SEPERTI POHON YANG DITANAM DI TEPI ALIRAN AIR
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MAZMUR 1:1-6
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Mazmur 1:3!
- Orang-orang yang menyukai Firman Tuhan dengan cara merenungkan Firman Tuhan siang dan malam disebutkan sebagai orang yang berbahagia. Mengapa?
- Jika diibaratkan sebagai pohon maka bagaimana keadaan pohon tersebut?
- Apakah yang akan dialami oleh orang fasik yaitu orang-orang yang tidak hidup dalam Firman Tuhan?
Tuhan menginginkan agar kita seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang selalu subur serta selalu berbuah.
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1:3).
”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:8).
Pohon harus ditanam di tepi aliran air karena air menjadi sumber kehidupan, makanan, pertumbuhan bagi pohon.
Sebagai orang percaya kita harus memiliki sumber air, yaitu Tuhan Yesus dan Firman-Nya.
Kehidupan dari Yesus dan Firman-Nya akan membuat kita tumbuh dan berbuah.
”Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:3-5).
Ketika kita hidup di dalam Firman-Nya maka hidup kita akan terhubung dengan Tuhan dan pastilah kita akan berbuah lebat.
Dan bagi setiap orang yang percaya yang lapar dan haus akan Firman Tuhan akan Tuhan bawa kepada diri-Nya sendiri, sehingga kehidupan Yesus Kristus akan menjadi semakin nyata di dalam hidup kita dan kita akan menjadi sama seperti Kristus dalam tujuan hidup, pikiran dan perasaan serta perkataan dan perbuatan kita.
”Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.” (Wahyu 22:1).
”Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” (Wahyu 22:17).
Oleh sebab itu marilah kita senantiasa lapar dan haus akan air kehidupan yaitu Firman Tuhan, dengan cara merenungkan Firman Tuhan siang dan malam sehingga kita bertumbuh dan berbuah lebat dan senantiasa dikenyangkan oleh Tuhan, karena kita adalah pohon yang ditanam di tepi aliran air.
”Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6).
”Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.” (2 Samuel 7:28).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat bertindak dari pergaulan dengan Firman Tuhan yang membuat saudara seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air!
Pembacaan Alkitab Setahun
Amsal 30-31