Renungan Harian Kita
Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 2 TAWARIKH 20:7-11

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang Tuhan bawa ke gunung kudusNya?
  2. Apa yang diberikan Tuhan di rumah doaNya?
  3. Akan disebut sebagai apakah rumahNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Apakah kita sering panik atau justru tetap tenang saat menghadapi kesulitan?

Saudara, tindakan atau respon kita terhadap kesulitan dan persoalan, kesesakan ataupun ketakutan, memperlihatkan pribadi kita yang sesungguhnya.

Hari ini kita belajar bagaimana raja Yosafat merespon dengan benar ketika kesesakan datang kepadanya dalam bentuk serangan pasukan yang besar terhadap bangsa Yehuda.

Hal ini sangat menyusahkan hati dan pikiran Yosafat.

Namun, hal yang luar biasa adalah Yosafat tidak menjadi panik dan buru-buru mempersiapkan strategi perangnya.

Ia ingat kepada Allah, yang telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan masuk ke tanah perjanjian.

Yosafat memerintahkan seluruh bangsa Yehuda untuk berpuasa, memimpin mereka berdoa dan berseru kepada Tuhan meminta pertolonganNya.

Saudara, respon kita dalam masa kesesakan sangat penting.

Allah ingin kita datang mencariNya, berpuasa, berdoa kepadaNya, karena Ia ingin menolong kita di setiap kesulitan yang kita hadapi.

Di dalam berdoa, kita mendengar istilah PUSH – Pray Until Something Happens (berdoa sampai sesuatu terjadi).

Prinsip inilah yang dikerjakan oleh raja Yosafat.

Dia berdoa, berseru sampai Allah menjawabnya.

Persoalan apakah yang sedang saudara hadapi saat ini?

Adakah persoalan itu sangat berat dan menyesakkan?

Maukah saudara membawanya kepada Allah dalam doa sampai saudara mendapatkan jawaban dariNya?

Mari kita belajar seperti Yosafat yang tidak panik pada masa kesesakan, namun tetap tenang dan memilih jalan yang benar dengan berpuasa dan berdoa.

Ketika kita berseru kepada Tuhan, sebenarnya bukan supaya Tuhan mendengar karena Ia sudah tahu akan semua yang kita alami, tapi supaya kita bisa mendengar Dia.

Tuhan mau kita mendapatkan arahan dan mengikuti arahanNya tersebut.

Allah kita adalah Bapa yang baik dan setia, yang selalu ada bagi semua anak-anakNya.

Sebagaimana dahsyatnya Ia menjawab doa Yosafat, begitu pula Ia akan menjawab doa kita.

Ia adalah Allah yang akan melepaskan kita dari segala kesesakan yang kita hadapi dengan cara yang tak akan pernah terpikirkan oleh kita, dan kita pun akan takjub dan memuliakan Dia.

Amin.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Hal apakah yang seringkali menghalangi saudara berseru kepada Allah ketika menghadapi kesulitan?

Diskusikanlah dengan saudara seiman agar saudara mendapatkan jalan keluar sehingga dapat merespon dengan benar.