Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang Petrus sedang lakukan di depan orang banyak?
Dan seperti apa respon mereka yang mendengarkan?
Mengalami karunia Roh Kudus hanya akan terjadi jika kita adalah pelaku dari peristiwa tersebut.
Kitab Kisah Para Rasul bukanlah berisi teori tentang bagaimana supaya orang mengalami pimpinan Tuhan, teori tentang bagaimana orang mengalami demonstrasi kuasa Roh.
Kitab Kisah Para Rasul adalah tentang cerita bagaimana para rasul dan para murid menjadi obyek atau pelaku secara langsung dari pertunjukkan kuasa Roh.
Jadi jika kita bermaksud untuk mengalami karunia Roh Kudus, maka kisah dalam Kitab Kisah Para Rasul itu adalah contoh-contoh yang dapat kita ikuti dan terapkan.
Tanda-tanda dan mukjizat yang terjadi di Kitab Kisah Para Rasul, bukan dalam peristiwa yang biasa-biasa saja.
Tanda-tanda dan mukjizat itu terjadi ketika para rasul sedang melayani Tuhan, lebih tepatnya, sedang memberitakan Injil!
Ada banyak contoh peristiwa yang menegaskan pernyataan ini.
Kisah Para Rasul 2:41 “Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa”.
Kotbah pertama Petrus menghasilkan 3.000 orang bertobat.
Mukjizat orang lumpuh menghasilkan 2.000 orang bertobat seperti yang dikisahkan di Kisah Para Rasul 3:6 ”Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”.
Kisah Para Rasul 9:34–35 “Kata Petrus kepadanya: “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu. Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan.”
Petrus menyembuhkan Eneas dan penduduk Lida dan Saron berbalik kepada Tuhan.
Kisah Para Rasul 9:40,42 ”Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.”
Disini Petrus membangkitkan Tabita dari kematian, dan peristiwa itu mengakibatkan seluruh Yope, dan banyak orang yang percaya kepada Tuhan.
Tanda dan mukjizat terjadi ketika para murid memberitakan Injil, menceritakan Yesus.
Hal yang sama saat ini sedang terjadi di berbagai penjuru dunia, bagaimana tanda-tanda dan mukjizat terjadi ketika orang-orang memberitakan Injil.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana penerapan dari perintah Tuhan untuk memberitakan Injil. Dan segera mengambil keputusan kapan akan menerapkan kebenaran Firman.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapakah mereka yang beroleh selamat?
Apakah tanda-tanda perbuatan mukjizat masih berlaku hingga di zaman modern ini?
Selama tiga setengah tahun Yesus melayani di bumi, banyak tanda dan mukjizat Tuhan Yesus lakukan.
Mukjizat pertama terjadi di Kana, ketika Yesus mengubah air menjadi anggur.
Tanda dan mukjizat diperlukan, khususnya bagi orang yang belum percaya.
Karena bagi orang yang belum percaya, tanda dan mukjizat itu akan menarik perhatian mereka, selanjutnya mereka diharapkan tidak berhenti pada ketertarikan kepada mukjizat yang terjadi, tetapi kepada Kristus, kepada Injil keselamatan.
Apakah tanda dan mukjizat masih terjadi hingga masa kini. Jawabannya: Ya.
Selama masih banyak orang yang belum percaya kepada karya keselamatan Kristus di kayu salib.
Tanda dan mukjizat masih diperlukan, manifestasi dan demonstrasi kuasa Roh masih diperlukan.
Pemberitaan Injil baik yang dilakukan orang ke orang atau dalam kelompok kecil, maupun dalam Kebaktian Kebangunan Rohani yang bisa menarik ribuan orang.
Maka demonstrasi kuasa Roh akan menjadi tanda yang membuat orang tertarik kepada Kristus.
Dan Allah bisa memakai siapa saja untuk memanifestasikan kuasa-Nya.
Tujuannya agar banyak orang yang akhirnya memperoleh keselamatan kekal.
Selain bagi orang yang belum percaya, tanda dan mukjizat, tentu dibutuhkan bagi umat Tuhan yang memerlukan.
Mukjizat kesembuhan bagi mereka yang sakit atau mukjizat dalam keuangan bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan dalam keuangan.
Lalu bagaimana agar kita secara pribadi dapat mengalami demonstrasi kuasa Roh?
Kita dapat memulai dengan doa yang diajarkan dalam Kitab Kisah Para Rasul 4:29-30“Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.”
Belajar dari para murid pada gereja yang mula-mula.
Mereka memberitakan Injil dan akibat dari apa yang mereka lakukan, mereka diancam untuk berhenti memberitakan nama Yesus.
Tanpa bermaksud mengajarkan hal yang konyol dengan memberitakan Injil secara serampangan.
Tapi melakukan perintah Tuhan dengan memberitakan Injil akan membuka kesempatan kepada kita untuk memanifestasikan kuasa Roh kudus.
Kita dapat berdoa, “Tuhan berikan kepada kami keberanian untuk memberitakan Injil, Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.”
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana penerapan dari perintah Tuhan untuk memberitakan Injil. Dan segera mengambil keputusan kapan akan menerapkan kebenaran Firman.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dilakukan oleh orang munafik ketika mereka berdoa?
Seperti apakah sikap dalam berdoa yang Yesus ajarkan?
Markus 1:35 ”Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”
Tuhan Yesus memberikan contoh yang baik bagaimana Dia berdoa kepada Bapa, Yesus dengan sengaja pergi ke tempat sunyi, menghindar dari keramaian, di pagi hari yang masih gelap untuk bersekutu dengan Bapa dan berdoa.
Setelah kita dilahirkan kembali, kita mengenakan manusia yang baru, menjadi manusia rohani.
Berbeda dengan tubuh jasmani kita yang tetap sama sebelum dan sesudah kita dilahirkan baru, setelah kita diciptakan baru, maka karena roh kita betul-betul diperbarui, kita mendapat roh yang baru.
Roh kita yang baru ini membutuhkan makanan rohani, lalu darimana makanan rohani itu diperoleh.
Melalui Firman dan persekutuan pribadi dengan Bapa.
Matius 4:4 ”Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Makanan jasmani untuk tubuh jasmani kita, makanan rohani untuk roh kita. Firman Tuhan yang kita baca, ditambah persekutuan pribadi kita dengan Allah Bapa, itu adalah makanan rohani kita sebagai manusia rohani.
Ketika membaca dan merenungkan Firman, sebenarnya kita sedang berdialog dengan Bapa di sorga.
Demikian juga ketika kita berdoa, menyembah Tuhan, roh kita juga sedang bersekutu dan berdialog atau bercakap-cakap dengan Tuhan.
Kita berkata-kata kepada Tuhan dan kita mencoba untuk mendengar apa yang Roh katakana kepada kita.
Orang yang terbiasa untuk melakukan hal ini secara teratur, maka dia akan semakin peka untuk mengerti dan membedakan, mana suara Roh dan mana suara yang berasal dari diri sendiri.
Itulah sebabnya meluangkan waktu secara khusus di pagi hari untuk bersekutu dengan Bapa, berdoa dan juga membaca Firman adalah hal yang sangat penting.
Manusia rohani membutuhkan makanan rohani.
Tentang tubuh jasmani, kelak kita akan memiliki tubuh jasmani yang juga sama sekali baru pada saat kebangkitan tubuh -1 Korintus 15:35-44.
1 Korintus 15:40 ”Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi.”
Tetapi yang kita butuhkan saat ini adalah bagaimana manusia rohani kita, jiwa kita yang terus diperbarui melalui persekutuan pribadi kita dengan Roh Allah.
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu ketika berdoa secara teratur di pagi hari.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Bagaimanakah pandangan Imam Besar terhadap Petrus dan Yohanes?
Apakah Petrus dan Yohanes menjadi takut karena sikap Imam Besar dan para pejabat di Bait Allah?
Petrus dan Yohanes adalah orang dengan latar belakang sederhana, seorang nelayan, bukan seperti Paulus yang cerdas dan belajar teologi pada Gamaliei, seorang Ahli Taurat yang sangat dihormati oleh orang banyak.
Bagi Imam Besar dan Ahli Taurat apa yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes, termasuk berbagai mukjizat yang mereka lakukan dalam nama Yesus, sungguh mereka tidak pahami.
Mereka bahkan tidak tertarik dengan mukjizat-mukjizat tersebut.
Memenangkan jiwa orang-orang dengan pendidikan tinggi memang tidak mudah, dulu tidak mudah, sekarang pun tidak mudah.
Diperlukan lebih dari sekedar mukjizat, yaitu lawatan Roh Kudus.
Perjumpaan dengan Roh Kudus akan membuat seseorang mulai melupakan sejenak otak kirinya, yang dipenuhi analisis, telaah dan perhitungan.
Itu yang terjadi misalnya pada seorang Charles Finney, seorang pengacara yang sangat cerdas, dan akhirnya menjadi percaya kepada Tuhan, setelah dia mengalami pergumulan pribadi tentang siapa Allah, hingga akhirnya dalam perjalanan ke kantor, Finney berbelok pergi ke hutan.
Dan disitu Finney menyerahkan hidupnya bagi Kristus.
Petrus dan Yohanes dalam kesederhanaan mereka, Allah memakai mereka untuk menyatakan kuasa supra natural, seperti ketika mereka berjumpa dengan seorang yang lumpuh di dekat Bait Suci, dan menyembuhkan orang lumpuh tersebut.
Paulus yang sangat cerdas, setelah bertobat juga dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan berbagai kuasa supra natural.
Kisah Para Rasul 19:11-12 ”Oleh Paulus Allah mengadakan mukjizat-mukjizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.”
Demikian juga Charles Finney banyak dipakai Roh Kudus untuk menyatakan kuasa supra natural Allah.
Bahkan hampir tanpa campur tangan Finney sama sekali, seperti yang terjadi pada pertengahan abad ke 18 di sebuah gedung pertemuan di kota New York.
Banyak orang yang hadir rebah di depan Finney, fenomena yang disebut sebagai “slain in the Spirit” atau rebah dalam kuasa Roh.
Allah bisa memakai orang dari latar belakang apa saja untuk memanifestasikan kuasa-Nya.
Dulu bisa, sekarang bisa juga.
Karena Allah yang tidak berubah, jadi kalau mukjizat kurang banyak terjadi pada saat ini, mungkin manusianya yang harus berubah agar dapat dipakai Allah untuk melakukan berbagai tanda dan mukjizat.
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan apakah engkau pernah mengalami mukjizat atau menjadi pelaku yang dipakai oleh Roh untuk melakukan mukjizat.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang terjadi ketika kita hidup oleh Roh?
Seperti apa saja perbuatan daging itu?
Apa saja buah Roh yang seharusnya menjadi milik orang-orang percaya?
“Keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging”
Pernyataan diatas tentu diketahui oleh banyak orang Kristen.
Kita bukan tidak tahu bahwa keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh.
Kita juga tahu bahwa apa yang berasal dari daging tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Namun, masalahnya hari ini kita masih hidup dalam daging dan ada begitu banyak keinginan daging yang ingin kita puaskan.
Apakah Saudara pernah merasa frustasi karena merasa tidak bisa mengikuti keinginan Roh Allah yang begitu sempurna?
Apakah Saudara pernah merasa terintimidasi terus menerus karena tidak mampu mematikan keinginan daging yang terus muncul?
Dalam Roma 7:13-26, Paulus dengan jujur menceritakan pergumulannya. Ia ingin berbuat baik, tapi malah yang jahat yang muncul.
Dari perikop ini kita pun bisa merasakan pergumulannya, karena kebanyakan orang juga mengalami pergumulan yang sama.
Hanya saja ada yang mengakui dan ada yang tidak.
Tapi puji Tuhan di akhir perikop tersebut dan di bacaan kita hari ini, Paulus bisa mengucap syukur.
Dia tahu bahwa pengharapannya ada dalam Tuhan Yesus.
Kita bisa hidup dalam Roh bukan oleh pekerjaan dan kekuatan kita sendiri, tapi karena kasih karunia Allah.
Karena pekerjaan Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.
Ia mengubah hati dan pikiran kita, dan kemudian mempengaruhi tindakan kita.
Mereka yang berusaha berbuat baik dan menghasilkan buah Roh dengan kekuatan sendiri pasti akan frustasi dan terintimidasi, tapi ketika hati kita diubahkan oleh kasihNya, perbuatan baik menjadi sesuatu yang natural.
Diskusikanlah dengan pembimbing Saudara bagaimana mempraktekkan hidup dipimpin Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari!