Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Pertanyaan apa yang diajukan Yesus kepada murid-muridnya pada ayat 13? Apa jawaban murid-muridNya?
Pertanyaan apa yang diajukan Yesus kepada murid-murid untuk kedua kalinya pada ayat 15?
Apa jawaban Petrus terhadap pertanyaan Yesus pada ayat 15 tadi? (Ayat 16)
Apa yang katakan Yesus tentang Simon Petrus? (Ayat 18)
Kepada siapa kunci Kerajaan Allah diberikan oleh Yesus?
Jika kita membaca dengan teliti Injil Matius 16:13-19, kita bisa bagi menjadi 3 konteks, yaitu:
Konteks tentang pertanyaan Identitas Yesus -Matius 16:13b,15, konteks tentang jawaban Petrus atas pertanyaan Yesus -Matius 16:16c, dan tentang respon Yesus terhadap jawaban Petrus -Matius 16:17-19.
Berdasarkan perikop bacaan diatas kita menemukan, bahwa Petrus adalah murid yang pertama kali mengakui Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Yesus mengatakan “Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu”.
Menurut saudara, siapakah yang di maksud “batu karang” di dalam ayat tersebut? Apakah orang yang di maksud ayat tersebut adalah Simon Petrus? Tentu tidak, yang dimaksud dengan “batu karang” itu adalah Yesus sendiri.
Dalam bacaan hari ini ada berbagai jawaban atau pengakuan murid-murid tentang siapa Yesus menurut mereka.
Bagaimana jika pertanyaan yang sama, ditujukan kepada kita, siapa sesungguhnya Yesus menurut saudara dan saya? Tentu jawaban kita akan mayoritas sama, yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat kita.
Jawaban itu tidak salah. Namun kenyataan didalam realitas sehari-hari, tidak jarang diantara kita ragu tentang siapakah Yesus menurut pribadi kita masing-masing.
Bahkan kita pernah bertanya, sewaktu kita mengalami pergumulan hidup, Tuhan dimanakah Engkau? Ketika pergumulan tersebut dijawab oleh Tuhan timbulah pengakuan dari hati yang paling dalam dan dari mulut kita, siapa Yesus itu menurut kita.
Mungkin ada yang menjawab Yesus adalah penolong dalam hidupku, Yesus adalah jalan keluar sewaktu aku dalam keadaan jalan buntu, mungkin ada yang menjawab Yesus adalah dokter dan tabib yang menyembuhkan sakitku, Yesus adalah kekuatanku disaat aku tidak berdaya, dsb.
Dari jawaban-jawaban tadi, percayalah bahwa Tuhan sendiri yang menyatakan itu kepada saudara.
Jawaban itu melalui suatu pengenalan yang dalam tentang Yesus dan juga pengalaman kita bersama dengan Dia.
Jadi pengakuan itu bukan muncul karena kita menghafalkan siapa Yesus itu, atau pengakuan tersebut timbul karena kita copy paste dari pengalaman orang lain.
Di sepanjang tahun 2024 ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi, bahkan banyak orang yang mengatakan kondisi Indonesia sedang tidak baik.
Namun hendaklah kita jemaatNya sadar dan terus di bangun diatas batu karang yang sejati, yaitu Yesus Kristus Tuhan.
Pengakuan kita tentang siapa Yesus itu juga merupakan salah satu bukti, bahwa kita sudah dan terus di bangun diatas “batu karang”.
Kita pasti mampu dan tegar menghadapi setiap tantangan dan pergumulan yang mungkin saja terjadi di tahun 2024 ini.
Ingat bahwa jika hidup jemaat dibangun di atas batu karang, maka pintu gerbang maut tidak akan menguasainya.
Artinya tidak ada kuasa apapun yang dapat menghancurkan Jemaat Tuhan.
Dengan kata lain gereja Tuhan akan terus hidup dan tidak ada satu kuasa apapun yang dapat menghancurkannya.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Sadarkah kita bahwa hidup kita di bangun diatas batu karang, yaitu Yesus situ sendiri? Jika kita mengetahuinya, maka apa yang akan kita lakukan kedepan? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang senantiasa harus kita persembahkan?
Apa korban syukur yang memuliakan namaNya?
Apa yang tidak boleh kita lupakan sesuai perikop yang kita baca hari ini?
Korban-korban apa yang berkenan kepada Allah?
Korban syukur adalah bentuk pengorbanan yang memanifestasikan kepercayaan kita kepada Tuhan dalam bentuk ucapan tulus dalam segala kondisi.
Kecenderungan manusia untuk bersyukur biasanya hanya ketika kondisi yang baik atau sesuai harapannya, namun ketika kondisi menjadi tidak baik, semakin buruk atau tidak sesuai dengan harapan akan menjadi sulit untuk bersyukur bahkan tidak sedikit menjadi kecewa dengan Tuhan.
Memberikan korban kepada Tuhan berarti ada sesuatu yang kita korbankan untuk kita berikan kepada Tuhan.
Seperti Abraham mengorbankan anaknya kepada Tuhan pada saat Tuhan meminta untuk dikorbankan, dalam hal ini Abraham harus kehilangan anak satu-satunya karena harus dikembalikan kepada Tuhan.
Abraham siap kehilangan anaknya dan bersiap kembali seperti sediakala tidak memiliki anak, itulah arti berkorban.
Kita tahu bahwa Tuhan menghargai pengorbanan Abraham, sejarah mencatat pada akhirnya keturunannya seperti pasir di laut dan bintang di langit.
Korban syukur berarti kita memilih untuk memiliki hati yang bersyukur sekalipun mungkin doa kita tidak dijawab oleh Tuhan, atau kita mengalami suatu kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang kita harap dan doakan.
Korban syukur mungkin tidak mudah kita berikan karena hati kita yang cenderung mengikuti keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup.
Namun kita harus ingat bahwa Roh Kudus ada di dalam hidup kita dan memberikan kekuatan kepada kita untuk kita senantiasa mempersembahkan korban syukur.
Korban syukur berarti juga kita mengorbankan waktu-waktu kita untuk melayani Tuhan dalam berbagai bidang sesuai talenta atau panggilan sekalipun tanpa imbalan.
Kita tetap bersukacita karena mempersembahkan waktu kita untuk gereja lokal dimana kita dan keluarga bertumbuh serta menjadi berkat.
Mari kita melayani dia dengan antusias menggunakan waktu-waktu yang Tuhan sediakan sebagai korban syukur.
“Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya” (Ibrani 13:15).
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Mengapa Tuhan menginginkan umat-Nya untuk menyanyikan nyanyian baru?
Alat musik apa saja yang bisa digunakan untuk memuji Tuhan?
Bernyanyi bagi Tuhan mungkin hal yang sudah biasa kita lakukan sehari-hari.
Ada nyanyian dengan nada gembira, ada pula yang bernada sendu seperti nyanyian ratapan.
Bob Kauflin mengatakan bahwa Alkitab mempunyai lebih dari empat ratus referensi tidak langsung tentang nyanyian dan setidaknya lima puluh perintah langsung untuk bernyanyi.
Dan jika kita membaca Kitab Mazmur, maka kita akan melihat bahwa paragraf-paragraf dalam kitab tersebut disusun selayaknya sebuah nyanyian.
Itu sebabnya banyak nyanyian pujian yang diinspirasi dari Kitab Mazmur.
Mazmur 149:1”Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.”
Secara khusus, Tuhan ingin agar umat-Nya menyanyikan nyanyian baru. Mengapa?
Karena Tuhan ingin agar ketika kita menyanyi, kita menyanyi dengan segenap hati, dengan pengertian yang baru, dengan rasa atau emosi yang baru.
Jangan karena sudah begitu hafal dengan lagu atau nyanyian yang kita lantunkan, maka kita menyanyi dengan tidak lagi menghayati nyanyian tersebut.
Mazmur 22:4”Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.”
Tuhan bersemayam, bertakhta di atas puji-pujian. Ini adalah yang akan terjadi jika kita memuji Tuhan dengan benar, kita seperti menghadirkan hadirat Tuhan di depan kita.
Hadirat-Nya yang akan menguatkan, menghiburkan, menyembuhkan kita.
Jadi marilah kita lebih banyak, lebih sering menyanyi, memuji, menyembah Tuhan.
Jangan ragu untuk mendengarkan dan mencoba menyanyikan lagu-lagu yang baru.
Mazmur 96:1-4”Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.”
Ada banyak alasan untuk kita bernyanyi dan memuji serta menyembah Tuhan, lebih sering, karena Tuhan menyukai pujian kita dan Dia layak untuk menerima sembah dan pujian kita.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang perbedaan pujian dan penyembahan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang terjadi jika seseorang mengikatkan diri dengan Tuhan?
Apakah dosa-dosa percabulan di masa kini?
Apakah yang sepatutnya kita lakukan dengan tubuh kita?
Setelah seseorang menerima Kristus sebagai Juru Selamat, sesungguhnya ada perubahan besar yang terjadi secara rohani.
Kita tidak hanya dijanjikan untuk memperoleh keselamatan kekal, tetapi Tuhan juga memberikan benih baru dalam diri kita, yang memungkinkan kita untuk menjadi manusia baru.
Roh kita telah diperbarui karena kita turut menjadi bait Roh.
Oleh anugerah Tuhan, jiwa kita juga akan diperbarui, jiwa yang terdiri dari pikiran, perasaan atau emosi dan tekad atau kehendak itu semua akan diperbarui.
Pembaruan jiwa ini membutuhkan respon dari kita, ketika Roh Kudus mengingatkan kita—melalui pikiran kita—untuk kita melakukan hal-hal yang Tuhan kehendaki.
Misalnya, ketika kita menjadi sombong dengan memamerkan usaha (kedagingan) kita dan Roh mengingatkan.
Dan jika kita menyadari bahwa hal itu adalah teguran dari Tuhan dan kita mau bertobat, maka kita sedang memperbarui jiwa kita untuk menjadi semakin serupa Kristus.
Lalu bagaimana dengan tubuh kita? Tubuh adalah bagian yang paling rawan untuk dicobai oleh Setan.
Tubuh memiliki panca indera: mata untuk melihat; telinga untuk mendengar; kulit untuk meraba; hidung untuk mencium bebauan dan lidah untuk berbicara dan mencecap rasa.
Mata kita bisa digunakan untuk melihat hal-hal yang mulia, tetapi mata yang sama juga dapat digunakan untuk melihat hal-hal yang najis.
Hal yang najis seperti pornografi, atau melihat perilaku yang asusila.
Telinga bisa digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang mulia seperti musik dan pujian yang memuliakan Tuhan.
Telinga juga bisa digunakan untuk mendengar dengan sabar keluhan orang dalam sesi konseling, kemudian kita mohon hikmat Tuhan untuk memberikan kata-kata penguatan dan penghiburan.
Tetapi telinga yang sama juga dapat digunakan untuk mendengarkan perkataan kotor, gosip.
Lidah bisa digunakan untuk mengucapkan hal-hal yang baik dan mulia: berdoa, memuji Tuhan, mengucapkan kata-kata yang positif untuk menasehati, menguatkan orang lain.
Tetapi lidah yang sama juga dapat digunakan untuk mengucapkan kata-kata negatif.
Itu sebabnya Rasul Yakobus mengatakan: “Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.” (Yakobus 3:5-6).
Mari kita muliakan Tuhan dengan tubuh kita dan segenap panca indera kita.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang hal-hal praktis untuk memuliakan Tuhan dengan panca indera kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapakah yang datang melihat bayi Yesus?
Dan apa yang mereka lakukan?
Selain kepada para gembala, berita tentang kelahiran Yesus juga disampaikan kepada orang majus.
Lalu siapakah yang dimaksud dengan orang majus? Alkitab mencatat bahwa orang majus berasal dari Timur Yerusalem, mungkin dari Persia atau Iran di masa kini.
Disebut orang majus karena mereka adalah orang yang bijaksana, orang pandai.
Dan orang majus ini melihat dari kejauhan, bintang yang akhirnya menuntun mereka hingga tiba di Betlehem.
Tetapi sebelum mereka tiba di Betlehem, mereka bertanya-tanya kepada penduduk Yerusalem tentang seorang raja yang baru lahir.
Pertanyaan orang majus ini menjadi viral hingga didengar oleh seluruh penduduk Yerusalem, termasuk raja Herodes.
Herodes yang merasa tersaingi dengan kelahiran seorang raja dengan tanda-tanda yang begitu ajaib, berusaha untuk mencari dan membunuh bayi Yesus.
Tetapi malaikat Tuhan yang mengetahui niat jahat Herodes, segera meminta Yusuf, Maria dan bayi Yesus untuk mengungsi ke Mesir.
Bagi Herodes, berita kelahiran Yesus menyebabkan ketakutan dan kekawatiran.
Tetapi bagi orang majus, kelahiran Yesus memberikan sukacita besar.
Karena sukacita, ketika bertemu dengan Yesus, merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Saat ini, berita atau kabar baik yang disampaikan Kristus akan disambut dengan sukacita besar bagi mereka yang haus dan lapar akan kebenaran.
Tetapi bagi mereka yang masih dibutakan oleh si Jahat, kabar baik atau Injil keselamatan itu akan mereka cibir, ejek atau bahkan hina.
Sehingga adalah tugas kita orang yang sudah percaya, agar lebih banyak lagi orang yang dapat mendengar Injil Keselamatan dan menjadi percaya.
Ketika seseorang menjadi percaya, maka akan nada sukacita sejati yang mereka rasakan.
Sukacita yang hanya dapat dipahami dan dirasakan oleh mereka yang secara pribadi dipindahkan dari maut kepada hidup yang kekal.
Peter Wagner menyatakan bahwa ada sepuluh gradasi orang yang menolak Injil hingga mereka siap untuk menerima Injil.
Orang yang atheis, mereka yang sama sekali tidak percaya akan Allah berada pada posisi minus sepuluh (-10).
Dan mereka yang siap untuk menerima Injil ada pada posisi nol (0).
Ketika kita memberitakan Injil, mungkin mereka tidak langsung menerima Kristus sebagai Juru Selamat, tetapi sangat mungkin mereka sudah mulai terbuka, itu artinya mereka sudah berpindah dari minus yang besar ke minus yang semakin kecil.
Jadi tidak ada usaha pemberitaan Injil yang sia-sia. Harapan kita adalah agar semakin banyak orang yang mendengar Injil keselamatan dan mengalami kelahiran baru.
Mereka dipindahkan dari nol ke positif satu (+1).
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang hal-hal praktis untuk memberitakan Injil Keselamatan kepada mereka yang kita kenal atau pun orang asing.