Senin, 10 Juni 2024

KITA ADALAH CIPTAAN BARU

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 5:14-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dipahami oleh orang yang dikuasai oleh kasih Kristus?
  2. Karena Kristus telah mati untuk semua orang, maka sepatutnya semua orang hidup bagi siapa?
  3. Dengan ukuran apa orang mengukur Kristus hari ini?
  4. Ketika seseorang menjadi ciptaan baru, apa yang sebenarnya terjadi pada orang itu selanjutnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika seseorang mendengar berita kasih karunia, yaitu Injil keselamatan dikabarkan, dan kabar baik tersebut memasuki pikiran dan menimbulkan keyakinan atau dapat dipercaya, maka keyakinan itu menyebabkan timbulnya iman dalam diri orang tersebut.

Iman itu kemudian mendorong seseorang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.

Alkitab mengatakan bahwa seketika itu juga, Tuhan Allah bereaksi dengan memberikan meterai Roh Kudus ke dalam hidup orang tersebut sebagai tanda kepemilikan Tuhan Allah.

Efesus 1:13-14 ”Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Saudara, kelahiran kembali membuat seseorang memiliki kemampuan untuk dapat melihat dan memasuki kerajaan Allah.

Yohanes 3:3 ”Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Yohanes 3:5 ”Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Kelahiran kembali menyebabkan seseorang mengalami perubahan status menjadi anak Allah.

Dia memiliki hidup baru, di mana saat ini dia hidup oleh Roh Kudus.

Di dalam hatinya tinggal Roh Kudus, yang berdiam di dalam dirinya. Rasul Paulus menuliskan wahyu Tuhan mengenai orang yang mengalami kelahiran baru itu:

Efesus 3:17 ”sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”

Orang itu memulai hidup barunya dengan hidup oleh Roh Kudus.

Kehadiran Roh Kudus menyebabkan orang tersebut mengalami berbagai perubahan, sehingga dia menjalani kehidupan baru dan menjadi ciptaan baru, yang lama telah berlalu dan sifat yang baru telah datang.

Rasul Paulus menuliskan pengalamannya:

Efesus 2:2-3 ”Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.”

Dan dia juga berkata dalam tulisannya yang lain:

Roma 7:19-25 ”Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku. Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.”

Saudara, oleh iman, kita memperoleh Roh Kudus sebagai meterai kepemilikan Allah atas kita.

Iman itu juga membuat kita mengalami kelahiran baru, yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri kita: manusia daging kita yang lama telah berlalu dan manusia baru serta kehidupan baru telah datang karena Kristus hidup di dalam kita.

Oleh iman itu, kita memiliki kemampuan untuk melakukan kehendak Allah dan menaati Allah.

Ketaatan kita bergantung pada freewill atau kehendak bebas kita.

Saudara, setelah kita lahir baru dan hidup dalam Roh, Rasul Paulus menasihatkan kita agar tidak mengikuti keinginan daging, melainkan hidup oleh Roh:

Galatia 5:16-17 ”Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”

Saudara, ketika kita mengalami kelahiran baru, terkadang kita masih bisa hidup oleh kedagingan.

Hal ini terjadi karena hidup kita kembali dikuasai oleh kedagingan.

Oleh karena itu, serahkanlah dirimu untuk dikendalikan oleh Roh Kudus.

Rasul Paulus menasihatkan agar kita yang sudah hidup oleh Roh supaya hidup kita dikendalikan atau dipimpin oleh Roh Kudus.

Galatia 5:25 ”Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”

Oleh iman, Kristus tinggal di dalam hati kita, dan Kristus tidak akan memaksa kita untuk selalu mengikuti Dia Namun, Dia ingin kita hidup oleh firman-Nya, dan firman itu akan mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Roh Kudus dan kehendak Allah Bapa kita.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Apa yang menyebabkan kita kembali hidup oleh daging?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 32-34

Minggu, 9 Juni 2024

KITA ADALAH ANAK DAN AHLI WARISNYA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 4:1-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah perbedaan seorang ahli waris dengan hamba sebelum akil baliq?
  2. Apa tujuan Allah mengutus AnakNya?
  3. Karena kita adalah anak, apa yang disuruh Allah kepada Roh AnakNya  ke dalam hati kita?
  4. Jadi jika kita bukan lagi hamba tetapi anak, apa yang kita dapatkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setelah kita percaya akan karya penebusanNya di kayu salib terhadap kehidupan kita yang berdosa maka kita bukan lagi budak atau hamba dosa, tetapi kita dipercayakan menjadi hambaNya.

Kehidupan kita tidak dikuasai oleh perbudakan kuasa iblis atau kedagingan kita lagi tetapi seharusnya dikuasai dan dipimpin oleh Tuhan yang telah menjadi Tuan kita.

Sebagai seorang hamba kita memiliki kewajiban untuk melakukan segala perintahNya tanpa mengharapkan balasan apapun, semua yang kita lakukan adalah bentuk pengabdian karena memang kita telah dibeli dan harganya lunas dibayar oleh darahNya.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa kita bukan hanya ditetapkan sebagai hambaNya namun Tuhan ingin kita menjadi anakNya.

Sebagai anakNya karena Bapa menginginkan agar kita menjadi serupa dengan Yesus, AnakNya yang sulung.

Hanya sebagai anak kita dapat menjadi serupa dengan Dia, sebagai anak kita memiliki relasi yang khusus dengan Bapa, relasi semacam ini tidak bisa didapatkan bila kita hanya sebagai hambaNya saja.

Tidak hanya itu saja seorang anak pasti juga sebagai ahli waris, menjadikan kita ahli waris untuk menikmati keselamatan yang selayaknya direspons secara bertanggung jawab, bukan dengan keserakahan maupun sikap ogah-ogahan.

Dengan memahami jati diri kita sebagai anak-anakNya seharusnya kita menjadi bangga sekaligus berkewajiban  untuk menjunjung kemuliaan Bapa dalam segala keputusan dan perilaku yang kita perbuat.

Kita bukan anak-anak sembarangan yang hidup dengan pikiran lama kita sebagai budak dosa, pikiran kita harus diperbaharui hari demi hari agar kita dapat semakin memanifestasikan kemuliaan Bapa di dalam segala aspek kehidupan kita.

Ketika pikiran kita diperbaharui hari demi hari kita juga semakin memahami apa yang menjadi kerinduan Bapa.

Jadi ketika Bapa meminta kita untuk berubah sejatinya untuk kepentingan kita sebagai anakNya.

Saudara, biarlah dengan memahami jati diri kita sebagai anakNya membuat kita mengalami pemulihan yang dapat mentransformasi kehidupan kita.

Jangan biarkan iblis dan pengaruh dunia ini menilai jati diri kita sesuai dengan standar atau pikiran dunia.

Jangan biarkan iblis menyesatkan kita dengan memberikan pikiran yang meragukan kita sebagai anakNya dengan berbagai intimidasi dan kekuatiran hidup.

Pada akhirnya tetap dibutuhkan bagian kita mengikuti apa yang diperintahkan Bapa agar kita belajar mengenal Dia dengan mengerti FirmanNya dan melakukannya dalam kehidupan kita, jadi pertanyaannya adalah sudahkah kita melakukan apa yang menjadi bagian kita?

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 29-31

Sabtu, 8 Juni 2024

MANUSIA HIDUP BUKAN DARI ROTI SAJA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 4:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kemana Roh membawa Yesus setelah melakukan puasa selama 40 hari?
  2. Apa yang dikatakan Iblis tentang jati diri Yesus?
  3. Apakah Yesus bisa mengubah batu menjadi roti?
  4. Mengapa Dia tidak melakukannya? Apa jawabNya kepada Iblis?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebagian besar pergumulan manusia adalah soal bagaimana mereka dapat hidup dengan kebutuhan primer dan sekunder yang memadai.

Namun perlu diketahui bahwa tidak hanya orang-orang yang belum percaya, kita sebagai orang percaya juga seringkali masih mengalami pergumulan akan kebutuhan primer dan sekunder.

Pergumulan ini bisa terkait bagaimana kita memenuhinya atau sebaliknya bagaimana kita mengendalikannya agar tidak berlebihan karena mengikuti keinginan daging.

Salah satu tipuan iblis yang digunakan untuk mencobai Yesus dan sampai saat ini masih digunakan juga untuk menyesatkan orang-orang percaya adalah bagaimana fokus memenuhi kebutuhan primer dengan meragukan keberadaan kita.

Bila Yesus diingatkan mengenai keberadaannya sebagai sebagai Anak Allah, maka kita juga dicobai dengan hal yang sama.

Iblis mencoba memfokuskan kita kepada kebutuhan primer yang harus dipenuhi, bahkan bila perlu menggunakan kuasa yang Tuhan berikan kepada kita.

Tidak ada yang salah dengan memenuhi kebutuhan makanan, apalagi pada waktu itu Yesus sudah selesai melakukan doa dan puasa, namun Yesus tahu bahwa manusia tidak hidup dari roti saja melainkan juga dari Firman Tuhan.

Setidaknya ada 2 hal yang perlu kita perhatikan bersama agar kita tetap kuat menghadapi pencobaan dari iblis.

Pertama, kita harus ingat bahwa manusia tidak hanya hidup dari makanan jasmani saja tetapi kita juga perlu makanan rohani yaitu Firman Tuhan.

Iblis mencoba memfokuskan kita kepada kebutuhan jasmani sehingga manusia terus bergumul selama hidupnya dengan persoalan makanan.

Ada yang kekurangan memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga sibuk bekerja dan lupa untuk melayani Tuhan melalui pekerjaan atau studi.

Sebagai manusia rohani kita juga harus hidup dari perkataan-perkataanNya yang kita renungkan dan lakukan dalam seluruh kehidupan kita.

Kedua, seperti Yesus yang menyadari tipu daya iblis, kita harus ingat bahwa tidak ada masalah dengan mengubah batu menjadi roti, persoalannya adalah siapa yang memerintahkan atau mengingatkan kita.

Pada waktu Yesus dicobai, iblis yang menyodorkan “tantangan” kepada Yesus, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkan supaya batu ini menjadi roti”.

Yesus tentu saja dengan mudah dapat mengubah batu menjadi roti, namun dia tidak melakukannya karena Bapa tidak berfirman kepadaNya agar mengubah batu menjadi roti.

Kita perlu hidup dengan mendengarkan dan melakukan apa yang diperintahkan Bapa kepada kita, bukan sekedar memenuhi kebutuhan makanan, meskipun kita bisa melakukannya.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 24-28

Jumat, 7 Juni 2024

KEBENARANNYA YANG MEMERDEKAKAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 8:31-36

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dikatakan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya?
  2. Apa yang kita alami, jika Anak atau Tuhan Yesus memerdekakan kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perkataan Yesus ayat 31b-32: “Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Perkataan tersebut dilatarbelakangi, pada masa itu banyak orang Yahudi yang belum percaya kepada Yesus dan seiring dengan perjalanan waktu, banyak orang Yahudi sudah percaya kepadaNya.

Kebenaran apakah yang Yesus maksud? Dan Firman manakah yang Yesus maksud?

Yang Yesus maksudkan adalah pengertian tentang kematian di atas kayu Salib, yang membawa kepada penebusan dosa manusia.

Sedangkan kemerdekaan  yang dimaksudkan ayat diatas adalah kebebasan terhadap belenggu dosa.

Saat ini kita telah menjadi umat yang percaya kepada Yesus Kristus, artinya kita menyadari bahwa dosa kita telah diampuni, dan Tuhan ingin kita tetap dalam FirmanNya dengan menjadi murid Kristus.

Secara manusia, untuk tetap di dalam Firman dan sungguh-sungguh menjadi murid Kristus tidaklah mudah.

Namun kesadaran bahwa kita lemah dan butuh pertolongan dari Allah akan mendorong kita untuk mempercayakan hidup kita seluruhnya kepadaNya, serta setia untuk melakukan Firman Tuhan dengan pimpinan dan kekuatan Roh Kudus, disitulah kuasa Tuhan akan nyata dan terus memerdekakan kita.

Pengertian tentang kebenaran yang dimaksud diatas, tentu saja tidak berhenti hanya kepada pengertian tentang Yesus mati di kayu salib yang membawa kepada penebusan dosa manusia.

Namun kebenaran tersebut bisa diartikan dengan lebih dalam dan luas, salah satunya kita memiliki pikiran yang benar, berbicara yang benar dan bertindak yang benar sesuai dengan Firman Tuhan.

Jika orang mengaku percaya tidak setia untuk melakukan hal-hal tersebut maka sesungguhnya dia bukanlah pengikut Kristus yang sejati.

Oleh karena itu, kita butuh pertobatan untuk kembali kepada Firman Tuhan.

Dan jika kita setia melakukan seluruh kebenaran sesuai dengan Firman Tuhan, maka kebenaran tersebut yang akan memerdekakan kita. 

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, Bagaimana caranya agar kita terus konsisten melakukan setiap kebenaran firman Tuhan dalam hidup kita? Dan apa dampaknya bagi kita?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 21-23

Kamis, 6 Juni 2024

TUHAN MEMBERI KEKUATAN KEPADA YANG LEMAH

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 40:27-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dikatakan oleh bangsa Israel terhadap Allah? (ayat 27b)
  2. Siapa yang memberikan kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya? (ayat 29)
  3. Apa yang dialami atau didapatkan oleh orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sejarah Israel menjadi bangsa yang dipilih oleh Tuhan sejak menjadi budak di Mesir sampai dengan masuk ke tanah Kanaan, merupakan sejarah yang sangat panjang.

Mujizat demi mujizat, pertolongan dan penyertaan Tuhan Allah selalu dialami oleh bangsa Israel, bahkan di saat bangsa Israel memberontak, bebal dan tidak taat kepada Tuhan pun, pertolongan dan penyertaan Tuhan tetap ada untuk mereka.

Akibat ketidaktaatan, ketidaksetiaan serta kedegilan hati mereka pula yang menyebabkan mereka mengalami masa pembuangan di tanah Babel setelah sekian lama menduduki tanah perjanjian.

Atas peristiwa pembuangan tersebut, nabi Yesaya melihat dan mendengar bahwa bangsa Israel, betul-betul mengalami keputusasaan.

Yesaya 40:27 “Mengapakah engkau berkata demikian hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: “Hidupku tersembunyi dari Tuhan dan hakku tidak diperhatikan Allahku?”

Dengan keluhan tersebut, seolah-olah bangsa Israel lupa, bahwa Tuhan sudah sering kali menyertai mereka.

Bercermin dengan keadaan Israel di atas, ketika kita diperhadapkan dengan masalah dan pergumulan, seperti: masalah studi, masalah pekerjaan, bisnis, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya.

Kita banyak mengalami pertolongan, penyertaan bahkan mujizat Tuhan yang luar biasa terjadi kepada kita sehingga kita merasakan kelegaan.

Namun seiring dengan perjalanan waktu, ketika kita kembali diperhadapkan dengan masalah dan pergumulan yang sama, yang pernah kita alami sebelumnya, respon kita sering salah, bahkan sebagian kita pernah berucap: kenapa Tuhan itu tidak ada dan kenapa DIA tidak menolong kita?

Kita seolah-olah lupa bahwa Tuhan Allah yang pernah menolong, menyertai dan membuat mujizat waktu itu.

Kali ini kita merasa bahwa Tuhan “sepertinya” tidak sanggup menolong kita.

Sebab menurut kita masalah dan pergumulan kita saat ini jauh lebih berat dibanding masalah dan pergumulan kita waktu itu.

Hari ini kita diingatkan kembali, bahwa Tuhan Allah yang dahulu pernah melepaskan, menolong dan menyertai bangsa Israel dari tanah Mesir sampai kepada tanah Kanaan, bahkan pada saat Israel dalam masa pembuangan adalah Tuhan Allah yang sama yang terus akan menolong, menyertai kita.

Nantikanlah DIA setiap waktu dan teruslah percaya bahwa Tuhan akan memberi kekuatan kepada yang lemah, seperti yang ditulis di kitab Yesaya 40:31 “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, yaitu pada saat kita mengalami masalah dan pergumulan dan kita berhasil melaluinya. Seiring dengan perjalanan waktu, ketika kita kembali diperhadapkan dengan masalah yang sama, kenapa respon kita berbeda? Kita cenderung mengeluh bahkan putus asa, seolah-olah lupa bahwa Tuhan Allah yang pernah menolong kita?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 17-20

Rabu, 5 Juni 2024

LEBIH DARIPADA ORANG-ORANG YANG MENANG

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:35-39

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Adakah orang yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus?
  2. Hal apa yang bisa menyebabkan kita menjadi lebih dari yang menang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Roma 8:37, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”

Lebih dari pada orang yang menang, artinya jika dalam suatu pertandingan, pemenangnya adalah yang mendapatkan juara pertama, maka lebih dari pemenang, adalah memperoleh juara yang lebih tinggi dari Sang Juara.

Ada banyak kisah dalam Perjanjian Lama tentang Tuhan yang membawa kemenangan ajaib bagi orang Israel.

Secara logika, Israel bukanlah tandingan musuh-musuhnya. Namun Tuhan mengatakan agar mereka tidak  perlu takut, karena Dia akan berperang demi mereka.

Tuhan meminta Musa untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir dan pesan Allah pada Musa, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” (Keluaran 14:14).

Ada peristiwa menarik yang dialami oleh bangsa Israel dalam zaman nabi Elisa dalam Kitab 2 Raja-raja 7.

Bagaimana seluruh pasukan Aram melarikan diri dari perkemahan mereka ketika Tuhan membuat mereka mendengar suara kedatangan pasukan besar.

Bangsa Israel yang dilanda kelaparan akhirnya menjarah perkemahan musuh yang ditinggal kosong.

Mereka tidak hanya diselamatkan dari pasukan yang berusaha menyerang, namun mereka juga mendapat manfaat dari ancaman tersebut, yaitu makanan dan jarahan lainnya.

Bukankah hal itu berarti mereka “lebih dari sekedar pemenang”.

Menjadi lebih dari pemenang berarti ketika kita menghadapi kesulitan, tekanan, cobaan hidup, kita memiliki keyakinan bahwa kita tidak sendirian.

Kita mempunyai Roh Kudus sebagai Penolong.

Ketika kita mendekati lembah kekelaman kita tetap mengetahui bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat terjadi pada kita tanpa izin dari Bapa kita yang mengasihi kita.

Bagaimana kita bisa mencapai tingkat keyakinan, tingkat iman yang demikian.

Itu tidak akan datang dengan tiba-tiba.

Lukas 16:10 “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.”

Tuhan akan mempercayakan kepada kita hal-hal yang mulia, iman yang lebih tinggi, mengalami hal-hal yang lebih besar jika kita setia, taat, konsisten untuk melakukan hal-hal yang jauh lebih sederhana.

Analoginya seperti seorang yang bekerja di sebuah perusahaan.

Pemilik perusahaan akan memberikan kepercayaan yang lebih besar jika pegawainya tersebut mampu melakukan hal-hal yang lebih sederhana.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang makna “setia pada perkara kecil”.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 14-16

Selasa, 4 Juni 2024

TUHAN MEMBERIKAN JALAN KELUAR DARI PENCOBAAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 10:9-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan mencobai Tuhan?
  2. Peringatan apakah yang ditujukan bagi yang merasa kuat?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ada perbedaan yang nyata antara pencobaan dan ujian.

Ujian: Allah dapat menguji seseorang dengan tujuan untuk membawa orang tersebut untuk naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi.

Misalnya, Allah menguji ketaatan Abraham dengan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak.

Dan ketaatan Abraham teruji, sehingga dia disebut sebagai Bapa orang beriman. Ayub diijinkan Tuhan untuk diuji iman dan kesetiaannya.

Dan Ayub berhasil melalui masa ujian yang begitu dramatis, hingga Allah memulihkan apa saja yang sempat hilang dalam kehidupan Ayub -Ayub 42:10.

Dalam kasus Abraham, ujian adalah inisiatif Tuhan dan dalam kasus Ayub, ujian adalah inisiatif Setan dengan seijin Tuhan.

Lalu bagaimana dengan pencobaan?

Yakobus 1:13,14 “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”

Fakta yang penting: Pencobaan bukan berasal dari Allah, Allah tidak mencobai siapa pun.

Manusia dicobai oleh keinginannya sendiri, ia diseret dan dipikat olehnya.

Daud dicobai oleh keinginannya ketika dia sedang bersantai dan melihat perempuan mandi.

Daud gagal dan jatuh dalam dosa, sekali pun kemudian dia bertobat dan menyesali perbuatannya.

Yusuf digoda juga oleh isteri Potifar, dan Yusuf tidak jatuh ke dalam dosa.

Iblis akan mencobai seseorang dengan memberikan godaan, rayuan, penawaran.

Jenis-jenis godaan tergantung dengan kecenderungan seseorang untuk tertarik. Ada pepatah luhur yang mengingatkan kita untuk tidak tergiur pada Tiga Ta, yaitu: HarTA, TakhTA dan WaniTA.

Dan nasehat itu sesungguhnya masih aktual hingga saat ini.

Jika Daud yang sangat mengasihi Tuhan bisa jatuh karena TA yang ketiga, kita semua juga tidak kebal pada godaan, bujukan, rayuan Iblis yang menggunakan berbagai cara untuk menyebabkan orang jatuh dalam dosa.

Tergoda bukanlah dosa.

Dosa adalah apa yang terjadi ketika seseorang menyerah pada pencobaan.

Berulang kali, Alkitab menantang para pengikut Yesus untuk menolak godaan dengan memberi kita apa yang kita butuhkan untuk mengatasi godaan yang kita hadapi.

Sekali pun kita memiliki segudang kelemahan yang bisa disusupi Iblis untuk menggoda kita.

Tetapi Allah adalah Allah yang setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita.

Pada waktu kita dicobai Ia akan memberikan kepada kita jalan ke luar, sehingga kita dapat menanggungnya.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan pengalamanmu digoda oleh Iblis dan bagaimana engkau mengatasinya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 11-13

Senin, 3 Juni 2024

MENGALAHKAN DUNIA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 5:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah bukti kita mengasihi Allah?
  2. Apakah yang dapat mengalahkan dunia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

1 Yohanes 5:4  “Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”

Mengalahkan dunia adalah pernyataan yang sangat kuat.

Jika ini diucapkan oleh atlet, artinya atlet tersebut ingin mengalahkan semua lawan dalam pertandingan tingkat dunia!

Jika ini diucapkan oleh pemilik atau pemimpin perusahaan, maka dia ingin perusahaannya menjadi nomor satu di bidangnya.

Keinginan untuk menjadi yang terbaik, tentu hal yang patut dihargai.

Motivasi seperti itu kerap mendorong seseorang untuk meraih apa yang dicita-citakan.

Lalu apa yang dimaksud dengan Mengalahkan dunia dalam ayat di atas?

Maknanya jelas, oleh iman kepada Tuhan, maka seseorang bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Iman itu sangat powerful, bahkan iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung! -Matius 17:20.

Dalam kehidupan nyata tentu kita tidak bisa menginginkan semua hal dan berharap dapat memiliki iman untuk memenuhi keinginan tersebut.

1 Korintus 13:13  “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”

Firman Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa dari tiga hal tersebut, maka yang paling besar, paling utama adalah Kasih, baru kemudian Pengharapan dan terakhir adalah Iman.

Kasih harus mendahului pengharapan dan iman.

Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama harus mendahului harapan dan iman.

Sehingga sebelum keinginan dan harapan atas apa pun, termasuk untuk “mengalahkan dunia”, maka filter pertama adalah, apakah keinginan dan harapan kita itu tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan?

Karena kalau hal itu bertentangan, jelas kita tidak sedang mengasihi Allah.

Dan jika kita sedang tidak mengasihi Allah, maka keinginan dan harapan yang coba kita wujudkan dengan iman, itu keliru!

Misalnya sebagai seorang pegawai dan di kantor sedang ada penawaran untuk promosi.

Sangat wajar jika kita ingin memenangkan persaingan dalam promosi tersebut, dalam hal ini kita mungkin belum “mengalahkan dunia”, tetapi baru dalam tahapan mengalahkan rekan di kantor atau perusahaan.

Dengan demikian, filter pertama adalah: Kasih. Ini untuk memeriksa motif kita, apakah kesempatan ini semata hanya untuk memuaskan keinginan daging, sebagai pembuktian bahwa kita “hebat”.

Jika seperti itu alasannya, maka sebenarnya kita tidak sedang mengasihi Tuhan, tetapi semata untuk memuaskan nafsu dan keinginan saja.

Sehingga bisa jadi untuk memenangkan persaingan, kita bisa melakukan dengan curang, misalnya kasak kusuk dengan bagian HRD atau SDM (Sumber Daya Manusia), agar nilai kita dinaikkan.

Dan jika ini yang kita lakukan, tentu kita sedang mendukakan Roh Kudus.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan pengalamanmu dalam memenuhi keinginan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 8-10

Minggu, 2 Juni 2024

KERAJAAN YANG TIDAK TERGONCANGKAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 12:25-29

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa umat Tuhan diberi peringatan untuk tidak menolak Kristus?
  2. Mengapa Allah disebut sebagai api yang menghanguskan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika Salomo meninggal dunia, Rehabeam, anak laki-lakinya menjadi raja.

Tidak lama sesudah itu, sepuluh suku di utara memberontak melawan raja dan membentuk kerajaan mereka sendiri, yaitu Kerajaan Israel.

Suku Yehuda dan Benyamin di selatan selanjutnya dikenal sebagai Kerajaan Yehuda.

Para raja di Yehuda, berasal dari keturunan Daud, tetapi di Israel yang menjadi raja berasal dari para pemimpin suku atau mereka yang berasal dari pemimpin pasukan.

Ibu kota Yehuda tetap di Yerusalem di mana orang Yehuda tetap beribadat kepada Tuhan di Bait Allah.

Di Israel, Samaria kemudian menjadi ibu kota Israel.

Dan jika membaca dengan teliti, maka kinerja dari kerajaan sangat bergantung kepada apa yang dilakukan oleh para raja mereka.

Raja-raja di Kerajaan Yehuda banyak yang takut akan Tuhan sehingga usia Kerajaan Yehuda lebih lama dibandingkan usia Kerajaan Israel.

Pada abad ke tujuh sebelum Masehi, orang Asyur menyerang Samaria dan mengalahkan Raja Hosea, orang Israel dibawa ke Asyur sebagai tawanan.

Lebih kurang dua ratus tahun kemudian raja dari Babel menyerang Yerusalem.

Raja Zedekia buta dan dibawa bersama dengan orang Yehuda ke pembuangan di Babel.

Kisah para raja di Israel dan Yehuda adalah fakta sejarah, bagaimana raja-raja yang mengandalkan Tuhan, Tuhan memberkati kerajaannya.

Sebaliknya raja yang jahat, usia kerajaannya relatif lebih pendek dan nasib kerajaannya pun tragis.

Kita umat percaya yang hidup di masa kini, sepatutnya belajar bahwa hanya Tuhan saja yang patut kita andalkan.

Dengan mengandalkan Tuhan, maka secara rohani kita hidup di dalam Kerajaan-Nya yang tidak tergoncangkan.

Allah tidak pernah berubah, dahulu, sekarang hingga selama-lamanya.

Dengan hidup mengandalkan Tuhan, maka kita sedang hidup dalam Kerajaan yang tidak tergoncangkan.

Yeremia 17:5-7 “Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana dampak ketaatan dan ketidaktaatan umat Tuhan terhadap kehidupannya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 5-7

Sabtu, 1 Juni 2024

HIDUP SEBAGAI PELAYAN KRISTUS YANG BAIK

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TIMOTIUS 4:6-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah harapan Paulus kepada Timotius, khususnya tentang iman dan pengajaran?
  2. Apakah Paulus memandang bahwa berolahraga itu hal yang baik?
  3. Paulus meminta agar Timotius tidak dipandang rendah karena ia masih muda, apakah hal ini tidak membuat Timotius menjadi tinggi hati?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Timotius adalah anak rohani Rasul Paulus. Ayah Timotius seorang Yunani, sedangkan ibunya adalah seorang Yahudi. Timotius sejak kecil diajar oleh neneknya Lois dan ibunya Eunike tentang iman Kekristenan.

Oleh Paulus, Timotius diajar dan diberikan contoh atau teladan, bagaimana agar Timotius menjadi seorang yang dewasa rohani dan menjadi pelayan Tuhan.

Firman Tuhan jelas menyatakan agar umat Tuhan bertumbuh semakin dewasa di dalam Tuhan, jangan pernah berpuas diri karena sudah memperoleh keselamatan jiwa.

Kepada Timotius, Paulus memberikan nasehat-nasehat yang penting untuk dijakani dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Bertumbuh dalam iman kepada Kristus dengan belajar pada ajaran yang benar. Berlatih menjadi seorang dewasa yang saleh, dengan mulai melayani orang lain. Ajarkan apa yang telah dipelajari.

Menjadi teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesucian.

Bertekun dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

Mempergunakan karunia yang ada padanya. Awasi diri dan awasi ajaran yang dia sampaikan ke orang lain.

Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian Timotius akan menyelamatkan dirinya dan semua orang yang mendengar pengajarannya.

Itu adalah hal-hal yang Timotius lakukan sebagai pelayan Kristus.

Bukankah itu juga adalah hal-hal yang sangat baik, yang bisa kita teladani dari kehidupan Timotius?

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu dalam melayani orang lain, misalnya ketika memberitakan Injil, atau menjadi petugas di persekutuan atau ibadah di gereja.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 1-4