Sabtu, 9 September 2023

PEMBAWA BERITA DAMAI

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 52:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Seperti apakah kelihatannya pembawa berita yang mengabarkan kabar baik?
  2. Apa yang terjadi dengan orang-orang yang mengawal pemberita kabar baik?
  3. Apa yang membuat mereka bersorak-sorai?
  4. Apa yang dilihat oleh segala ujung bumi?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, kitab Yesaya yang kita baca hari ini memberikan gambaran betapa indahnya pembawa kabar baik.

Kabar baik adalah berita yang dinantikan dan diharapkan oleh banyak orang yang sedang menantikan pengharapan akan kehidupan atau keadaan yang lebih baik dari kondisi saat ini.

Orang-orang yang mengalami tekanan penderitaan karena sakit atau  tertawan karena penindasan dan ancaman akan menantikan berita pembebasan dari derita yang mereka alami hari demi hari.

Perikop ini memang berbicara mengenai puteri Sion yang tertawan dan terikat, putri yang seharusnya mengenakan pakain kehormatan namun digambarkan seperti seseorang yang letih tertidur dan berdebu karena mengalami tekanan dan penderitaan.

Pembawa berita memberikan kabar bahwa waktu penyelematan dari Tuhan telah tiba, Tuhan telah menghibur umatNya dan menebus mereka dari tawanan musuh.

Betapa luar biasanya berita yang dibawa oleh pembawa kabar ini.

Hari ini kita diberikan amanat oleh Yesus sebagai pembawa berita damai.

Berita damai yang tidak hanya kita dengar tetapi juga telah kita alami dari kehidupan kita.

Kita tidak hanya sebagai pembawa berita damai tetapi juga saksi bahwa berita itu benar tidak ada dusta, hidup kita yang diubahkan adalah bukti dari berita damai yang kita bawa.

Hari ini kita diingatkan bahwa orang-orang dunia yang belum percaya sejatinya merindukan pembawa kabar baik datang kepada mereka.

Bagaimana dengan Saudara saat ini?

Apakah saudara pernah mendengar berita keselamatan yang dari Tuhan sebelumnya?

Bila sudah, apakah benar hidup Saudara berubah setelah mendengar berita itu?

Bila belum, berdoalah dan teruslah belajar melalui kelompok pemuridan sehingga hidup kita berubah seiring pemahaman kita yang lebih lengkap akan kebenaran FirmanNya.

Bila kita sudah mengalami berkatNya dengan perubahan kehidupan kita, mari kita siap sedia sebagai pembawa kabar damai, karena banyak orang menantikan berita itu dari mulut kita dan juga bukti kebenaran dari berita itu dari kehidiupan kita yang diubahkan oleh Tuhan.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 31-33

Jumat, 8 September 2023

MEREKA MEMBUTUHKAN KABAR BAIK

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 10:13-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah orang yang diselamatkan?
  2. Apa yang dirasakan orang yang membawa kabar baik? (ayat 15)
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Seorang penulis Kristen latar belakang muslim yang bernama Nabeel Qureshi (Alm) pernah berkata kalau kita orang Kristen tetapi tidak memberitakan Injil, ada 2 kemungkinan.

Pertama, kita tidak pernah benar-benar percaya bahwa keselamatan ada di dalam Yesus.

Kedua, kalian tidak peduli bila saya “Nabeel” binasa karena tidak pernah mendengar Injil.

Pada umum memang lebih mudah memberitakan Injil kepada orang-orang Kristen “yang belum lahir baru” karena mereka sudah tidak asing dengan nama Yesus.

Hal ini tentunya berbeda, jika memberitakan Injil kepada tetangga kita, teman-teman kantor kita, pimpinan kita, rekan bisnis kita atau orang-orang di luar sana, ada risiko dianggap “pelanggaran hukum” yang dapat kita terima karena label “kristenisasi”.

Peristiwa-peristiwa persekusi dan ketidakadilan karena sebagai minoritas  membuat kita enggan, bahkan tidak berani memberitakan Nama Yesus itu kepada mereka.

Tetapi apakah kendala, resiko dan konsekuensi yang mungkin kita akan hadapi, membuat kita tidak berani memberitakan kabar baik untuk mereka?

Perlu sekali kita meminta pertolongan Roh Kudus, agar kita memiliki belas kasihan dan hikmat dari Dia untuk memberitakan kabar baik itu, jangan sampai resiko dan penolakan pemberitaan injil terjadi karena cara dan waktu kita yang salah dalam menyampaikannya.

Dan apabila kita sudah memberitakannya dengan cara yang benar, waktu yang tepat dengan meminta tuntunan Roh Kudus, namun kita masih saja mengalami penolakan, persekusi bahkan aniaya karena pemberitaan itu, maka kita mengetahui bahwa, kitab Yohanes 15:18-19 sudah menuliskan kepada kita “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”

Bahkan kita di sebut orang yang berbahagia, jika kita mengalami penolakan, persekusi, ketidakadilan, aniaya, penderitaan, seperti yang di catat dalam injil Matius 5:9-12.

Sesuai dengan pembacaan alkitab kita diatas, dalam kitab Roma 10:14b“Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”

Mereka, orang yang belum percaya membutuhkan kabar baik dari perbuatan dan mulut kita orang percaya. Mereka butuh Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup mereka.

Sudah berapa banyak orang yang kita beritakan kabar baik selama tahun 2023 ini?
Diskusikan dengan kelompok PA atau teman persekutuanmu, adakah hal yang membuat kita takut untuk memberitakan kabar baik itu? Jika ada bagaimana cara menghadapinya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 28-30

Kamis, 7 September 2023

DITEBUS DARI CARA HIDUP YANG SIA-SIA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 1:18-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dari mana kita mewarisi cara hidup kita yang sia-sia?
  2. Dengan apa kita ditebus dari cara hidup kita yang sia-sia?
  3. Siapa yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati?
  4. Bagaimana kita dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Apakah cara hidup yang sia-sia seperti disebutkan dalam perikop yang kita baca hari ini?

Cara hidup yang sia-sia dapat berupa filsafat-filsafat dunia yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan, dapat juga berupa adat atau budaya dengan berbagai tradisi yang membawa kita menjauh dari kehidupan yang benar atau segala keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup yang berasal dari kedagingan kita dan membawa kita kepada gaya hidup yang gelap jauh dari terang Firman Tuhan.

Materialisme membawa kepada kita begitu fokus memperhatikan benda atau materi sehingga menahan kita dari kehidupan yang memprioritaskan pertumbuhan  manusia rohani.

Materialisme membuat kita bekerja demi segala hal yang berupa materi sehingga kita melupakan manusia rohani yang memerlukan makanan rohani yang sehat, komunitas rohani yang sehat dan juga pelayanan sebagai bagian dari pertumbuhan manusia rohani.

Narsisisme membuat orang hanya fokus kepada diri sendiri secara berlebihan, memberikan penghargaan “tak terbatas” kepada diri sendiri sehingga semuanya hanya demi kepentingan diri sendiri saja, membuat kita mengabaikan kehidupan orang lain yang seharusnya kita perhatikan.

Adat istiadat dan budaya yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan juga bisa merupakan bagian dari cara hidup yang sia-sia yang kita warisi dari nenek moyang kita.

Kita memang perlu melestarikan hal-hal baik dari orang tua hingga nenek moyang kita, mereka memiliki pengalaman hidup yang dapat diajarkan agar kita generasi saat ini tidak perlu terjebak dalam kesalahan yang pernah dilakukan oleh mereka.

Namun kita harus memilah juga budaya atau adat istiadat yang dapat membuat kita kompromi dengan hal-hal yang salah atau bahkan hal-hal gelap yang diwarisi dari budaya nenek moyang kita.

Saudara, Kristus telah mati demi menebus kita dari cara hidup sia-sia yang telah berlangsung turun temurun dari generasi ke generasi bahkan juga gaya hidup mengikuti filsafat modern yang salah pada masa kini maupun mungkin pada masa yang akan datang.

Ingatlah bahwa ketika kita mengaku Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat dalam hidup kita, itu berarti kita memutuskan untuk hidup dalam gaya hidup Kerajaan Allah. Kita tidak bisa hidup dengan gaya hidup dunia sementara hari minggu kita beribadah, diajarkan dan mengerti bagaimana gaya hidup Kerajaan Allah itu.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 25-27

Rabu, 6 September 2023

KRISTUS TELAH MATI KARENA DOSA KITA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 15:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Paulus ingatkan kepada jemaat Korintus dalam perikop yang kita baca?
  2. Apa yang membuat kita diselamatkan?
  3. Apa yang menjadi alasan kematian Kristus?
  4. Apakah Kristus telah dibangkitkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kristus telah mati karena dosa kita, kalimat ini mungkin telah sering kita dengar, namun seringkali kita melupakan bahwa ada banyak orang yang belum tentu pernah mendengar berita ini dengan benar.

Informasi apapun saat ini memang mudah kita dapatkan, internet membuat kita gampang mencari informasi yang kita butuhkan, namun kita harus mengakui bahwa apa yang kita cari seringkali hanya informasi yang kita inginkan atau yang kita minati saja.

Sekalipun orang belum percaya melihat tulisan tentang Yesus bisa jadi mereka akan lewati begitu saja, karena bagi orang dunia nama Yesus mungkin tidak penting bagi mereka.

Sekalipun dunia informasi telah sedemikian maju namun Tuhan tetap mempercayakan berita Injil kepada kita orang-orang percaya.

Kita mungkin pernah mendengar kesaksian bagaimana orang dunia mengalami perjumpaan rohani secara supranatural sehingga mereka menjadi orang percaya, namun jumlah ini tidak banyak.

Tuhan rindu menggunakan kita sebagai murid-muridNya menjadi saksiNya yang memberitakan bahwa bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa manusia.

Orang-orang dunia mulai tertarik dengan berita di internet yang mereka lihat tentang Yesus karena pernah mendengar atau melihat kehidupan kita sebagai rekan kerja, sebagai teman, sebagai atasan pernah menyampaikan kabar baik tentang Injil yang menyelamatkan.

Saudara, mari kita memliki suatu kesadaran bahwa sewaktu-waktu kita harus siap memberitakan injil kepada orang-orang disekitar kita karena berita bahwa Kristus telah mati bagi dosa-dosa manusia adalah bukti keseriusan dan kasih Tuhan untuk menebus manusia dari kehidupan mereka yang sia-sia.

Pengorbanan Yesus diatas kayu salib bukanlah suatu peristiwa sejarah biasa tentang penyiksaan dan kematian manusia, tapi suatu berita yang penuh kuasa untuk mengembalikan manusia kepada kemuliaan yang telah Bapa sediakan sejak semula.

Mari kita mengingat selalu bahwa ketika berita ini disampaikan dengan otoritas ilahi maka tidak hanya akan memulihkan kehidupan orang tersebut tetapi juga menyelamatkannya dari kematian kekal. 

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 23-24

Selasa, 5 September 2023

INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 1:13-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apa yang menyebabkan rasul Paulus ingin sekali berkunjung ke Roma?
  2. Orang benar akan hidup oleh apa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Rasul Paulus adalah penulis kitab Roma, Paulus menulis tiga belas surat kiriman.

Empat belas jika Kitab Ibrani juga dihitung.

Kitab Ibrani oleh banyak teolog diyakini juga ditulis oleh rasul Paulus.

Dalam penyusunan kitab di Alkitab, kitab Roma diletakkan di posisi pertama di antara surat-surat kiriman Paulus.

Hal ini bukan karena kitab Roma adalah yang ditulis paling awal, tetapi karena kitab Roma ditulis lebih sistematis dibandingkan kitab yang lain.

Konten atau isinya lebih seperti esai teologis yang rumit daripada sebuah surat kiriman.

Penekanannya pada doktrin Kristen.

Jumlah dan pentingnya tema teologis yang disinggung sangat lengkap.

Kitab Roma membahas berbagai doktrin, antara lain: dosa dan kematian, keselamatan, anugerah, iman, kebenaran, pembenaran, pengudusan, penebusan dan kebangkitan.

Tentang Injil, rasul Paulus menuliskan dengan jelas, di antaranya seperti yang telah kita baca: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” (Roma1:16).

Injil disebut sebagai kekuatan Allah, sarana Allah yang sangat kuat untuk menyelamatkan baik orang Yahudi maupun orang-orang non-Yahudi, termasuk kita.

Ya, untuk itulah Allah mengutus Yesus untuk lahir di bumi hingga mati dan bangkit.

Tentang Injil Keselamatan, Paulus dengan sangat jelas menuliskan di kitab Roma 10:9 “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”

Pengertian ini sangatlah jelas, tanpa perlu interpretasi yang rumit, maka setiap orang yang mau percaya, mereka akan diselamatkan.

Firman Tuhan pendukung doktrin tentang keselamatan jiwa dalam kitab Roma:

Semua orang telah berdosa yaitu Roma 3:23 ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,”

Upah dosa adalah maut atau kematian kekal yaitu Roma 6:23  ”Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Jadi yang dibutuhkan adalah iman untuk mempercayai apa yang Tuhan janjikan.

Dan itu semua dengan jelas tertulis di Alkitab. Kita hanya perlu percaya dan beriman.

Tentu bukan malah berdebat tentang apa yang kita percaya. Karena tanpa intervensi Roh Kudus, orang tidak mungkin bisa percaya, jadi kita tidak perlu berdebat untuk meyakinkan orang tentang kebenaran Injil.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang pengalamanmu memberitakan Injil Keselamatan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 21-22

Senin, 4 September 2023

MEMBERITAKAN PERBUATAN BESAR TUHAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 2:1-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa sajakah yang harus dibuang?
  2. Siapakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

1 Petrus 2:9  ”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:”

Ini adalah pernyataan yang menakjubkan yang ditulis oleh rasul Petrus.

Ayat ini menyatakan bahwa kita sebagai umat yang telah ditebus, disebut sebagai imamat yang Rajani.

Kita dikategorikan sebagai imam sekaligus sebagai “raja”.

Kita juga dikatakan sebagai bangsa yang kudus.

Dan tentang hidup kudus, rasul Petrus menulis di ayat 1: “Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.”

Tuhan ingin agar umatNya ikut serta dalam “memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia”, artinya kita bersaksi untuk memberitakan Kabar Baik.

Namun pelayanan atau kesaksian kita itu tidak akan efektif kalau kita mengabaikan ayat satu tentang perintah untuk hidup kudus, yaitu:

  1. Buanglah segala kejahatan: apa pun bentuk kejahatan, baik kejahatan berupa pelanggaran hukum yang ditetapkan pemerintah maupun kejahatan yang adalah pelanggaran hukum Allah.
  2. Segala tipu muslihat: buang dan jangan melakukan tipu muslihat apa pun dan kepada siapa pun.
  3. Segala macam kemunafikan: buanglah perilaku orang munafik. Orang munafik adalah orang yang bermuka dua, berbeda antara ucapan dan tindakan. Termasuk berpura-pura menjadi orang yang baik, tetapi perilakunya akan berbeda jika tidak ada yang melihat.
  4. Kedengkian: jangan berlaku dengki. Dengki adalah perilaku yang didasari iri hati, orang yang dengki, mereka tidak senang melihat orang lain berbahagia.
  5. Fitnah: jangan memfitnah. Fitnah adalah perkataan bohong yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif kepada orang lain.

Tuhan ingin agar kita memiliki hati yang mengasihi Tuhan dan mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang. Dan itu bisa dimulai dengan menjaga hidup kita kudus dan menjauhi segala bentuk kejahatan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang makna kekudusan dan bagaimana menerapkannya di masa kini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 18-20

Minggu, 3 September 2023

PEMBAWA KABAR BAIK

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 40:9-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Yerusalem disebut sebagai pembawa kabar baik?
  2. Apa perbedaan gembala ketika mereka menggembalakan induk domba dan anak domba?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesaya menubuatkan tentang Sion dan Yerusalem sebagai pembawa kabar baik.

Dan nubuat ini tidak terjadi di masa Perjanjian Lama, karena justru di masa itu, umat Israel justru sedang dibuang ke Babel. Umat Israel dibuang ke Babel dan tembok Yerusalem diruntuhkan.

Baru pada jaman nabi Nehemia, tembok Yerusalem dibangun kembali dan umat Israel kembali ke Yerusalem.

Tetapi itu adalah awal dari pemulihan Israel, tetapi bukan kabar baik yang dimaksudkan nabi Yesaya.

Kabar baik itu baru datang ketika Yesus lahir di Betlehem dan ketika dewasa Dia melayani dari kota-kota di Israel.

Dan puncaknya adalah ketika Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan.

Dan pada hari ketiga, Yesus dibangkitkan dari kematian.

Kebangkitan-Nya melambangkan kemenangan dan kesempurnaan janji penebusan Allah bagi umat manusia.

Kabar Baik atau Injil keselamatan adalah kabar sukacita bagi orang yang mau percaya pada karya keselamatan Kristus di kayu salib.

Sion adalah bukit di kota Yerusalem, itu adalah lokasi Sion secara geografis.

Tetapi nubuat Yesaya juga dapat dimaknai tentang Gereja yang adalah Sion, sebagai pembawa kabar baik.

Gereja yaitu sekumpulan orang yang telah menerima Kristus sebagai Penebus dosa, sebagai Juru Selamat yang telah menyelamatkan kita secara pribadi.

Gereja itulah yang Tuhan inginkan untuk menjadi pembawa kabar baik.

Tuhan tidak lagi menetapkan para nabi sebagai pembawa kabar dari Allah kepada umat manusia, seperti yang Tuhan lakukan di masa Perjanjian Lama.

Tetapi Tuhan menghendaki agar Sion atau Yerusalem rohani yaitu Gereja menjadi pembawa kabar baik.

Kita, orang-orang yang telah ditebus oleh darah Kristus, kita orang yang telah memperoleh dan mengalami kasih Kristus.

Tuhan ingin agar melalui kita kabar baik itu diwartakan.

Dan ini bukan tugas pendeta atau penginjil saja, tetapi sesungguhnya ini adalah tugas umat percaya.

Ketika Yesus hidup, berkali-kali Yesus mengutus murid-muridNya untuk pergi menceritakan tentang Kerajaan Allah, untuk menyembuhkan mereka yang sakit, untuk mengusir setan-setan.

Dan ketika Yesus hendak naik ke sorga Dia memberikan amanat penting yang diyakini bukan hanya bagi para muridNya, tetapi juga kepada setiap orang percaya.

Matius 28:19-20  ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu ketika memberitakan Kabar Baik.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 16-17

Sabtu, 2 September 2023

PERJUANGAN BERAT DALAM MEMBERITAKAN INJIL

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TESALONIKA 2:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sebelum sampai di Tesalonika di kota manakah Paulus memberitakan Injil hingga mengalami aniaya?
  2. Apakah yang memotivasi Paulus untuk memberitakan Injil di Tesalonika?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Paulus jauh sebelum dia menjadi rasul, ia adalah penganiaya jemaat. Sebagai seorang muda yang sangat cerdas, pintar dan dididik untuk mempelajari hukum dan teologi oleh “Profesor” Gamaliel.

Sehingga sangat sulit bagi Saulus -nama Paulus sebelum bertobat- untuk mempercayai Yesus sebagai Anak Allah.

Saulus menganggap ajaran Yesus sebagai ajaran sesat dan oleh karenanya dia pergi dari kota ke kota untuk menganiaya para pengikut Kristus.

Dan Saulus juga turut menyaksikan ketika Stefanus yang menceritakan dengan detail kisah kehidupan leluhur bangsa Yahudi mulai dari Abraham hingga Allah mengutus Putera Tunggal-Nya.

Kisah tentang Abraham dan para nabi, Saulus tahu dan dia mempercayai sejarah leluluhurnya itu.

Tetapi ketika Stefanus menceritakan Yesus dengan mengatakan: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

Saulus dan para pemuka Agama Yahudi menjadi tidak tahan, mereka menyeret Stafanus dan melemparinya dengan batu hingga mati.

Tetapi setelah dia mengalami pertobatan yang dramatis, Paulus menjadi pembela jalan Tuhan yang mungkin paling militan.

Paulus menjadi rasul yang paling sering bepergian untuk memberitakan Injil.

Oleh anugerah Allah, Paulus menjadi penulis kitab yang paling banyak dalam Alkitab.

Karena kesibukannya yang sangat luar biasa, Paulus bahkan tidak sempat untuk memikirkan kebutuhannya pribadi, yaitu dengan sadar dia memilih untuk tidak memiliki isteri dan keturunan.

Jika dikatakan kehidupan adalah kumpulan dari berbagai pilihan.

Paulus telah memilih hal-hal yang sangat baik dan mulia, sejak dia menerima Kristus hingga dia ditangkap, dipenjarakan, diadili dan dihukum mati.

Tuhan tidak memanggil kita untuk menjadi seperti Paulus, tetapi Tuhan menghendaki kita untuk bertumbuh menjadi dewasa di dalam Tuhan.

Kita tidak hanya menjadi dewasa dan menjadi tua secara biologis.

Tetapi yang lebih penting, apakah kita juga menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan.

Efesus 4:13  ”sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,”

Efesus 4:13 (terjemahan Amplified Bible) sampai kita semua mencapai kesatuan dalam iman dan dalam pemahaman tentang pengetahuan [penuh dan akurat] tentang Anak Allah, agar [kita dapat mencapai] kedewasaan yang sesungguhnya (kelengkapan kepribadian yang tidak kurang dari standar tinggi dari kesempurnaan Kristus sendiri), ukuran perawakan dari kepenuhan Kristus dan kesempurnaan yang ditemukan di dalam Dia.”

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang hubungan antara penderitaan dan kedewasaan rohani.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 13-15

Jumat, 1 September 2023

MENDERITA KARENA PEMBERITAAN INJIL

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 2:8-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah inti pemberitaan yang Paulus sampaikan?
  2. Apakah konsekuensi dari yang Paulus lakukan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ibrani 12:5Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;”

Ketika seseorang telah dilahirkan kembali, itu adalah awal kehidupannya yang baru.

Mereka atau kita yang telah dilahirkan kembali, Allah menghendaki agar kita bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan.

Dengan berbagai cara, Tuhan akan mendidik kita, itulah sebabnya penulis kita Ibrani menuliskan: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya.”

Kita di didik untuk melakukan kehendak dan perintah Tuhan.

Dan salah satu perintah yang sangat penting adalah agar kita menjadi saksi.

Kita yang telah mengalami sukacita oleh karena keselamatan yang telah kita peroleh.

Tuhan mau agar mulut kita menceritakan apa yang telah kita alami.

Dengan bekal Firman Tuhan yang kita pahami sebagai petunjuk untuk memperoleh keselamatan, kita bisa menceritakan Injil keselamatan kepada anggota keluarga yang belum mengenal Kristus.

Lalu bagaimana jika oleh pemberitaan Injil itu kita kemudian diprotes, ditentang, bahkan dianiaya? Jika hal itu terjadi -khususnya jika kita sudah berhati-hati dalam memberitakan Injil- maka kita sedang mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.

Tuhan sudah menganggap kita layak untuk mengalami atau mencicipi kemuliaan yang Kristus telah alami dua ribu tahun yang lalu.

Inilah salah satu makna “memikul salib”.

Ya, Kristus telah memikul salib bagi keselamatan orang berdosa.

Saat ini, kita bisa secara pro aktif mengambil bagian dalam penderitaan Kristus dengan memikul salib.

Artinya kita sadar bahwa tindakan yang kita lakukan itu mengandung konsekuensi.

Matius 16:24  ”Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” 

Kehidupan juga dapat dimaknai sebagai kumpulan dari keputusan atas pilihan-pilihan dalam kehidupan.

Tuhan memberikan kita kebebasan, termasuk untuk mengikut Tuhan atau tidak; menyangkal diri atau tidak bersedia menyangkal diri; memikul salib atau menolak memikul salib.

Sebaiknya semakin hari kita menjadi semakin dewasa, dan kedewasaan rohani ditandai dengan pilihan-pilihan hidup yang benar.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan apakah engkau pernah memberitakan Injil hingga mengalami penolakan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 9-12

Sabtu, 2 September 2023

PERJUANGAN BERAT DALAM MEMBERITAKAN INJIL

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TESALONIKA 2:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sebelum sampai di Tesalonika di kota manakah Paulus memberitakan Injil hingga mengalami aniaya?
  2. Apakah yang memotivasi Paulus untuk memberitakan Injil di Tesalonika?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Paulus jauh sebelum dia menjadi rasul, ia adalah penganiaya jemaat. Sebagai seorang muda yang sangat cerdas, pintar dan dididik untuk mempelajari hukum dan teologi oleh “Profesor” Gamaliel.

Sehingga sangat sulit bagi Saulus -nama Paulus sebelum bertobat- untuk mempercayai Yesus sebagai Anak Allah.

Saulus menganggap ajaran Yesus sebagai ajaran sesat dan oleh karenanya dia pergi dari kota ke kota untuk menganiaya para pengikut Kristus.

Dan Saulus juga turut menyaksikan ketika Stefanus yang menceritakan dengan detail kisah kehidupan leluhur bangsa Yahudi mulai dari Abraham hingga Allah mengutus Putera Tunggal-Nya.

Kisah tentang Abraham dan para nabi, Saulus tahu dan dia mempercayai sejarah leluluhurnya itu.

Tetapi ketika Stefanus menceritakan Yesus dengan mengatakan: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

Saulus dan para pemuka Agama Yahudi menjadi tidak tahan, mereka menyeret Stafanus dan melemparinya dengan batu hingga mati.

Tetapi setelah dia mengalami pertobatan yang dramatis, Paulus menjadi pembela jalan Tuhan yang mungkin paling militan.

Paulus menjadi rasul yang paling sering bepergian untuk memberitakan Injil.

Oleh anugerah Allah, Paulus menjadi penulis kitab yang paling banyak dalam Alkitab.

Karena kesibukannya yang sangat luar biasa, Paulus bahkan tidak sempat untuk memikirkan kebutuhannya pribadi, yaitu dengan sadar dia memilih untuk tidak memiliki isteri dan keturunan.

Jika dikatakan kehidupan adalah kumpulan dari berbagai pilihan.

Paulus telah memilih hal-hal yang sangat baik dan mulia, sejak dia menerima Kristus hingga dia ditangkap, dipenjarakan, diadili dan dihukum mati.

Tuhan tidak memanggil kita untuk menjadi seperti Paulus, tetapi Tuhan menghendaki kita untuk bertumbuh menjadi dewasa di dalam Tuhan.

Kita tidak hanya menjadi dewasa dan menjadi tua secara biologis.

Tetapi yang lebih penting, apakah kita juga menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan.

Efesus 4:13  ”sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,”

Efesus 4:13 (terjemahan Amplified Biblesampai kita semua mencapai kesatuan dalam iman dan dalam pemahaman tentang pengetahuan [penuh dan akurat] tentang Anak Allah, agar [kita dapat mencapai] kedewasaan yang sesungguhnya (kelengkapan kepribadian yang tidak kurang dari standar tinggi dari kesempurnaan Kristus sendiri), ukuran perawakan dari kepenuhan Kristus dan kesempurnaan yang ditemukan di dalam Dia.”

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang hubungan antara penderitaan dan kedewasaan rohani.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yehezkiel 13-15