ORANG-ORANG KUDUS YANG MENJADI KESUKAAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 16:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang Daud (Penulis kitab Mazmur) maksudkan dengan orang kudus?
  2. Kelompok orang yang manakah yang bertambah buruk keadaannya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Mazmur 16 ini didahului dengan kata Miktam, lebih tepatnya Miktam Daud.

Miktam oleh penafsir Alkitab ada yang menyatakan bahwa ini berarti Mazmur Emas karena istimewa, ada yang menyebut, inilah prasasti Daud, sebuah Mazmur yang juga menubuatkan tentang Kristus.

Di Mazmur 16 ini, Daud sesungguhnya sedang dalam pelarian dari musuh-musuhnya.

Dan bagaimana Daud sungguh mengharapkan pertolongan Allah saja. “Jagalah aku ya Allah, sebab kepada Mu aku berlindung!” (Mazmur 16:1).

Dan dalam pelariannya, Daud berjumpa dengan orang-orang yang disebutnya sebagai orang kudus.

Orang-orang baik yang kemudian menjadi jalan bagi Tuhan untuk menguatkan Daud.

Saudara, ada saat-saat dimana Allah mengijinkan kita untuk masuk dalam lembah kekelaman, apakah itu kita mengalami sakit yang parah, mengalami kesulitan ekonomi, kehilangan orang yang kita cintai.

Bagi kita yang mengasihi Tuhan, itu semua bisa kita pahami sebagai cara Tuhan entah untuk berkomunikasi dengan kita, atau sebuah ujian agar kita naik kelas ke tingkat kedewasaan rohani yang lebih tinggi.

Lalu bagaimana posisi kita, ketika kita melihat ada saudara seiman yang Tuhan izinkan mengalami lembah kekelaman?

Apakah kita akan seperti sahabat Ayub yang turut menghakimi dengan menyatakan bahwa peristiwa tersebut oleh karena Ayub telah berdosa kepada Tuhan?

Dan kecenderungan untuk menghakimi seperti ini, tanpa disadari sering dilakukan oleh umat Tuhan.

Jika kita memang mengetahui dengan persis, penyebab dari kekelaman yang terjadi pada saudara kita, maka kita bisa datang sebagai sahabat untuk mengingatkan, mendoakan dan memberikan pertolongan.

Tetapi jika kita tidak tahu dengan pasti dan hanya berasumsi atau menduga-duga, maka tidak pantas bagi kita untuk datang dan memberikan penghakiman.

Daud dalam kesukaran yang dia hadapi, dia berjumpa dengan orang-orang kudus yang memberikan peneguhan dan pertolongan.

Siapkah kita untuk dipakai Tuhan sebagai orang-orang kudus, yang dapat memberikan penghiburan bagi orang-orang yang sedang mengalami lembah kekelaman?

Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan apa yang terbaik yang bisa dilakukan ketika engkau mengetahui ada saudara seiman yang mengalami musibah?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 3-4