Pembacaan Alkitab Hari ini : KISAH PARA RASUL 16:25-32
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Paulus dan Silas lakukan di tengah malam?
Apa yang terjadi saat nyanyian pujian dinaikkan?
Bagaimana respon kepala penjara dan Paulus saat melihat apa yang terjadi?
Kisah Paulus dan Silas yang berdoa dan menyanyikan pujian menunjukkan Tuhan melakukan hal-hal luar biasa ketika doa dan pujian dinaikkan oleh umatNya.
Namun, apakah Paulus dan Silas menyanyikan doa dan pujian supaya bisa keluar dari penjara?
Kalau tujuan mereka semata-mata supaya bisa keluar dari penjara, mestinya begitu belenggu dan pintu penjara terbuka, mereka sudah cepat-cepat kabur.
Tetapi yang terjadi bukan hanya mereka tidak keluar, mereka bahkan mencegah orang-orang hukuman lain melarikan diri.
Mujizat yang terjadi di dalam penjara sesungguhnya bukanlah gempa bumi hebat itu, tapi bagaimana Paulus dan Silas bisa tetap berdoa dan memuji Allah di tengah kesakitan dan belenggu, bagaimana mereka bisa begitu peka dan taat terhadap arahan Tuhan sehingga membawa kepala penjara dan seisi rumahnya bertobat.
Kemerdekaan adalah hasil dari hati yang berserah dan percaya kepada Tuhan.
Kita sering berpikir, keadaan dan kesulitan membuat kita sulit bersyukur dan memuji Tuhan.
Tapi sesungguhnya seringkali pikiran kita yang mencegah kita untuk bersyukur.
Yang kita hadapi hari ini bukan belenggu fisik seperti yang dialami Paulus dan Silas.
Seringkali yang dihadapi oleh kebanyakan orang adalah belenggu dosa dan kebiasaan buruk, belenggu ketakutan dan kekuatiran, dan belenggu kenyamanan.
Semua belenggu itu menghalangi kita untuk mengalami kemerdekaan dan kelimpahan sepenuhnya dari Kristus.
Belenggu itu mengekang kita untuk melakukan kebenaran.
Namun hari ini kita belajar, ada kuasa dalam hati yang memuji Allah.
Saat kita percaya kepadaNya, menaikkan nyanyian pujian di tengah kesulitan, maka kita akan melihat belenggu dipatahkan, pintu-pintu penjara terbuka.
Mari kita belajar dari teladan Paulus dan Silas, apapun yang hari ini menjadi belenggu dan penjara kita, tetaplah berdoa dan memuji Tuhan.
Ciptakanlah mujizat!
Apakah hal yang membelenggu saudara saat ini?
Bagikanlah kepada pembimbing saudara dan nyanyikanlah pujian bersama!
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana Yosafat menguatkan rakyatnya untuk maju berperang?
Apa yang dilakukan oleh orang-orang yang diangkat untuk menyanyikan pujian bagi Tuhan?
Apa yang dilakukan Tuhan saat mereka bersorak sorai dan memuji Tuhan?
”Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem!
Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan TETAP TEGUH! Percayalah kepada nabi-nabiNya, dan kamu akan BERHASIL!”.
Itulah yang dikatakan Yosafat untuk mengingatkan orang Israel sebelum maju menghadapi musuh mereka.
Seruan tersebut perlu kita dengar dan katakan juga hari ini.
Mengapa?
Karena ada banyak orang ketika mengalami masalah, justru menjauhkan diri dari hadiratNya, menjauhkan diri dari komunitas, bahkan lari dari otoritas.
Tetapi sesungguhnya inilah yang kita butuhkan, tetap bersama untuk saling menguatkan dan mendengarkan firmanNya.
Ketika kita percaya, kita akan tetap teguh!
Ketika kita mau mendengar firman dan nasehat dari hamba-hambaNya, kita akan berhasil!
Orang Yehuda keluar dengan nyanyian pujian dan sorak-sorai.
Yang luar biasa, para penyanyi ditempatkan di depan orang-orang bersenjata!
Secara akal budi, Ini bukan posisi yang tepat dalam peperangan.
Apa yang bisa dilakukan oleh para penyanyi tanpa senjata di garis depan?
Ada satu prinsip penting disini, yaitu menempatkan ucapan syukur dan pujian di depan segala sesuatu yang kita lakukan.
Itu arti dari mengandalkan Tuhan dan berserah penuh kepadaNya.
Kita perlu belajar untuk menyanyikan syukur bagi Tuhan sekalipun belum beroleh kemenangannya, bahkan tidak tahu bagaimana cara Tuhan akan membebaskan kita!
Ketika kita percaya penuh dan bersorak-sorai, Tuhan melakukan mujizat.
Saudara, mari kita belajar memuji Tuhan bukan karena kita sudah mendapatkan kemenangan.
Kita memuji Tuhan karena kasih setiaNya.
Kita memuji Tuhan karena percaya Dia melakukan yang terbaik bagi kita.
Dia layak menerima pujian kita dalam keadaan apapun.
Cara-cara Tuhan seringkali tidak terselami, namun kemenangan sudah pasti ada di pihak Tuhan.
Apakah kita mau memilih untuk memandang Dia, tetap maju dan bersyukur kepadaNya melalui puji-pujian dan sikap kita?
Apakah kita mau bersepakat denganNya di tengah-tengah pergumulan sampai kemenangan itu sungguh menjadi bagian kita?
Saudaraku, adakah pergumulan dan kesulitan yang sangat besar bagi Allah?
Serahkanlah seluruhnya kepada Dia, percaya kepadaNya, dan naikkan syukur, maka saudara akan melihat terobosan dan pertolongan Tuhan.
Kapankah terakhir kali saudara menyanyikan pujian penyembahan dengan rasa syukur dari hati?
Lakukanlah lagi sampai saudara berkemenangan di hati.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa petunjuk Tuhan bagi bangsa Israel dalam peperangan?
Apa yang Tuhan janjikan kepada bangsa Israel saat mereka bergerak mengikuti petunjukNya?
Bagaimana respon dari raja Yosafar dan seluruh Yehuda saat mendengar firmanNya?
Mari kita membayangkan situasinya.
Di hadapan orang Israel ada musuh yang jelas jauh lebih kuat, tapi mereka tetap disuruh maju untuk menyerang.
Barangkali ada yang berpikir mengapa tidak Tuhan saja yang langsung menghajar musuh, atau membuat musuh tiba-tiba berbalik dan pergi?
Perintah Tuhan pada saat itu adalah agar orang Yehuda tetap bergerak maju, lalu tinggal berdiri di tempat, dan melihat bagaimana Tuhan memberikan kemenangan.
Tuhan tidak menyatakan secara detail dengan cara bagaimana Ia memberikan kemenangan, Ia hanya meminta mereka untuk maju.
Seringkali kita mengalami hal yang sama. Kita tidak punya bayangan bagaimana bisa menang dan keluar dari suatu situasi.
Lalu Tuhan memberikan petunjuk yang tidak masuk dalam akal pikiran kita.
Kita disuruh untuk tetap maju. Kita disuruh untuk menanti di satu titik tertentu.
Kita disuruh bersyukur dan menyanyikan pujian bagiNya.
Kita disuruh jangan takut dan terkejut.
Semua petunjuk yang mungkin terasa tidak terlalu “jelas” disertai dengan satu janji bahwa Ia yang memberikan KEMENANGAN.
Raja Yosafat dan seluruh Yehuda SUJUD dan PERCAYA kepada janji itu, dan mereka melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.
Saudaraku, ada satu prinsip penting disini, yaitu untuk mengikuti arahan Tuhan melalui firmanNya dan untuk tetap melakukan yang benar sekalipun dirasa sangat sulit.
Saat kita melakukan hal yang sama di zaman sekarang, kita akan melihat perkara Ilahi dinyatakan.
Kita akan mengalami pertolongan tepat pada waktunya, kita akan mengalami kemenangan dalam setiap peperangan.
Maukah kita mempercayai Allah dan janjiNya?
Maukah kita tidak membatasi Dia dengan pemikiran dan cara-cara kita sendiri?
Maukah kita tetap maju dan menantikan Dia memberikan kemenangan?
Janji Tuhan apa yang saudara pernah dapatkan dan pegang dalam hidup saudara, namun sekarang janji tersebut terlupakan?
Kembalilah kepada Tuhan dan pegang kembali janji itu, dapatkan janji-janji baru dariNya sampai saudara benar-benar menang dalam setiap pergumulan.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana situasi yang dialami oleh bangsa Israel saat itu?
Apa yang bangsa Israel lakukan dalam situasi tersebut?
Apa firman Tuhan kepada bangsa Israel saat mereka berseru kepadaNya?
“Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepadaMu.”
Itulah doa Yosafat dan orang-orang Yehuda saat ketakutan menghadapi bani Moab dan bani Amon yang datang untuk menyerang.
Apakah Saudara pernah berada dalam situasi seperti itu?
Begitu tertekan dengan masalah yang ada dan tidak tahu harus bagaimana?
Kebanyakan dari kita tahu dan percaya bahwa Tuhan adalah Allah yang Maha Kuasa.
Kita juga mungkin percaya bahwa Ia sangat mengasihi kita.
Tapi seringkali yang menjadi beban pergumulan adalah walaupun kita tahu kedua hal tersebut, kita tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap situasi dan masalah yang ada di depan mata kita.
Ada situasi-situasi tertentu di mana rasanya serba salah.
Diam salah, tapi kalau harus melakukan sesuatu pun tidak tahu apa yang bisa dilakukan.
Mungkin seperti itulah situasi yang dialami oleh para isteri ketika harus menghadapi suami atau mertua yang keras dan otoriter, atau orang tua yang harus menghadapi anak remajanya yang sedang berontak, atau karyawan yang sering disalahkan oleh atasan karena dianggap tidak punya inisiatif, padahal ketika berinisiatif ternyata salah juga, atau anak-anak yang melihat papa mamanya sering bertengkar dan saling menyalahkan.
Ada satu sikap yang bisa kita teladani dalam kisah ini, yaitu bagaimana orang Yehuda membulatkan hati mereka di tengah ketakutan dan kebingungan untuk menujukan mata mereka kepada Tuhan.
Mereka sadar, bahwa mereka tidak punya kekuatan untuk menghadapi musuh, tapi mereka bertekad untuk memandang kepada Allah dan bukan kepada musuhnya.
Saat menghadapi pergumulan, seringkali kita cenderung lebih melihat kepada besarnya kesulitan dan lemahnya kita.
Tapi mari kita belajar untuk melihat bukan kepada musuh ataupun kepada diri kita sendiri, melainkan kepada Allah yang dalam kebesaranNya sanggup memberikan pertolongan.
Sekalipun kita mungkin tidak tahu caranya, tetapi ketika kita mempercayai bahwa Dia tahu dan peduli, ketika kita mau terus memandang Dia, maka kita pasti akan menerima pertolongan pada waktunya!
Adakah kelemahan yang saudara lihat pada diri saudara sendiri saat ini?
Bagikanlah kepada pembimbing saudara dan berdoalah bersama untuk mengganti fokus saudara dari diri sendiri kepada Allah!
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang Tuhan bawa ke gunung kudusNya?
Apa yang diberikan Tuhan di rumah doaNya?
Akan disebut sebagai apakah rumahNya?
Apakah kita sering panik atau justru tetap tenang saat menghadapi kesulitan?
Saudara, tindakan atau respon kita terhadap kesulitan dan persoalan, kesesakan ataupun ketakutan, memperlihatkan pribadi kita yang sesungguhnya.
Hari ini kita belajar bagaimana raja Yosafat merespon dengan benar ketika kesesakan datang kepadanya dalam bentuk serangan pasukan yang besar terhadap bangsa Yehuda.
Hal ini sangat menyusahkan hati dan pikiran Yosafat.
Namun, hal yang luar biasa adalah Yosafat tidak menjadi panik dan buru-buru mempersiapkan strategi perangnya.
Ia ingat kepada Allah, yang telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan masuk ke tanah perjanjian.
Yosafat memerintahkan seluruh bangsa Yehuda untuk berpuasa, memimpin mereka berdoa dan berseru kepada Tuhan meminta pertolonganNya.
Saudara, respon kita dalam masa kesesakan sangat penting.
Allah ingin kita datang mencariNya, berpuasa, berdoa kepadaNya, karena Ia ingin menolong kita di setiap kesulitan yang kita hadapi.
Di dalam berdoa, kita mendengar istilah PUSH – Pray Until Something Happens (berdoa sampai sesuatu terjadi).
Prinsip inilah yang dikerjakan oleh raja Yosafat.
Dia berdoa, berseru sampai Allah menjawabnya.
Persoalan apakah yang sedang saudara hadapi saat ini?
Adakah persoalan itu sangat berat dan menyesakkan?
Maukah saudara membawanya kepada Allah dalam doa sampai saudara mendapatkan jawaban dariNya?
Mari kita belajar seperti Yosafat yang tidak panik pada masa kesesakan, namun tetap tenang dan memilih jalan yang benar dengan berpuasa dan berdoa.
Ketika kita berseru kepada Tuhan, sebenarnya bukan supaya Tuhan mendengar karena Ia sudah tahu akan semua yang kita alami, tapi supaya kita bisa mendengar Dia.
Tuhan mau kita mendapatkan arahan dan mengikuti arahanNya tersebut.
Allah kita adalah Bapa yang baik dan setia, yang selalu ada bagi semua anak-anakNya.
Sebagaimana dahsyatnya Ia menjawab doa Yosafat, begitu pula Ia akan menjawab doa kita.
Ia adalah Allah yang akan melepaskan kita dari segala kesesakan yang kita hadapi dengan cara yang tak akan pernah terpikirkan oleh kita, dan kita pun akan takjub dan memuliakan Dia.
Amin.
Hal apakah yang seringkali menghalangi saudara berseru kepada Allah ketika menghadapi kesulitan?
Diskusikanlah dengan saudara seiman agar saudara mendapatkan jalan keluar sehingga dapat merespon dengan benar.