Renungan Harian Kita
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 1 TESALONIKA 5:14-18

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang harus dilakukan kepada mereka yang hidup tidak tertib?
  2. Apakah kita dapat senantiasa bersukacita?
  3. Apakah sumber sukacita kita yang sejati?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara,  jemaat di Tesalonika didirikan oleh Rasul Paulus pada perjalanan misinya yang ke dua.

Namun demikian, Paulus tidak dapat tinggal lama di Tesalonika untuk memperlengkapi jemaat yang baru tersebut.

Paulus mengalami penentangan dari orang-orang Yahudi.

Dari Athena Paulus kemudian menyuruh murid-Nya, Timotius untuk mengunjungi Tesalonika dan menyelidiki keadaan jemaat yang masih baru tersebut. 

Kemudian Timotius melaporkan kondisi jemaat Tesalonika.

Berdasarkan laporan tersebut Paulus mengirimkan surat kepada jemaat di Tesalonika untuk mengajar mereka hidup kudus dan saleh, juga mengenai status orang percaya yang telah mati.

Pada pasal ke-5, Paulus mengajarkan contoh hidup orang percaya, hari Tuhan dan nasihat-nasihat lainnya.

Salah satu nasihatnya adalah bagaimana hidup senantiasa bersukacita.

Mungkinkah orang dapat senantiasa bersukacita?

Bukankah semasa hidup, orang akan mengalami berbagai macam masalah yang dapat saja menghilangkan sukacita.

Dapatkan orang bersukacita Ketika sedang kekurangan uang?

Dapatkah orang bersukacita Ketika mengalami kelemahan tubuh? 

Dapatkah orang bersukacita Ketika mengalami penganiayaan karena nama Tuhan?

Tentu saja dapat. Terbukti Paulus menasihatkan jemaat Tesalonika untuk senantiasa bersukacita.

Bukan sekali-sekali bersukacita.

Bukan pula sukacita Ketika mendapat berkat.

Nasihatnya jelas “SENANTIASA BERSUKACITA”.

Saudara, salah satu buah Roh adalah sukacita.

Jadi sumber utama sukacita adalah Roh Kudus yang ada di dalam kita.

Sukacita sejati adalah di dalam hati kita, di mana Roh Kudus bersemayam.

Dunia juga menawarkan sukacita, tetapi sukacita semu, yang mudah sirna karena berbagai keadaan.

Sukacita dari Roh Kudus tidak akan hilang oleh keadaan apa pun.

Supaya dapat menikmati sukacita sejati, kita harus terus mengalami persekutuan dengan Roh Kudus.

Jika kita hidup seturut kehendak Roh Kudus, kita akan mengalami senantiasa bersukacita, karena kita tahu semua yang terjadi dalam kehidupan kita ada dalam kendali Allah, dan semua akan mendatangkan kebaikan.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana mengalami tuntunan Roh Kudus.