Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud dengan manusia lama?
Dan apa yang dimaksud dengan manusia baru?
Sebelum seseorang menerima Kristus sebagai Juru Selamat, dia tinggal di dalam “manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan” (Efesus 4:22).
Tanpa pertobatan dan kelahiran kembali, semua orang akan binasa, bukan hanya tubuhnya saja yang binasa, tetapi jiwanya pun akan binasa.
Setelah kelahiran kembali, manusia akan mengenakan “manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24).
Setelah kelahiran baru, maka ada perubahan yang sangat berarti dalam diri kita, di Kitab 1 Korintus 3:16 “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu”.
Roh Allah tinggal di dalam kita, dan ini yang menyebakan kita menjadi “manusia baru”
Tetapi bukan berarti tugas kita selesai dan kita hanya pasif menunggu untuk kembali kepada Allah Bapa.
Efesus 4:23 “supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu”. Ada sesuatu yang harus diperbarui.
Dalam terjemahan lain dikatakan:
King James Version: And be renewed in the spirit of your mind; (Diterjemahkan: Dan diperbaruilah roh pikiranmu).
Good News Bible: Your hearts and minds must be made completely new, (Diterjemahkan: Hati dan pikiranmu harus diperbarui sepenuhnya).
International Standard Version: to be renewed in your mental attitude, (Diterjemahkan: Diperbarui sikap mentalmu).
Kesimpulan dari berbagai versi terjemahan tersebut. Tuhan menghendaki agar hati, pikiran, mental, perilaku kita diperbarui.
Tubuh kita akan binasa dan akan kembali kepada tanah.
Roh kita sudah diperbarui. Tetapi jiwa yang di dalamnya terdapat pikiran, perasaan dan kehendak.
Itulah yang perlu diperbarui. Sehingga kita memiliki pikiran yang terus diperbarui, mental dan perilaku yang terus diperbarui.
Hasil pembaruan itu akan terlihat ketika, cita-cita kita yang selfish atau semata-mata hanya untuk kepentingan diri sendiri, berubah menjadi cita-cita yang mulia ketika kita bersedia menerima panggilan Allah bagi kita pribadi.
Hasil pembaruan yang lain, misalnya: karakter atau sifat kita pun berubah, kita tidak lagi menyukai hal-hal yang cemar dan tidak kudus, kita menjadi rajin, mudah mengampuni orang yang bersalah, menjadi senang membaca Firman dan senang untuk melakukan apa yang kita pahami dari Firman yang kita baca.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, tanyakan perubahan apakah yang temanmu sudah lihat terjadi dalam karaktermu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang harus kita persembahkan kepada Tuhan?
Mengapa hal tersebut dikatakan sebagai ibadah yang sejati?
Firman Tuhan sangat tegas menyatakan agar umat Allah tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi kita.
Karena dunia ini sudah menjadi korup atau rusak sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa.
Tanah menjadi terkutuk sehingga dengan susah payah Adam harus mencari rezeki sepanjang hidupnya.
Manusia menjadi jahat, sehingga Kain yang iri hati kepada adiknya, tega membunuh Habil, pembunuhan pertama yang dicatat dalam Alkitab.
Bintang Timur atau Lucifer yang dibuang ke bumi oleh karena kejahatannya, dia juga menyeret sepertiga malaikat untuk ikut menjadi roh-roh jahat yang bekerja siang dan malam untuk menarik umat manusia menjauhi Tuhan. (lihat Yesaya 14:12; Wahyu 12:4; 1 Petrus 5:8).
Roh jahat telah berhasil untuk membuat orang menjadi sangat jahat hingga mampu untuk membunuh orang lain seperti membunuh semut saja.
Syukur kepada Tuhan, oleh anugerah-Nya, sehingga kita saat ini yang telah menjadi percaya kepada karya keselamatan Kristus, kita telah beroleh keselamatan kekal.
”Kita sudah dipindah dari maut ke dalam kehidupan yang kekal” (Yohanes 5:24).
Tetapi karena kita masih tinggal di dunia, maka mutlak kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepada Allah.
Kita mempersembahkan semua panca indera kita, khususnya mata dan telinga kita.
Kita juga mempersembahkan tangan, kaki dan semua anggota tubuh kita.
Selanjutnya kita persembahkan perasaan, pikiran dan kehendak kita kepada Tuhan.
Agar pikiran kita, digunakan untuk ”memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar” (Filipi 4:8).
Kita menggunakan mulut kita, perasaan kita untuk memuji dan menyembah Tuhan. Kita menggunakan kehendak kita, bukan untuk mengikuti kehendak daging yang berdosa, tetapi untuk melakukan kehendak Allah Bapa.
Sehingga kita dapat berkata, bukan kehendakku Tuhan, tetapi kehendak-Mu saja yang kulakukan.
Dengan demikian kita akan berjalan dalam ketaatan kepada Tuhan dari waktu ke waktu.
Dan jika kita lakukan ini terus menerus, maka kita tidak sedang menuruti keinginan duniawi, kita akan terhindar dari menjadi serupa dengan dunia.
Sehingga perilaku kita pun akan menjadi semakin baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai Firman Tuhan.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, ceritakan pengalamanmu di sekolah atau di tempat kerja, dan bagaimana pergumulan untuk tidak menjadi serupa dengan teman-temanmu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang membawa Yesus ke padang gurun untuk bertemu Iblis?
Apakah tujuan Iblis memerintahkan Yesus untuk mengubah batu menjadi roti?
Roti adalah makanan yang dibutuhkan oleh manusia untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan guna pertumbuhan sel tubuh.
Nutrisi yang baik dapat meningkatkan kesehatan, sistem kekebalan, dan umur panjang.
”Akan tetapi Yesus mengatakan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4).
Jika tubuh kita membutuhkan nutrisi dan gizi yang sehat agar tubuh kita dapat berkembang secara sehat, maka ada bagian dari diri kita yang lain yang perlu juga untuk diberi makanan yang bergizi, bagian diri yang manakah itu.
1 Tesalonika 5:23 “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Roh kita sudah diperbarui oleh kelahiran baru, tubuh kita membutuhkan nutrisi dari makanan dan minuman.
Sedang jiwa kita membutuhkan nutrisi yang lain, apakah itu: Firman Allah. Jiwa kita dimana terdapat perasaan atau emosi, akal budi atau pikiran dan tekad atau kehendak adalah pusat percabangan apakah secara rohani kita akan menjadi semakin benar atau menjadi semakin salah.
Tuhan memberikan kepada kita kehendak bebas, bebas untuk memilih yang benar dan yang salah.
Sebelum kita memutuskan, ada perasaan dan pikiran yang bekerja.
Perempuan lebih dipengaruhi oleh perasaan, sedangkan laki-laki lebih dipengaruhi oleh pikiran.
Perasaan dan pikiran yang benar akan menghasilkan keputusan yang benar.
Dan di titik inilah peran firman Tuhan, yaitu untuk memperbarui akal budi kita agar akal budi kita diperbarui hari demi hari, sehingga cara kita berpikir, cita-cita kita, keinginan kita diperbarui dan dikuduskan.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16).
Firman Tuhan mampu untuk mengajar kita dalam membuat keputusan, agar keputusan yang kita buat, adalah keputusan yang benar.
Sama seperti Iblis yang mencobai Yesus, Iblis pun saat ini bekerja keras untuk berusaha menggoda, menawarkan hal-hal yang buruk untuk dilakukan oleh umat Tuhan.
Firman Tuhan membantu kita mengenali apa yang benar dan apa yang salah, sehingga kelakuan atau perilaku kita pun akan terus menerus diperbaiki.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, ceritakan pengalamanmu, ditegur melalui pembacaan Firman, dan hal itu mengubah perilakumu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa para murid bersungut-sungut setelah mendengar perkataan Yesus?
Apa yang Yesus maksudkan bahwa daging sama sekali tidak berguna?
Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab itu lebih dari sekadar literatur, buku sejarah, atau puisi seperti yang dapat kita baca dalam kitab Mazmur dan Amsal. Firman Tuhan, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru memiliki otoritas lebih dari buku apa pun yang ditulis oleh manusia.
Mengapa demikian? Karena Firman Allah adalah roh dan hidup.
Yohanes 6:63 “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Benda yang kita lihat di bumi terdiri dari satu hingga tiga dimensi.
Tiga dimensi artinya benda tersebut memiliki panjang, lebar dan tinggi.
Hal-hal yang tidak terlihat sering dikatakan mereka ada di dimensi ke empat.
Roh yang tidak terlihat itu ada pada dimensi ke empat.
Tidak terlihat tetapi nyata, dapat kita rasakan.
Misalnya ketika kita memuji, menyembah Tuhan, kita dapat merasakan kehadiran Tuhan yang membuat kita bisa menangis, bahkan terdapat contoh dalam Alkitab, ketika hadirat Allah begitu kuat bahkan para imam pun tidak mampu berdiri ketika hendak menyelenggarakan kebaktian (lihat 1 Raja-raja 8:10-11).
Firman Allah adalah roh dan hidup, artinya Firman Allah selain tertulis dalam Alkitab yang bisa kita baca, Firman Allah juga ada dalam dimensi roh yang tidak terlihat, tetapi mampu kita rasakan dan sanggup untuk masuk hingga ke lubuk hati kita.
Ibrani 4:12 “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”
Karena begitu tajam kuasa dari Firman, maka Firman Allah yang kita baca sanggup untuk memberikan pencerahan, mengubah mindset atau pandangan kita akan suatu hal, Firman Allah juga sanggup untuk menyadarkan kita akan kesalahan kita, memperbaiki kelakuan kita dan mendidik kita hingga kita memahami kebenaran. (lihat 2 Timotius 3:16).
Oleh karenanya, selain membaca Alkitab secara cepat dan teratur misalnya sebanyak empat pasal sehari, kita juga perlu membaca Firman dengan lambat dan dengan direnungkan secara mendalam.
Agar Firman Allah yang adalah roh dan hidup itu, benar-benar membuat kehidupan kita berubah, perilaku kita yang buruk diubah menjadi baik dan benar.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan pengalamanmu, mengalami perubahan perilaku setelah membaca Firman.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang coba Iblis lakukan kepada Yesus?
Apa saja kebutuhan manusia untuk hidup?
Berpuasa bukanlah kebiasaan yang popular di kalangan orang Kristen, bahkan ada yang menganggap berpuasa adalah ritual keagamaan bagi muslim saja yang diakhiri dengan perayaan Idul Fitri.
Alkitab justru mengajarkan tentang hal yang penting ini, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Ada banyak contoh antara lain:
Nehemia ketika mendengar bagaimana orang-orang Yahudi yang mengalami kesukaran besar dan bagaimana tembok Yerusalem dibongkar oleh musuh, dia berpuasa dan berdoa mengakui dosa-dosa umat Allah serta untuk memohon belas kasihan Tuhan di mata raja Persia agar mendapat izin untuk membangun kembali tembok Yerusalem -Nehemia 1:1-11.
Mordekai dan orang-orang Yahudi berpuasa setelah mendengar berita tentang rencana jahat Haman untuk memusnahkan mereka -Ester 4:1-3.
Jemaat mula-mula berdoa dan berpuasa saat beribadah dan menyerahkan pelayanan mereka kepada Tuhan. Mereka juga mencari Tuhan melalui doa dan puasa untuk mendapatkan arahan Tuhan saat mereka hendak mengangkat pemimpin -Kisah Para Rasul 13:2,3; 14:23.
Apakah berpuasa hanya perlu dilakukan oleh para pemimpin rohani, tentu saja tidak.
Doa dan puasa dibutuhkan antara lain ketika seseorang mengalami pergumulan dan rindu agar mendapatkan jawaban Tuhan atas persoalan yang dia hadapi.
Puasa memungkinkan Roh Kudus untuk menyingkapkan kondisi rohani kita yang sejati, yang sebenar-benarnya, hingga dapat menghasilkan pertobatan, peremukan atau “hancur hati” dan kehidupan yang diubahkan.
Keyakinan dan iman kita kepada Tuhan juga dapat diteguhkan. Kita akan merasa segar secara mental, spiritual, dan fisik.
Ada dua jenis puasa yang umum dilakukan oleh umat Tuhan saat ini:
Puasa sebagian. Seperti yang dilakukan oleh Daniel. Selama tiga minggu, Daniel, yang adalah seorang nabi pada masa ketika Israel hidup dalam pembuangan, dia hanya berpuasa dari “makanan sedap atau lezat” seperti daging dan anggur -Daniel 10:3.
Puasa total. Puasa total berarti tidak makan dan minum sama sekali atau hanya minum air putih jika berpuasa dilakukan dalam jangka waktu lama.
Saudara, ketika engkau sedang mengalami pergumulan yang berat, ini adalah saat yang baik untukmu, berdoa dan berpuasa, merendahkan diri di hadapan Tuhan agar engkau dapat mendengar suara-Nya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Pada saat kapan Yesus bangun dan pergi ke luar?
Apa yang Yesus lakukan di luar di tempat yang sunyi?
Apa yang Yesus katakan kepada Simon setelah Ia berdoa?
Apa yang Yesus lakukan di seluruh Galilea?
Saudara..
Pernah melihat atlet profesional yang mempersiapkan diri sebelum diadakannya pertandingan besar?
Atlet profesional ini biasanya menghabiskan waktu untuk latihan, istirahat, dan memusatkan perhatian sebelum bertanding.
Tanpa persiapan yang matang, atlit ini akan mengalami kesulitan untuk dapat tampil maksimal.
Begitu pula dengan hidup kita, sebelum kita memulai kehidupan kita setiap harinya dengan tantangan yang ada di dalamnya, kita perlu menyiapkan hati dan pikiran kita dengan berdoa dan mencari kekuatan dari Tuhan.
Jikalau hidup kita diilustrasikan sama dengan baterai handphone, setiap paginya kita perlu memastikan baterai ini di chargefull alias diisi penuh daya 100% supaya kita bisa menggunakan handphone secara maksimal dalam satu hari itu.
Kita melihat sebuah kebiasaan yang sangat penting bagi kehidupan Yesus yaitu Ia berdoa pagi-pagi benar sebelum Yesus pergi melayani.
Yesus bangun sangat pagi, meninggalkan kenyamanan dan pergi ke tempat yang sunyi untuk berkomunikasi dengan Bapa-Nya.
Setelahnya, Yesus melanjutkan pelayanan-Nya, memberitakan Injil dan mengusir roh jahat.
Salah satu hal yang sangat mencolok dalam kehidupan Yesus ini adalah bagaimana Yesus selalu mengutamakan waktu berjumpa dengan Bapa-Nya.
Meskipun Yesus sangat sibuk melayani banyak orang, Yesus tidak pernah melupakan hubungan-Nya dengan Bapa-Nya.
Sebelum memulai aktivitas yang padat, Yesus memastikan untuk memberikan waktu dalam doa, mendapatkan kekuatan Ilahi, dan arahan dari Bapa-Nya.
Sebagai orang percaya, kita juga sering sibuk dengan berbagai kegiatan kita; sekolah, kuliah, kerja, berkomunitas, dan berbagai kegiatan lainnya.
Kadangkala kita juga mengalami kelelahan dan stress karena banyaknya hal-hal yang harus dikerjakan setiap harinya.
Namun jika kita mau hidup kita seperti Yesus dan mengalami keserupaan dengan Yesus, kita perlu belajar dari Yesus yang prioritas pertama-Nya adalah bersekutu dengan Bapa-Nya.
Dengan berdoa dan merenungkan firman-Nya setiap kita orang percaya diperlengkapi dengan kekuatan untuk menyelesaikan agenda-Nya kita di bumi ini, menyatakan kasih dan kuasa-Nya di manapun kita berada.
Seperti Yesus yang selalu berdoa pagi hari, selalu berdoa malam hari, selalu berdoa dalam pergumulan, selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu, berdoa dengan berpuasa, dan berdoa pada saat Yesus disalib, kita juga mau belajar menjadi orang percaya yang konsisten berdoa sehingga kita akan mudah mendengarkan suara-Nya, membiarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita dan mengikuti arahan-Nya.
Sehingga hidup kita menjadi maksimal di bumi ini melayani bagi perluasan Kerajaan-Nya di bumi ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa yang menjadi prioritas utama kita setiap harinya? Bagaimana kita bisa men-set ulang hidup kita untuk punya prioritas yang benar dan melakukannya dengan konsisten? Buatlah komitmen baru untuk hal ini.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Perintah apa yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya?
Setelah kita pergi untuk memberitakan Injil, apa yang Yesus minta kita lakukan?
Hal apakah yang Yesus minta kita ajarkan kepada orang yang kita muridkan?
Apa yang menjadi janji Tuhan kepada kita ketika kita pergi memberitakan Injil?
Saudara..
Perintah Tuhan Yesus yang terakhir ini, membuka pintu Kerajaan-Nya untuk segala bangsa.
Kata- kata ini merupakan Amanat Agung Kristus kepada semua pengikut-Nya dari mulai angkatan murid-muridNya, masa kini, dan sampai kepada angkatan yang akan datang.
Amanat Agung ini menyatakan tugas dan tanggungjawab gereja dalam tugas misionernya :
Gereja harus pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan injil kepada semua orang. Tugas ini termasuk juga tanggungjawab untuk mengirim utusan gereja ke setiap suku-suku bangsa.
Injil yang diberitakan berpusat pada “pertobatan dan pengampunan dosa”, janji penerimaan Roh Kudus dan nasehat untuk memisahkan diri dari angkatan yang jahat ini sambil menantikan kedatangan Kristus dari sorga.
Tujuan pemberitaan Injil adalah untuk memuridkan setiap orang yang akan membawa mereka menaati perintah Kristus dan membuat mereka juga punya hati untuk memuridkan orang lain.
Orang yang percaya kepada Kristus dan Injil-Nya ini, memberikan diri dibaptis dalam air sebagai komitmen meninggalkan semua dosa dan mengabdikan hidup kepada Kristus.
Dan Janji jaminan Kristus bagi mereka yang terlibat dalam Amanat Agung ini, Ia menyertai mereka dengan Roh Kudus dan melalui Firman-Nya.
Yesus adalah murid pertama yang sempurna. Ia tidak hanya mengajarkan dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan.
Setiap langkah-Nya di bumi ini adalah teladan nyata tentang bagaimana kita hidup.
Yesus memberi kita contoh yang sangat jelas dalam hal memuridkan.
Yesus mengajarkan kebenaran dengan cara yang penuh kasih.
Lebih dari itu, Yesus mengajarkan untuk hidup bagi orang lain, membantu orang lain hidup dalam iman.
Saat kita mendengar panggilan Yesus hari ini, kita seperti menjadi orang yang memegang lilin di kegelapan malam.
Lilin yang memberikan cahaya yang cukup untuk menerangi sekeliling kita.
Tapi, jika kita membiarkan begitu saja lilin itu, hanya kita yang mengalami terang itu.
Tetapi jika kita menyalakan lilin lain dengan nyala api kita, kita tidak akan kehilangan terang kita, malah akan memperbanyak cahaya di sekeliling kita.
Yesus memanggil kita untuk menjadi murid yang tidak hanya mengikuti-Nya, tetapi juga membuat murid-murid lainnya.
Dengan hidup seperti Yesus kita akan menjadi orang percaya yang membangun keserupaan dengan Kristus dalam segala hal.
Dan biarlah melalui hidup kita kasih Allah akan dunia ini dinyatakan, dan dunia merasakan terang Kristus lewat hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Apakah Saudara terlibat aktif dalam Amanat Agung Kristus ini? Bagaimana peran Saudara untuk membuat semakin banyak orang menjadi murid Kristus? Buat komitmen bersama di kelompok Persekutuan Saudara untuk tahun ini dapat melahirkan murid-murid Kristus baru.
MENJADIKAN KEHENDAK ALLAH DI BUMI SEPERTI DI SORGA
Penulis : Rina Elisabeth
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MATIUS 6:9-13
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana doa yang Tuhan ajarkan kepada kita?
Kerajaan dan kehendak siapa yang terjadi di bumi ini seperti di sorga?
Apa yang kita doakan untuk makanan kita?
Apa yang kita doakan untuk kesalahan kita? dan apa yang kita doakan untuk kesalahan orang lain kepada kita?
Apa yang kita doakan tentang pencobaan dan hal-hal yang jahat yang akan terjadi pada kita?
Saudara..
Setiap hari kita diperhadapkan kepada pilihan-pilihan dalam hidup kita ini.
Apakah kita akan mengikuti kehendak Allah ataukah kehendak kita sendiri?
Baik dalam studi, pekerjaan, keluarga, hubungan, pergaulan, dan kegiatan kita sehari-hari, maka kita perlu selalu mencari kehendak Allah.
Doa Bapa Kami adalah doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya.
Di dalam doa ini, Yesus mengajarkan kepada kita untuk berdoa agar “kehendak-Mu terjadi di bumi seperti di sorga” Ini berarti:
“Kehendak Allah” adalah cara lain untuk mengatakan “Taurat Allah”. Misalnya Daud menyejajarkan “Taurat-Mu” dengan kehendak-Mu -Mazmur 40:9. Rasul Paulus memandang pengenalan akan hukum Taurat sama dengan mengetahui kehendak Allah -Roma 2:17-18. Dengan kata lain, karena di dalam hukum-Nya Allah mengarahkan kita kepada jalan yang dikehendaki-Nya bagi kita, maka hukum Taurat dapat disebut “kehendak Allah”. Hukum Taurat terjadi di bumi seperti di sorga.
“Kehendak Allah” juga dipakai untuk menyebutkan segala sesuatu yang diinginkan Allah secara jelas. Keinginan Allah terjadi di bumi seperti di sorga.
“Kehendak Allah” mengacu kepada apa yang diizinkan atau dibiarkan terjadi oleh Allah, sekalipun hal itu tidak diinginkan terjadi oleh manusia. Izin Allah terjadi di bumi seperti di sorga.
Orang percaya terpanggil berdoa supaya kehendak Allah terjadi.
Kita harus dengan sungguh-sungguh menginginkan kehendak Allah yang sempurna terjadi dalam kehidupan kita dan seluruh aspek hidup kita.
Jikalau ini adalah doa dan komitmen kita, kita bisa yakin bahwa masa kini dan masa depan kita ada dalam perlindungan Allah.
Yesus memberikan teladan bagaimana menghadapi tantangan hidup dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Demikian kita juga terpanggil meneladani Yesus dengan terus membangun hidup dalam keserupaan dengan Kristus, menjalani hidup seperti yang dilakukan Yesus di bumi, dan menghidupi kehendak Allah dalam setiap langkah hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Ceritakan pengalaman hidup Saudara yang pernah Saudara alami yang adalah hasil dari berdoa: Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga? Tantangannya? dan bagikan hal ini kepada Saudara Persekutuan kita menjadi berkat dan kesaksian bagi mereka.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa kata Yesus kepada murid-muridNya?
Menurut Yesus, hal apa yang harus dilakukan ketika melihat ladang menguning?
Jadi kapan musim menuai? Dan hal apa yang dikumpulkan pada saat menuai?
Yesus mengutus kita untuk apa?
Saudara..
Yesus datang ke dunia ini bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri, tetapi untuk melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada-Nya.
Hal ini adalah inti dari hidup Yesus.
Yesus punya Tujuan yang jelas dalam kehidupan-Nya yaitu melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan tugas yang diberikan kepada-Nya.
Saat ini anak-anak Tuhan sering kali terjebak ke dalam pencarian makna hidup dan tujuan hidup yang sementara.
Anak-anak Tuhan mencari kepuasan dalam hal yang ditawarkan oleh dunia ini seperti prestasi, karier, popularitas, kemewahan, dan lain sebagainya.
Tujuan hidup yang dibangun jadinya hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan mengabaikan tujuan hidup yang lebih besar pada saat dipanggil menjadi anak Tuhan.
Yesus mengajarkan kita untuk memiliki Tujuan atau Visi dalam hidup ini.
Yesus mengingatkan kita untuk tidak hidup untuk diri kita sendiri lagi, melainkan untuk menyelesaikan Tujuan yang Allah sudah tetapkan bagi setiap kita.
Yesus mengajarkan kita juga untuk memiliki Tujuan yang lebih luas lagi yaitu melihat “tuaian” yang sudah menguning dan matang.
Ada bagian yang menabur, ada bagian yang menuai.
Hal ini mengajarkan kita pentingnya ikut ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan dan berkolaborasi dalam melayani Tuhan.
Kita semua adalah bagian penting dari pekerjaan besar Tuhan yang akan terus terjadi sampai Dia datang untuk kedua kalinya.
Jadi, mari kita hidup seperti Yesus hidup, fokus aja kepada kehendak Tuhan dalam hidup kita dan menyelesaikannya.
Untuk mengerti tentang kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita diajar untuk terus bergantung penuh kepada pimpinan Roh Kudus yang akan menolong kita untuk menghidupinya.
Yesus tidak pernah mengajar kita untuk focus pada hasil, Yesus mau kita berjalan pada rencana-Nya dalam hidup kita masing-masing, bertumbuh dalam iman dan dalam keserupaan dengan Yesus.
Tuhan Yesus memberkati.
Menurut Saudara, saat ini apakah Saudara lebih fokus kepada kehendak Tuhan dalam hidup Saudara atau kehendak pribadi? Sebutkan alasannya dan apa yang akan Saudara lakukan untuk menerobos hal ini?
YESUS MENYEMBUHKAN YANG SAKIT DAN MENGUSIR ROH JAHAT
Penulis : Rina Elisabeth
Pembacaan Alkitab Hari ini :
LUKAS 6:17-19
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa saja yang berkumpul pada saat Tuhan Yesus datang?
Untuk tujuan apa mereka datang?
Hal apa saja yang terjadi pada saat itu?
Hal apa yang dilakukan oleh orang banyak kepada Tuhan Yesus? Dan hal apa yang keluar dari Tuhan Yesus pada saat mereka menjamah-Nya?
Saudara..
Setelah memilih kedua belas murid-Nya, Tuhan Yesus menyingkir agak jauh dengan menuruni lereng pegunungan menuju sebuah tanah datar.
Di situ, Ia duduk dan mengajar, sedangkan para rasul, murid-murid dan orang banyak berkumpul mengelilingi Dia.
Ia mengajar mereka dengan kebenaran-Nya dan Perkataan-Nya sampai kepada pengikut-Nya.
Perkataan-Nya yang penuh kuasa mendatangkan mukjizat. Orang yang sakit disembuhkan, dan orang yang dirasuk roh-roh jahat juga disembuhkan.
Mukjjizat-mukjizat ini juga membuktikan kasih-Nya besar atas orang-orang yang sedang menderita.
Mukjizat-mukjizat ini memenuhi janji-janji Allah dalam Perjanjian Lama mengenai datangnya saat penyelamatan, yaitu saat terjadinya pemulihan baik tubuh secara jasmani maupun jiwa manusia.
Melalui perikop ini kita melihat pelayanan Yesus yang penuh kuasa.
Yesus mengajar dalam kebenaran, perkataan-Nya yang penuh kuasa menyembuhkan banyak orang yang datang kepada-Nya dengan berbagai penyakit, mengusir roh jahat yang mengganggu hidup mereka, dan membawa kelegaan kepada orang yang menderita.
Sebagai anak Tuhan kita juga dipanggil untuk hidup dalam kebenaran-Nya, mengajar kebenaran-Nya dan membawa kesembuhan kepada orang-orang yang sakit, menghibur orang yang terpuruk, mendampingi mereka yang berjuang menghadapi berbagai pergumulan, mengizinkan kuasa-Nya bekerja dalam kita untuk menyatakan kuasa-Nya bagi dunia ini.
Disini juga kita melihat bukan hanya tentang kuasa, melainkan tentang hati-Nya yang penuh kasih kepada orang-orang yang membutuhkan.
Sebagai anak Tuhan kita bisa memiliki hidup yang berarti dengan melayani orang lain dengan penuh kasih.
Sebab kita dipanggil untuk hidup seperti Yesus.
Menjadi alat-Nya dan saksi-Nya sehingga dunia dapat melihat Kristus dalam diri kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Adakah orang-orang di sekitar Saudara yang saat ini mengalami sakit atau membutuhkan kelepasan? Mari kita praktekkan bersama kebenaran Firman ini, dengan menyatakan kasih dan kuasa-Nya untuk membawa kesembuhan dan pembebasan bagi orang yang membutuhkan.