Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa orang yang telah sembuh itu meminta supaya Yesus mengizinkan dia mengikuti dan menyertai Yesus?
Mengapa Yesus tidak mengizinkan Dia?
Apa yang Yesus perintahkan kepadanya?
Apa yang orang itu lakukan setelah dia disembuhkan?
Apa dampaknya?
Saudara, kita telah membaca apa yang terjadi kepada rombongan Yesus Kristus ketika mereka sedang menuju Gerasa, tempat tinggal orang yang kerasukan itu.
Kapal mereka di serbu oleh topan yang dahsyat dan ombak yang menyembur masuk ke dalam kapal.
Apakah ini kejadian yang biasa terjadi di danau ini?
Atau kejadian ini berkaitan dengan rencana Yesus yang hendak melepaskan orang kerasukan setan yang ada di Gerasa?
Saya pikir, kejadian ini adalah kejadian yang dibuat oleh setan supaya perjalanan mereka gagal sampai ke Gerasa.
Murid-murid sangat ketakutan.
Ketika Yesus sedang tertidur di buritan kapal, murid-murid membangunkan Yesus.
Markus 4:37-41”Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
Apakah iblis atau setan tidak mengganggu kalau kita hendak melayani?
Hal yang sama juga terjadi bagi kita murid-muridNya.
Setan tidak menginginkan murid-murid Yesus bebas beribadah dan bebas untuk mengabarkan kabar baik yaitu Injil Kerajaan dimanapun kita berada.
Setan akan berusaha menggagalkan pemberitaan Injil yang dimulai dengan menggerakkan topan dalam pelayanan murid-murid Yesus Kristus.
Topan apa saja yang mengganggu murid-murid Yesus saat ini?
Berbagai topan sebagai reaksi setan dan pengikut-pengikut iblis untuk menghalangi murid-murid Yesus memberitakan kabar baik.
Ada yang disebut kemapanan hidup pada orang-orang percaya yaitu murid-murid Yesus di zaman ini.
Kemapanan hidup menyelewengkan arah pelayanan Gereja kearah yang tidak lagi mencari jiwa-jiwa yang hilang, tetapi bagaimana supaya sukses dalam pekerjaan dan karir sehingga melupakan jiwa-jiwa yang terhilang di sekitar mereka.
Murid-murid Yesus menjadi sibuk berbicara tentang Seven Or Eight Mountain sehingga melupakan jiwa-jiwa yang di sekitar mereka.
Gereja sibuk dengan berbagai angin pengajaran yang saling menyesatkan sehingga jemaat mengalami kebingungan mengenai dogma dan aliran mana yang benar dan yang sesat.
Pemimpin-pemimpin Gereja saling menuduh sesat kepada yang lain dan ajaran siapa yang benar.
Gereja yang lain sibuk membenahi gedung ibadah, membenahi sound system, lighting dan kecanggihan peralatan untuk ibadah sehingga melalaikan panggilan mereka.
Dahulu mereka sibuk dengan pemuridan dan misi, tetapi sekarang arahnya mulai pembenahan ke dalam.
Selain itu, banyak juga yang sibuk dengan bermisi, namun arahnya memberitakan Injil kepada orang-orang yang sudah percaya Kristus dan mengabaikan yang belum mendengar Injil Keselamatan atau Injil Kerajaan.
Saudara, mereka sibuk dengan teologi namun mengabaikan nubuatan-nubuatan para nabi pada zaman dahulu.
Yesaya 42:10-12”Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.”
Yesaya 46:9-11”Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan, yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya.”
Saudara, Tuhan telah menggerakkan nabi-nabiNya untuk menyuarakan nubuatan-nubuatan yang sebagian besar telah terlaksana.
Namun kalau kita teliti lebih lagi, mengapa ada beberapa bagian belum terjadi?
Karena Tuhan yang maha tahu dan maha kuasa itu berdaulat untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan waktu-Nya.
Musim selalu berganti, namun Tuhan tetap melaksanakan janji-Nya sesuai dengan waktu-Nya karena Dia adalah Tuhan yang disebut sebagai Allah perjanjian yaitu Allah yang akan melaksanakan semua firman-Nya dan semua janji-janjiNya akan Tuhan lakukan!
Oleh karena itu, sepatutnya murid-murid Yesus tetap fokus kepada perintah Tuhan yang sangat jelas.
Kita perlu terus menyelidiki kitab suci untuk melihat dan merencanakan semua kegiatan dan program Gereja supaya sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya.
Ada janji Tuhan yang belum terjadi.
Bukan berarti Dia lalai, namun pelaksana Firman yang belum melaksanakan janji Bapa itu belum menyelesaikannya.
Matius 24:14”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Ada janji Bapa yang sampai hari ini belum terlaksana.
Kejadian 16:9-12”Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya.” Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.”
Kejadian 17:18-20”Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!” Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.”
Galatia 3:13-14”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”
Saudara, Yesus telah menyelesaikan tugas-Nya.
Dia memberi perintah kepada para murid agar memberitakan Injil ke seluruh dunia supaya semua orang mendapatkan warisan Abraham yaitu Roh Allah.
Janji utama kepada orang Ibrani, bangsa Israel, anak-anak Abraham, Ishak dan Ismael adalah Israel merupakan keturunan dari Ishak dan melahirkan Yesus Kristus serta Ismael melahirkan kedar dan nebayot.
Tuhan berjanji bahwa kepulauan yang jauh, di kota dan di desanya berisi kaum kedar dan nebayot keturunan Ismael.
Menurut sejarah dan tradisi, anak-anak kedar dan nebayot juga Tuhan perhatikan karena mereka keturunan Abraham.
Janji Allah yang utama adalah Roh Kudus.
Oleh karena Yesus Kristus, semua manusia sangat dikasihi oleh Bapa di sorga.
Semua manusia yang percaya kepada Yesus Kristus dijanjikan akan beroleh Roh Kudus.
Sampai hari ini, belum semua orang Israel percaya kepada Yesus.
Begitu juga dengan anak-anak Ismael, yang dikenal dengan bangsa Arab, masih sangat banyak yang tidak percaya kepada Yesus Kristus sehingga mereka belum mendapatkan Roh Kudus.
Artinya kalau mereka meninggal dunia, maka mereka akan dihakimi dan diadili di pengadilan terakhir.
Anugerah dari kasih karunia Allah adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan diam bersama Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus untuk menikmati sorga yang dijanjikan.
Sedangkan, orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus akan dicampakkan ke dalam api neraka atau mengalami kematian yang kekal.
Roma 10:11-15”Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
Saudara, bagaimana nubuatan-nubuatan Yesaya bisa terjadi jika tidak ada yang memberitakannya dan jika murid-murid Yesus tidak tahu sehingga pelaksana firman tidak melakukannya karena tidak tahu?
Oleh karena itu, kita perlu belajar Firman Allah agar kita tahu, mengerti dan melakukan Firman Tuhan dalam melaksanakan janji Tuhan kepada Abraham dan Hagar serta kedar dan nebayot juga bisa memperoleh Roh Allah.
Oleh karena iman kepada Yesus Kristus, Roh Kristus tinggal di dalam tubuh mereka.
Seperti apa yang telah Bapa buat kepada kita, murid-murid Yesus Kristus, Allah Imanuel tinggal di dalam kita.
Saudara, marilah kita terus berdoa supaya jemaat Kristus mengerti tugas dan panggilannya, supaya Injil Kerajaan menjadi kesaksian di seluruh bumi dan sampai ke ujung-ujung bumi.
Berdoa supaya pemimpin berkeinginan melihat janji-janji Bapa dan nubuatan para nabi terealisasi pada waktu ke depan ini.
Dahulu Tuhan Yesus memberi perintah-Nya yang dikenal dengan amanat agung Kristus untuk memuridkan bangsa-bangsa.
Haleluya, puji Tuhan, Amen.
Secara statistik, mengapa masih banyak suku-suku yang terabaikan yang belum di layani oleh gereja?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana cara kita beribadah kepada Tuhan?
Jika kita tidak beribadah kepada Tuhan, maka sebenarnya kita sedang beribadah kepada siapa?
Siapa yang disembah oleh orang Amori?
Yosua berkomitmen untuk apa?
Saudara yang kekasih, ketika kita percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat dan Tuhan, maka kepada kita dianugerahkan Roh Kudus yaitu Roh Allah.
Ini adalah pengalaman kita di zaman perjanjian baru atau di zaman anugerah.
Dulu ketika orang Israel di zaman Yosua, orang-orang yang percaya kepada Yahwe tidak di diami oleh Roh Allah.
Mereka bergaul dengan Allah dan percaya kepada Allah dan Roh Allah ada menyertai mereka.
Roh Allah dalam wujud tiang awan pada siang hari yang menutupi sinar matahari sehingga mereka tidak hangus di sengat oleh sinar matahari gurun pasir.
Roh Allah juga dalam wujud tiang api pada malam hari yang menjadi penerang dan sumber kehangatan pada waktu dinginnya udara malam gurun pasir.
Jadi, Roh Allah hadir di luar tubuh mereka dan di bait Allah.
Namun, sekarang Roh Allah hadir dalam tubuh kita sehingga kita disebut bait Allah.
Ketika Yosua hendak mengakhiri masa tugasnya, dia sangat ingin mengingatkan umat Tuhan agar mereka benar-benar beribadah kepada Yahwe yaitu Tuhan yang telah melepaskan mereka dari perbudakan mesir.
Yosua mengumpulkan umat Israel dan membuat komitmen di depan Tuhan dan umat Israel.
Dia mengajak semua umat Israel untuk membuat komitmen untuk beribadah kepada siapa, illah atau Allah yang akan mereka sembah.
Yosua 24:15-25”Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” Lalu bangsa itu menjawab: “Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain! Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui, TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kamipun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita.” Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: “Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu. Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu.” Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: “Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah.” Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya.” Jawab mereka: “Kamilah saksi!” Ia berkata: “Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel.” Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: “Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan.” Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.”
Saudara, Yosua mengajak semua umat Israel membuat perjanjian bahwa umat Israel akan beribadah hanya kepada Tuhan, Allah Israel saja dan tidak beribadah kepada berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang di seberang sungai Efrat dan allah-allah yang disembah oleh orang Amori.
Saudara, bagaimana dengan kita hari ini, adakah kita beribadah hanya kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus dengan pertolongan dan arahan Roh Kudus?
atau tanpa sadar kita telah menyembah illah lain yang kita berhalakan? Apapun yang menyebabkan kita tidak lagi memperioritaskan Tuhan adalah berhala.
Saudara, mari perhatikan kehidupan kita supaya seisi rumah kita benar-benar beribadah kepada Yesus Kristus, kehidupan kita sebagai orang percaya yang hidup dalam penyembahan kepada Tuhan dan Yesus Kristus telah hidup dalam tubuh kita.
Mari serahkan hidup kita dipimpin oleh Dia supaya oleh-Nya kita hidup dalam penyembahan kepada Allah, Bapa Tuhan Kita, Yesus Kristus.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Mungkinkah Roh Kristus tinggal di dalam hidup atau tubuh kita, tapi kita menyembah illah lain?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Seperti apakah kelihatannya pembawa berita yang mengabarkan kabar baik?
Apa yang terjadi dengan orang-orang yang mengawal pemberita kabar baik?
Apa yang membuat mereka bersorak-sorai?
Apa yang dilihat oleh segala ujung bumi?
Saudara, kitab Yesaya yang kita baca hari ini memberikan gambaran betapa indahnya pembawa kabar baik.
Kabar baik adalah berita yang dinantikan dan diharapkan oleh banyak orang yang sedang menantikan pengharapan akan kehidupan atau keadaan yang lebih baik dari kondisi saat ini.
Orang-orang yang mengalami tekanan penderitaan karena sakit atau tertawan karena penindasan dan ancaman akan menantikan berita pembebasan dari derita yang mereka alami hari demi hari.
Perikop ini memang berbicara mengenai puteri Sion yang tertawan dan terikat, putri yang seharusnya mengenakan pakain kehormatan namun digambarkan seperti seseorang yang letih tertidur dan berdebu karena mengalami tekanan dan penderitaan.
Pembawa berita memberikan kabar bahwa waktu penyelematan dari Tuhan telah tiba, Tuhan telah menghibur umatNya dan menebus mereka dari tawanan musuh.
Betapa luar biasanya berita yang dibawa oleh pembawa kabar ini.
Hari ini kita diberikan amanat oleh Yesus sebagai pembawa berita damai.
Berita damai yang tidak hanya kita dengar tetapi juga telah kita alami dari kehidupan kita.
Kita tidak hanya sebagai pembawa berita damai tetapi juga saksi bahwa berita itu benar tidak ada dusta, hidup kita yang diubahkan adalah bukti dari berita damai yang kita bawa.
Hari ini kita diingatkan bahwa orang-orang dunia yang belum percaya sejatinya merindukan pembawa kabar baik datang kepada mereka.
Bagaimana dengan Saudara saat ini?
Apakah saudara pernah mendengar berita keselamatan yang dari Tuhan sebelumnya?
Bila sudah, apakah benar hidup Saudara berubah setelah mendengar berita itu?
Bila belum, berdoalah dan teruslah belajar melalui kelompok pemuridan sehingga hidup kita berubah seiring pemahaman kita yang lebih lengkap akan kebenaran FirmanNya.
Bila kita sudah mengalami berkatNya dengan perubahan kehidupan kita, mari kita siap sedia sebagai pembawa kabar damai, karena banyak orang menantikan berita itu dari mulut kita dan juga bukti kebenaran dari berita itu dari kehidiupan kita yang diubahkan oleh Tuhan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah orang yang diselamatkan?
Apa yang dirasakan orang yang membawa kabar baik? (ayat 15)
Seorang penulis Kristen latar belakang muslim yang bernama Nabeel Qureshi (Alm) pernah berkata kalau kita orang Kristen tetapi tidak memberitakan Injil, ada 2 kemungkinan.
Pertama, kita tidak pernah benar-benar percaya bahwa keselamatan ada di dalam Yesus.
Kedua, kalian tidak peduli bila saya “Nabeel” binasa karena tidak pernah mendengar Injil.
Pada umum memang lebih mudah memberitakan Injil kepada orang-orang Kristen “yang belum lahir baru” karena mereka sudah tidak asing dengan nama Yesus.
Hal ini tentunya berbeda, jika memberitakan Injil kepada tetangga kita, teman-teman kantor kita, pimpinan kita, rekan bisnis kita atau orang-orang di luar sana, ada risiko dianggap “pelanggaran hukum” yang dapat kita terima karena label “kristenisasi”.
Peristiwa-peristiwa persekusi dan ketidakadilan karena sebagai minoritas membuat kita enggan, bahkan tidak berani memberitakan Nama Yesus itu kepada mereka.
Tetapi apakah kendala, resiko dan konsekuensi yang mungkin kita akan hadapi, membuat kita tidak berani memberitakan kabar baik untuk mereka?
Perlu sekali kita meminta pertolongan Roh Kudus, agar kita memiliki belas kasihan dan hikmat dari Dia untuk memberitakan kabar baik itu, jangan sampai resiko dan penolakan pemberitaan injil terjadi karena cara dan waktu kita yang salah dalam menyampaikannya.
Dan apabila kita sudah memberitakannya dengan cara yang benar, waktu yang tepat dengan meminta tuntunan Roh Kudus, namun kita masih saja mengalami penolakan, persekusi bahkan aniaya karena pemberitaan itu, maka kita mengetahui bahwa, kitab Yohanes 15:18-19 sudah menuliskan kepada kita “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”
Bahkan kita di sebut orang yang berbahagia, jika kita mengalami penolakan, persekusi, ketidakadilan, aniaya, penderitaan, seperti yang di catat dalam injil Matius 5:9-12.
Sesuai dengan pembacaan alkitab kita diatas, dalam kitab Roma 10:14b“Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”
Mereka, orang yang belum percaya membutuhkan kabar baik dari perbuatan dan mulut kita orang percaya. Mereka butuh Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup mereka.
Sudah berapa banyak orang yang kita beritakan kabar baik selama tahun 2023 ini? Diskusikan dengan kelompok PA atau teman persekutuanmu, adakah hal yang membuat kita takut untuk memberitakan kabar baik itu? Jika ada bagaimana cara menghadapinya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Dari mana kita mewarisi cara hidup kita yang sia-sia?
Dengan apa kita ditebus dari cara hidup kita yang sia-sia?
Siapa yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati?
Bagaimana kita dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas?
Apakah cara hidup yang sia-sia seperti disebutkan dalam perikop yang kita baca hari ini?
Cara hidup yang sia-sia dapat berupa filsafat-filsafat dunia yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan, dapat juga berupa adat atau budaya dengan berbagai tradisi yang membawa kita menjauh dari kehidupan yang benar atau segala keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup yang berasal dari kedagingan kita dan membawa kita kepada gaya hidup yang gelap jauh dari terang Firman Tuhan.
Materialisme membawa kepada kita begitu fokus memperhatikan benda atau materi sehingga menahan kita dari kehidupan yang memprioritaskan pertumbuhan manusia rohani.
Materialisme membuat kita bekerja demi segala hal yang berupa materi sehingga kita melupakan manusia rohani yang memerlukan makanan rohani yang sehat, komunitas rohani yang sehat dan juga pelayanan sebagai bagian dari pertumbuhan manusia rohani.
Narsisisme membuat orang hanya fokus kepada diri sendiri secara berlebihan, memberikan penghargaan “tak terbatas” kepada diri sendiri sehingga semuanya hanya demi kepentingan diri sendiri saja, membuat kita mengabaikan kehidupan orang lain yang seharusnya kita perhatikan.
Adat istiadat dan budaya yang tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan juga bisa merupakan bagian dari cara hidup yang sia-sia yang kita warisi dari nenek moyang kita.
Kita memang perlu melestarikan hal-hal baik dari orang tua hingga nenek moyang kita, mereka memiliki pengalaman hidup yang dapat diajarkan agar kita generasi saat ini tidak perlu terjebak dalam kesalahan yang pernah dilakukan oleh mereka.
Namun kita harus memilah juga budaya atau adat istiadat yang dapat membuat kita kompromi dengan hal-hal yang salah atau bahkan hal-hal gelap yang diwarisi dari budaya nenek moyang kita.
Saudara, Kristus telah mati demi menebus kita dari cara hidup sia-sia yang telah berlangsung turun temurun dari generasi ke generasi bahkan juga gaya hidup mengikuti filsafat modern yang salah pada masa kini maupun mungkin pada masa yang akan datang.
Ingatlah bahwa ketika kita mengaku Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat dalam hidup kita, itu berarti kita memutuskan untuk hidup dalam gaya hidup Kerajaan Allah. Kita tidak bisa hidup dengan gaya hidup dunia sementara hari minggu kita beribadah, diajarkan dan mengerti bagaimana gaya hidup Kerajaan Allah itu.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.