PERKATAAN PENUH KUASA

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 4:31-36

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa orang-orang di Galilea takjub kepada pengajaran Yesus?
  2. Apa yang terjadi di rumah ibadat saat Yesus mengajar?
  3. Siapakah yang tunduk kepada perintah Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Bayangkan kita berada di tengah sekumpulan anak-anak yang sedang sibuk ngobrol dan beraktivitas.

Cenderung gaduh dan tidak tekendali. Bagi sebagian orang, khususnya mereka yang berprofesi guru, akan mempelajari bagaimana bicara dengan otoritas untuk bisa menenangkan suasana yang ribut tersebut.

Sementara, bagi sebagian orang lagi yang mungkin tidak suka anak-anak, dan tidak punya panggilan untuk mengajar, akan lebih memilih menyingkir saja ke tempat lain.

Terlepas dari apapun profesi kita, kita tentu mengharapkan kata-kata kita didengar.

Kita tidak suka, ketika bicara dan diabaikan.

Namun di sisi lain, kita juga sering bergumul ketika mendengarkan orang lain berbicara tidak dengan dengan kejelasan dan otoritas.

Jika kita melihat perjalanan Tuhan Yesus selama Ia di dunia, Yesus mengajar di mana-mana dengan penuh kuasa.

Orang-orang takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa.

Bahkan roh jahat, dan alam pun tunduk kepada perintahNya.

Mengapa perkataan Yesus begitu penuh dengan kuasa?

Apakah semata-mata karena Dia adalah Allah, jadi apapun yang dilakukanNya menjadi berkuasa?

Jika demikian adanya, maka tidak ada harapan bagi kita untuk bisa memiliki kuasa yang sama karena kita bukan Allah.

Namun, puji nama Tuhan karena Ia menyatakan dalam Yohanes 14:12 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”

Janji tersebut menguatkan kita, bahwa kita pun bisa memiliki perkataan yang penuh kuasa.

Lalu bagaimana kita bisa memiliki perkataan yang penuh kuasa?

Tentu saja dengan meneladani hidup Yesus yang senantiasa taat sejalan dengan Bapa, dan tinggal dalam kasih karuniaNya.

Kita bisa dipakai Allah untuk menyatakan suaraNya yang penuh kuasa, hanya ketika cara hidup kita selaras dengan Allah.

Pada saat itu, bukan lagi perkataan kitalah yang penuh kuasa, namun perkataan Allah yang penuh kuasa itu dinyatakan melalui kita.

Maukah saudara mengalami perkataan yang penuh kuasa? Hal apakah yang seringkali membuat perkataanmu diabaikan orang?

Maukah saudara menjadi orang tua yang suaranya didengar dan dituruti oleh anak-anaknya.

Menjadi anak muda yang suaranya diperhitungkan.

Menjadi karyawan dan pengusaha yang suaranya membawa perubahan.

Saudaraku, Yesus yang adalah Allah pun belajar taat selama hidupNya.

Filipi 2:8 berkata, ”Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Mari Saudara, kita memiliki cara hidup dan perkataan yang benar sehingga iman dan perbuatan kita sejalan.

Perkataan kita menjadi berkuasa karena kita sejalan dengan Dia.

Diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara contoh kata-kata yang berkuasa dan yang tidak dalam keseharian Saudara. Praktekanlah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Lukas 14-16