Selasa, 7 Mei 2024

ALLAH YANG MENEGUHKAN DAN MENOLONG UMATNYA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 41:10-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kepada siapa di maksud “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau?” (ayat 10a)
  2. Siapakah yang memegang tangan kanan kita? Dan apa yang dikatakan Tuhan Allah terhadap hambaNya (ayat 13 terakhir)?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kisah atau peristiwa tentang penyertaan Tuhan yang tertulis di Yesaya 41:10-13, semula ditujukan khusus untuk bangsa Israel saja, sewaktu bangsa Israel merasa takut di masa pembuangan.

Tuhan Allah sangat bertanggungjawab terhadap kehidupan bangsa Israel didalam kondisi apapun, sesuai dengan janji setiaNya kepada hambaNya, Abraham, Ishak dan Yakub.

Pertanyaan saat ini adalah, apakah penyertaan Tuhan yang di catat di Yesaya ini hanya berlaku khusus untuk bangsa Israel saja, baik di masa pembuangan zaman dahulu dan bangsa Israel pada masa sekarang?

Jawabannya tentu saat ini ayat tersebut masih relevan untuk bangsa Israel masa sekarang, juga berlaku untuk kita, yang percaya kepada Kristus Tuhan, sebagai keturunan Rohani Bapa kita Abraham.

Sadarkah kita, ketika kita membaca berulang kali kitab Yesaya ini sangat memberikan kekuatan dan peneguhan ketika kita dikuasai rasa takut yang berlebihan?

Rasa takut yang yang membuat hidup kita cemas, frustasi juga stress karena kondisi atau keadaan yang tidak sesuai dengan harapan kita.

Sepatutnyalah kita tetap bersyukur, ayat yang kita baca saat ini menuliskan, bahwa kita adalah hamba pilihan yang dikasihiNya.

Hidup kita mendapatkan begitu banyak keistimewaan dari Tuhan.

Bagaimana Dia menyertai kita begitu rupa, sehingga kita tidak perlu takut dan bimbang, bahkan Dia juga akan meneguhkan kita, menolong kita, memegang tangan kita dengan tangan kananNya yang membawa kemenangan bagi kita.

Bahkan musuh kitapun akan mendapat malu.

Jadi dengan demikian, apa yang saat ini menjadi sumber ketakutan kita: masalah keuangan, masalah kesehatan, masalah dalam usaha, bisnis, pekerjaan, ekonomi, studi, jodoh, atau pergumulan apa?

Percayalah dalam segala keadaan baik maupun keadaan buruk, sesuai dengan judul renungan kita hari ini, bahwa Allah yang meneguhkan dan menolong umatNya.

Pertanyaannya bagaimana kita tahu dan merasakan bahwa Allah meneguhkan dan menolong kita umatNya, untuk bebas dari rasa takut?

Perbanyaklah waktu doa pribadi dan berdiam diri mencari wajah Tuhan sampai kita menemukan atau berjumpa dengan Dia dalam doa pribadi kita.

Baca dan renungkanlah Firman dan janji Tuhan itu siang dan malam sampai kita mendapatkan pewahyuan tentang siapa Allah kita yang besar itu.

Teruslah mengucap syukur dalam segala hal, karena itu yang Tuhan mau untuk kita lakukan.

Perkatakan atau deklarasikan Firman Tuhan itu setiap hari sampai dengan hati kita mendapat kelegaan, peneguhan, sukacita dan damai sejahtera dan juga timbul iman yang kuat dan teguh yang berasal dari Allah.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 18-21

Senin, 6 Mei 2024

RUMAH DIATAS BATU KARANG

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 7:24-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Setiap orang yang mendengar perkataan Tuhan dan melakukannya, di samakan dengan siapa?
  2. Setiap orang yang mendengar perkataan Tuhan dan tidak melakukanya, di samakan dengan siapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Mungkin banyak orang yang sudah mendengar, bahwa negara Jepang adalah salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi setiap tahunnya.

Atas kejadian gempa bumi yang sering terjadi tersebut, maka saat ini pemerintah Jepang mengharuskan semua bangunan di bangun tahan terhadap gempa bumi.

Hal ini menghasilkan banyak bangunan di Jepang merupakan bangunan “paling tahan gempa bumi” di dunia.

Bagaimana cara jepang membangun suatu bangunan yang paling tahan gempa?

Salah satu caranya adalah dalam membangun suatu rumah atau bangunan yang dibangun, harus didirikan diatas pondasi yang kuat/kokoh dan juga dengan mem perhatikan bahan bangunan dan hal-hal lainnya.

Begitupula dengan gambaran rohani seseorang.

Hidup Rohani kita akan tampak “kokoh atau tidak”, apabila kita diperhadapkan dengan situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Banyak kita dengar, anak-anak Tuhan hari-hari ini hidupnya masih berada dalam ketakutan, kekhawatiran dalam segala hal, baik itu dalam penghidupan sehari-hari dan juga takut menghadapi masa depan.

Kita seolah-olah tidak percaya dan ragu kepada DIA yang sanggup menolong kita.

Dalam situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita tersebut, membuat banyak anak-anak Tuhan mudah meluapkan emosi dan amarahnya, tantrum, gampang sakit hati, masih menaruh benci satu dengan yang lain, tidak mudah mengampuni, masih banyak orang yang pendendam, masih saja egois, iri, dengki, sombong dan tidak mau tunduk atau taat terhadap otoritas yang Tuhan berikan kepada kita.

Kepada orang tua, kepada para pemimpin kita; baik itu pemimpin yang ada dirumah, yang ada digereja, dikantor, dimasyarakat, juga pemerintah.

Hal-hal tersebut diatas membuktikan bahwa kita mendengar dan mengetahui Firman Tuhan, namun kita tidak setia melakukannya.

Terhadap orang tersebut, Yesus berkata; ia sama seperti orang yang “bodoh” yang mendirikan rumah diatas pasir.

Apabila turun hujan dan datang banjir, lalu angin melanda rumah itu sehingga rumah itu roboh.

Namun demikian masih banyak juga dijumpai hidup kerohanian seseorang tetap kokoh dan kuat ketika kita diperhadapkan dengan situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Karena mereka percaya bahwa Tuhan tetap setia menolong keadaan mereka.

Hidup dengan iman dan selalu dalam pengucapan Syukur dalam segala hal, hidup di dalam kasih, dll. Hal-hal tersebut diatas membuktikan bahwa kita mendengar perkataan Tuhan dan setia melakukannya.

Terhadap orang tersebut, Yesus berkata; ia sama seperti orang yang “bijaksana” yang mendirikan rumah diatas batu.

Apabila turun hujan dan datang banjir, lalu angin melanda rumah itu sehingga rumah tidak roboh. 

Dengan kondisi diatas, kita bisa mengukur diri sendiri, apakah diri kita saat ini disamakan dengan orang “bijaksana” yang betul-betul dibangun diatas batu yang kokoh atau diri kita disamakan dengan orang “bodoh” yang dibangun diatas pasir?

Mari saudara hendaknya kita menjadi orang yang bijaksana, yaitu mendengar perkataan Tuhan dan melakukannya dengan setia.

Firman Tuhan berkata di Lukas 11:28 (terjemahan BIS-Bahasa Indonesia Sehari hari) ”Tetapi Yesus menjawab, “lebih berbahagia lagi orang yang mendengar perkataan Allah dan menjalankannya!”

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 15-17

Minggu, 5 Mei 2024

RUMAH TUHAN YANG BERDIRI TEGAK

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 2:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapan akan terjadi, gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri?
  2. Dari mana Firman Tuhan akan keluar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Akhir jaman adalah tema yang menarik banyak orang untuk ingin mengetahui.

Dan di Alkitab kita bisa membaca kisah penciptaan hingga bagaimana dunia ini akan berakhir.

Yang tidak tepat adalah ketika ada orang atau sekelompok orang yang kemudian membuat ramalan tentang kapan akhir jaman itu tiba.

Dan sejarah telah membuktikan bahwa dari masa ke masa, cerita tentang hal ini berulang kali terjadi.

Misalnya di tahun 80-an banyak yang meramalkan bahwa akhir jaman akan terjadi sebelum milenial ke dua, atau sebelum tahun 2000.

Alkitab dengan jelas menulis, Matius 24:36 ”Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”

Jika kita membaca di ayat sebelumnya, jelas bahwa konteks ayat tersebut adalah tentang akhir jaman atau tentang kedatangan Yesus yang kedua kali.

Tetapi kalau dikatakan bahwa kita tinggal di masa akhir jaman, sebenarnya tidak salah juga, karena berbagai nubuat akhir jaman, misalnya tentang apa yang dinubuatkan oleh nabi Yoel itu diyakini sudah atau sedang terjadi.

Yoel 2:28  “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.”

Hanya saja kita tidak pernah tahu, berapa lama masa akhir jaman ini akan berlangsung.

Dalam puluhan tahun, ratusan tahun atau ribuan tahun yang akan datang.

Karena tentang masa itu…hanya Bapa yang tahu, Anak pun tidak.

Jadi kita tidak usah merasa lebih pintar dari Anak Allah, sehingga bisa meramalkan akhir dunia.

Sejak masa kebangunan rohani di Eropa pada abad ke XVII, kebangunan rohani di Amerika Serikat, di Asia, Amerika Selatan hingga Afrika.

Kita melihat bagaimana Roh Kudus bekerja dengan luar biasa, mujizat kesembuhan, kebangkitan orang mati dan berbagai tanda dan mujizat telah Roh Kudus nyatakan.

Dan bukan hanya hal yang terlihat secara fisik, tetapi banyak pengajaran baru yang kemudian seperti mengubah cara dan perilaku orang dalam beribadah.

Yesaya 2:3 ”….sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

Akan ada dan sudah atau sedang terjadi pengajaran baru yang keluar dari Sion.

Sion dalam hal ini adalah Sion secara rohani, yaitu gambaran Gereja Tuhan yang dewasa, yang oleh Roh Kudus dipakai untuk mengajarkan hal-hal yang baru.

Ciri dari pengajaran yang benar, pengajaran tersebut muncul dari “gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.” (Yesaya 2:2).

Tuhan akan memakai Gereja-Nya, ini tidak menunjuk pada satu denominasi mana pun, yang ketika itu ada, dan memberikan pengajaran yang baru.

Pengajaran ini membawa sukacita dan damai sejahtera bagi umat-Nya.

Saudara, “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”  Mari kita semua berjaga-jaga selalu.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 12-14

Sabtu, 4 Mei 2024

MENGEJAR KEKUDUSAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 12:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dimaksud dengan yang memiliki tangan yang lemah dan lutut yang goyah?
  2. Apa yang harus dilakukan agar yang pincang tetap dapat berjalan lurus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ibrani 12:14 ”Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.”

Tuhan ingin agar kita hidup damai dengan semua orang, tetapi bukan damai yang dikarenakan kita mengkompromikan iman dan kebenaran.

Misalnya kita “berdamai” dengan atasan, karena tidak mau konflik sehingga apa pun yang diminta atasan, kita bersedia lakukan, sekali pun itu salah.

Berdamai, artinya kita tetap memegang nilai kebenaran dan menolak untuk melakukan yang melanggar Firman.

Kalau terjadi “ketidakdamaian” alias pertengkaran, itu bukan karena kita yang ngotot, tetapi lebih karena orang yang ingin memaksakan kehendaknya yang salah.

Tentang kekudusan, Firman Tuhan menyatakan dengan jelas: “Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan kita tidak akan dapat melihat Allah”.

Tanpa kekudusan kita tidak dapat melihat dan merasakan kehadiran Allah, kuasa-Nya yang memimpin hidup kita, kasih-Nya yang menaungi dan memberikan arahan atas kehidupan kita.

Dan tanpa itu semua, bukan kah kita akan mengalami kerugian besar, pertama kerugian secara rohani, tetapi tidak tertutup kemungkinan kerugian secara jiwa atau mental dan tubuh, misalnya kita menjadi sakit.

Kekudusan harus dikejar, artinya diupayakan untuk dicapai hari demi hari. Lawan dari kekudusan adalah: kecemaran, kenajisan, tindakan tidak bermoral, tindakan asusila, pikiran yang kotor, pornografi, dusta, tidak jujur dan lain sebagainya.

Kenali apa yang menjadi kelemahan kita, kalau kita temukan, akui itu di hadapan Tuhan, mohon pengampunan-Nya, mohon kekuatan-Nya.

Jauhi segala godaan atau pencobaan yang mengarah kepada apa yang menjadi kelemahan kita tersebut.

Tindakan prefentif terhadap itu semua adalah: berjaga-jaga, jangan lengah.

Sama seperti ke lima gadis yang bijaksana, yang menyiapkan minyak dan pelita.

Artinya mereka hidup dalam kewaspadaan atau berjaga-jaga. Mereka tetap menjaga hidup mereka kudus di hadapan Tuhan.

Bukan seperti ke lima gadis yang bodoh, yang tidak bersedia untuk berjaga-jaga.

Artinya mereka tidak menjaga kehidupan mereka dengan benar. -Matius 25:1-13.

Matius 25:13  “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

Kita semua patut berjaga-jaga, kita bersedia untuk hidup mengejar kekudusan, tidak kompromi dengan dosa!

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan kepada pembimbingmu, apa yang menjadi pergumulanmu, khususnya kalau itu adalah kelemahan moral misalnya, agar engkau di doakan dan dipulihkan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 9-11

Jumat, 3 Mei 2024

HIDUP DALAM TERANG

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 2:9-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi jika orang saling mengasihi?
  2. Apa yang terjadi jika orang saling membenci?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

1 Yohanes 2:9  ”Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.”

Rasul Yohanes menceritakan tentang orang yang mengatakan bahwa dia hidup dalam terang, orang tersebut mencoba untuk mengatakan bahwa dia adalah orang yang baik, sudah berusaha untuk hidup secara transparan alias tidak ada yang dia tutupi.

Tetapi jika dia masih memiliki persoalan dengan saudara seiman, masih memiliki perasaan benci kepada paling tidak kepada satu orang saudara di dalam Kristus.

Rasul Yohanes mengatakan bahwa orang tersebut sedang berada di dalam kegelapan.

Benci adalah lawan kata dari kasih. Allah adalah Kasih, dan Allah ingin umat-Nya juga saling mengasihi.

Kata benci tidak boleh dikaitkan dengan perasaan benci kepada saudara seiman. Kita boleh benci kepada dosa, malah harus, tetapi kita tidak boleh benci kepada umat Allah.

Karena mereka juga adalah orang yang telah ditebus oleh darah Kristus.

Bagaimana kalau faktanya orang tersebut seorang yang menyebalkan, egois dan perilaku buruk lainnya.

Tentang hal ini peringatan Tuhan terdapat pada kitab Matius 7:1,3  “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Memberikan stempel kepada seseorang adalah bentuk penghakiman kepada orang tersebut, dan bukan hak kita untuk menghakimi.

Tetapi kalau kita yakin bahwa orang tersebut salah, maka yang boleh kita lakukan, datangi orang tersebut, tegur secara empat mata.

Jadi tujuannya adalah agar orang tersebut menyadari kesalahannya, dan bertobat.

Jadi bukan menegur keras dengan tujuan untuk mempermalukan.

Prinsip dasarnya adalah kasih, mengasihi, bukan menghakimi atau membenci.

Apakah menegur dengan kasih itu mudah untuk dilakukan, dalam praktiknya tidak mudah.

Tetapi salah satu tanda orang yang dewasa secara rohani, adalah mereka yang dapat menegur bukan karena benci tetapi karena kasih.

Bagi orang yang ditegur, bersyukurlah kalau ada saudara seiman yang masih menegur Saudara.

Jangan kita menjadi seperti Bileam yang harus ditegur oleh keledai tunggangannya -Bilangan 22:28.

Keledai dipakai oleh Tuhan untuk menegur Bileam yang sedang berjalan menuju kesalahan yang fatal.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan apakah engkau pernah menegur orang karena benci?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 7-8