Senin, 11 Oktober 2021 – HATI YANG BERKOBAR KETIKA BERSEKUTU DENGAN TUHAN

Renungan Harian Kita
Penulis : Pnt. Robinson Saragih

Pembacaan Alkitab Hari ini : LUKAS 24:32-35

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

  1. Apa yang menyebabkan hati para murid itu berkobar-kobar?
  2. Ketika mereka tersadar, apa yang mereka lakukan?
  3. Di mana para murid yang lain berkumpul?
  4. Kepada siapa Tuhan telah menampakkan diri sebelum kepada kedua murid itu?
  5. Apa yang kedua murid itu ceritakan?

Saudara, kematian Yesus di atas kayu salib, penguburanNya dan kebangkitanNya merupakan berita besar bagi para murid, namun ketika para murid menemukan kuburNya yang kosong, membuat para murid mengalami kesedihan.

Dua orang murid yang sedang menuju Emaus, berbicang sepanjang jalan.

Dengan hati yang tidak menentu dan ternyata mereka begitu tertekan sehingga wajah mereka MURAM tidak bersukacita walaupun mereka sudah mendengar bahwa ada murid-murid lain yang sudah ketemu dengan Dia setelah Dia bangkit.

Ketika mereka berbincang maka seseorang yang kelihatan sebagai orang asing ikut nimbrung dengan kedua murid tersebut.

Kleopas menceritakan apa yang terjadi bagi Yesus yang sangat mereka harapkan sebagai seorang MESIAS yang akan MEMBEBASKAN dan MENYELAMATKAN BANGSA ISRAEL dari penjajahan ROMAWI.

Sepanjang perjalanan mereka bercerita maka orang asing itu mengingatkan mereka dengan tulisan para nabi dan nubuatan tentang MESIAS yang sejati; bahwa Dia (MESIAS) harus MENGALAMI penderitaan sebagai jalanNya untuk masuk ke dalam KEMULIAAN-NYA?

Lalu menerangkan kepada mereka; apa yang tertulis dalam Kitab suci tentang Dia, mulai dari Kitab MUSA dan segala kitab NABI-NABI.

Ketika mereka mendekati Emaus, maka orang asing itu berbuat seolah-olah hendak jalan terus, namun Kleopas dan temannya mendesak orang asing itu untuk singgah dan tetap tinggal bersama mereka dikampung mereka karena hari sudah menjelang malam.

Lalu masuklah orang asing itu bersama kedua murid Yesus yaitu Kleopas dan temannya.

Waktu mereka duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan dan memberikannya kepada mereka.

Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun MENGENAL-NYA, namun Ia lenyap dari antara mereka.

Lalu kedua murid itu berkata seorang dengan yang lain : ”Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Dia menerangkan Kitab Suci kepada kita.

Lalu bangunlah mereka dan mereka memutuskan untuk kembali ke YERUSALEM untuk menemui saudara-saudara mereka para murid yang lain.

Sesampai di Yerusalem mereka menemukan KESEBELAS RASUL.

Mereka berkumpul dengan teman-teman mereka yang lain.

Kata mereka : ”Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada SIMON.

Lalu kedua murid itu bercerita tentang apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana MEREKA MENGENAL DIA KETIKA DIA MEMECAH-MECAHKAN ROTI.

Saudara, ketika di tengah jalan dan ketika Yesus menerangkan bagaimana PENDERITAAN MESIAS UNTUK MEMASUKI DAN MENGALAMI KEMULIAANNYA, sebenarnya mereka sudah bisa merasakan pengurapan orang asing itu ketika DIA MENERANGKAN KITAB SUCI dan MENJELASKAN NUBUATAN PARA NABI TENTANG MESIAS.

Satu hal yang bisa dipelajari adalah : HATI KITA AKAN BERKOBAR-KOBAR KETIKA KITA MENGALAMI PESEKUTUAN DENGAN YESUS, DI MANA REALITA HADIRAT ALLAH NYATA KETIKA ROH KUDUS, MEWAHYUKAN KEBENARAN DAN HATI KITA DIJAMAH OLEH FIRMAN DI  HADIRAT ALLAH.

Dalam doa dan saat teduh, kita bisa merasakan HADIRAT TUHAN, KARENA SEBENARNYA YESUS (ROH KRISTUS) menginginkan persekutuan dengan kita :

AYUB 7:17-18 Apakah gerangan manusia sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?

Pernahkah saudara mengalami KASIH BAPA dalam KEHADIRANNYA SETIAP PAGI DI KAMARMU?

Ketika engkau membaca dan merenungkan firman TUHAN dalam HADIRAT ALLAH?

HATI BERKOBAR, SEMANGAT DAN PERASAAN BEBAS DAN MERDEKA OLEH KARENA TUHAN MEWAHYUKAN KEBENARAN FIRMAN-NYA.

HALELUYA.

AMEN.

Apa sebab ketika membaca dan bersaat teduh kita tidak merasakan apa-apa dan tidak beroleh sukacita atau damai sejahtera dari ROH KUDUS?

Minggu, 10 Oktober 2021 – KARUNIA ROH UNTUK MEMBANGUN

Reenungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini : 1 KORINTUS 14:1-4

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

  1. Apakah yang harus dikejar dan apakah yang harus diusahakan?
  2. Mengapa bernubuat itu menjadi penting?

Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur(1 Korintus 14:3)

Setelah menasihati jemaat Korintus tentang ”Kasih” di pasal 13, maka di pasal 14 ayat 1, Paulus mengatakan agar kasih itu perlu dikejar, artinya sungguh-sungguh diupayakan untuk dapat diraih dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah itu Paulus meminta agar jemaat di Korintus mengusahakan memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.

Karunia bernubuat menjadi istimewa karena dengan karunia ini, Roh berbicara kepada umat Allah dengan tujuan untuk: membangun, menasihati dan menghibur.

  • Membangun dalam bahasa Yunani: oy-kod-om-ay’, yang artinya membangun struktur atau gedung. Jadi maknanya sangat positif, membuat misalnya bangunan yang belum ada menjadi ada. Dalam hal-hal rohani, kata-kata nubuat berarti juga berorientasi positif: membangun semangat, energi, antusiasme, vitalitas ….orang lain.
  • Menasihati: artinya jelas. Nubuat membantu seseorang untuk menasihati orang lain, agar orang tersebut dapat semakin menemukan apa yang Tuhan kehendaki, juga untuk mengoreksi kesalahan yang dibuat.
  • Menghibur: nubuat juga dipakai Roh Allah untuk menghibur orang yang sedang berduka.

Pada masa pandemi ini, banyak orang yang mengalami kesulitan.

Ada yang terdampak secara ekonomi, pelajar pun banyak yang mengalami kesulitan dalam belajar, atau ada pula yang menjadi sakit bahkan ada yang kemudian dipanggil Tuhan.

Mereka sangat membutuhkan pertolongan Tuhan, mengingat nasihat manusia bisa salah.

Itu sebabnya nubuat akan sangat berguna.

Pernyataan Roh yang dimanifestasikan melalui ucapan dari orang yang memiliki karunia bernubuat, akan sangat menguatkan orang yang membutuhkan.

Saudara, mungkin engkau tidak atau belum memiliki karunia bernubuat.

Tetapi biasakanlah untuk mengucapkan kata-kata yang membangun bagi saudaramu!

Sabtu, 9 Oktober 2021 – JANGAN LALAI MEMPERGUNAKAN KARUNIA

Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini : 1 TIMOTIUS 4:13-16

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

  1. Siapakah yang menumpangkan tangan ke Timotius?
  2. Dan apa tujuannya?

Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. (1 Timotius 4:14) 

Timotius adalah anak rohani Paulus, dengan kata lain Pauluslah yang menjadi bapa rohani bagi Timotius.

Tetapi terkait dengan pelayanan di gereja lokal, maka para penatualah yang menumpangkan tangan atas Timotius.

Penumpangan tangan bukanlah tindakan basa-basi.

Makna penumpangan tangan antara lain tindakan yang menyatakan ketundukan.

Dalam hal ini Timotius tunduk pada sidang dewan penatua, yang memberikan tugas pelayanan kepada Timotius.

Dalam penumpangan tangan, maka yang menumpangkan tangan mengurapi, agar yang diurapi mendapatkan kekuatan dari Roh Kudus untuk menjalankan pelayanan.

Penumpangan tangan juga untuk mengalirkan berkat dari yang menumpangkan tangan, dalam hal ini sidang dewan penatua kepada Timotius.

Jadi ini bukanlah upacara pentahbisan seseorang, tetapi begitu banyak makna rohani yang ada di dalamnya.

Yang jika dilakukan dalam kebenaran dan iman, maka ada kuasa Allah yang menyertai.

Sebagai seorang yang masih muda, Timotius diingatkan agar dia tidak lalai menggunakan karunia yang dia miliki, melalui nubuat dan penumpangan tangan.

Beruntung bagi Timotius yang memperoleh nubuatan dan dilanjutkan dengan penumpangan tangan.

Di masa kini, untuk mengetahui apa karunia yang Tuhan berikan kepada kita, tidak harus dengan nubuatan.

Ada berbagai macam asesmen yang dapat kita jalani sehingga kita bisa mengetahui karunia rohani yang kita miliki.

Asesmen tersebut semacam quiz yang berisi pertanyaan dan di akhir quiz kita bisa membaca potret karunia rohani yang kita miliki.

Rick Warren penulis buku The Purpose Driven Life, membuat asesmen yang dapat menolong orang menemukan karunianya, nama asesmennya: S.H.A.P.E (Spiritual Gifts, Heart, Abilities, Personality, Experience).

Saudara bisa melakukan asesmen ini secara cuma-cuma melalui situs: https://www.freeshapetest.com/.

Hanya saja memang ini masih dalam bahasa Inggris.

Saudara, engkau dapat mencari tahu apa yang menjadi karunia rohanimu. Tetapi yang penting setelah mengetahui. Gunakan itu bagi kemuliaan Tuhan.

Jumat, 8 Oktober 2021 – MENGOBARKAN KARUNIA ALLAH YANG ADA PADAMU

Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini : 2 TIMOTIUS 1:3-6

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

  1. Dari mana Timotius belajar hingga memiliki iman yang teguh?
  2. Apa yang dilakukan Paulus untuk mengobarkan karunia Timotius?

Mungkin sebagian besar dari kita pernah mengikuti tes psikologi, baik ketika masih di sekolah atau di tempat kerja.

Tujuan tes psikologi itu umumnya untuk mencari tahu minat dan bakat seseorang agar dapat memilih pendidikan yang sesuai atau kalau di tempat kerja, agar dapat bekerja di posisi yang tepat.

Bagi pejabat dibagian urusan HRD atau Sumber Daya Manusia, sangat penting untuk mengetahui potensi pegawai di perusahaan, agar mereka tidak menempatkan pegawai di tempat atau di bidang yang salah.

Karena kalau hal ini terjadi, maka akan ada kerugian baik pada perusahaan maupun si pegawai yang bersangkutan.

Jikalau perusahaan menganggap begitu penting untuk mengetahui bakat dan minat pegawai, agar dengan demikian mereka dapat mengembangkan pegawai sesuai dengan potensinya. 

Terlebih di dalam pelayanan. Itu sebabnya Paulus meminta Timotius agar dapat mengobarkan karunia yang dia miliki.

Paulus tentu tahu dengan akurat, seperti apa Timotius, anak rohaninya.

Dan dia ingin agar potensi Timotius dapat dikembangkan.

Mazmur 139:15  Waktu tulang-tulangku dijadikan, dengan cermat dirangkaikan dalam rahim ibuku, sedang aku tumbuh di sana secara rahasia, aku tidak tersembunyi bagi-Mu. 

Sejak di kandungan ibu kita, Allah telah membentuk kita berbeda antara satu dengan yang lain, dan itu termasuk bakat, sifat, karakter.

Setelah kita lahir dan diasuh oleh orang tua, belajar di sekolah hingga kita dilahirkan kembali secara roh, ketika kita memperoleh keselamatan kekal.

Ada serangkaian talenta yang kita miliki, dan Allah akan mengaruniakan kepada kita karunia rohani — yang saya percaya– akan sesuai dengan bakat, talenta yang sudah terakumulasi sejak kita belum dilahirkan.

Saya, sejak kecil sangat sulit untuk membedakan nada, jadi ketika saya mencoba untuk mencari tahu karunia rohani saya, pastilah bukan hal-hal yang membutuhkan kemampuan tersebut.

Tetapi jika misalnya saudara memiliki bakat dan talenta dalam memainkan alat musik, kemungkinan besar bahwa itu adalah karunia rohani yang Tuhan ingin saudara kembangkan.

Melayani Tuhan di bidang musik, mulai dari kelompok pemuridan, persekutuan, ibadah di gereja hingga mungkin rekaman di studio profesional.

Dalam perumpamaan tentang talenta, Tuhan memberikan kepada semua orang minimal satu talenta.

Demikian juga dalam karunia rohani, Tuhan memberikan minimal satu karunia rohani.

Jadi temukan itu dan kembangkan!

Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, tanyakan kepada yang lain, apakah karunia rohani yang saudara miliki.

Kamis, 7 Oktober 2021 – SATU TUBUH DENGAN TUGAS YANG BERBEDA

Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu

Pembacaan Alkitab Hari ini : ROMA 12:4-8

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

  1. Tentang apakah tubuh manusia yang ditulis dalam paragraf Firman Tuhan yang kita telah baca?
  2. Bagaimana penerapan hal ini di dalam Gereja Tuhan?

Analogi tentang tubuh manusia yang terdiri dari anggota tubuh.

Ini adalah gambaran dari Gereja dengan Yesus sebagai kepala dan umat percaya sebagai anggota-anggotanya.

Yesus adalah Tuhan dan Ia kekal selama-lamanya, Ia tidak pernah berubah dahulu sekarang dan yang akan datang.

Saat ini bersama dengan Allah Bapa, Yesus ada di surga.

Tetapi Dia meninggalkan ”tubuhNya”, yaitu kita umat percaya untuk melaksanakan kehendak Bapa.

Secara individu kita berbeda satu dengan yang lain, secara korporat atau kelompok atau komunitas, kita juga berbeda satu dengan yang lain.

Tetapi sekali pun berbeda, tujuan utama dari setiap orang atau komunitas, haruslah sama, yaitu: melakukan kehendak Bapa.

Persis seperti apa yang Yesus lakukan dahulu di bumi.

Apa pun yang Dia lakukan, semata-mata adalah untuk mengerjakan apa yang Bapa inginkan.

Umat Tuhan berbeda dalam karakter, latar belakang, kepribadian, cita-cita atau pun tujuan hidup.

Dan dalam pelayanan bersama, memang dibutuhkan perbedaan-perbedaan itu, tujuannya supaya umat Tuhan bisa saling melengkapi satu dengan yang lain.

Bakat, talenta dan karunia rohani yang berbeda justru dibutuhkan agar terbentuk orkestrasi yang harmonis dalam pelayanan.

Orkestrasi dalam pelayanan akan menjadi harmoni jika tiap-tiap anggota berperan sesuai dengan karunia rohaninya dan semua bergerak dalam satu arah dan tujuan yang sama.

Persis seperti anggota tubuh kita: mata berperan sebagai mata, telinga berperan sebagai telinga, tangan berperan sebagai tangan.

Dan semua bergerak sesuai dengan perintah dari otak yang disalurkan melalui jaringan syaraf.

Bayangkan ketika mata melihat api dan otak memerintahkan untuk berlari menjauh, tetapi kaki menolak karena merasa lebih penting dari mata.

Akibatnya akan terjadi hal yang mengenaskan.

Di dalam Gereja Tuhan atau Tubuh Kristus.

Tuhan akan memberikan perintah kepada para pemimpin dan segenap anggota Tubuh.

Sangat penting bagi tiap-tiap anggota untuk memiliki kepekaan untuk mendengar perintah Tuhan.

Jika belum memahami sepenuhnya perintah Tuhan, maka menuruti perintah pemimpin adalah hal yang patut dilakukan.

Dengan demikian akan terjadi harmoni yang ilahi.

Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, peran masing-masing dalam pelayanan, Gereja atau komunitas-komunitas rohani lainnya.