita dengan mereka yang di luar Tuhan, dan merasa Tuhan tidak adil, kita sedang menghina Tuhan.
Saudara, Ketika kita dalam persekutuan dengan Tuhan, kita akan menyadari kenyataan, bahwa mereka yang kita anggap mujur, akhir hidupnya sungguh menyakitkan, seperti dicatat dalam Mazmur 73:
“Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku, sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!” (Mazmur 73:16-19).
Saudara, dalam kesulitan tetaplah berdoa dan terus mengucapkan syukur.
Melalui doa, kita menyerahkan hidup kepada Tuhan dan melalui pengucapan syukur kita sedang mengakui bahwa Dia adalah Allah yang berdaulat.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana menghindari sikap hidup yang menghinakan Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kabar apa yang diberitakan oleh 10 orang pengintai?
Apakah akibat kabar negatif yang dibawa 10 pengintai?
Apakah kabar yang dibawa oleh Kaleb dan Yosua?
“Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.” (Bilangan 13:31).
Terkadang suara mayoritas belum tentu benar.
Kisah 12 pengintai yang kita baca dan renungkan adalah salah satunya.
10 orang pengintai itu lebih percaya kepada penglihatan mereka daripada percaya kepada janji Allah.
Sebaliknya Kaleb dan Yosua lebih percaya kepada janji Allah daripada kepada penglihatan mereka.
Mereka menceritakan kondisi yang dialami selama pengintaian dan menyimpulkan sendiri tanpa peduli kepada janji Tuhan.
Sebagai akibatnya, 10 orang ini mencemari seluruh bangsa Israel. Bangsa Israel memberontak kepada Allah.
Saudara, akibat pemberitaan 10 orang ini fatal.
Allah menghukum bangsa Israel selama 40 tahun berkeliling di padang gurun, dan mereka tidak pernah masuk ke tanah perjanjian, kecuali keturunan mereka dan 2 orang pengintai yang benar, Kaleb dan Yosua.
Sungguh menyedihkan, bangsa Israel memilih suara mayoritas dari pada mendengar penjelasan Kaleb dan Yosua.
Janji Tuhan mereka abaikan karena mendengar berita dari 10 orang ini.
Saudara, dalam era pasca modern saat ini dunia mengalami juga era post-truth, dimana kebenaran dipelintir sedemikian rupa, sehingga orang tidak menyadarinya sudah disesatkan.
Kebohongan terus menerus diviralkan, sampai masyarakat percaya kepada bahwa itulah kebenaran.
Orang-orang jahat berupaya membangun opini menggunakan media sosial, untuk mengambil keuntungan dari masyarakat.
Saudara, kalau ada kabar-kabar yang melemahkan iman, berhati-hatilah.
Iblis adalah bapa segala pendusta saat ini gencar menyerang iman Kristen.
Iblis ingin mencuri damai sejahtera dan membuat kita tidak hidup dalam panggilan Allah.
Jangan mudah ikut mengirimkan kabar-kabar yang tidak jelas sumbernya.
Janganlah hidup seperti 10 pengintai, tetapi teladanilah Kaleb dan Yosua.
Mereka menempatkan firman Tuhan di atas fakta yang mereka lihat secara fisik.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya kabar buruk yang dibawa 10 pengintai itu melemahkan iman bangsa Israel.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang disaksikan oleh seorang saksi yang setia?
Siapakah yang disebut saksi dusta?
Mengapa si pencemooh disebut sia-sia ketika dia mencari hikmat?
Apa yang mudah diperoleh orang yang berpengertian?
Mengapa harus menjauhi orang bebal?
Saudara, ketika Roh Kudus turun atas hidup kita, maka kita diberi kuasa untuk menjadi saksi Kristus.
Dan kita memiliki tugas dan panggilan sebagai saksi Kristus.
Saksi Kristus adalah orang-orang yang telah mengalami Tuhan dalam hidupnya.
1 Yohanes 1:1-4”Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup–itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.”
Saudara, sebagai saksi yang setia, maka hendaklah kesaksian kita merupakan pengalaman ketika kita bersama Dia, Yesus Kristus yang telah ada di dalam hidup kita, Dia hidup dalam hati kita dan karena itu kita menjadi bahagian tubuh Kristus.
Sebagai tubuh Kristus maka kita mengalami kehidupan bersama dengan Yesus Kristus.
Pengalaman inilah yang patut kita ceritakan dan beritakan kepada orang yang belum ikut bersekutu dengan Bapa, Anak-Nya dan Roh Kudus-Nya.
Sudah sepatutnya kita menyaksikan atau bersaksi tentang Dia kepada orang-orang yang di luar persekutuan dengan Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus.
Apa yang seharusnya kita saksikan tentang Kristus kepada orang-orang yang belum bersekutu dengan Bapa dan Yesus?
Yang perlu kita saksikan adalah tentang kasih Bapa yang telah kita rasakan, kita alami dan beberapa hal yang kita dengar atau baca dari Kitab Suci.
Bersaksi tidak perlu membesar-besarkan fakta yang telah kita alami, rasakan dan nikmati.
Membesarkan atau mengecilkan fakta-fakta yang kita alami merupakan kebohongan, sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh seorang saksi Kristus.
Jika itu terjadi, maka hal itu bisa disebut kesaksian palsu, saksi dusta dan bisa disebut saksi yang tidak setia, sehingga sepatutnya itu tidak kita lakukan.
Hal itu terjadi ketika kita tidak dipimpin oleh Roh Kudus. Itu bisa terjadi ketika kita ingin membesarkan diri karena kesombongan, ingin dianggap besar oleh orang lain yaitu sikap duniawi yang sepetutnya sudah tidak ada lagi dalam hidup orang percaya yang telah lahir kembali.
Roh Kudus tidak mengajar kita untuk berdusta karena iblislah bapak dusta.
Jika ada anak Tuhan yang berdusta, hal itu mungkin terjadi karena kebodohannya terpengaruh oleh roh dusta iblis dan setan-setan pengikutnya.
Oleh karena itu, rendahkanlah dirimu dan jangan congkak supaya jangan di pengaruhi roh-roh jahat pendusta dan roh kesombongan, sehingga kita berdusta dalam kesaksian-kesaksian kita.
Roh Kudus ingin memimpin orang percaya bersaksi dan Roh Kudus akan mengajarkan bagaimana kita memuliakan Bapa, Yesus Kristus, dengan tidak menambahkan sesuatu yang tidak ada, sesuatu yang tidak terjadi, sesuatu yang imajiner dan wacana serta keinginan sebagai sesuatu yang nyata.
Itu adalah kebohongan, sesuatu yang tidak pantas lagi kita lakukan.
Marilah kita menyaksikan apa yang kita lihat dengan mata kepala kita, dengarkan dan rasakan apa yang kita alami dalam hidup kita, supaya apa yang kita alami setelah kita lahir kembali yaitu pengalaman dalam pelayanan kita sehingga tidak perlu atau membesar-besarkan keadaan yang sebenarnya.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Apa penyebab ada anak Tuhan bahkan para pengkhotbah yang bercerita melebih-lebihkan fakta yang sebenarnya? Adakah itu, mengapa itu terjadi?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dahulu sering dilakukan oleh orang-orang percaya di Kolose?
Apa yang harus di buang dari kehidupan jemaat Kolose?
Apa yang jangan lagi dilakukan oleh karena kita sudah menjadi manusia baru?
Apa yang terjadi dengan manusia baru kita?
Saudara, karena kita sudah mengalami kelahiran kembali, maka kita sekarang menjadi manusia baru di dalam Kristus.
Karenanya, maka kita oleh pekerjaan Roh Kristus kita akan mengalami pembaharuan dan pemulihan dari hari ke hari, rasul Paulus mengatakan dalam tulisannya:
Efesus 3:17”sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”
Galatia 2:19b-20”Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
Saudara, oleh Roh Kudus atau Roh Kristus itu, maka kita mengalami pembaharuan dari ke hari.
Rasul Paulus juga menuliskan apa yang pernah dituliskan oleh Nabi Yehezkiel pada Perjanjian Lama yaitu apa yang Tuhan Allah Yahwe akan lakukan dalam hidup orang percaya.
Roma 8:26-30”Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”
Oleh Roh Kristus itu, maka kita mengalami pemulihan, penyucian dan pembenaran dan kita mengalami kemerdekaan oleh kebenaran yang menjadikan kita kudus.
Oleh karena itu, marilah kita membuang kata-kata kotor yang sudah tidak patut lagi keluar dari mulut kita.
Yakobus 3:9-12”Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.”
Oleh karena Roh Kristus itu ada di dalam kita, sudah tidak patut lagi kita berbicara dengan kata-kata kotor yang keluar dari mulut kita dan sudah sepatutnya kata-kata yang baik dan benar yang keluar dari mulut kita.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Apakah mungkin anak-anak Tuhan berbicara kotor? Apa sebabnya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati?
Apa yang harus diberitakan dan nyatakan? Bagaimana cara menegor dan menasihati orang-orang atau jemaat pada masa yang akan datang?
Karena akan datang waktunya dimana orang tidak lagi bisa menerima ajaran sehat, maka apa yang mereka akan lakukan?
Apa yang harus Timotius lakukan dan tunaikan?
Saudara, pada masa ini kita sering sekali dipengaruhi oleh keadaan disekitar kita sehingga kita bergerak oleh mood, perasaan atau logika kita yang dipengaruhi oleh keadaan itu.
Kalau keadaan di sekitar kita baik, maka perasaan dan logika kita akan baik, namun kalau keadaan di sekitar kita tidak baik, maka kita pun akan menjadi tidak baik sehingga hidup kita kadang kala terombang-ambing dalam keraguan.
Itulah sebab makanya rasul Paulus menasihati kita supaya kita tidak dipengaruhi dunia dan keadaan disekitar kita.
Galatia 5:25”Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”
Hal ini dinasihatkan supaya kita tidak dikendalikan oleh daging kita atau keadaan di sekitar kita.
Karena ada banyak anak-anak Tuhan, saat ini jiwanya dikendalikan oleh suasana atau keadaan di sekitarnya.
Keadaan dunia saat ini sedang mengalami krisis keuangan, hal ini juga mempengaruhi keuangan orang percaya.
Akan tetapi orang-orang yang bergantung kepada Tuhan dan menjadikan Tuhan Yesus sebagai gembala-Nya:
Yohanes 10:11 ”Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;”
Mazmur 23:1-4”TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Dari ayat firman di atas, maka patutlah kita tidak terombang-ambing, karena Tuhan Yesus adalah gembala kita.
Dia berjanji bahwa Yesus memberikan nyawa-Nya dan hal ini telah Dia buktikan dengan karya salib-Nya.
Dia adalah gembala yang sangat memperhatikan domba-domba-Nya.
Roma 8:32”Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”
Saudara, oleh karena itu, marilah kita mengarahkan pikiran, perasaan kita sehingga kemauan kita bisa dikuasai oleh Roh yang telah hadir dalam hidup kita.
Biarkanlah Roh itu memimpin kita, supaya baik atau tidak baik keadaan di sekitar kita, maka kita senantiasa siap sedia selalu menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Apa sebab banyak anak-anak Tuhan tidak berani bersaksi atau mengabarkan firman Tuhan atau Injil keselamatan itu?