BERUBAH OLEH PEMBAHARUAN BUDI
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini :
ROMA 12:1-2
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah yang harus kita persembahkan kepada Tuhan?
- Mengapa hal tersebut dikatakan sebagai ibadah yang sejati?

Firman Tuhan sangat tegas menyatakan agar umat Allah tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi kita.
Karena dunia ini sudah menjadi korup atau rusak sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa.
Tanah menjadi terkutuk sehingga dengan susah payah Adam harus mencari rezeki sepanjang hidupnya.
Manusia menjadi jahat, sehingga Kain yang iri hati kepada adiknya, tega membunuh Habil, pembunuhan pertama yang dicatat dalam Alkitab.
Bintang Timur atau Lucifer yang dibuang ke bumi oleh karena kejahatannya, dia juga menyeret sepertiga malaikat untuk ikut menjadi roh-roh jahat yang bekerja siang dan malam untuk menarik umat manusia menjauhi Tuhan. (lihat Yesaya 14:12; Wahyu 12:4; 1 Petrus 5:8).
Roh jahat telah berhasil untuk membuat orang menjadi sangat jahat hingga mampu untuk membunuh orang lain seperti membunuh semut saja.
Syukur kepada Tuhan, oleh anugerah-Nya, sehingga kita saat ini yang telah menjadi percaya kepada karya keselamatan Kristus, kita telah beroleh keselamatan kekal.
”Kita sudah dipindah dari maut ke dalam kehidupan yang kekal” (Yohanes 5:24).
Tetapi karena kita masih tinggal di dunia, maka mutlak kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepada Allah.
Kita mempersembahkan semua panca indera kita, khususnya mata dan telinga kita.
Kita juga mempersembahkan tangan, kaki dan semua anggota tubuh kita.
Selanjutnya kita persembahkan perasaan, pikiran dan kehendak kita kepada Tuhan.
Agar pikiran kita, digunakan untuk ”memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar” (Filipi 4:8).
Kita menggunakan mulut kita, perasaan kita untuk memuji dan menyembah Tuhan. Kita menggunakan kehendak kita, bukan untuk mengikuti kehendak daging yang berdosa, tetapi untuk melakukan kehendak Allah Bapa.
Sehingga kita dapat berkata, bukan kehendakku Tuhan, tetapi kehendak-Mu saja yang kulakukan.
Dengan demikian kita akan berjalan dalam ketaatan kepada Tuhan dari waktu ke waktu.
Dan jika kita lakukan ini terus menerus, maka kita tidak sedang menuruti keinginan duniawi, kita akan terhindar dari menjadi serupa dengan dunia.
Sehingga perilaku kita pun akan menjadi semakin baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai Firman Tuhan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, ceritakan pengalamanmu di sekolah atau di tempat kerja, dan bagaimana pergumulan untuk tidak menjadi serupa dengan teman-temanmu.
Pembacaan Alkitab Setahun
Imamat 11-13