Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Tuhan Yesus telah menjadi miskin, dengan tujuan apakah?
Mengapa Tuhan mendorong kita agar menjadi orang yang mudah untuk memberi?
Ketika Yesus lahir di bumi, Dia lahir dari keluarga tukang kayu, ketika Yesus menjadi dewasa dan mulai melayani, Alkitab tidak mencatat tentang kekayaan Yesus.
Ya, Allah Bapa dapat memilih siapa ibu Yesus dan dimana Yesus dibesarkan.
Yesus bisa saja lahir dari seorang puteri raja dan dibesarkan dalam lingkungan kerajaan.
Tetapi sejak awal Bapa menetapkan Yesus lahir di bumi dan hingga kematian-Nya di kayu salib, Yesus tetap dalam lingkungan orang yang tidak berada.
Berbeda dengan Musa yang dibesarkan dalam lingkungan kerajaan, atau Salomo yang bahkan menjadi orang yang sangat kaya.
Allah Bapa menetapkan Yesus menjadi miskin dan bukan menjadi kaya, dengan tujuan agar kita yang percaya dan telah ditebus oleh darah-Nya.
Kita juga ditebus dari segala kutuk, termasuk kutuk kemiskinan.
Ya, Yesus menjadi miskin supaya kita menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Lalu kehidupan seorang kaya seperti apakah yang Tuhan inginkan?
2 Korintus 8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
Jika oleh anugerah Tuhan kita menjadi seorang kaya atau lebih kaya dibandingkan lingkungan kita, maka Tuhan ingin agar terjadi keseimbangan.
Dan itu terjadi jika kelebihan kita mencukupkan kekurangan mereka.
Tetapi hal ini tidak dijalankan seperti di negara komunis, dimana distribusi kekayaan diatur oleh negara.
Tidak…Tuhan menghendaki kita menjadi pemberi oleh karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menaati perintah Tuhan.
Kisah Para Rasul 20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”
Ada kebahagiaan istimewa ketika kita memberi, ada sukacita khusus ketika kita menjadi saluran berkat bagi orang yang membutuhkan.
Ya, karena ukuran kebahagiaan bukanlah berapa banyak kita memilki, tetapi berapa banyak– oleh anugerah Tuhan, kita memberi!
Saudara, ukuran kesuksesan, kebahagian yang ada di Kerajaan Allah, berbeda dengan yang ada di dunia.
Marilah kita hidup menjadi imamat yang rajani, yang hidup di dunia, tetapi dengan ukuran atau prinsip-prinsip Kerajaan Allah.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi pada air di Laut Asin Ketika aliran sungai sampai ke Laut Asin?
Apa yang terjadi dengan makhluk hidup di Laut Asin?
“Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. (Yehezkiel 47:8,9a)
Analogi ini sangat luar biasa, Tuhan menghendaki agar umat-Nya membawa pengaruh yang luar biasa kepada dunia.
Itu artinya membawa kehidupan Allah kepada dunia yang terhilang.
Hal-hal apa saja yang akan membawa pengaruh besar ketika dibawa ke ”dunia”.
Dunia di sini bisa berarti dunia pendidikan, dunia usaha, dunia pemerintahan, dan sebagainya.
Kasih Allah yang ada pada umat-Nya. ”Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?”(Mat 5:46). Allah adalah Kasih, dunia tidak mengenal Kasih Allah. Jadi kalau kita dapat mengasihi musuh kita, orang yang memfitnah kita, orang yang ”nyebelin” misalnya…. Itu adalah hal yang akan sangat membawa perbedaan.
Mudah mengampuni. Sifat ini langka, kebanyakan orang akan menyimpan kesalahan orang lain, dan akan menyimpan dendam ini. Sementara Firman Tuhan justru mengatakan sebaliknya. ”Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:13) Perbuatlah demikian, ampuni kesalahan orang dengan cepat, jangan ingat-ingat kesalahan orang lain…. Dan perilaku seperti ini pasti akan membawa berkat bagi yang menerimanya dan yang menyaksikannya.
Ungkapkan kata-kata berkat, bukan kritik dan penghakiman.
Mengkritik seseorang itu boleh dilakukan, tetapi harus disampaikan dengan sopan, dan sebaiknya bertemu empat mata.
Jadi jangan biasakan mengkritik orang kapan saja dan dimana saja, karena itu akan melukai orang yang dikeritik.
”Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Matius 7:3).
Sebelum kita melemparkan kritik karena kita melihat kesalahan orang lain, tengoklah apakah kita sudah tidak melakukan kesalahan yang sama.
Saudara, ada banyak sifat atau perilaku yang jika sering kita lakukan, itu sungguh akan membawa perubahan bagi lingkungan kita. Yuk, kita mulai dengan tiga perilaku di atas.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Sebutkan, apa saja kah buah Roh itu?
Apa yang terjadi Ketika seseorang menjadi milik Kristus?
Kematian Yesus di kayu salib adalah peristiwa yang harus terjadi.
Penyaliban Yesus bukanlah lambang kekalahan, justru sebaliknya, penyaliban Yesus di kayu salib hingga kematian-Nya, justru adalah lambang kemenangan Yesus dari Iblis.
Sejak saat itu maka Iblis yang sebelumnya menjadi penguasa dunia, sudah dihukum (Yohanes 16:11).
Secara rohani, dia sudah kalah, juga kalah terhadap kita orang percaya.
Bagi umat Allah, arah jalan kita hanya satu: menjadi semakin serupa Kristus.
Semakin serupa, dimulai dari perubahan karakter, sifat dan perilaku.
Ada sembilan karakter yang Tuhan ingin itu ada dan bertumbuh di dalam hidup kita, yaitu:
Kasih: kasih kita kepada Allah dan sesama.
Sukacita: sukacita oleh karena Roh, yang tidak dipengaruhi oleh situasi kelam di sekitar kita.
Damai sejahtera: damai sejahtera yang Roh berikan, yang hanya terwujud ketika kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan.
Kesabaran: kerelaan untuk menanti, rela untuk mendengar keluhan orang lain,…
Kemurahan: mudah untuk memaafkan dan mudah untuk memberi.
Kebaikan: hanya ingin melakukan hal yang baik, kita juga dikenal baik oleh sesama.
Kesetiaan: setia mengikut Tuhan, setia pada pasangan, setia memegang komitmen.
Kelemahlembutan: memiliki roh yang peka dan lembut untuk mendengar suara Roh, dan kita tetap mampu berperilaku lemah lembut dalam ketegasan sikap kita.
Penguasaan diri: mampu untuk menguasai diri dengan tidak tunduk pada keinginan daging.
Sembilan karakter itu semuanya penting, tetapi tentu tidak bisa semua kita peroleh sekaligus, secara instan.
Berbeda dengan karunia Roh Kudus yang adalah pemberian atau anugerah Tuhan pada kita.
Buah Roh adalah hasil dari ketaatan dan kasih kita kepada Tuhan.
Jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan, maka kita akan rindu untuk menyenangkan Tuhan dengan memberikan hasil, yaitu buah Roh atau perubahan karakter kita yang semakin menyerupai Kristus.
1 Petrus 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Saudara, Tuhan sudah memberikan kita benih yang kekal di dalam diri kita.
Yaitu Firman-Nya, benih itu akan berbuah lebat jika dia mendapatkan nutrisi yang baik.
Doa dan persekutuan pribadi ditambah dengan membaca Firman secara teratur, akan menjadi nutrisi yang unggul bagi pertumbuhan karakter kita.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dimaksud dengan keinginan daging?
Apa yang dimaksud dengan keinginan Roh?
Sejak Adam dan Hawa melanggar perintah Allah, sehingga mereka diusir dari Eden, maka sejak saat itu mereka dan keturunan mereka ada di bawah sistem dunia dengan Iblis sebagai penguasa dunia.
Dan Iblis menciptakan berbagai keinginan daging, agar manusia bertambah jahat dan semakin jauh dari Tuhan.
Keinginan daging itu antara lain: percabulan (termasuk pornografi, perzinahan, perselingkuhan,…); kecemaran (berlaku najis dan yang menjijikan); hawa nafsu (mengumbar berbagai nafsu dan keinginan buruk), dan lain-lain.
Berbagai hal yang buruk itu memang berasal dari Iblis, dan dia tidak pernah berhenti berusaha untuk menarik orang menjadi pengikutnya.
Syukur kepada Tuhan, bahwa kita sebagai orang percaya, telah diberikan jaminan kemenangan.
Kenapa disebut jaminan, ya karena Allah sendiri yang menyatakan melalui Firman-Nya: sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. (1 Yohanes 5:4)
Jadi tindakan pertama: perkatakan Firman, percaya pada Firman, bukan pada kekuatan kita, sehingga akhirnya muncul iman dalam hati kita, yang menyatakan: Ya, aku seorang pemenang!
Tindakan kedua: memberi diri untuk dipimpin Roh.
Kita yang telah diciptakan baru, dilahirkan kembali menjadi anak Allah, kita memiliki Penghibur, yaitu Roh Allah di dalam hati kita.
Wow…ini bukanlah kata-kata klise, tetapi Firman Allah memang menyebut bahwa kita adalah bait Allah.
1 Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Roh Allah atau Roh Kudus, yang dicurahkan atas umat percaya pertama kali, yaitu pada saat murid-murid menunggu di Yerusalem pada hari Pentakosta (Baca Kisah Para Rasul, pasal 2).
Roh yang sama saat ini ada di dalam kita orang percaya.
Roh Kudus akan menolong, memimpin hidup kita.
Masalahnya, apakah kita bersedia untuk selalu dipimpin oleh-Nya.
Saudara, kunci kemenangan yang berkelanjutan adalah ketika kita bersedia belajar dan mau dipimpin Roh Kudus yang ada di dalam hati kita!
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang lahir dari Allah?
Apakah bukti bahwa kita mengasihi Allah?
Apa yang menyebabkan kita bisa mengalahkan dunia?
Ketika kita dilahirkan oleh ibu kita, maka kita ada di dalam dunia atau kosmos, di mana planet bumi yang kita tinggali adalah bagian kecil dari sistem yang ada di jagat raya.
Kita ada dalam sistem dunia dan tunduk pada kaidah-kaidah dunia, termasuk tunduk pada penguasa dunia. Siapakah penguasa dunia?
Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Iblis adalah penguasa dunia, roh-roh jahat adalah ”anak buah” Iblis yang bertugas untuk membuat kekacauan di dunia ini.
Termasuk untuk mencegah manusia datang kepada Allah.
Jika saat ini kita telah menjadi orang percaya, yang telah dilahirkan kembali, diciptakan baru secara roh.
Maka kita telah dipindahkan dari maut ke dalam hidup.
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Artinya, sekali pun kita masih tinggal di bumi, tetapi secara rohani kita tidak lagi ada di bawah penguasa dunia, yaitu Iblis.
Kita sudah menjadi anak Allah!
Ya, kelahiran baru telah menyebabkan kita lahir secara rohani dari Allah!
Sehingga kita bisa memiliki iman: bahwa oleh karya Kristus di kayu salib, kita telah menang bersama dengan Kristus.
Jadi ketika Iblis dan roh-roh jahat mencoba untuk menggoda, merayu, mengiming-imingi kesenangan dunia yang berujung pada dosa, kita segera alihkan perhatian kita dan datang pada Tuhan.
Ingat: Yesus telah melucuti penguasa dunia.
Kematian-Nya di kayu salib telah mengakibatkan penguasa dunia kehilangan kuasanya atas Kristus dan kita umat tebusan-Nya!
1 Yohanes 5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Saudara, mari kita deklarasikan Firman, perkatakan Firman: ”Saya lahir dari Allah, saya mengalahkan dunia, saya beriman bahwa saya telah mengalahkan dunia!”