Renungan Harian Kita
Penulis : Aris Handoko
Pembacaan Alkitab Hari ini : 2 TAWARIKH 20:12-15
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
- Bagaimana situasi yang dialami oleh bangsa Israel saat itu?
- Apa yang bangsa Israel lakukan dalam situasi tersebut?
- Apa firman Tuhan kepada bangsa Israel saat mereka berseru kepadaNya?
“Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepadaMu.”
Itulah doa Yosafat dan orang-orang Yehuda saat ketakutan menghadapi bani Moab dan bani Amon yang datang untuk menyerang.
Apakah Saudara pernah berada dalam situasi seperti itu?
Begitu tertekan dengan masalah yang ada dan tidak tahu harus bagaimana?
Kebanyakan dari kita tahu dan percaya bahwa Tuhan adalah Allah yang Maha Kuasa.
Kita juga mungkin percaya bahwa Ia sangat mengasihi kita.
Tapi seringkali yang menjadi beban pergumulan adalah walaupun kita tahu kedua hal tersebut, kita tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap situasi dan masalah yang ada di depan mata kita.
Ada situasi-situasi tertentu di mana rasanya serba salah.
Diam salah, tapi kalau harus melakukan sesuatu pun tidak tahu apa yang bisa dilakukan.
Mungkin seperti itulah situasi yang dialami oleh para isteri ketika harus menghadapi suami atau mertua yang keras dan otoriter, atau orang tua yang harus menghadapi anak remajanya yang sedang berontak, atau karyawan yang sering disalahkan oleh atasan karena dianggap tidak punya inisiatif, padahal ketika berinisiatif ternyata salah juga, atau anak-anak yang melihat papa mamanya sering bertengkar dan saling menyalahkan.
Ada satu sikap yang bisa kita teladani dalam kisah ini, yaitu bagaimana orang Yehuda membulatkan hati mereka di tengah ketakutan dan kebingungan untuk menujukan mata mereka kepada Tuhan.
Mereka sadar, bahwa mereka tidak punya kekuatan untuk menghadapi musuh, tapi mereka bertekad untuk memandang kepada Allah dan bukan kepada musuhnya.
Saat menghadapi pergumulan, seringkali kita cenderung lebih melihat kepada besarnya kesulitan dan lemahnya kita.
Tapi mari kita belajar untuk melihat bukan kepada musuh ataupun kepada diri kita sendiri, melainkan kepada Allah yang dalam kebesaranNya sanggup memberikan pertolongan.
Sekalipun kita mungkin tidak tahu caranya, tetapi ketika kita mempercayai bahwa Dia tahu dan peduli, ketika kita mau terus memandang Dia, maka kita pasti akan menerima pertolongan pada waktunya!
Adakah kelemahan yang saudara lihat pada diri saudara sendiri saat ini?
Bagikanlah kepada pembimbing saudara dan berdoalah bersama untuk mengganti fokus saudara dari diri sendiri kepada Allah!