Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Yohanes 5:4!
Siapakah orang-orang yang lahir dari Allah?
Otoritas apakah yang Allah berikan kepada orang-orang yang lahir dari Allah?
Dengan apakah kita dapat mengalahkan dunia ini?
Firman Tuhan berkata bahwa setiap orang yang percaya keapda Yesus dan menerima-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.
Kuasa yang diberikan itu merupakan otoritas dari Allah untuk mengalahkan dunia ini dan menaklukkan dunia ini seperti yang Tuhan katakan dalam kitab Kejadian kepada Adam ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa.
”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”(Yohanes 1:12-13).
”Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”(Kejadian 1:26-28).
Bahkan bukan hanya otoritas atau kuasa untuk mengalahkan dan menaklukkan dunia ini, tetapi juga kuasa untuk hidup serta Yesus atau kuasa untuk hidup seperti Yesus, yang membuat kita dapat menang terhadap hawa nafsu dunia ini dan memiliki kodrat ilahi.
”Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.”(2 Petrus 1:3-4).
Dari kebenaran di atas maka benarlah pernyataan bahwa semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia ini, karena setiap orang yang lahir dari Allah memiliki kodrat ilahi seperti Yesus termasuk iman seperti Yesus.
Dan iman inilah yang memberi kemampuan bagi kita untuk mengalahkan dunia.
Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk memiliki Firman Tuhan saat kita senantiasa merenungkan Firman Tuhan serta mendeklarasikannya, seperti yang dialami oleh Yesus ketika Ia mengalahkan iblis saat dicobai di padang gurun.
”Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”(Matius 4:4).
Hal yang sama bagi kita juga ditakdirkan dapat mengalahkan dunia ini karena lahir dari Allah.
”Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”(Matius 17:20).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara dalam mengalahkan dunia ini karena saudara lahir dari Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Daniel 11:32!
Apakah yang dilakukan oleh si jahat terhadap orang-orang yang berlaku fasik terhadap perjanjian dengan Tuhan?
Apakah yang dialami oleh umat yang mengenal Tuhan?
Apakah yang dilakukan oleh umat yang mengenal Tuhan?
Pada hari-hari terakhir akan banyak terjadi penyesatan dan nabi-nabi palsu untuk menjatuhkan umat Tuhan sehingga terjadi kemurtadan.
”Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.”(Matius 24:4-5).
”Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”(Matius 24:9-12).
Namun Tuhan berjanji bahwa orang-orang yan bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat, dan mereka adalah orang-orang yang mengenal Tuhan, bahkan mereka bukan hanya kuata dan bertahan tetapi mereka juga bertindak untuk menghancurkan si jahat dan melepaskan jiwa-jiwa yang tersesat.
”Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”(Matius 24:13).
”Tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.”(Daniel 11:32b).
Oleh karena itu agar kita tetap kuat dan bertindak maka perlu dibangun pengenalan akan Tuhan yang sangat mendalam dalam kehidupan kita.
Dalam membangunnya kita perlu memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran sampai kita mengalami kemerdekaan karena kebenaran tersebut dan kebenaran tersebut membuat kita memahami siapa Tuhan buat kita dan siapa kita di dalam Tuhan.
”Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.”(Matius 5:6).
”Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”(Yohanes 8:32).
Kebenaran tersebut akan memerdekakan kita dan membuat kita memiliki pengenalan yang benar terhadap Tuhan.
Akibatnya kita selalu kuat dan dapat bertindak mengalahkan dunia ini, si jahat bahkan maut sekalipun sehingga kita selalu berkemenangan.
”Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?.”(1 Yohanes 5:4-5).
Bahkan lebih lagi bahwa kita bukan hanya mengalahkan dunia ini tetapi juga melepaskan dan memerdekakan setiap orang yang dibelenggu oleh si jahat dan maut.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa kuat menghadapi dunia ini karena mengenal Tuhan dan Firman-Nya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 2 Timotius 3:12!
Apakah yang akan kita alami karena mau beribadah dan mengikuti kehidupan Yesus?
Apakah yang menjadi pegangan bagi kita dalam meresponi setiap penderitaan tersebut sehingga berkemenangan?
Hal-hal apakah yang akan kita peroleh ketika berpegang kepada kebenaran Firman Tuhan?
TuhanYesus telah mengajarkan dan memberi teladan kepada kita bahwa jika kita ingin mengikut Yesus maka kita akan banyak mengalami penderitaan.
Menderita karena kita mengikuti jalan dan Injil Kerajaan Allah.
“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24).
”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.”(Matius 10:38).
Dan Rasul Paulus juga mengajar serta memberikan teladan bahwa kita dianugerahkan bukan hanya untuk percaya kepada Yesus tetapi juga menderita karena iman kepada Yesus.
”Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.”(Filipi 1:29-30).
Penderitaan yang kita alami karena mengikut Yesus dapat terjadi berupa penganiayaan, baik penganiayaan terhadap fisik maupun mental karena kita tinggal di tengah-tengah dunia dimana banyak orang-orang yang hidupnya masih bertentangan dengan Injil Kerajaan Allah dimana banyak orang yang mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, membual, memfitnah, memberontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterimakasih, tidak mempedulikan agama, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka berkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.
Penganiayaan ini seperti yang pernah dialami oleh Lot di Sodom dan Gomora ketika mereka hidup di tengah-tengah orang yang tidak percaya.
”Tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa.” (2 Petrus 2:7-8).
Agar kita berkemenangan menghadapi penganiayaan maka kita harus bertekun merenungkan Firman Tuhan serta menghidupinya agar kita beroleh hikmat untuk menghadapi setiap penganiayaan yang kita alami dan memiliki iman yang dapat mengalahkan dunia ini.
”Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.”(2 Timotius 3:15).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana iman saudara bertumbuh dalam penganiayaan karena hidup dalam Firman Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang akan terjadi pada hari-hari akhir?
Apakah yang harus dilakukan orang Kristen?
Apakah masa yang sukar itu?
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama”. (2 Timotius 3:1-2).
Di bagian pertama Paulus mengingat duka mendalam Timotius saat berpisah, imannya dan keluarganya, dan karunia rohani yang dianugerahkan kepadanya pada saat penahbisannya.
Dalam pasal kedua, ia meminta Timotius untuk bersedia menanggung kesulitan bersamanya, dan mengajarinya bagaimana berperilaku dalam berbagai kesulitan yang dihadapinya saat ini.
Dan dalam pasal ketiga dia melanjutkan untuk memperingatkan dan mempersenjatai dia terhadap bahaya dan masalah yang dia perkirakan di masa depan.
Paulus menyebutnya masa yang sukar.
Masa yang sukar ditandai dengan perilaku manusia yang semakin jahat.
Paulus menasehatkan Timotius untuk menjauhi orang-orang tersebut.
Saudara, apakah saat ini merasakan masa yang sukar itu? Kalau saudara tidak merasakannya, perlu berhati-hati.
Kalau tidak menyadarinya, kita sedang ada dalam bahaya besar.
Kita hidup dalam masa post truth, dimana kebenaran diputar balik sehingga banyak orang tidak tahu lagi kebenaran yang sesungguhnya.
Media sosial berbasis internet menjadi sarana untuk menyampaikan kebohongan-kebohongan.
Kita sedang dianiaya secara mental.
Kejahatan pornografi merajalela dalam genggaman (handphone).
Nilai-nilai yang jahat memenuhi media, mempengaruhi anak-anak Tuhan untuk meninggalkan nilai-nilai Alkitab.
Saudara, sesuai nasehat Paulus kita harus menjauhi budaya yang jahat.
Kita harus berani meninggalkan media-media sosial yang jauh dari nilai-nilai Alkitab.
Di lain pihak, kita harus memperkuat persekutuan pribadi dengan Tuhan dan pemahaman Alkitab yang dalam.
Renungkanlah, apakah kita sudah tegas menjauhi media-media yang jauh dari nilai-nilai Alkitab.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dilakukan Paulus di rumah ibadah yahudi?
Apakah yang dilakukan Paulus di ruang Kuliah Tiranus?
Apakah dampak pelajaran Paulus di ruang kuliah Tiranus?
“Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.” (Kisah Para Rasul 19:9b-10).
Efesus pada masa itu adalah kota Pelabuhan yang besar, dengan penduduk mencapai lebih 300.000.
Efesus menjadi kota penghubung ke kota-kota lain di Asia pada masa itu.
Efesus juga dikenal dengan kuil Dewi Artemis.
Pemberitaan injil menyebabkan menurunnya pengikut Dewa Artemis, dan menyebabkan turunnya penjualan perak patung Artemis.
Inilah yang menimbulkan huru-hara di Efesus.
Ada dua strategi misi yang dilakukan Paulus di Efesus, yaitu di 3 bulan awal Paulus mengunjungi rumah ibadah Yahudi dan mengajar disana.
Paulus merasa bertanggung jawab atas orang-orang Yahudi, saudara sebangsanya.
Ketika sebagian mereka menolak ajaran Paulus, maka Paulus memisahkan orang-orang yang sudah percaya dan membuka kelas di ruang kuliah Tiranus.
Selama 2 tahun Paulus mengajar di ruang Kuliah Tiranus.
Inilah strategi Paulus yang kedua dan ternyata sangat efektif.
Dampak dari strategi ini adalah penduduk Asia yang dikenal pada masa itu mendengar injil.
Saudara, kita dapat belajar dari kesungguhan Paulus dalam memberitakan injil dan membangun jemaat.
Kuncinya adalah kesediaan Paulus untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus.
Di Efesus Paulus membuka kelas dan mengajar selama 2 tahun, sebagai akibatnya Asia dijangkau.
Di Kota-kota lain Paulus tidak menggunakan strategi ini.
Kelas Tiranus dibuka Paulus saat kota Efesus beristirahat (tidur siang).
Pada masa itu, pukul 11.00-16.00 penduduk Efesus biasanya tidur.
Paulus menggunakan waktu tersebut untuk mengajar murid-muridnya dan memperlengkapi mereka.
Murid-murid Paulus inilah yang akhirnya pergi ke berbagai kota di Asia.
Saudara, mungkin kita tidak bisa pergi ke berbagai kota dan bangsa.
Tetapi apabila kita memiliki murid-murid atau anak-anak rohani, kita dapat mengajar mereka seperti Paulus.
Merekalah yang akan pergi ke berbagai kota dan bangsa.
Kita investasikan waktu dan tenaga untuk anak-anak rohani kita.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana menemukan strategi yang tepat untuk pelayanan.