Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang sedang dialami jemaat-jemaat di Makedonia?
Mengapa mereka dapat bersukacita dalam penderitaan?
Mengapa jemaat-jemaat makedoniai mau membantu jemaat Yerusalem?
“Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.” (2 Korintus 8:1-5).
Jemaat-jemaat Makedonia terdiri dari jemaat Filipi, Tesalonika dan Berea.
Jemaat ini didirikan oleh pelayanan Paulus. Saat Paulus diberikan penglihatan oleh Tuhan, Kisah para Rasul 16:9-10 “Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.”
Jemaat-jemaat ini kemudian menjadi jemaat yang luar biasa seperti dicatat dalam 2 Korintus 8:2 “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan”.
Salah satu kelebihan jemaat di Makedonia adalah kemurahan hati dalam hal memberi.
Sekalipun mereka sangat miskin, tetapi mereka terus mendesak Paulus untuk diperkenankan memberikan bantuan untuk jemaat Yerusalem yang sedang mengalami bencana kelaparan.
Mereka ingin ambil bagian dalam pelayanan untuk jemaat Yerusalem.
Saudara, kemiskinan dan penganiayaan yang dialami tidak membuat jemaat-jemaat Makedonia kehilangan sukacita dan kemurahan hati.
Sepertinya mereka telah mengalami kekayaan Kristus dan sukacita Kristus.
Mereka rela menjadi lebih miskin lagi supaya dapat membantu kesulitan jemaat Yerusalem.
Saudara, marilah kita belajar dari jemaat-jemaat Makedonia.
Marilah kita melibatkan diri dalam pelayanan sekecil apapun peranan kita dalam pelayanan.
Tidak perlu menunggu kondisi ekonomi lebih baik, tidak perlu menunggu kondisi stabil.
Kalau Kristus di dalam kita dan kuasanya nyata dalam kita, kita siap terlibat melayani. Jangan tunda-tunda lagi, marilah melayani Tuhan.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana terlibat dalam melayani dengan sungguh-sungguh.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang menjadi beban hati Nehemia saat mendegar kondisi Yerusalem?
Apakah yang dilakukan Nehemia?
Apakah tekad nehemia?
“Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: “Kami siap untuk membangun!” Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.” (Nehemia 2:18).
Bulan ketujuh bertepatan dengan bulan Maret atau April, sehingga empat bulan telah berlalu sejak Nehemia berdoa secara khusus.
Di antara pertanyaan raja dan jawaban Nehemia, pembawa anggur Raja yang berhati sederhana itu meluangkan waktu untuk berdoa kepada Allah di surga.
Kemudian, dengan keyakinan bahwa Allah menyertainya, dia tidak segan-segan meminta hal-hal besar: agar dia dapat diutus ke kota nenek moyangnya untuk membangunnya, dan agar dia dapat menerima semua bahan yang diperlukan untuk pembangunannya.
Nehemia dengan hati-hati mencatat bahwa permohonannya dikabulkan, bukan atas izin raja, melainkan atas izin tangan Allah.
Apakah kita cukup mengenali tangan Allah yang mengizinkan Nehemia? Di sini kita melihat sekilas cara kerja hati orang ini.
Ia merasa bahwa Tuhan telah menaruh tujuan suci-Nya di sana.
Dia tidak ragu-ragu untuk mengakui hal ini kepada orang-orang Yahudi dan di tengah pertentangan dan cemoohan dari musuh-musuh mereka; dia menguatkan dirinya dalam Tuhannya, yakin bahwa Dia tidak akan membawanya sejauh ini untuk mempermalukannya.
Saudara, kalau kita berada di pihak Tuhan, dan tidak ada yang mustahil bagi kita.
Ketika kita diberikan beban (visi) dalam hati kita untuk melakukan pemulihan atas pribadi tertentu atau sebuah komunitas, lakukanlah dengan bersungguh-sungguh sama seperti Nehemia.
Lakukan dengan sekuat tenaga.
Tantangan pasti ada, tetapi bersama dengan Tuhan, pasti kita dapat mengatasinya.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana caranya supaya dapat mengatasi tantangan dalam pelayanan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapakah yang ditunjuk (disiapkan Allah) untuk membangun kemah suci?
Apakah yang dilakukan Allah supaya Bezaleel dapat membantu Musa membangun Kemah suci?
Keahlian dan pengertian Bezaleel bersumber dari mana?
“Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan.” (Keluaran 31:2-3).
Kemah Suci dibuat atas perintah Allah melalui Musa agar Allah diam di tengah-tengah bangsa Israel dan sebagai tempat mereka beribadah serta dibuat dari berbagai bahan-bahan yang dipersembahkan oleh bangsa Israel secara sukarela -Keluaran 25:1-9.
Allah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur dari suku Yehuda dan Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan untuk melaksanakan pembangunan Kemah Suci serta mereka juga dibantu oleh pengerja-pengerja ahli lainnya -Keluaran 31:1-6; Keluaran. 35:30-36:1.
Di dalam Kemah Suci terdapat Ruang Kudus dan Ruang Mahakudus yang dipisahkan oleh tabir -Keluaran 26:33-34; Ibrani 9:2-7.
Di dalam Ruang Kudus terdapat kaki dian dan meja roti sajian sedangkan di Ruang Mahakudus terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas dan Tabut Perjanjian -Ibrani 9:2-4.
Kapan pun ada pekerjaan khusus yang harus dilakukan, Tuhan akan menemukan dan memberkati orang-orang yang harus melakukannya.
“Aku telah memanggil,… Aku telah memenuhi,… Aku telah menetapkan,” dan seterusnya.
Ada tempat khusus bagi kita masing-masing dalam pelayanan kepada Tuhan, kepada masing-masing kita diberikan pekerjaan khusus; dan untuk masing-masing talenta itu diberikan, yang diperlukan dan memadai.
“Diciptakan untuk melakukan perbuatan baik,” kata Rasul, “yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya agar kita dapat berjalan di dalamnya,”(Efesus 2:10).
Bakat untuk bidang dan bidang untuk talenta-panggilan Tuhan mengikat keduanya dengan jepitan emas.
Saudara, Kemah Suci yang dibangun pada zaman Musa adalah tipologi kehadiran Allah, baik adalah pribadi orang Kristen maupun dalam gereja secara lokal dan universal.
Alkitab menyebut Tubuh Kita bait Allah dan Jemaat-Nya disebut tubuh Kristus. Sama seperti Kemah suci dibangun orang-orang yang dipenuhi Roh Allah dan keahlian membangun, demikian juga kita membutuhkan orang-orang yang ditentukan Tuhan untuk memperlengkapi kita.
Efesus 4:11-12“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus”.
Tuhan telah menyiapkan orang-orang yang membantu kita bertumbuh.
Oleh karena itu, berikan diri kita dengan sungguh-sungguh untuk diperlengkapi.
Kita tidak dapat bertumbuh secara sehat apabila mengandalkan pertumbuhan dari upaya diri sendiri.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya diperlengkapi dalam gereja lokal.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Dimana kita berada setelah kita dibangkitkan bersama Kristus?
Kapan Allah memperlihatkan kepada kita kasih karunia-Nya yang berlimpah-limpah?
Apa yang menyebabkan kita beroleh keselamatan?
Mengapa kita tidak boleh sombong karena keselamatan?
Apa alasan Tuhan memperlengkapi kita dengan talenta dan karunia rohani?
Saudara, rasul Paulus mengatakan dengan jelas kepada jemaat Efesus:
Efesus 2:10”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Firman ini menjelaskan kepada kita, bahwa sebagai orang percaya yang telah mengalami kelahiran kembali, maka kita telah memiliki bakat atau talenta yang kita bawa sejak kita dilahirkan.
Bakat atau talenta ini merupakan bawaan yang khas dari daging kita pada setiap manusia yang lahir dari seorang ibu.
Bakat atau talenta ini tidaklah sama bagi semua orang.
Setiap orang memiliki bakatnya masing-masing dan berbeda.
Ada yang suka matematika, namun banyak juga yang tidak suka sama sekali dengan matematika.
Begitu juga dengan sejarah, banyak yang tidak suka dengan sejarah.
Masing-masing anak bisa sangat berbeda satu dengan yang lain dan sangat menonjol ketika kita belum lahir baru.
Efesus 2:1-2”Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.”
Hal ini menceritakan kehidupan orang-orang sebelum dilahirkan kembali yaitu ketika mereka belum berada di dalam Kristus.
Namun bagi kita yang dilahirkan kembali dalam Kristus, maka kita memiliki yang dibawa oleh Roh Kudus.
Rasul Paulus dengan jelas menuliskan hal ini kepada jemaat di Korintus:
1 Korintus 12:7 ”Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.”
Ketika seseorang dilahirkan kembali, maka kepadanya dianugerahkan karunia Rohani sebagai bukti bahwa di dalam orang itu telah berdiam Roh Kudus yang mengaruniakan karunia Roh kepadanya.
Oleh karunia-karunia rohani ini, seseorang diperlengkapi supaya dimudahkan untuk melakukan pekerjaan baik yang Allah telah siapkan dan rencanakan yaitu melakukan amanat agung Kristus untuk memuridkan bangsa-bangsa.
Bapa ingin kerajaan Allah itu nyata di bumi ini.
Oleh karena itu, Juruselamat dunia, Kristus diutus ke dunia ini untuk melakukan misi Deo yaitu misi Allah Bapa untuk menghancurkan kepala ular itu:
Kejadian 3:15 ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Rencana Allah ini telah dilaksanakan ketika putra tunggalNya datang ke dunia ini untuk hidup sebagai manusia dan melakukan misi keadilan BapaNya:
Roma 5:19”Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”
Oleh dosa Adam, maka semua orang menjadi berdosa.
Karena semua orang telah berbuat dosa dan selalu ada keinginan kedagingan manusia dalam hati untuk melakukan dosa, maka Juruselamat manusia, Yesus Kristus datang untuk menebus manusia dan menganugerahkan Roh Kudus agar semua orang memiliki kuasa untuk hidup benar.
Bapa berkehendak supaya manusia kembali pada kehendakNya semula yaitu manusia berkuasa atas semesta dan melakukan rencana Bapa untuk menciptakan dunia yang baru.
Dunia yang sudah rusak ini akan lenyap dan Allah Bapa akan menggantikannya dengan langit dan bumi yang baru.
Untuk menjalankan pekerjaan baik inilah, maka Tuhan Allah, Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus mengutus Juruselamat itu yang memulai kerajaan Allah dengan Natal dan memulai kerajaan Allah di dunia ini.
Rasul Paulus menuliskannya:
Efesus 2:10”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Pekerjaan itu adalah melaksanakan amanat agung Kristus yaitu memuridkan bangsa-bangsa, membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus supaya keinginan Bapa dilaksanakan oleh Kristus dan rencana Bapa diteruskan melalui umat pilihan Bapa yang telah ditebus oleh Yesus Kristus.
Haleluya, segala pujian hanya bagi Allah Bapa, bagi Yesus Kristus dan bagi Roh Kudus, ketiga yang Esa. Amen.
Mengapa ada banyak anak-anak Tuhan tidak ingin terlibat dalam pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang menjadi meterai dari dasar yang “TEGUH” dan apa yang harus dilakukan oleh mereka yang menyebut nama Tuhan?
Apa saja jenis perabot yang ada dalam rumah Rohani (kerajaan Allah)?
Untuk perabot apa seseorang yang menjaga hidupnya suci?
Bagaimana cara menjaga kesucian hidup kita?
Apa yang harus dihindari supaya hidup kita menjadi suci?
Saudara, dalam membangun kerajaan Allah dibutuhkan berbagai alat-alat dalam pembangunan rumah rohani.
Rasul Paulus telah mengajarkan dan memberitakan bahwa pembangunan rumah rohani membutuhkan berbagai macam alat.
Rasul Paulus dengan jelas menuliskan kepada Timotius, anak rohaninya:
2 Timotius 2:19-21”Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.” Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”
Oleh karena itu, marilah kita menjauhkan diri dari sumber-sumber yang menyebabkan kita dapat terpengaruh untuk melakukan kejahatan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara tidak bergaul terlalu intim dengan teman-teman yang belum lahir baru atau dengan teman-teman yang tidak mengenal dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Saudara yang kekasih itu jugalah yang menjadi penyebab maka rasul Yohanes yaitu murid yang sangat dikasihi oleh Yesus menuliskan dalam suratnya:
1 Yohanes 2:15-17”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
Karena pergaulan dengan dunia ini akan menyebabkan kita kembali hidup dalam kedagingan yang menyebabkan kita selalu masuk dalam pencobaan.
Itulah penyebab rasul Yakobus menuliskan:
Yakobus 1:13-14”Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”
Keinginan yang timbul karena lahirnya keinginan kedagingan kita akibat pergaulan itu maka itulah yang melahirkan pencobaan yang menyebabkan anak-anak Tuhan sering jatuh ke dalam dosa.
Pencobaan-pencobaan ini timbul karena bergaul intim kembali dengan dunia sehingga hubungan dengan Roh Kudus yang selalu dalam kita terputus.
Dia tidak akan membiarkan kita, maka Dia akan mengingatkan kita dengan firman yang telah kita pelajari.
Jika kita memperhatikan suara batin kita itu, maka bebaslah kita dari kejatuhan.
Namun jika kita mengabaikan suara dalam batin kita itu, maka kemungkinan besar kita akan jatuh ke dalam pencobaan yang membawa kita dalam kejatuhan dosa.
Kejatuhan inilah yang menyebabkan hati nurani kita merasa bersalah, dan jikalau kita tidak hati-hati maka kita bisa terjebak.
Banyak anak-anak Tuhan yang menjauhkan diri dari komunitasnya karena suara hatinya menuduh dia karena sudah jatuh ke dalam dosa.
Saudara, jangan memberi keuntungan kepada iblis karena kita tahu apa yang menjadi tujuannya. Yesus telah mengatakannya:
Yohanes 10:10“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Iblis datang untuk mencuri. Dia datang untuk mencuri damai sejahtera yang kita miliki dengan menuduh kita dalam batin karena kejatuhan itu.
Oleh karena itu, rasul Petrus menuliskan kepada jemaat mula-mula:
1 Petrus 5:8-9”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa waspada supaya si pencuri tidak bisa menipu kita dengan suara intimidasinya didalam hati kita dengan menuduh karena kejatuhan-kejatuhan kita itu.
Saudara, mari kita meninggalkan pergaulan kita dengan dunia dan keinginannya yaitu kedagingan supaya kita bisa tetap tinggal dalam kekudusan Kristus.
Saudara, jika engkau saat ini sedang tertipu dan terintimidasi oleh tipuan setan, maka kita perlu dengar anjuran Rasul Yakobus dalam suratnya kepada gereja mula-mula:
Yakobus 4:7”Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”
Ketika seseorang sedang mengalami pencobaan, maka dianjurkan supaya dia mendekati Bapa melalui perantara tunggal yaitu Yesus Kristus.
Bapa akan menolong melalui pekerjaan Roh Kudus yang tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan kita.
Dia akan menyadarkan kita dari setiap kejatuhan dan membereskannya dengan Bapa supaya hati nurani kita kembali mengalami damai sejahtera dan bersukacita.
Oleh karena pekerjaan Roh Kudus, maka kita bisa digunakan kembali untuk pekerjaan-pekerjaan mulia.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Mengapa pergaulan dengan dunia membuat kita menjauh dari Tuhan?