Senin, 19 Februari 2024

NILAI ALKITABIAH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 3:14-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang harus dilakukan Timotius terkait kebenaran?
  2. Apakah kegunaan Alkitab?
  3. Apakah kegunaan mempelajari Alkitab?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:16-17 TB2).

Kalimat “Segala tulisan yang diilhamkan Allah” dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru berubah menjadi “Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah”dalam TB2.

Perubahan ini disebabkan pada terjemahan sebelumnya tersirat bahwa dalam Alkitab ada yang tidak diilhamkan Allah.

Pada terjemahan TB2 dikoreksi.

Ini sejalan dengan versi Bahasa Yunani yang tidak ada kata “yang”.  

Sedangkan penyebutan istilah Alkitab ada dalam Markus 15:28 dan Lukas 4:16.

Alkitabiah menurut kamus Bahasa Indonesia berkenaan dengan kitab.

Dalam Bahasa Inggris, alkitabiah adalah Biblical, yang menurut Merriam webster dictionary memiliki arti “berkaitan dengan Alkitab atau sesuai dengan Alkitab”.

Dapat disimpulkan Alkitabiah adalah seluruh aspek (kehidupan) harus sesuai dengan Alkitab.

Oleh karena itu, setiap orang Kristen harus mempelajari Alkitab dengan benar supaya dapat dijadikan dasar kehidupan.

Alkitab adalah ilham Allah kepada si penulis, namun ditulis dengan bahasa dan budaya setempat.

Oleh karena itu saat mempelajari Alkitab, kita sangat memerlukan Roh Kudus untuk memahaminya.

Namun demikian, karena Alkitab ditulis dalam budaya dan bahasa tertentu, kita juga perlu mempelajari sejarah kitab-kitab yang akan kita baca tersebut, sehingga kita tidak kehilangan konteks.

Saudara, Alkitabiah dimulai dengan pemahaman Alkitab yang benar dan pengajaran yang benar, dan pada akhirnya akan menjadi praktik hidup yang benar. 

Untuk itu kita perlu menyediakan waktu dan pikiran untuk mempelajari Alkitab, dan membangun pola pikir yang sesuai Alkitab.

Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kolose 3:2).

Kata pikirkan dalam Bahasa Yunani memiliki pengertian “berpikir yang mendalam sampai menjadi opini pribadi dan dilakukan atau bertindak dengan opioni tersebut”. 

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membangun pola pikir alkitabiah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 18-20

Minggu, 18 Februari 2024

DIBEDAKAN DARI SEGALA BANGSA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KELUARAN 33:15-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah latar belakang doa Musa meminta penyertaan Allah?
  2. Mengapa Musa berdoa demikian?
  3. Apakah yang dimaksud Israel “dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Berkatalah Musa kepada-Nya: “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?” (Keluaran 33:15-16).

Peristiwa sebelum Keluaran 33 adalah peristiwa pemberontakan bangsa Israel.

Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” (Keluaran 32:8). 

Bangsa Israel membuat lembu emas dan menyembahnya. 

Hal tersebut membuat Allah murka.

“Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk” Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar”. (Keluaran 32:9-10). 

Namun Musa membela bangsa Israel dan mencoba melunakkan hati Allah.

“Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: “Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?” (Keluaran 32:11).

Saudara, ketika Allah menyuruh bangsa Israel untuk pergi, Musa meminta penyertaan Allah.

Musa tahu, tanpa penyertaan Allah perjalanan yang akan mereka lakukan sangatlah berbahaya.

Banyak musuh-musuh bangsa Israel yang siap membinasakan mereka. 

Dalam kondisi bangsa Israel baru saja memberontak kepada Allah dengan menyembah lembu emas, Musa menjadi ragu untuk membawa Israel pergi.

Oleh karena itu, Musa meminta penyertaan Allah lagi.

Musa mengingatkan Allah bahwa yang membedakan Israel dari bangsa-bangsa lain adalah penyertaan Allah.

Saudara, yang membedakan kita dari orang-orang lain yang belum mengenal Allah adalah penyertaan Allah.

Pada zaman Musa, penyertaan Allah atas Israel dapat dilihat oleh bangsa-bangsa lain.

Mereka dapat melihat tiang awan dan tiang api.

Secara rohani, seharusnya orang bisa “melihat” penyertaan Allah atas hidup kita.

Kehadiran Allah dalam hidup kita seharusnya dapat dirasakan oleh orang-orang disekitar kita.

Christ in me, powerful and wonderful.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana penyertaan Tuhan itu terlihat dalam hidup kita.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 16-17

Sabtu, 17 Februari 2024

MENGEMBANGKAN TALENTA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 25:14-30

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dipercayakan kepada para hamba?
  2. Apakah yang dilakukan orang yang dipercayakan 2 dan 5 talenta?
  3. Apakah semua orang memiliki talenta?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:20-21).

Saudara, penulis kitab Matius memiliki tujuan saat menulis kitab ini.

Salah satu tujuannya adalah menjelaskan tentang kerajaan Sorga kepada para pembacanya yang berasal dari kalangan Yahudi.

Oleh karena itu, dalam kitab Matius banyak ayat yang membahas Kerajaan sorga.

Matius tidak menggunakan istilah kerajaan Allah, sebab kalangan Yahudi sangat menghindari penggunaan sebutan Allah.

Perumpamaan tentang talenta sedang menjelaskan prinsip-prinsip penting terkait kerajaan sorga.

Pertama, Allah sebagai Raja memberikan kepercayaan kepada semua orang berupa talenta.

Dahulu talenta adalah kekayaan/uang, sekarang pengertian talenta sudah bergeser menjadi bakat.

Setiap orang pasti memiliki minimal satu talenta. Namun demikian, ada orang-orang yang memiliki banyak talenta atau bakat.

Kedua, pemberi kepercayaan berupa talenta, suatu saat akan melakukan perhitungan dengan penerima talenta.

Hal tersebut menggambarkan bahwa Allah punya tujuan ketika memberikan talenta kepada masing-masing orang.

Allah ingin talenta tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga semakin bernilai atau berkembang.

Ketiga, semua hasil perkembangan talenta itu diserahkan kepada pemberi talenta.

Dalam hal ini, semua hasil pengembangan talenta harus dipersembahkan bagi kemuliaan Allah.

Ketika kita mengembangkan talenta kita secara maksimal, itu bukan untuk kepentingan diri kita, tetapi bagi kemuliaan Allah saja.

Pada akhirnya, Allah memberikan upah kepada orang-orang yang mengembangkan talentanya.

Setiap orang yang setia memiliki tanggung jawab yang kecil, akan diberikan tanggung jawab yang lebih besar.

Mereka akan dimuliakan Allah.

Ketahuilah talenta saudara dan kembangkanlah.

Diskusikan dengan pembimbingmu, cara mengetahui talenta dan cara mengembangkannya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 14-15

Jumat, 16 Februari 2024

MENGOBARKAN KARUNIA ROHANI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 1:6-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa karunia rohani harus dikobarkan?
  2. Apakah yang dimaksud dengan roh membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban?
  3. Apakah karunia rohani yang saudara miliki sudah dikobarkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.(2 Timotius 1:6-7).

Surat Rasul Paulus kepada Timotius sering disebut dengan surat penggembalaan, karena banyak berisi prinsip-prinsip dalam pelayanan pastoral di gereja.

Surat ini ditujukan kepada Timotius anak rohani Paulus dengan maksud menasehati Timotius mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya, mendorong Timotius mempertahankan kemurnian injil dari pencemaran guru palsu dan berbagai urusan gereja.

Ayat yang menjadi renungan kita terkait nasehat Paulus terkait kehidupan pribadi dan pelayanan Timotius.

Terutama nasehat Paulus supaya Timotius “mengobarkan” karunia.

Dalam 1 Korintus 12:8-10, Rasul Paulus menyebut 9 Karunia Roh: “1) karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, 2) karunia berkata-kata dengan pengetahuan, 3) karunia Iman, 4) karunia untuk menyembuhkan, 5) karunia mengadakan mujizat, 6) karunia untuk bernubuat, 7) karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, 8) karunia Bahasa roh, 9) karunia untuk menafsirkan bahasa roh.  

Saudara, urutan karunia roh memiliki makna penting. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan, dalam pendidikan, dalam rumah tangga dsb.

Dalam segala aspek, kita perlu karunia hikmat.

Kata mengobarkan berasal dari Bahasa Yunani anazōpureō, yang berarti “untuk menyalakan api yang tidak aktif, untuk menghidupkan kembali, menggairahkan; untuk membangkitkan, mempercepat kekuatan seseorang”.

Karunia yang diberikan Allah kepada kita harus digunakan secara aktif. Kalau kita diberikan Karunia, jangan dibiarkan tetapi harus digunakan secara aktif.

Karunia itu dapat saja padam, oleh karena itu nasehat Paulus (kata “kuperingatkan”) menggunakan kata kerja present indikatif aktif.

Artinya, peringatan ini berlaku terus menerus secara aktif.

Secara terus menerus, karunia-karunia yang kita miliki harus kita kobarkan.

Saudara, apa karunia-karunia rohani yang dimiliki? Apakah sudah dikobarkan atau dibiarkan.

Marilah kita korbarkan setiap hari.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya mengetahui karunia rohani.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 11-13

Kamis, 15 Februari 2024

MELAHIRKAN GEREJA-GEREJA BARU

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 54:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang akan bersorak-sorai dan bergembira dalam konteks ini, dan mengapa hal itu bisa terjadi?
  2. Apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang akan berkembang ke kanan dan ke kiri karena memiliki banyak keturunan?
  3. Mengapa orang yang menjadi janda merasa malu?
  4. Allah Israel disebut dengan apa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita mendorong dan mendampingi seorang anak PA untuk memulai memimpin kelompok baru, maka sebenarnya kita sedang menginisiasi lahirnya gereja baru.

Jika kelompok baru tersebut berjalan dan kita mendampingi agar mereka belajar dan bertumbuh dengan baik, maka kita sedang mementori satu kelompok yang baru.

Setiap kelompok ini dapat disebut dengan gereja yang baru.

Konsep gereja tidak hanya terkait dengan gedungnya, melainkan juga dengan orang-orang yang dipanggil dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk menjalani proses dimuridkan agar kita dapat menjadi murid yang baik.

Ketika kita berhasil menjadi murid, maka kemudian kita dapat menjadikan orang lain menjadi murid dengan baik.

Apabila prinsip ini dijalankan dengan baik, maka memulai satu kelompok baru akan menjadi sangat mudah.

Mari tekuni kelompok PA-mu, di mana engkau dimuridkan.

Jadilah murid yang baik agar nantinya engkau dapat membimbing orang lain menjadi murid.

Meskipun sederhana, persoalannya terletak pada keengganan untuk mengikuti PA dengan teratur dan rendah hati untuk mau mendengarkan arahan pembimbing.

Saudara, memulai kelompok baru bisa dilakukan dengan pemberitaan Injil secara pribadi atau melalui tugas yang diberikan oleh gereja untuk memuridkan orang-orang baru.

Hal ini merupakan suatu persiapan untuk menanamkan dasar gereja yang baru dengan konsep bahwa setiap orang percaya adalah Bait Allah:

1 Korintus 6:19-20 ”Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Saudara, dengan prinsip ini, maka setiap orang yang telah percaya dianggap sebagai bait Roh Kudus.

Setiap orang yang percaya adalah gereja dan persekutuan orang percaya disebut tubuh Kristus atau rumah rohani.

Oleh karena itu, jika kita mau mendirikan atau melahirkan gereja baru, mari kita lakukan pemberitaan Injil agar kita dapat orang percaya yang baru.

Jika orang percaya baru ini dimuridkan, maka kita memiliki berpotensi untuk membangun bait-bait Allah yang baru yaitu tempat dimana mereka berkumpul, membentuk tubuh Kristus dan rumah rohani.

1 Petrus 2:5 ”Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.”

Saudara, istilah yang digunakan oleh Rasul Paulus dan Petrus agak berbeda, namun esensinya sama, yaitu keduanya merujuk pada makhluk rohani.

Rasul Petrus menyebut individu yang percaya sebagai ”batu hidup” yang membangun rumah rohani sedangkan Rasul Paulus menggunakan istilah ”bait Allah” karena Roh Kudus telah berdiam di dalam individu yang percaya.

Dengan pemahaman seperti ini, maka membangun gereja baru memerlukan banyak orang percaya yang menjadi batu sebagai bahan bangunan rumah rohani sesuai dengan pernyataan Rasul Petrus.

Sedangkan, Paulus menyatakan bahwa setiap individu percaya adalah bait Roh Kudus yang secara individu mampu menjalankan fungsi rumah rohani yaitu untuk melakukan persembahan rohani yang berkenan kepada Allah melalui Yesus Kristus.

Melahirkan gereja-gereja baru adalah memenangkan jiwa-jiwa baru dengan menyampaikan kabar baik, yakni pemberitaan Injil keselamatan.

Ketika orang-orang percaya ini yaitu bait Roh Kudus menurut Paulus dan didorong oleh Paulus dengan tugas: “Muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” sudah bisa menyembah Allah secara pribadi, maka fungsi sebagai alat untuk menaikkan penyembahan sudah bisa dilakukan oleh pribadi-pribadi yang telah didiami oleh Roh Kudus itu.

Oleh karena itu, untuk melahirkan gereja-gereja baru dapat dilakukan dengan memenangkan orang yang belum percaya agar menjadi percaya dan dimuridkan sehingga dia juga mampu memuridkan lagi orang-orang yang belum percaya.

Hal ini dilakukan dengan pemberitaan Injil dan dilanjutkan dengan membaptiskan mereka ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen!

Mengapa gereja atau jemaat-jemaat seringkali mengalami kesulitan untuk bertambah besar atau sering mengalami stagnasi?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 8-10