Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Galatia 5:25!
Bagi barangsiapa yang menjadi milik Kristus Yesus, hal-hal apakah yang telah disalibkan?
Ketika kita telah menyalibkan keinginan daging maka siapakah sebenarnya yang memimpin kehidupan kita?
Sebutkan buah Roh sebagai representasi dari kehidupan kita yang dipimpin oleh Roh Kudus?
Bagi setiap orang yang percaya maka dari dalam batin mereka selalu mengalir kehidupan Kristus sebagai buah Roh diantaranya kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Hal ini meneguhkan Firman Tuhan dari Roma 14:17”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”
Dimana karena kita memiliki Kerajaan Allah yaitu Kristus Yesus, kerajaan yang tidak tergoncangkan maka dari dalam diri kita selalu mengalir damai sejahtera, sukacita dan kebenaran demi kebenaran yang selalu memerdekakan kita.
Aliran tersebut akan menjamah banyak orang disekitar kita lewat perkataan dan perbuatan baik yang kita lakukan.
Agar kehidupan Kristus senantiasa mengalir keluar dari dalam kehidupan kita, maka kita tidak hanya hidup oleh Roh, tetapi juga harus dipimpin oleh Roh dengan cara senantiasa hidup menyalibkan keinginan daging dan memikirkan perkara-perkara dari Roh.
”Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” (Roma 8:5-6).
Dan untuk kita senantiasa memikirkan hal-hal yang dari Roh maka kita harus hidup merenungkan, melakukan dan mendeklarasikan Firman Tuhan sehingga hidup kita dikuasai oleh Firman Tuhan dan dengan demikian kita senantiasa dipimpin oleh Roh.
”Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.” (Yesaya 48:18).
Dengan senantiasa hidup dipimpin oleh Roh maka kita senantiasa mengalirkan kehidupan Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Diskusikanlah di dalam komunitas saudara bagaimana kehidupan Kristus senantiasa mengalir melalui hidup saudara karena senantiasa membangun kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang diminta Yesus dari perempuan Samaria?
Apakah yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria?
Apakah yang dimaksud dengan air hidup itu?
“Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal “. (Yohanes 4:13-14).
Orang-orang Yahudi pada saat itu umumnya menganggap orang-orang Samaria adalah orang-orang yang kotor, oleh karena itu orang Yahudi tidak mau bergaul dengan orang Samaria.
Orang Samaria dahulunya adalah suku-suku bukan Yahudi yang dikirim Raja Asiria untuk menggantikan kesepuluh suku yang dibawa ke pembuangan dan campur baur dengan sisa orang yahudi yang ditinggalkan.
Namun orang Samaria belajar menyembah Allah seperti orang Yahudi dengan motivasi saat itu supaya selamat dari serangan binatang buas.
Mereka percaya kitab Musa, namun tidak percaya kitab para nabi seperti orang Yahudi.
Sekalipun orang Samaria dibenci orang Yahudi, tetapi Tuhan Yesus sekalipun orang Yahudi, dengan sengaja datang bertemu perempuan Samaria dan memberitakan injil kepada orang-orang Samaria.
Saudara, Tuhan Yesus menawarkan air hidup kepada perempuan Samaria, saat perempuan itu sedang mengambil air untuk kehidupannya.
Tanpa air semua manusia akan mati, oleh karena itu setiap hari orang memerlukan air.
Manusia selalu membutuhkan air. Tuhan Yesus adalah air hidup, semua orang tanpa Tuhan Yesus akan mati, oleh karena itu semua orang harus percaya Tuhan Yesus supaya tidak binasa.
Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan menerima Roh Kudus, sebagai mata air kehidupan yang terus menerus memancar.
Orang Kristen sejati adalah orang Kristen yang dari dalam hidupnya mengalir aliran-aliran air hidup.
Orang Kristen tidak akan kekurangan sukacita dan damai sejahtera, sebaliknya mereka akan mengalirkannya kepada orang-orang di sekitarnya.
Dunia membutuhkan sukacita dan damai sejahtera, kitalah yang diberikan anugerah untuk menjawab kebutuhan dunia.
Renungkanlah, apakah kita sudah mengalirkan sukacita dan damai sejahtera bagi lingkungan dekat kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang di tawarkan Yesus kepada orang banyak saat itu?
Apakah yang akan terjadi saat mereka percaya Tuhan Yesus?
Apakah yang dimaksud dengan aliran air hidup?
“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yohanes 7:38).
Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa dari hati orang percaya akan mengalir aliran air hidup, Tuhan Yesus kemungkinan sedang mengutip Yehezkiel 47:1-12.
Bagi para pendengar berlatar belakang orang Farisi tentu mereka pernah mendengar nubuatan ini.
Yehezkiel 47:8 “Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah”.
Air yang mengalir dari bait suci ini pada akhirnya menjadi sungai yang besar dan memberikan kehidupan.
Yehezkiel 47:9 “sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup”.
Jadi Tuhan Yesus sedang menjelaskan nubuatan dalam kitab Yehezekiel itu akan terjadi saat orang percaya kepada-Nya.
Saudara, kita adalah bait Allah.
Setelah percaya kepada Tuhan Yesus, kita menerima Roh Kudus di dalam hati kita, yang menjadi mata air kehidupan yang terus menerus memancar.
Seperti yang dicatat dalam Yehezekiel 47:9, dari bait Allah mengalir air dan menjadi sungai besar, kemana saja sungai itu mengalir disana ada kehidupan.
Kita semua seharusnya mengubah sekeliling kita menjadi daerah yang subur.
Kehadiran kita membawa kabar baik, dan Roh Kudus menggunakan kabar baik itu untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.
Roh Kudus melahir-barukan orang-orang berdosa.
Saudara, setiap orang dalam bidupnya akan mempengaruhi hidup orang lain, entah itu baik atau buruk.
Sebagai orang-orang yang sudah menerima Roh Kudus, kita diberikan potensi untuk mengubahkan keadaan sekeliling kita.
Melalui kesaksian gaya hidup kita dan kesaksian dari mulut, kita sedang mengalirkan kehidupan Kristus kepada orang-orang berdosa.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana tetap mengalirkan air hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang berbahagia menurut ayat 25?
Mengapa ibadah dapat menjadi sia-sia dihadapan Tuhan?
Apakah ibadah yang murni itu?
“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” (2 Timotius 2:1-4).
Salah satu analogi yang dibuat oleh Rasul Paulus untuk menggambarkan perjuangan seorang Murid Kristus adalah menjadi seorang Prajurit.
Pada masa itu orang Yahudi sedang ada dalam penguasaan bangsa Romawi, sehingga terbiasa melihat kehidupan prajurit.
Menurut Paulus, Seorang Prajurit Kristus akan mengalami penderitaan karena harus mengabaikan kehidupan pribadinya.
Saudara, seorang prajurit atau tentara suatu waktu akan ditugaskan ke medan perang atau medan tugas lainnya.
Saat itu, mereka harus meninggalkan keluarga, dan bidang kehidupan lainnya.
Contoh saat Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian ke Timur Tengah, tentara ini akan meninggalkan keluarga sangat lama.
Bukankah itu penderitaan sebagai prajurit?
Sebagai prajurit Kristus, kita juga akan mengalami penderitaan dan pasti akan mengalaminya.
Ada banyak bagian hidup kita yang harus kita tinggalkan.
Ini bukan dosa atau kebiasaan buruk.
Tetapi hal-hal baik yang kita harus tinggalkan untuk menghidupi panggilan Tuhan.
Misalnya seorang pengusaha yang dipanggil Tuhan untuk melayani suku-suku di daerah terpencil, dia harus rela meninggalkan usahanya.
Saudara, supaya berkenan kepada panggilan Tuhan Yesus, bukan hanya kita harus meninggalkan dosa, tetapi juga segala sesuatu yang baik namun bertentangan dengan panggilan kita.
Ingatlah, Tuhan juga mengaruniakan kepada kita penderitaan karena nama-Nya.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana menjadi prajurit Kristus yang baik.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Gideon mengirik gandum di tempat pemerasan anggur?
Mengapa malaikat memanggil Gideon sebagai pahlawan yang gagah berani?
Apakah arti nama Gideon?
“Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” (Hakim-hakim 6:11-12).
Saudara, setiap kali bangsa Israel berpaling dari Allah dan menyembah allah lain, mereka mengalami penderitaan dan diserahkan kepada bangsa-bangsa lain.
Namun saat mereka menderita dan berseru kepada Allah, Allah akan mengirimkan hamba-hambaNya untuk membebaskan bangsa Israel.
Dalam masa Gideon, Israel sedang dijajah Midian karena mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada baal.
Gideon berasal dari kaum yang paling kecil di antara suku Manasye dan dia adalah seorang yang paling muda di antara kaum keluarganya.
Gideon sedang mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur karena takut kepada bangsa Midian yang menjajah orang Israel.
Nama Gideon sendiri memiliki arti menebang.
Kemudian Gideon diberikan nama Yerubaal oleh orang-orang Israel karena dialah merobohkan mezbah Baal dan karena ia telah menebang tiang berhala.
Gideon melakukan perintah Tuhan: “Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya” (Hakim-hakim 6:25).
Saudara, saat Allah memanggil Gideon untuk menjadi Hakim bangsa Israel, Allah mengubahkan Gideon dari seorang muda yang merasa kecil (lemah dan takut) menjadi seorang pahlawan gagah berani.
Sebelum Tuhan memakai kita, Tuhan akan mengubah cara pandang kita tentang siapa kita bersama dengan Allah.
Tanpa Allah kita lemah, tetapi bersama dengan Allah kita adalah pahlawan yang gagah berani.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana membangun cara pandang sebagai pahlawan yang gagah berani.