Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : MATIUS 6:19-24
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa kita dilarang mengumpulkan harta di bumi?
Apakah orang Kristen tidak boleh kaya?
Apakah yang dimaksud harta di surga?
Saudara, salah satu dari pengajaran Yesus dalam kotbah di bukit (Pasal 5 sd 7) adalah perihal larangan mengumpulkan harta di bumi, tetapi harus mengumpulkan harta di surga.
Bukan berarti orang Kristen tidak boleh kaya. Ketika berbicara tentang kekayaan, Yesus berbicara tentang hati.
Kekayaan tidak boleh menggeser hati kita dari Allah.
Kekayaan tidak boleh menggantikan posisi Allah sebagai nomor satu dalam hati kita.
Motivasi kita untuk memperoleh kekayaan haruslah untuk kemuliaan-Nya.
Kekayaan yang kita miliki sesungguhnya adalah milik Allah, kita hanyalah sebagai pengelola saja.
Semua kekayaan kita harus digunakan sesuai dengan kehendak Allah.
Oleh karena itu, orang yang mengerti bahwa kekayaannya milik Allah, dia tidak akan menjadi sombong tetapi murah hati.
Dia akan gunakan kekayaannya sesuai arahan pemiliknya, yaitu Allah.
Orang yang bekerja dan menjadi kaya serta menggunakan kekayaannya untuk kemuliaan Allah, sedang mengumpulkan harta di surga, hatinya semakin melekat dengan Allah.
Kita harus menguasai mamon dan menggunakannya untuk pekerjaan Tuhan, bukan sebaliknya dikuasai oleh mamon.
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”(Lukas 16:13).
Ada tujuan yang indah Ketika kita diberikan kepercayaan mengelola kekayaan, untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Jangan sampai kita terlena menggunakan kekayaan yang adalah milik Allah hanya untuk kepentingan pribadi.
Saat itu terjadi, mamon akan menguasai hati kita, berjaga-jagalah.
Renungkanlah, bagaimana caranya supaya saudara jadi pengelola kekayaan Allah yang dapat dipercaya.
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : EFESUS 1:3-6
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah maksudnya bahwa Dia sudah mengaruniakan segala berkat?
Apakah Tujuan Tuhan mengaruniakan segala berkat untuk kita?
Apakah yang harus dilakukan supaya janji berkat tersebut kita alami?
Saudara, Surat kepada jemaat di Efesus ditulus oleh Rasul Paulus saat dia sedang di dalam penjara karena injil.
Kemungkinan besar Paulus di penjara kota Roma.
Tujuan suratnya adalah jemaat bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat dan pernyataan Bapa yang mulia.
Paulus merindukan jemaat agar hidup mereka layak di hadapan Tuhan Yesus.
Dalam surat ini diajarkan juga bahwa Allah sudah mengaruniakan segala berkat di surga.
Saudara, Pasal 1 mengajarkan jemaat tentang penebusan orang percaya, Dialah yang terutama dalam penebusan.
Salah satu bagian dari karya penebusan, adalah segala berkat di surga telah diberikan di dalam Kristus.
Berkat itu ada bersama dengan Tuhan Yesus.
Kalau kita sudah menerima Yesus di dalam hidup kita, maka kita juga sudah menerima segala berkat di surga.
Jadi, kalau sudah memiliki Yesus, kita sudah memiliki semua berkat yang kita butuhkan.
“Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”(Roma 8:32).
Saudara, bagian kita adalah percaya bahwa semua berkat itu ada di dalam Yesus.
Kalau kita punya Yesus, maka otomatis kita punya semua berkat.
Kemudian melangkah dengan iman, jangan ijinkan kondisi yang ada di sekitar membuat kita ragu.
Bertindaklah sesuai dengan tuntutan Roh Kudus bagaimana mewujudkan berkat itu nyata dalam hidup kita.
Renungkanlah, apakah saudara sedang mengalami masalah?
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : 2 RAJA-RAJA 4:1-7
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang sedang di alami oleh janda seorang nabi Allah dan di laporkan ke Elisa?
Apa yang dilakukan janda itu Ketika Elis memintanya untuk meminjam bejana-bejana kosong pada tetangganya?
Apa perintah Elis setelah mujizat terjadi?
Saudara, Elisa adalah pengganti nabi Elia.
Nama Elisa berarti Tuhan adalah keselamatan.
Dalam pasal 4, Elisa menyelamatkan janda seorang nabi yang terjerat hutang, membuka kandungan perempuan Sunem sehingga dapat memiliki anak, membangkitkan anak perempuan Sunem yang meninggal, menyelamatkan rombongan nabi yang hampir mati karena makan sayur beracun dan memberi makan 100 orang dengan dua puluh roti jelai.
Seperti Namanya, Elisa membawa keselamatan kepada oang-orang yang mengalami masalah.
Sekarang, Tuhanlah keselamatan kita.
Dia menyelamatkan kita bukan hanya dari hukuman dosa, tetapi dari berbagai masalah kehidupan yang kita sedang alami.
Saudara, Janda seorang nabi sedang mengalami masalah.
Dia berhutang dan tidak sanggup membayarnya, sehingga kedua anaknya akan diambil sebagai pengganti hutangnya.
Kedua anaknya akan dijadikan budak.
Ketika dia datang kepada Elisa, keselamatan terjadi.
Elisa membuat mujizat dari harta yang masih tersisa dari janda tersebut, yaitu buli-buli berisi minyak.
Janda itu taat Ketika Elisa memintanya meminjam bejana (ember) dari tetangga-tetangganya.
Bejana tersebut untuk menampung minyak yang akan dihasilkan melalui mujizat.
Janda itu membayar hutangnya segera dengan hasil penjualan minyak Saudara, untuk mengalami mujizat; datanglah kepada Tuhan seperti janda itu datang kepada Elisa.
Ungkapkanlah isi hatimu kepada Tuhan.
Serahkan apa yang Tersisa kepada Tuhan, karena Tuhan memakai apa yang kita miliki.
Kemudian taatilah perintah Tuhan supaya mujizat terjadi.
Selesaikanlah masalah yang sedang kita hadapi setelah menerima mujizat itu.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana caranya mengalami mujizat.
Renungan Harian Kita Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini : 1 TESALONIKA 5:14-18
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang harus dilakukan kepada mereka yang hidup tidak tertib?
Apakah kita dapat senantiasa bersukacita?
Apakah sumber sukacita kita yang sejati?
Saudara, jemaat di Tesalonika didirikan oleh Rasul Paulus pada perjalanan misinya yang ke dua.
Namun demikian, Paulus tidak dapat tinggal lama di Tesalonika untuk memperlengkapi jemaat yang baru tersebut.
Paulus mengalami penentangan dari orang-orang Yahudi.
Dari Athena Paulus kemudian menyuruh murid-Nya, Timotius untuk mengunjungi Tesalonika dan menyelidiki keadaan jemaat yang masih baru tersebut.
Kemudian Timotius melaporkan kondisi jemaat Tesalonika.
Berdasarkan laporan tersebut Paulus mengirimkan surat kepada jemaat di Tesalonika untuk mengajar mereka hidup kudus dan saleh, juga mengenai status orang percaya yang telah mati.
Pada pasal ke-5, Paulus mengajarkan contoh hidup orang percaya, hari Tuhan dan nasihat-nasihat lainnya.
Salah satu nasihatnya adalah bagaimana hidup senantiasa bersukacita.
Mungkinkah orang dapat senantiasa bersukacita?
Bukankah semasa hidup, orang akan mengalami berbagai macam masalah yang dapat saja menghilangkan sukacita.
Dapatkan orang bersukacita Ketika sedang kekurangan uang?
Dapatkah orang bersukacita Ketika mengalami kelemahan tubuh?
Dapatkah orang bersukacita Ketika mengalami penganiayaan karena nama Tuhan?
Tentu saja dapat. Terbukti Paulus menasihatkan jemaat Tesalonika untuk senantiasa bersukacita.
Bukan sekali-sekali bersukacita.
Bukan pula sukacita Ketika mendapat berkat.
Nasihatnya jelas “SENANTIASA BERSUKACITA”.
Saudara, salah satu buah Roh adalah sukacita.
Jadi sumber utama sukacita adalah Roh Kudus yang ada di dalam kita.
Sukacita sejati adalah di dalam hati kita, di mana Roh Kudus bersemayam.
Dunia juga menawarkan sukacita, tetapi sukacita semu, yang mudah sirna karena berbagai keadaan.
Sukacita dari Roh Kudus tidak akan hilang oleh keadaan apa pun.
Supaya dapat menikmati sukacita sejati, kita harus terus mengalami persekutuan dengan Roh Kudus.
Jika kita hidup seturut kehendak Roh Kudus, kita akan mengalami senantiasa bersukacita, karena kita tahu semua yang terjadi dalam kehidupan kita ada dalam kendali Allah, dan semua akan mendatangkan kebaikan.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana mengalami tuntunan Roh Kudus.
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini : LUKAS 3:11-14
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang harus kita bagikan kepada orang yang tidak punya?
Apa yang ditanyakan oleh PEMUNGUT CUKAI, dan apa yang YOHANES PEMBAPTIS katakan?
Selain pemungut cukai siapa lagi yang datang bertanya kepada Yohanes?
Bagaimana caranya mencukupkan diri kita dengan gaji kita?
Saudara, lewat pembacaan ayat-ayat ini dan dalam perikopnya yang utuh kita bisa mengerti apa maksud dari pernyataan Yohanes pada masa itu kepada orang-orang yang bertanya pada masa itu.
Relevankah pertanyaan itu dan jawaban Yohanes ketika itu dengan kehidupan kita saat ini?
Saudara, nasihat Yohanes kepada orang banyak itu adalah : Agar mereka bersedia memberikan baju mereka kepada yang tidak memiliki baju.
Begitu juga agar kita rela memberikan makanan kita kepada orang yang tidak bisa makan karena mereka tidak mempunyai uang untuk membeli makanan mereka.
Nasihat Yohanes merupakan nasihat yang masih berlaku saat ini, ada banyak orang tidak bisa beli baju saat ini, sementara itu juga banyak orang yang juga tidak bisa makan, bagaimana mereka bisa beli baju kalau makan saja tidak terbeli?
Jadi hal-hal seperti ini masih terus berlangsung sampai saat ini, mengapa itu terjadi?
Karena banyak orang yang hidup seenaknya sehingga tidak bisa mengatur uangnya dan juga saat ini kejahatan itu ada di mana-mana, ada banyak orang yang hanya punya sedikit, namun yang sedikit itupun ada yang sanggup mengambilnya, sehingga benar-benar ada orang yang tidak punya apa-apa untuk membeli makanannya.
Karena dunia ini semakin menuju akhir zaman dan sudah di nubuatkan :
I TIMOTIUS 3:1Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
MATIUS 24:12Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang menjadi dingin.
MATIUS 26:11Karena orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
I YOHANES 2:17aDan dunuia ini sedang lenyap dengan keinginannya
Saudara, dari ayat-ayat di atas ini maka kita mengerti bahwa pada akhir zaman ini, kemiskinan merupakan akibat dari banyaknya orang-orang durhaka yang sangat mengasihi diri sendiri sehingga mereka sanggup mengambil milik orang dan tidak ada rasa kasihan dan memang kasih itu semakin dingin sehingga banyak orang yang hidup tanpa belas kasihan.
Maka kemiskinaan semakin parah, dan semakin banyak orang yang mati kelaparan.
Dan ucapan yang sering terdengar akhir-akhir ini : “Yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin.”
Dan yang benar-benar gila dan sadis adalah bantuan sosial bagi orang miskin, ada pejabat yang sanggup memotong jatah orang miskin itu. Ini benar-benar tidak masuk akal, namun fakta ini ada di sekitar kita saat ini.
Saudara, nasihat untuk mencukupkan diri bagi tentara, sampai saat ini masih sangat relevan, dan bagi pemungut cukai juga sangat relevan saat ini.
Karena kekuasaan pemungut cukai atau pajak sampai saat ini masih berlaku, karena mereka yang menentukan pajak setiap orang dan perusahaan, ada aturan yang dibuat untuk itu namun terjadi juga hari-hari ini bahwa : “PERATURAN DIBUAT UNTUK DILANGGAR” sehingga terjadi pemaksaan bagi wajib pajak untuk membayar lebih dari seharusnya.
Begitu juga dengan tentara, karena mereka memiliki senjata, sehingga ada saja oknum tentara yang sewenang-wenang untuk merampas milik orang yang mereka kehendaki.
Jadi masih banyak kasus di mana tentara merampok dan memeras.
Mencukupkan diri kita dengan gaji kita merupakan nasihat yang sampai saat ini sangat relevan.
Prinsip yang perlu kita ketahui dan kita mengerti, bahwa Gaji atau pendapatan kita merupakan PEMBERIAN ALLAH atau itulah BERKAT TUHAN bagi kita atau bagi keluarga kita.
Tuhan tahu berapa kebutuhan kita, dan Dia berjanji untuk memenuhi semua kebutuhan kita, INGAT YANG TUHAN JANJIKAN adalah KEBUTUHAN kita, bukan sesuai denga keinginan kita.
Kalau kita mau mengatur PENGELUARAN KITA DISESUAIKAN DENGAN PENDAPATAAN KITA ATAU GAJI KITA, maka sebenarnya kita adalah orang yang berkecukupan bahkan sebenarnya Orang Percaya selalu diberi oleh Allah :
II KORINTUS 9:10Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Jadi sebenarnya kalau kita mau mengatur keuangan kita dan mau mengikuti petunjuk Roh Kudus dan mau mengucap syukur untuk apa yang TUHAN ALLAH berikan dan BERSEDIA MENABURKAN biji benih yang ada pada tanah yang subur, maka Allah sendiri yang akan menumbuhkannya, sehingga tanaman itu akan berbuah pada waktunya
II KORINTUS 8:1-4Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
Saudara, jemaat Filipi ini sedang menderita aniaya, dan Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa mereka hidup dalam keadaan SANGAT MISKIN, namun mereka ingin sekali dilibatkan untuk bisa memberkati jemaat TUHAN yang ada di YERUSALEM, sebagai jemaat induk pada masa saat itu.
Jadi mereka MEMBERI DARI KEKURANGAAN MEREKA.
Nah inilah contoh hidup berkelimpahan yang dikatakan oleh YESUS KRISTUS.
YOHANES 10:10Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
LUKAS 21:2-4Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata :” Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahan dari kelimpahannya, tapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”
Orang-orang yang mengenal Allah akan bertindak benar dan berani.
Karena pengenalannya akan Allah Israellah maka janda miskin itu berani memberikan seluruh nafkahnya kepada Allah sebagai persembahan.
Apakah ia akan kelaparan, bisa jadi dia akan kelaparan dan tidak makan sekembalinya dari rumah ibadat itu, namun apakah Allah TEGA MEMBIARKAN DIA KELAPARAN?
Saya tidak percaya TUHAN TIDAK MENOLONG DIA.
IBRANI 13:5Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman : ”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
MATIUS 6:26Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Saudara, saya tidak percaya bahwa janda miskin itu akan mati kelaparan karena semua nafkahnya telah dia persembahkan.
Dan Tuhan tidak menolong dia, saya percaya bahwa Tuhan pasti menolong janda miskin itu sehingga dia tidak akan mungkin kelaparan.
Bagaimana caranya Tuhan menolong?
Tidak perlu kita tahu bagaimana cara menolong jandas miskin itu, namun saya percaya TUHAN TELAH MENOLONG JANDA ITU, DAN TIDAK DI TULIS BAGAIMANA CARANYA. Kita bisa mengacu kepada zaman Nabi Elia, bagaimana seorang janda di Sarfat yang rela menyediakan makan bagi Nabi Elia.
Kita bisa baca bagaimana Tuhan menghidupi janda itu dengan menjaga persediaan tepung dan minyak Janda itu tidak habis-habis karena terus-menerus ada sebanyak tepung dan minyak dari semula, hingga berapa lama Elia dibantu oleh janda itu.
Janda itu juga mengalami bagaimana Nabi Elia membangkitkan anaknya dari kematian.
Jadi kita melihat bagaimana Tuhan menepati janji-Nya dengan setia terhadap orang-orang yang rela mengabdi dan rela mempersembahkan miliknya untuk menolong orang lain.
HALELUYA, PUJI TUHAN.
AMEN!
Apa yang menyebabkan banyak orang yang kekurangan (alias miskin) akan tetap miskin?
Bagaimana caranya supaya terjadi kemajuan dan bagaimana prinsip mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita bisa menaikkan taraf kehidupan?