Senin, 2 Juni 2025

MURID YANG SERUPA DENGAN GAMBARAN KRISTUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:28-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dipanggil oleh Allah?
  2. Apa tujuan Allah setelah memanggil mereka?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Oleh karena kasih-Nya, Yesus telah mati bagi kita orang berdosa.

Kita terbilang di antara umat manusia yang seharusnya layak untuk dihukum dalam hukuman kekal karena dosa dan pelanggaran kita.

Tetapi ketika kita merespon dengan benar ketika kita mendengarkan atau membaca Injil atau kabar baik tentang keselamatan di dalam Kristus, maka kita menjadi orang yang percaya.

Dan Allah ingin setiap orang percaya, mereka juga dimuridkan agar karakter, pribadi kita berubah.

Keselamatan satu kali kita terima, tetapi mengerjakan keselamatan itu yang perlu kita lakukan seumur hidup.

Filipi 2:12  “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.”

Ketika seseorang dimuridkan, mereka akan diajar asas penting tentang keselamatan, kemenangan atas dosa dan lalin-lain.

Para pembimbing rohani juga akan memberi contoh, bukan hanya sekedar mengajar.

Sehingga yang sebelumnya adalah seorang murid kemudian bertumbuh menjadi seorang pembimbing rohani atau pemurid.

Dengan cara seperti itu sebenarnya pemurid dan yang dimuridkan sedang bertumbuh bersama menjadi semakin dewasa di dalam Kristus.

Akan ada proses akuntabilitas, dimana seorang pemurid akan didorong untuk semakin bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Karena bagaimana pun kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Seorang pemurid akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupannya karena mereka perlu menjadi contoh atau teladan bagi orang yang dimuridkan.

Dan kita tahu bahwa tidak ada pemimpin atau pembimbing yang sempurna.

Kadang kita juga melihat bahwa orang yang membimbing kita secara rohani, mereka melakukan hal yang buruk.

Jika ini terjadi, tugas kita bukanlah menghakimi mereka, tapi hendaknya kita mendoakan mereka.

Bahkan Paulus seorang rasul yang menulis paling banyak kitab di Perjanjian Baru, masih butuh didoakan.

“Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu.” (2 Tesalonika 3:1).

Entah apa pun profesi kita saat ini, tetapi kita semua dipanggil untuk menjadi murid Kristus, yang dengan senang hati bergiat untuk melayani Tuhan dengan melayani sesama.

Karena ketika kita bersama-sama melakukan ini, kita sedang dibentuk untuk menjadi semakin serupa Kristus.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di pemuridan, bagaimana agar bisa konsisten untuk bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Kristus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 5-7

Minggu, 1 Juni 2025

DIUTUS UNTUK MEMURIDKAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 28:18-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang diberi segala kuasa di sorga dan di bumi?
  2. Apa sajakah perintah atau amanat Allah bagi kita yang percaya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus ketika Dia ada di bumi, Yesus memberitakan Injil kepada banyak orang.

Dia pergi dari desa ke desa, memberitakan Injil, menyembuhkan yang sakit dan juga berkhotbah kepada banyak orang.

Beberapa kali Alkitab mencatat bahwa Yesus berkhotbah kepada ribuan orang sekaligus.

Tetapi ada hal yang secara terus menerus Yesus lakukan kepada sejumlah kecil orang, tepatnya kepada dua belas orang.

Yesus memberikan perhatian khusus kepada mereka yang Alkitab menyebutnya sebagai murid-murid Kristus.

Kepada mereka Yesus memberikan perhatian khusus, memberikan waktu khusus untuk mengajar dan memberikan teladan.

Yang Yesus lakukan adalah sebuah proses untuk memuridkan orang-orang yang Yesus pilih.

Yesus tentu mengerti bahwa Dia akan disalib, mati, dikuburkan dan bangkit.

Setelah bangkit empat puluh hari kemudian Yesus naik ke sorga.

Lalu siapa yang akan melanjutkan pelayanannya, tentu murid-murid-Nya, mereka yang sudah dipersiapkan selama kurang dari tiga setengah tahun.

Tiga setengah tahun bukanlah waktu yang panjang, tetapi ketika waktu tersebut digunakan secara efektif, dimana Yesus bukan hanya mengajar tetapi juga memberikan contoh, memberikan nasehat, bahkan menegur juga ketika ada murid-Nya yang berbuat salah, maka hasilnya luar biasa.

Setelah Yesus naik ke sorga, kemudian tiba hari pentakosta dimana Roh Kudus dicurahkan kepada umat percaya.

Maka para murid, baik yang dua belas orang maupun murid yang lain, mereka dibaptis oleh Roh Kudus sehingga mereka pun menjadi semakin teguh, berani dan memiliki hikmat dan pengurapan yang luar biasa.

Sehingga Petrus misalnya, yang tadinya sempat menyangkal bahwa dia adalah murid Yesus, menjadi Petrus yang sekuat batu karang.

Alkitab mencatat bagaimana ketika Petrus berkhotbah maka ada tiga ribu orang yang memberi diri dibaptis (Kisah Para Rasul 2:14-41).

Di masa kini, perintah yang sama diberikan kepada kita yang percaya, karena Injil tetap harus diberitakan, orang perlu mendengar Injil, dibaptis dan dimuridkan.

Kita orang-orang yang telah menjadi percaya, Tuhan tidak ingin kita menjadi orang yang egois, hidup untuk diri sendiri.

Tetapi agar kita juga memiliki beban bagi jiwa-jiwa yang terhilang tanpa Kristus.

Mereka ada di sekitar kita, mungkin ada anggota keluarga yang belum menjadi percaya.

Atau teman sekolah, teman di kampus, teman di tempat kerja.

Tanpa Yesus mereka semua akan binasa.

Setelah seseorang menjadi orang percaya, maka mereka juga perlu diajar agar bertumbuh semakin dewasa, artinya mereka diajar untuk menjadi seorang murid.

Jadi kita semua dipanggil untuk menjadi pemurid.

Saudara, diskusikan dalam kelompok di persekutuan, apakah engkau sudah menjadi seorang murid? Kalau sudah apakah engkau sudah menjadi seorang pemurid?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 1-4

Sabtu, 31 Mei 2025

PERJAMUAN YANG MEMBUKA MATA MURID-MURID

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 24:30-35

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Yesus lakukan dengan roti di tangannya?
  2. Apa yang terjadi dengan mata mereka setelah Yesus memecah roti? 
  3. Apa pula yang terjadi dengan hati mereka?
  4. Hal apa yang dilakukan oleh mereka setelah berjumpa dengan Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara saudari..

Di tengah kesunyian pagi hari ketika Paskah, berita yang luar biasa itu lambat laun tersiar.

Hari semakin cerah. Kubur itu kosong. Yesus hidup!

Ketika pagi mulai merekah hari minggu itu, para pengikut Yesus masih dirundung duka serta perasaan takut dan tidak memiliki pengharapan.

Petrus yang berjiwa pemimpin, telah hancur luluh hatinya karena menyadari bahwa ia menyangkal Yesus.

Dua murid yang berjalan ke Emaus juga dalam kebingungan dan kekecewaan, sehingga tidak mengenali Yesus walaupun Yesus berjalan bersama mereka.

Namun demikian, dalam waktu dua belas jam segala sesuatunya berubah.

Kubur itu tidak saja kosong, tetapi Tuhan Yesus sendiri telah dilihat oleh murid-murid.

Saat Yesus makan bersama-sama dengan mereka dan memecah-mecahkan roti, mata mereka terbuka dan mereka mengenal Dia.

Petrus menjadi seorang manusia baru kemurungan dan perkabungannya berlalu.

Ketakutannya lenyap dan sebagai gantinya ada sukacita yang tidak terlukiskan.

Dua murid yang berjalan ke Emaus juga mengalami hati yang berkobar-kobar dan sukacita yang melimpah. 

Pada perjamuan Kudus, Tuhan sering kali menyatakan diri-Nya dengan cara yang nyata.

Lewat roti dan anggur kita diingatkan akan kasih terbesar di kayu salib untuk hidup kita.

Mata kita terbuka untuk semakin mengenal Kristus dan kita semakin diwahyukan siapa Kristus dalam hidup kita; Dia penebus, sahabat dan sumber kekuatan dalam hidup kita.

Saat itu mata iman kita terbuka; kita merasakan diampuni, dicintai dan dilayakkan untuk menikmati semua kasih karunia-Nya dalam hidup kita untuk kita bisa menjadi saksi-Nya sampai Ia datang kedua kalinya. 

Tuhan Yesus memberkati.

Ambil waktu untuk menceritakan kepada saudara/saudari lainnya, apa hal baru yang Tuhan buka dalam hidupmu pada saat melakukan perjamuan Kudus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ester 6-10

Jumat, 30 Mei 2025

MELAKUKAN PERJAMUAN DENGAN CARA YANG LAYAK

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 11:26-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Setiap kali kita makan roti dan minum cawan dalam perjamuan, apa yang kita beritakan?
  2. Sampai kapan kita beritakan kematian Tuhan?
  3. Bagaimana keadaan kita yang seharusnya ketika kita mengambil bagian dalam perjamuan kudus?
  4. Kalau kita dengan cara tidak layak makan roti dan minum cawan, kita berdosa terhadap apa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara Saudari..  

Pada zaman gereja mula-mula, Perjamuan Kudus diadakan dalam suatu acara makan bersama.

Semua orang membawa makanan menurut kemampuan masing-masing, untuk dibagikan dan dimakan bersama. 

Namun tidak demikian halnya di Korintus. 

Di sana mereka bahkan tidak sabar menunggu sampai semua orang datang berkumpul untuk makan bersama-sama.

Malah beberapa orang minum-minum sampai mabuk, sementara yang lainnya kelaparan.

Tidak heran Paulus tidak mau memuji mereka, karena hal itu sungguh memalukan.

Paulus segera menegur dengan mengingatkan mereka pada peristiwa perjamuan Tuhan yang pertama kali, yang diadakan Tuhan Yesus sendiri.

Perbuatan mereka sangat tidak layak.

Rasul Paulus menegaskan kita, dalam melakukan Perjamuan Kudus harus melakukannya dengan cara yang layak (bukan asal-asalan, tanpa introspeksi, tanpa pengertian).

Sebenarnya tidak ada satupun orang Kristen yang “layak” memasuki hadirat Allah. 

Yudas Iskariot duduk bersama Yesus dalam perjamuan terakhir. Tetapi hatinya sudah jauh.

Ia berpura-pura mengambil bagian tetapi akhirnya mengkhianati Tuhan Yesus. 

Ini menjadi peringatan kepada kita. Jangan sampai kita hadir secara fisik dalam perjamuan kudus tetapi jauh secara rohani.

Kita ikut ambil bagian, tapi hati kita sedang sibuk dengan handphone, tugas, menyimpan dosa, luka atau kepahitan yang belum dibereskan dengan Tuhan dan sesama.

Jadi, mari selalu luangkan waktu untuk menyiapkan diri sebelum melakukan perjamuan kudus.

Ambil doa pribadi minta Roh Kudus menyelidiki hati kita, tidak asal ambil roti dan anggur.

Kita sedang memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan sampai Tuhan Yesus datang.

Tuhan Yesus memberkati.

Mari diskusikan bersama, persiapan rohani apa yang perlu dilakukan sebelum melakukan perjamuan kudus? Bagaimana meng-edukasi teman-teman seiman bahwa perjamuan kudus bukan budaya yang kosong dan tidak bermakna.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ester 1-5

Kamis, 29 Mei 2025

MENGINGAT AKAN KEMATIAN YESUS

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 11:23-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Pada malam waktu Yesus diserahkan, Yesus mengambil apa?
  2. Setelah itu apa yang Yesus lakukan? Dan apa yang dilakukan dengan roti itu?
  3. Apa yang Yesus katakan dengan roti itu?
  4. Lalu Yesus mengambil apa?
  5. Dan apa yang Yesus katakan dengan cawan itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara-saudari..

Perjamuan Kudus bukan mengenai ritual yang dilakukan di dalam gereja sebulan sekali, momen yang sangat berharga ini untuk mengingat apa yang Yesus kerjakan bagi kita yaitu pengorbananNya di kayu salib untuk keselamatan kita.

Kata-kata dalam ayat hari ini menunjuk kepada tubuh Kristus yang diserahkan dalam kematian-Nya dan darah-Nya yang dicurahkan sebagai korban di kayu salib. Ketika Yesus berkata tentang roti “inilah tubuhku”.

Yesus bermaksud bahwa roti itu melambangkan tubuh-Nya.

“Cawan” melambangkan darah Kristus yang dicurahkan untuk mengesahkan “perjanjian baru”.

Makan roti dan minum cawan itu berarti mengumumkan dan menerima keuntungan dari korban kematian Yesus.

Rasul Paulus menekankan bahwa setiap kali kita makan roti dan minum cawan ini, kita sedang “mengingat kematian Kristus dan memberitakannya” sampai ia datang kembali.

Hal ini juga berarti panggilan untuk hidup dalam kesadaran bahwa kita ditebus dengan darah yang mahal.

Pada waktu terjadinya perjamuan kudus, murid-murid tidak sepenuhnya mengerti apa yang sedang terjadi ketika Yesus mengadakan perjamuan kudus.

Tetapi setelah kebangkitan-Nya, murid-murid menyadari betapa dalam makna dari roti dan anggur.

Sehingga sejak saat itu, murid-murid menjadi saksi yang radikal karena mereka mengingat akan pengorbanan Yesus.

Mari membangun budaya perjamuan kudus yang mengerti makna yang benar, sehingga kita menjadi saksi-Nya yang efektif di generasi ini sampai Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kalinya. 

Tuhan Yesus memberkati.

Apakah di kelompok PA, kelompok Pemuridan atau komunitas saudara, saudara terbiasa untuk berbicara tentang salib, pengorbanan dan kasih Kristus? Bagaimana membangun budaya Perjamuan Kudus dalam komunitas saudara? 

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 12-13

Rabu, 28 Mei 2025

PERSEKUTUAN DENGAN TUBUH DAN DARAH KRISTUS

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 10:14-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apakah yang harus dijauhi oleh orang percaya?
  2. Cawan pengucapan syukur melambangkan apa?
  3. Roti yang kita pecah-pecahkan melambangkan apa?
  4. Karena roti adalah satu, maka siapakah kita dan mendapatkan apakah kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara saudari..

Orang percaya harus memilih antara Tuhan dan berhala (hal yang sebenarnya kosong, tidak ada apa-apanya, tetapi di belakangnya terdapat kekuatan iblis yang nyata).

Ikut serta mempersembahkan kurban kepada berhala sama seperti bermain api.

Paulus menegaskan kepada jemaat di Korintus supaya menjadi bijaksana dengan memilih Tuhan dan mempertimbangkan semua hal dalam kebenaran.

Secara khusus bahwa saat mereka makan roti dan minum anggur, mereka sedang masuk dalam persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus.

Hal ini bukan hanya hal yang rutinitas  yang dilakukan dan menjadi biasa, melainkan menjadi tindakan iman yang membentuk kasih dan kesatuan sebagai tubuh Kristus. 

Dalam Kisah Rasul 2:46, jemaat mula-mula hidup dalam persekutuan yang erat.

Mereka bertekun dan dengan sehati kumpul tiap hari, tekun dalam pengajaran rasul-rasul, memecahkan roti dan berdoa bersama-sama.

Gaya hidup yang dihasilkan jemaat mula-mula ini adalah gaya hidup yang berpusat kepada Kristus dan saling peduli dengan tulus hati.

Jadi, mengakui bahwa kita adalah bagian dari tubuh Kristus yang lain membuat kita bisa menghormati perjamuan kudus.

Tubuh dan darah Kristus menyatukan kita. Yang artinya termasuk di dalamnya saling memiliki gaya hidup yang berpusat kepada Kristus yang saling menerima, mengasihi, dan mengampuni seperti Kristus.

Sehingga kita mengalami persekutuan yang erat dalam tubuh dan darah Kristus.

Tuhan Yesus memberkati.

Apakah kita menganggap perjamuan kudus adalah hal yang biasa dilakukan? Atau apakah perjamuan kudus menjadi suatu panggilan untuk bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus? Berikan alasanmu untuk pertanyaan di atas.

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 10-11

Selasa, 27 Mei 2025

MENGAMPUNI ORANG LAIN

Penulis : Rina Elisabeth

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah hasil ketika kita mengampuni orang yang bersalah pada kita?
  2. Apa yang menjadi doa kita untuk hal pencobaan dan yang jahat?
  3. Siapa yang memiliki kerajaan, kuasa dan kemuliaan?
  4. Apa yang dilakukan oleh Bapa di surga ketika kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita?
  5. Apa yang dilakukan oleh Bapa di surga ketika kita “tidak” mengampuni orang yang bersalah pada kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara saudari..

Motif, pikiran, tujuan, atau apapun yang terkandung di dalam hati seseorang adalah penting.

Dalam kisah Yusuf, Ia memiliki hati yang mengampuni saudara-saudaranya yang menjual dia sebagai budak.

Dia bisa saja membalas tapi ia sendiri memilih mengasihi mereka. Tuhan Yesus dalam penderitaan-Nya memiliki hati yang mau mengampuni -Lukas 23:34.

Tuhan Yesus mengajar kita mengingat pengorbanan dan memberitakan kematian-Nya sampai Ia datang melalui perjamuan kudus.

Perjamuan kudus bukan hanya soal roti dan anggur, termasuk di dalamnya adalah mengenai hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

Perjamuan kudus di dalamnya juga memperhatikan dosa dan ketersediaan manusia mengampuni mereka yang telah bersalah kepada sesama.

Jika tidak, semua orang yang percaya merupakan sasaran empuk iblis dalam maksudnya yang jahat.

Oleh karena itu kita sekali-kali tidak boleh lupa berdoa agar kita dibebaskan dari kuasa dan rencana jahatnya dengan tidak mengampuni.

Jadi, ketersediaan mengampuni orang yang bersalah kepada kepada kita adalah pengajaran yang Yesus berikan karena kita juga sudah diampuni oleh Bapa.

rinsip kerajaan Allah ini harus mengalir bukan hanya diterima.

Sebagai manusia kita mungkin disakiti oleh teman, keluarga, bahkan juga orang gereja.

Mungkin juga kita pernah dikhianati, difitnah, atau bahkan dilupakan.

Tetapi ketika kita menolak mengampuni, maka hati kita akan terasa pahit, dan kita memutus jalur komunikasi dengan Allah.

Saat kita ambil bagian dalam perjamuan kudus, kita mengingat darah Kristus yang menebus dosa kita dan kita diajak juga untuk punya relasi dengan Allah dan sesama yang semakin lebih baik lagi. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Apakah kita sudah mengampuni sesama seperti Kristus mengampuni kita? Adakah relasi yang perlu dipulihkan? Sharingkan dengan kelompok PA atau persekutuan saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 8-9

Senin, 26 Mei 2025

MENGAKUI TUBUH TUHAN DENGAN PERJAMUAN KUDUS

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 11:27-32

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Korintus 11:29.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Terhadap siapakah kita berdosa jika kita makan roti dan minum cawan Tuhan dengan cara yang tidak layak?
  2. Sikap yang bagaimanakah yang benar dan layak dimata Tuhan dalam makan roti dan minum cawan Tuhan?
  3. Sebutkanlah beberapa contoh akibat bagi kita jika makan roti dan minum cawan Tuhan dengan cara yang salah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dalam mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, maka kita harus melakukannya dengan cara yang benar supaya kita mengalami kuasa Perjamuan Kudus.

Caranya adalah dengan mengakui bahwa roti dan anggur yang kita makan dan minum itu adalah tubuh Yesus.

Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.” (I Korintus 11:28-29).

Dan jika kita salah mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus maka selain kita kita berdosa kepada Tuhan akan mendapat hukuman bahkan mengalami kematian.

”Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.” (I Korintus 11:27,30).

Karena dalam Perjamuan Kudus kita mengakui bahwa roti itu adalah tubuh Yesus dan anggur itu adalah darah Yesus maka kita tidak boleh menyimpan dosa kepada Tuhan dan juga tidak boleh menyimpan dosa terhadap orang lain.

”Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul; aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk.” (Mazmur 26:2-5).

Hubungan yang salah terhadap orang lain yaitu membenci, tidak dapat mengampuni orang lain artinya menyimpan kesalahan orang lain harus dibereskan terlebih dahulu sebelum kita mengambil Perjamuan Kudus.

Sebab jika kita mengakui tubuh dan darah Yesus maka kita juga harus memiliki hubungan yang benar terhadap anggota tubuh Yesus.

”Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.” (I Yohanes 2:11).

”Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (I Yohanes 3:15).

Agar kita melakukan Perjamuan Kudus dengan cara yang benar dan layak dengan mengakui tubuh dan darah Yesus maka kita tidak boleh menyimpan kesalahan atau dosa baik kepada Tuhan dan orang lain sehingga kita mengalami kuasa Perjamuan Kudus dan tidak mengalami kelemahan dan kematian.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat dan melakukan Perjamuan Kudus dengan cara yang benar dan layak.

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 7

Minggu, 25 Mei 2025

MEMECAHKAN ROTI SECARA BERGILIR

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:46-47

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 2:46.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dilakukan oleh murid-murid Yesus ketika mereka berkumpul di Bait Suci, demikan juga di rumah masing-masing?
  2. Coba sebutkan sikap apakah yang mereka hidupi dalam memecahkan roti?
  3. Hal apa sajakah yang dialami oleh murid-murid Yesus ketika mereka selalu memecahkan roti?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus mengajarkan kepada kita agar melakukan Perjamuan Kudus seperti yang dilakukan oleh murid-murid-Nya, dimana mereka selalu melakukan Perjamuan Kudus baik di dalam Bait Allah maupun di rumah-rumah.

Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.” (Kisah Para Rasul 2:46).

Hal-hal yang harus kita pahami tentang Perjamuan Kudus agar kita mengalami kuasa Perjamuan Kudus adalah bahwa kita mengingat akan kematian Yesus juga sekaligus memberitakan kematian Yesus.

”Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (I Korintus 11:24-26).

Hal apakah yang kita ingat? Bahwa kematian Yesus telah menghancurkan kuasa dosa, kuasa iblis, kutuk kemiskinan, kutuk kelemahan dan sakit penyakit bahkan maut sehingga kita beroleh kemerdekaan dari dosa dan memiliki hubungan yang dalam dengan Bapa sebagai anak Allah.

Selain itu, Perjamuan Kudus juga membuat kita memberitakan kematian Yesus.

”Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (I Korintus 11:26).

Hal apakah yang kita beritakan? Bahwa kematian Yesus telah memusnahkan iblis yang berkuasa atas maut.

”Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.” (Ibrani 2:14-15).

Dengan Perjamuan Kudus kita memberitakan kepada dunia dan iblis bahwa iblis telah dikalahkan dan dimusnahkan untuk selama-lamanya melalui kematian Yesus dan dia tidak lagi berkuasa atas maut sehingga kita senantiasa mengalami hidup yang berkelimpahan dalam segalanya.

Itulah sebabnya kita harus mengambil Perjamuan Kudus dengan pengertian yang benar agar kita mengalami kuasa dari Perjamuan Kudus.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara pengalaman saudara dalam kebenaran tentang kuasa Perjamuan Kudus karena mengingat dan memberitakan kematian Yesus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 4-6

Sabtu, 24 Mei 2025

TUHAN HADIR DALAM PERKUMPULAN DOA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 18:18-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 18:19.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apakah yang akan kita alami ketika dua orang sepakat untuk berdoa bersama?
  2. Siapakah yang hadir jika dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Yesus?
  3. Selain Tuhan menjawab permintaan doa kita, otoritas apakah yang Tuhan berikan saat kita berdoa bersama-sama?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus telah mengajarkan kepada kita bahwa ada kuasa yang Allah lepaskan ketika kita berdoa bersama-sama.

Bahkan ketika berdoa secara pribadi pun dalam secret place, Tuhan juga menyatakan kuasa-Nya.

Hal ini terjadi karena setiap kali kita berdoa pasti kita akan mengalami perjumpaan dengan Tuhan, karena Tuhan selalu hadir ketika kita berdoa baik secara pribadi maupun secara korporat.

“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:6).

Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah Para Rasul 4:31).

”Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” (Kisah Para Rasul 7:59-60).

”Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” (Kisah Para Rasul 7:55-56).

Kehadiran Tuhan ketika kita berdoa dapat membuat terjadinya mukjizat-mukjizat dari Tuhan lewat doa-doa kita, seperti yang dialami oleh Hana, Elia dan murid-murid Tuhan Yesus.

”Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.” (I Samuel 1:27).

”Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.” (Yakobus 5:17-18).

”Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: “Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.” (Kisah Para Rasul 12:11-12).

Oleh sebab itu marilah kita bertekun untuk berdoa dan mengalami perjumpaan dan kehadiran Tuhan sehingga kita mengalami mukjizat-mukjizat dalam pertemuan-pertemuan doa kita.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara dengan kehadiran Tuhan dalam pertemuan doa pribadi atau bersama-sama.

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 1-3