MEMILIKI CARA HIDUP YANG BAIK
Penulis : Anang Kristianto
Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 PETRUS 2:9-12
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Siapakah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus dan umat kepunyaan Allah sendiri?
- Siapa yang dahulu bukan umat Allah tetapi sekarang menjadi umatNya?
- Apa yang harus kita jauhkan dari kehidupan kita?
- Mengapa kita harus memiliki cara hidup yang baik?
Sesuai dengan namanya surat ini ditulis oleh Rasul Petrus, salah satu dari dua belas rasul Yesus.
Petrus adalah tokoh yang sangat penting dalam perkembangan gereja mula-mula, dan perannya diakui dalam Kitab Kisah Para Rasul sebagai pemimpin jemaat.
Berdasarkan referensi surat ini ditulis pada masa di mana kekristenan mulai mengalami peningkatan penganiayaan, terutama di wilayah kekaisaran Romawi.
Surat ini ditujukan kepada para jemaat di Asia Kecil (Turki modern), khususnya di daerah seperti Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia, dan Bitinia -1 Petrus 1:1.
Jemaat-jemaat ini sebagian besar terdiri dari orang-orang non-Yahudi yang telah menjadi Kristen.
Mereka hidup di tengah masyarakat yang sebagian besar penyembah berhala dan sebagai orang Kristen, mereka menghadapi tekanan dan penganiayaan karena iman mereka yang berbeda dari kepercayaan mayoritas di daerah tersebut.
Kekristenan dianggap sebagai sekte asing, dan sering kali mereka disalahpahami atau bahkan diperlakukan dengan permusuhan.
Surat 1 Petrus 2 ini mendorong jemaat tetap beriman teguh meskipun menghadapi penganiayaan.
Ia juga menekankan pentingnya menjalani kehidupan yang saleh dan memberi kesaksian yang baik di tengah masyarakat non-Kristen, bahkan ketika mereka diperlakukan secara tidak adil.
Surat ini mengingatkan agar umat pilihan Allah memiliki cara hidup yang baik ditengah-tengah bangsa bukan Yahudi, hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi mereka.
Namun kita meyakini bahwa kekristenan berkembang pesat pada masa itu karena murid-murid memiliki cara hidup yang berbeda dengan lingkungannya.
Di dalam penderitaan karena penganiayaan mereka menjadi sehati dan saling membantu, cara hidup mereka membedakan dengan lingkungan sosial pada masa itu sehingga banyak orang tertarik untuk bergabung dengan kumpulan murid-murid ini.
Sebutan sebagai “bangsa yang terpilih” membuat mereka menyadari bahwa gaya hidup murid-murid Kristus harus berbeda dengan gaya hidup umumnya masyarakat saat itu.
Tidak hanya diantara mereka ada kerukunan tetapi pada ayat selanjutnya (ayat 13 dst) memperlihatkan bagaimana mereka tunduk kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja maupun wali-wali yang diutusnya.
Firman Tuhan hari ini biarlah mengingatkan kita untuk berperilaku selayaknya sesuai gelar yang diberikan yaitu“ bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri”.
Di kantor, di tempat kita bekerja, di sekolah, di kampus baiklah kita memanifestasikan sebagai umat kepunyaan Allah yang memuliakan Dia melalui cara hidup kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Yohanes 11-12