Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Karunia apakah yang lebih utama dibandingkan karunia yang lain?
Apa yang membedakan karunia bahasa roh dan karunia bernubuat?
1 Korintus 14:4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
Bernubuat adalah karunia yang lebih utama dibandingkan karunia bahasa roh, karena karunia bernubuat itu membangun, menasehati dan menghibur jemaat.
Sedangkan karunia bahasa roh lebih berfungsi untuk membangun diri sendiri.
Dengan demikan jelas bahwa karunia bahasa roh seharusnya lebih sering digunakan ketika kita sedang sendiri, dibandingkan ketika sedang bersama banyak orang.
Tentang karunia sebagian sinode gereja menganggap bahwa karunia-karunia Roh Kudus itu hanya ada pada masa gereja yang mula-mula.
Tetapi Firman Tuhan justru menegaskan bahwa karunia Roh Kudus justru akan terjadi di masa-masa akhir jaman.
Kisah 2:16,17 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: Akan terjadi pada hari-hari terakhir–demikianlah firman Allah–bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Bagi kita yang meyakini bahwa jaman ini adalah yang dimaksud dengan “hari-hari terakhir”, maka kita tidak perlu ragu bahwa Tuhan memang sedang bekerja membangkitkan gereja-Nya dari “tidur panjang”.
Dengan demikian mari kita gunakan segenap karunia Roh Kudus yang Tuhan beri, bagi kemuliaan Tuhan.
Karunia bahasa roh, gunakan sesering mungkin, karena karunia ini secara khusus memang untuk membangun diri kita agar semakin kuat dan teguh di dalam Tuhan.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan bagaimana menerapkan karunia berbahasa roh ini dalam situasi bekerja atau bersekolah dan di tempat-tempat umum lainnya.
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : 1 KORINTUS 2:9-16
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah tujuan Allah memberikan Roh-Nya di dalam hati kita?
Bagaimana caranya kita memiliki pikiran Kristus?
Bagaimana caranya berdoa sesuai kehendak Roh?
Saudara, Jemaat di Korintus pada saat Paulus menulis suratnya sedang mengalami banyak masalah; ada perpecahan, masalah moral dalam jemaat, permasalahan hukum antar jemaat, kemerdekaan orang Kristen, dan berbagai masalah lainnya.
Termasuk tantangan berkembangnya filsafat-filsafat / hikmat dunia yang mempengaruhi jemaat.
Rupanya banyak jemaat di Korintus yang tertarik dengan filsafat yang berkembang saat itu.
Paulus menegaskan bahwa berita yang dibawanya bukanlah berasal dari hikmat dunia ini, tetapi berasal dari hikmat Allah.
Sekalipun sepertinya kelihatan baik, filsafat dunia atau hikmat dari dunia adalah kebodohan bagi Allah.
Hikmat dunia menjauhkan orang dari pengenalan akan Allah.
Kita perlu hikmat Allah.
Orang-orang yang mengasihi Tuhan akan menerima hikmat Tuhan; melihat apa yang tidak pernah dilihat mata, mendengar apa yang tidak pernah di dengar telinga, bahkan yang tidak pernah timbul dalam hati manusia.
Hikmat itu mengalir melalui Roh Allah yang diam di dalam kita.
Saudara, saat kita berdoa, sepatutnya berdoa dipimpin Roh yang di dalam kita.
Roh itu tahu apa yang tersembunyi di dalam Allah, tahu kehendak Allah sehingga kita dapat berdoa sesuai dengan kehendak Allah.
Jadi, ketika kita berdoa, sepatutnya berdoa untuk kehendak Allah yang ditaruhkan di dalam hati kita, bukan kehendak kita.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya berdoa sesuai kehendak Allah
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : YOHANES 6:67-71
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud perkataan hidup yang kekal itu?
Apakah hidup yang kekal menurut Yohanes 17:3?
Apakah murid-murid memilih Yesus atau Yesus memilih mereka?
Saudara, hidup yang kekal bukanlah nanti di langit baru bumi baru, tetapi saat seseorang bertobat dan percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus.
Saat orang dilahirbarukan, saat itulah seseorang memiliki hidup kekal.
Hidup kekal adalah persekutuan dengan Allah dipulihkan.
Dahulu sebelum bertobat, kita terpisah dari Allah oleh karena dosa, sekarang dosa sudah dibayar lunas, dan kita dipersatukan dengan Allah.
Hidup kekal adalah pulihnya persekutuan dengan Allah : “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).
Di lahirkan baru adalah awal hidup kekal, kemudian kita akan menyongsong Yesus di awan-awan, memerintah bersama Yesus selama 1000 tahun, dan pada akhirnya kita akan tinggal di langit baru – bumi baru selamanya.
Saudara, tujuan kitab Yohanes di tulis adalah supaya para pembacanya percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah dan supaya melalui iman kepada Dia, memperoleh hidup yang kekal oleh nama-Nya.
Selain itu Kitab Yohanes ditulis bertujuan supaya orang-orang yang sudah percaya dikuatkan imannya bahkan kuat dalam menghadapi ajaran-ajaran palsu.
Perkataan Yesus adalah firman yang berasal dari Bapa.
Tidak ada perkataan-Nya yang tidak berasal dari Bapa.
Oleh karena itu, perkataan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal.
Semua diciptakan pada mulanya oleh Firman.
Dan Yesus adalah Firman yang menjadi manusia.
Perkataan-Nya menghidupkan dan menciptakan kembali.
Melahirbarukan kita berarti menjadi ciptaan baru.
Mari kita bertekun dalam persekutuan dengan Dia, baik secara langsung melalui doa dan penyembahan, maupun melalui pembacaan dan perenungan Alkitab secara konsisten.
Diskusikan dalam keluargamu tentang hidup yang kekal
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah komentar dari murid-murid Yesus setelah mendengar perkataan Yesus?
Apakah Roh atau daging yang memberi hidup?
Apa yang Yesus sampaikan mengenai perkataan-perkataannya?
Apa yang menyebabkan sejak saat itu murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia?
Salah satu hal penting yang Yesus sampaikan kepada murid-muridNya adalah mengenai kuasa dari setiap perkataan-perkataan yang diucapkannya.
“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Yesus tidak pernah mengucapkan perkataan yang sia-sia, ucapannya selalu benar dan terjadi.
Ketika ada orang sakit, Yesus katakan sembuh maka sembuhlah orang tersebut, ketika ada orang mati, Yesus katakan bangkit seketika orang tersebut bangkit dari kematian dan hidup kembali.
Sebagai murid-muridNya kita tentu ingin meneladani apa yang Yesus perbuat, kita diberikan penolong yaitu Roh Kudus untuk dapat mendengar dan menangkap apa yang di firmankanNya kemudian mengucapkan tepat seperti apa yang dikatakanNya, inilah yang membuat perkataan kita memiliki kuasa.
Yesus menginginkan bahwa kita sebagai murid-muridNya seharusnya memanifestasikan kuasa perkataan yang memberikan hidup kepada orang-orang yang kita layani.
Apakah saudara tidak merindukan ketika mendoakan orang sakit maka orang tersebut sembuh, ketika mendoakan orang yang terikat kuasa gelap maka orang tersebut terlepas dan terbebas dari kuasa gelap dalam seketika?
Tidak hanya itu saja, setiap perkataan-perkataan yang keluar dari mulut kita sangat menginspirasi dan memberkati banyak orang.
Bagaimana kita dapat bertumbuh dalam kuasa perkataan hingga mencapai seperti yang Yesus inginkan?
Marilah kita belajar dengan mulai mendengar apa yang Dia minta dan memperkatakan firman dan janjiNya tepat seperti apa yang diakatakanNya kepada kita.
Mari kita jaga perkataan mulut kita dari hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya, ingatlah bahwa perkataan yang keluar dari mulut kita sudah seharusnya adalah roh dan hidup bukan perkataan yang menyakitkan dan membuat masalah bagi orang di sekitar kita.
Perkataan kita seharusnya dapat dipercaya dan membuat orang lain dapat mempercayai setiap perkataan kita karena mulut kita sedang dipakai Tuhan untuk mewakili Dia berkata-kata kepada orang yang kita layani.
Perkataan mulut kita dalam doa-doa seharusnya memiliki kuasa untuk mengubahkan orang-orang yang kita layani karena kita mendapatkan arahan dari Roh Kudus.
Perkataan-perkataan yang memberi hidup bukan berarti juga bisa menyenangkan telinga yang mendengar, bila memang itu suatu kebenaran maka kita harus mengatakannya sekalipun ada risiko untuk ditolak.
Pada perikop ini kita membaca bahwa banyak muridNya yang mengundurkan diri ketika mendengar perkataan pengajaranNya, jadi yang utama adalah selain menjaga lidah kita maka kita harus memperkatakan kebenaran sesuai pimpinanNya, sekalipun itu menyakitkan bagi yang mendengarkannya.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.