Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang mengharuskan kita untuk menggunakan pikiran dan perasaan Kristus?
Apa yang tidak dipertahankan oleh Yesus Kristus dalam hidup-Nya?
Apa yang Dia dilakukan sepanjang hidup-Nya sebagai manusia?
Bentuk kehidupan apa yang diambil Yesus Kristus selama hidup di muka bumi?
Saudara, Yesus Kristus adalah seorang manusia yang utuh sebagai Allah yang murni dan asli, dan juga sebagai manusia yang murni dan asli.
Yohanes 1:1-4”Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.”
Dari tulisan Rasul Yohanes, kita mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri dan Yesus Kristus adalah Firman Allah.
Oleh karena Firman Allah, segala sesuatu terjadi atau tercipta.
Ketika Allah berkata, “Jadilah terang!” maka terang itu muncul. Saat Allah berfirman, “Jadilah”, maka terciptalah segala sesuatu. Firman itulah yang menciptakan segala sesuatu.
Saudara, itulah sebabnya Yesus Kristus berkata: “Aku dan Bapa adalah satu; Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku.”
Namun, karena dosa manusia dan kasih Bapa yang tidak terbatas, Yesus Kristus rela menjadi manusia.
Yohanes 1:14”Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Yohanes 1:16-18”Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”
Allah Bapa sangat mengasihi dunia ini. Rasul Yohanes, melalui ilham Roh Kudus, menuliskan:
Yohanes 3:16-17”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
Kejatuhan manusia ke dalam dosa menyebabkan murka Allah.
Namun, Allah juga sangat mengasihi dunia karena Dia juga adalah Allah yang Maha Adil dan Benar.
Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Roma:
Roma 3:23 ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”
Roma 6:23”Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Oleh karena kasih Allah bagi dunia, maka Allah menganugerahkan Yesus Kristus ke dalam dunia ini.
Dia menjadi manusia sejati, 100% manusia dan dilahirkan oleh seorang ibu yang masih perawan, yaitu Maria.
Dalam peran-Nya sebagai manusia, Putra Tunggal Allah itu melakukan apa yang hendak Dia teladankan kepada kita.
Rasul Paulus telah menuliskan kepada jemaat di Filipi:
Filipi 2:1-11”Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Dari tulisan Rasul Paulus ini, kita bisa meneladani hidup Yesus Kristus yang rela merendahkan diri-Nya, supaya kita juga bisa rela mengosongkan diri kita dari kepentingan diri sendiri.
Apakah yang baik dari diri kita? Sebenarnya tidak ada!
Jika demikian, mengapa kita mempertahankannya?
Akan sangat bermanfaat jika kita mengosongkan diri kita dan mengisinya dengan kehidupan Kristus yang rela memikirkan kepentingan orang lain, bahkan Yesus Kristus rela menjadikan diri-Nya sebagai hamba.
Saudara, seharusnya kita juga telah dibuat menjadi hamba, tetapi karena kita tidak mengerti Kitab Suci, kita selalu ingin menjadi orang terkemuka dan disebut sebagai orang yang hebat.
Mengapa demikian? Karena kita tidak mengerti Kitab Suci, kurang membaca, dan kurang belajar kebenaran.
Rasul Paulus menuliskan kebenaran itu kepada jemaat di Korintus:
1 Korintus 6:19-20”Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Oleh karena itu, mari kita mengosongkan diri dari kehidupan kita sendiri dan mengisinya dengan kehidupan Yesus Kristus, yang rela menjadi hamba yang taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib.
Saudara, marilah kita hidup seperti Yesus Kristus, yang telah menjadi saudara sulung kita sebagai anak-anak Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang dimaksud “yang sulung, lebih utama dan segala sesuatu yang diciptakan”?
Di dalam siapakah telah diciptakan segala sesuatu yang ada di sorga dan di bumi?
Siapakah yang menjadi kepada tubuh?
Apa konsekuensi dari jawaban pertanyaan di atas terhadap hidup kita saat ini?
Surat Paulus yang kita baca hari ini, dilatarbelakangi bahwa jemaat Kolose yang sudah percaya kepada Injil Kristus yang diberitakan oleh Epafras.
Namun, pada masa itu jemaat di Kolose selain mendengar tentang Injil, mereka juga diperhadapkan dengan banyak ajaran-ajaran palsu atau sesat.
Informasi tersebut juga telah diketahui oleh Paulus melalui Epafras sehingga perlu sekali Paulus menguatkan hati jemaat di Kolose dengan menuliskan surat yang ditujukan kepada jemaat Kolose.
Salah satunya tentang “Keutamaan Kristus”.
Jika ada pertanyaan ditujukan kepada saudara, pernahkah saudara melihat Allah secara langsung? Tentu, jawaban kita tidak pernah.
Tetapi Anak Tunggal Allah yaitu Yesuslah yang menyatakannya -Yohanes 1:18.
Jadi apabila kita mengenal Yesus, maka kita juga mengenal Allah sang pencipta.
Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada sebelum dunia dijadikan. Dia adalah Alfa dan Omega.
Yesuslah yang sulung dari segala ciptaanNya.
Dia yang pertama bangkit dari antara orang yang mati.
Sekarang kita tahu, bahwa kita ada oleh karena Kristus dan kita ada untuk Kristus.
Saat kita hidup hari ini, apakah kita sudah mengutamakan Dia? Artinya, Dia menjadi satu-satunya alasan untuk kita hidup.
Apa yang menjadi pusat perhatian kita saat ini? Hal-hal yang bersifat materi atau hal duniawi kah? Atau Kristus yang menjadi pusat perhatian kita?
Saudara, kehidupan yang berpusat pada Kristus bukan saja berbicara soal posisi Kristus, tetapi juga berbicara soal relasi kita dengan Kristus.
Dengan kata lain, kita mungkin tahu posisi Kristus dalam hidup kita, namun jauh lebih dari itu, apakah kita sudah dan sedang memiliki relasi yang kuat dan erat dengan Kristus?
Hubungan relasi itulah yang membuat kita sadar betul bahwa Yesus itu lebih utama dari segala sesuatu karena tidak ada hal lain atau pribadi lain yang dapat menggantikan keutamaan Kristus dalam hidup manusia.
Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, sudahkah saat ini Yesus yang menjadi lebih utama dari segala sesuatu dalam hidup kita?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menjadi isi doa Paulus untuk jemaat Kolose? (ayat 9-12)
Siapakah yang melepaskan mereka (jemaat Kolose) dari kuasa kegelapan dan memindahkan mereka ke dalam Kerajaan Anaknya?
Di dalam siapa, kita memiliki penebusan kita?
Saudara, meskipun Paulus tidak pernah datang berkunjung ke Kolose, namun Rasul Paulus mengetahui tentang kondisi jemaat Kolose dari Epafras, rekan pelayannya.
Jika kita membaca kembali surat Paulus yang ditujukan kepada jemaat Kolose dari pasal 1 ayat 1-14.
Dahulu jemaat Kolose tidak banyak mendengar berita Injil juga tidak banyak orang yang percaya kepada berita tentang Injil kebenaran.
Namun, saat ini Rasul Paulus sangat bersyukur dan bersukacita mendengar tentang Iman jemaat Kolose dalam Kristus Yesus dan kasih mereka terhadap semua orang kudus, serta berita Injil yang mereka dengar itu berbuah dan berkembang.
Di dalam suratnya, Paulus menuliskan tentang doanya supaya jemaat Kolose menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga mereka layak di hadapanNya, yaitu mereka harus betul-betul percaya bahwa Yesus telah menebus dan mengampuni dosa mereka dan melepaskan mereka dari kuasa kegelapan.
Belajar dari jemaat Kolose diatas, kita saat ini sebagai umat yang sudah percaya kepada pemberitaan injil Kristus itu, artinya kita juga percaya bahwa Yesus telah menebus dan mengampuni dosa-dosa kita serta melepaskan kita dari kuasa kegelapan.
Tentunya, bukan hanya kita saja yang mengalami lepas dari kuasa gelap, tetapi Injil itu dapat kita sebarluaskan kemanapun kita ditempatkan atau di marketplace dimana kita ada.
Mereka yang belum menerima Injil Kristus, mereka juga bisa menerima hal yang sama seperti yang kita alami, yaitu lepas dari kuasa kegelapan.
Untuk itulah, kita dipanggil sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna.
Apa yang dimaksud dengan perkataan “kita sudah dilepaskan dari kuasa kegelapan”?
Itu bermakna bahwa kita dahulunya mati dan akan masuk dalam api kekekalan (neraka), namun setelah kita percaya kepada karya penebusan Kristus diatas kayu salib, maka kita berpindah masuk dalam kehidupan yang kekal yaitu Kerajaan surga memerintah dengan Yesus sebagai Raja.
Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, apakah kita masih ragu dengan karya penebusan Kristus diatas kayu salib? Menurut kelompok saudara, apa yang dimaksud dengan perkataan “kita sudah dilepaskan dari kuasa kegelapan”?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa janji Tuhan mengenai kenajisan yang dimiliki bangsa Israel pada masa itu?
Apa janji Tuhan tentang hati yang akan diberikan kepada bangsa Israel?
Apa yang membuat mereka hidup menurut segala ketetapan Tuhan?
Siapakah yang merindukan manusia menjadi umatNya?
Pada masa ketika Yehezkiel menyampaikan nubuatannya, bangsa Israel berada dalam pembuangan di Babel.
Kota Yerusalem dibakar, dan Bait Allah dihancurkan.
Banyak orang Yahudi diangkut ke Babel, dan mereka mengalami penderitaan yang besar, kehilangan tanah air mereka, serta hidup di bawah penindasan bangsa asing.
Tidak hanya itu, kondisi spiritual bangsa Israel pada masa itu sangat buruk.
Mereka telah melakukan dosa besar karena berulang kali menyembah berhala, melanggar perjanjian Tuhan, dan menolak untuk bertobat meskipun telah diperingatkan oleh para nabi.
Akibat dari ketidaksetiaan ini, Tuhan mengizinkan bangsa Babel untuk menghukum mereka dengan cara mengirim mereka ke pembuangan.
Janji Tuhan hadir karena kerinduan Tuhan bukan karena kerinduan manusia.
Bila membaca lebih detail kita bisa membayangkan betapa kerasnya hati bangsa ini. Yehezkiel dipakai Tuhan untuk mengingatkan akan penghukuman yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel agar bertobat, namun bangsa ini tetap menolak.
Setelah bangsa Israel mengalami pembuangan, Tuhan dengan setia melalui Yehezkiel mengingatkan akan adanya pemulihan dan pemurnian yang Tuhan akan lakukan.
Pada dasarnya bukan Tuhan tidak mau bersekutu dan berbicara tetapi manusia yang tidak mau mendengar dengan baik.
Janji Tuhan pada kitab Yehezkiel memang diberikan kepada umat pilihanNya yaitu bangsa Israel, namun kita percaya bahwa kita adalah umat pilihanNya.
Tuhan setia dengan janjiNya, hari ini kita mengalami janji itu karena Roh Kudus telah dicurahkan dalam kehidupan kita.
Bila pada masa lalu bangsa Israel selalu dituntun melalui peringatan dan hukuman, maka pada masa kini kita dituntun melalui suara Roh Kudus dalam batin kita.
RohNya mendampingi hidup kita setiap saat untuk menolong kita dalam seluruh keputusan yang kita ambil.
“Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” (Yehezkiel 36:27).
Saudara, pergumulan yang kita hadapi memang berbeda dengan pergumulan yang dihadapi bangsa Israel pada masa itu, namun Roh Tuhan yang berkuasa atas alam semesta siap memimpin bila kita mau dipimpin olehNya.
Tuhan sudah memberikan hati yang baru melalui firmanNya, kita tidak lagi diperbudak oleh dosa seperti bangsa Israel pada masa itu, kita telah dimerdekakan dan ditebus oleh darah Kristus.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah orang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat?
Oleh apa orang benar hidup?
Bagaimana cara Yesus menebus kita dari kutuk hukum Taurat?
Bagaimana berkat Abraham bisa sampai kepada bangsa-bangsa lain?
Hukum Taurat diberikan agar bangsa Israel mengerti dan memahami bagaimana standar kehidupan yang benar dan mulia dalam pandangan Allah.
Hukum Taurat seharusnya menyadarkan manusia bahwa adalah mustahil untuk manusia dapat melakukan hukum Taurat, keberadaan mereka sebagai manusia berdosa yang memiliki kecenderungan untuk selalu berbuat dosa membuat manusia semakin jauh dari Tuhan.
Manusia memerlukan juru selamat, bukan juru selamat seperti dalam pikiran manusia tetapi juruselamat seperti dalam pikiran Allah.
Kehadiran Yesus di muka bumi pada awalnya tidak pernah terpikirkan bahwa juruselamat harus mati bagi orang-orang berdosa.
Pada masa itu orang “berdosa” dikucilkan dan mendapat penghakiman dari masyarakat. Alkitab mencatat ada pelacur, pemungut cukai, orang-orang najis karena penyakit, dan masih banyak lagi, yang tersingkirkan karena dianggap “berdosa”.
Sementara ahli Taurat sebagai penegak hukum Taurat pada masa itu adalah jenis orang-orang yang mendapat penghormatan dari masyarakat pada umumnya.
Para pemimpin agama pada masa itu melakukan segala cara dengan anggapan bahwa mereka sedang melakukan untuk Tuhan.
Manusia sudah tidak dapat melihat kebenaran, baik pelacur, pemungut cukai, ahli Taurat, orang-orang Farisi dan pemimpin agama semuanya berjalan dengan pandangan mereka sendiri. Pada kondisi seperti ini Yesus hadir.
KehadiranNya tidak pernah diperhitungkan manusia hingga pada waktuNya Dia memulai pelayananNya.
PenerimaanNya kepada orang-orang berdosa, mujizatNya yang menyembuhkan berbagai penyakit, membebaskan dari kerasukan dan bahkan membangkitkan orang dari kematian diterima oleh orang-orang yang terhakimi namun ditolak oleh pemimpin-pemimpin agama pada masa itu.
Meskipun banyak pelayanan yang dilakukan, namun tujuan utamaNya adalah mati di atas kayu salib bagi manusia berdosa.
Keterbatasan sebagai manusia pada saat itu membuat Yesus tidak bisa menjangkau banyak orang sakit, banyak orang yang buta secara rohani, namun kematianNya diatas kayu salib membuat seluruh manusia ciptaanNya di muka bumi yang percaya kepadaNya mengalami berkatNya.
Yesus memang melakukan banyak mujizat dan mengubah paradigma banyak orang pada masa itu, namun berkat Yesus yang terbesar bagi kita adalah penderitaan dan kematianNya untuk menebus kita, manusia berdosa.
KematianNya berdampak kekekalan terhadap kita umatNya.
Mari kita menjadi berkat sama seperti Yesus, tidak hanya berdampak selama di dunia, namun prioritaskan yang berdampak hingga kekekalan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah rahasia tersembunyi yang berabad-abad?
Apakah yang Paulus beritakan dan usahakan secara terus menerus?
Kolose 1:29 ”Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.”
Kuasa Allah bekerja kuat di dalam Paulus.
Terdapat banyak kisah atau catatan di dalam Alkitab yang menjelaskan bagaimana kuasa Tuhan bekerja begitu luar biasa melalui Paulus.
Dua di antaranya:
Allah memakai Paulus untuk mengadakan banyak mujizat yang luar biasa, bahkan kain yang pernah dipakai Paulus pun bisa menyembuhkan orang dan mengusir roh jahat. Kisah Para Rasul 19:11,12 “Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.”
Membangkitkan orang mati. Kisah Para Rasul 20:9,10 ”Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati. Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: “Jangan ribut, sebab ia masih hidup.”
Apakah kuasa Allah hanya bekerja melalui para rasul? Jawabannya, tidak!
Markus 16:17,18 ”Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Kuasa Allah, dalam hal ini adalah tanda dan mujizat, Firman Tuhan menyatakan: akan menyertai orang-orang percaya!
Bagi kita yang percaya dan beriman atas kebenaran tersebut. Maka tanda dan mujizat itu akan terjadi.
Akan tetapi hal ini tidak bisa dikatakan akan terjadi begitu saja.
Bagi yang memiliki karunia melakukan mujizat, peristiwa ini akan sering terjadi.
Bagi yang memiliki karunia yang lain, mungkin melakukan mujizat akan sangat jarang terjadi dalam hidupnya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang berbagai karunia rohani yang tercatat di Alkitab.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Sejak kapan Allah telah memilih umat tebusan-Nya?
Apakah tujuan Allah setelah memilih umat-Nya?
Efesus 1:4 ”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
Banyak orang yang menganggap Allah tidak adil, karena Allah dianggap pilih kasih, dengan memilih sebagian orang untuk diselamatkan dan dijadikan kudus, sedangkan sisanya Allah memilih untuk tidak diselamatkan dan dijadikan kudus.
Untuk memahami ini kita harus mengerti tentang sifat-sifat dan tentang Allah itu sendiri.
Pertama, kita harus mengerti bahwa Allah adalah Allah yang adil.
Dia tidak seperti manusia yang bisa bersikap suka atau tidak suka dalam memilih seseorang.
Kedua, Allah adalah Maha Tahu, pengetahuan-Nya sempurna dan lengkap.
Sehingga Allah tahu siapa saja di dunia ini, yang akan memperoleh selamat.
Ketiga, Allah memberikan kehendak bebas bagi manusia untuk memilih, manusia bisa memilih yang benar atau yang salah, yang baik atau yang buruk.
Contohnya adalah Yudas.
Yesus mengajar ke dua belas orang murid, ada yang kemudian menjadi dekat dengan Yesus, ada yang tidak terlalu dekat, dan ada satu yang kemudian mengkhianati Dia, yaitu Yudas.
Para murid bukanlah robot yang dapat diprogram hanya untuk memilih yang benar.
Mereka punya kehendak bebas, termasuk Yudas.
Matius 26:24 ”Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”
Yesus memang akan disalib dan mati. Yudas bukan dipilih untuk menjadi aktor yang menyerahkan Yesus kepada Imam Besar dan Ahli Taurat.
Yudas dengan kehendak bebasnya memilih untuk mengkhianati Yesus, sekali pun kemudian dia sesali. Tetapi sudah terlambat!
Kita pun diberikan kehendak bebas hingga saat ini, kita masih bisa untuk memilih yang salah dan tidak baik.
Tetapi oleh anugerah-Nya, kita memiliki janji Firman Tuhan, dan ada Roh Kudus yang akan membantu kita untuk hidup dalam kebenaran.
Respon yang dituntut dari kita adalah: taat dan setia pada petunjuk Firman dan arahan Roh.
Jika demikian maka kita akan menapaki jalan menuju kedewasaan rohani, jalan menjadi kudus dan tak bercacat.
Apakah jalan itu mudah? Tidak, seringkali kita akan menemui jalan yang terjal.
Itulah sebabnya kita perlu senantiasa hidup bergaul erat dengan Roh Allah, yang akan menolong kita menjalani kehidupan yang kadang tidak mudah!
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang “jalan yang tidak mudah menuju kedewasaan rohani”
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Hal apa saja yang Tuhan telah sediakan bagi kita, agar kita dapat hidup saleh?
Apa saja yang perlu ditambahkan agar kita bertumbuh menjadi dewasa?
Allah menghendaki agar kita terus bertumbuh menjadi semakin dewasa, semakin diubah hingga menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar -2 Korintus 3:18.
Tetapi Allah juga memahami bahwa tanpa anugerah-Nya kita tidak akan mampu untuk mencapainya.
Itulah sebabnya Allah mengirim Roh Kudus yang akan menolong kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini dan menang atas berbagai pencobaan.
Roh Kudus akan memandu kita melalui intuisi dan komunikasi yang erat Roh ke roh.
Roh Kudus akan berbicara kepada kita melalui hati nurani dan suara batin yang lembut.
Selain melalui roh kita, Allah juga akan memandu kita melalui Firman.
Dan Firman Tuhan yang juga berisi janji-janji yang memampukan kita untuk hidup berkemenangan.
Ringkasan dari Kitab 2 Petrus 1:3-8 yang telah kita baca:
Allah telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh.
Allah telah memberikan janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kita boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Kita telah beroleh iman keselamatan, dan selanjutnya Allah ingin agar kita menambahkan atas iman kita: kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan untuk hidup saleh.
Dan kepada pengetahuan untuk hidup saleh, penguasaan diri, artinya kita mampu untuk tidak menuruti kehendak daging, tetapi kehendak Roh.
Setelah kita belajar untuk hidup dipimpin Roh sehingga kita mampu menguasai diri, Tuhan ingin agar kita hidup dalam ketekunan: menjadi taat dan setia melakukan kehendak Bapa.
Selanjutnya Tuhan ingin agar kita hidup dalam kesalehan, hidup dalam kekudusan, membenci dosa dan kenajisan.
Hidup saleh tidak cukup, Bapa juga menghendaki kita untuk hidup dalam kasih, mengasihi sesama, kasih kepada keluarga dan khususnya juga kasih kepada saudara seiman, hingga kasih kepada semua orang.
Dan jika kita melakukan hal-hal tersebut, maka kita akan dibuat menjadi giat dan berhasil dalam pengenalan kita akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang ke tujuh hal di atas, dan manakah yang engkau telah lakukan dengan giat.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagi siapakah Allah akan melakukan berbagai kebaikan yang begitu mulia?
Apakah syarat bagi umat Tuhan agar dapat mengalami segala kemuliaan yang Allah sediakan?
Allah adalah Allah yang Maha Kuasa, Allah juga adalah Allah yang maha tahu.
Pengetahuan Allah sempurna, Allah tahu kapan dunia Dia ciptakan, Allah juga tahu kapan dunia akan berakhir.
Allah tahu kapan kita dilahirkan dan Allah juga tahu kapan kita akan kembali kepada-Nya.
Allah juga tahu, apakah kita tetap taat dan setia, apakah kita tetap berjaga-jaga seperti lima gadis yang bijak, ketika kita kelak kembali kepada Bapa.
Karena kasih-Nya kepada kita, maka Bapa mengutus Putera Tunggal-Nya.
Yesus lahir di bumi dan Dia memberitakan kabar keselamatan hingga Dia mati di kayu salib.
Dan berita Injil itu dikabarkan kepada semua orang.
Apakah semua menerima? Ternyata tidak.
Tetapi bagi kita yang sudah menerima Kristus sebagai Juru Selamat, maka dosa kita diampuni dan kita beroleh keselamatan kekal.
Apakah ada usaha kita, tidak, itu semata oleh anugerah-Nya.
Kita hanya merespon dengan benar, dengan iman.
Hingga akhirnya kita memperoleh Rhema, yaitu keyakinan yang teguh atas janji Firman Tuhan, dalam hal ini adalah janji keselamatan.
Akan tetapi ini barulah permulaan kita menjadi orang benar.
Tuhan menghendaki agar kita terus bertumbuh “from glory to glory” -2 Korintus 3:18, King James Version.
Artinya perilaku kita berubah, sifat-sifat dan kebiasaan kita berubah, dari buruk menjadi semakin baik.
Kita yang sebelumnya hidup dalam daging menjadi hidup di dalam dan dipimpin oleh Roh -Galatia 5:16-26.
Dan jika proses ini terus berlangsung, maka kita akan diubahkan menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Roma 8:29 “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
Menjadi seorang Kristen yang dewasa hingga menjadi serupa dengan Kristus, bukanlah hal yang akan terjadi secara otomatis.
Bahkan sebenarnya jalannya sungguh terjal, karena Iblis tidak akan pernah tinggal diam, dia akan berusaha untuk mencegah kita untuk bertumbuh menjadi dewasa di dalam Kristus.
Filipi 2:12 ”Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,”
Kita tetap harus taat dan setia serta mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar, agar kita semakin diubahkan, from glory to glory, hingga menjadi serupa dengan gambaran Kristus!
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang kunci menuju keserupaan dengan Kristus!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa tujuan Allah menciptakan manusia?
Bagaimanakah Hawa diciptakan?
”Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, …Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia…” (Kejadian 1:26a,27a).
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Hal ini tidak berarti bahwa Allah memiliki tubuh seperti manusia, dan manusia diciptakan seperti Tubuh Allah.
Firman Allah menyatakan bahwa Allah adalah Roh -2 Korintus 3:17.
Tetapi ketika Allah harus turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia, Dia mengambil rupa seorang manusia.
Yohanes 1:14 ”Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, juga untuk menegaskan bahwa manusia adalah berbeda dengan ciptaan Allah sebelumnya.
Berbeda dengan binatang, yang memiliki tubuh dan jiwa, sekali pun dalam bentuk yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan manusia.
Selain memiliki tubuh dan jiwa, manusia juga memiliki roh.
Tentang roh manusia, tidak ada literatur di dunia yang bisa menjelaskan, kecuali Alkitab.
Dalam istilah ilmiah, konsep “roh” tidak didefinisikan dengan baik atau diterima secara universal.
Dari sudut pandang ilmiah, dikutip dari Quora.com, pengertian roh sering kali merujuk pada aspek non-fisik dan immaterial dari kesadaran, kewaspadaan, atau pengalaman subjektif.
Namun, tidak ada konsensus ilmiah tentang sifat roh atau apakah roh dapat dipelajari secara empiris.
Jadi hanya Alkitab saja yang bisa menjelaskan tentang “roh”.
Alkitab mengatakan bahwa roh manusia adalah nafas Tuhan Yang Mahakuasa dan dihembuskan ke dalam manusia pada awal penciptaan Tuhan.
Kejadian 2:7 “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”
Roh manusialah yang memberi kita kesadaran diri dan kualitas-kualitas “seperti Tuhan” yang luar biasa, meskipun terbatas. Dan setelah seseorang dilahirkan baru, kita menjadi bait Allah.
1 Korintus 3:16 ”Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”
Hal ini lah yang akhirnya membuat kita bisa “berkomunikasi” dengan Allah.
Kita bisa merasakan kehadiran-Nya.
Kita juga bisa “mendengar” petunjuk dan arahan-Nya bagi hidup kita.
Saudara, mengajarkan pemahaman tentang “roh” bukanlah hal yang mudah. Bagi yang tertarik, saudara bisa membaca buku “Manusia Rohani 1,2 dan 3”, penulis: Watchman Nee.