BERBAHAGIA ORANG YANG MEMEGANG PERINTAHNYA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 119:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi dengan orang-orang yang hidupnya tidak bercela?
  2. Apa yang terjadi dengan orang-orang yang memegang peringatan-peringatanNya?
  3. Apa yang harus kita kerjakan dengan titah-titah Tuhan yang disampaikan sendiri oleh Tuhan?
  4. Apa jadinya bila kita berpegang pada ketetapanNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Pada masa pemazmur menulis tulisan tentang bahagianya orang yang hidup menurut Taurat Tuhan, tidak banyak pada masa itu orang mengenal siapa itu Tuhan.

Generasi bangsa Israel yang pada awalnya mengenal Taurat dengan baik, namun karena semakin bertambah banyak keturunan mereka dan semakin besar pengaruh bangsa-bangsa di sekitar mereka membuat bangsa ini semakin jauh dari pengenalan akan Taurat Tuhan.

Seperti kita ketahui bahwa satu-satunya bangsa yang Tuhan berikan anugerah untuk mengenal kebenaran dan hukum-hukumNya pada saat itu adalah bangsa Israel.

Sejak keluar dari perbudakan Mesir bangsa Israel diajarkan oleh Tuhan berbagai hukum-hukum yang harus mereka patuhi.

Pada dasarnya Tuhan memberikan hukum-hukumNya agar mereka menyadari bahwa Tuhan yang mereka sembah memiliki kebenaran dan hukum yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain.

Bangsa ini dipisahkan secara khusus untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan.

Standar kehidupan mereka tentu berbeda dengan bangsa atau suku bangsa lain yang mengelilingi mereka.

Pemazmur menjadi saksi bahwa Tuhan memenuhi janjiNya untuk mereka yang mengikuti perintah-perintahNya.

Bila kita baca seluruh pasal kita bisa memahami bahwa pemazmur juga mengalami kondisi yang tidak nyaman karena berhadapan dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dengan segala kejahatannya.

Pemazmur memberi kesaksian bahwa di tengah penderitaan karena lingkungan yang jahat dan cela tidak membuatnya menjauh dari Tuhan atau berlaku mengikuti orang-orang fasik pada masa itu.

Hari ini kita berhadapan dengan kondisi yang mungkin tidak jauh berbeda dengan pemazmur, gaya hidup dunia dengan segala standar moral yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, pilihan-pilihan untuk tidak lagi berpegang pada firman Tuhan karena melihat kenyamanan yang ditawarkan oleh dunia di tempat kerja, di kampus atau di lingkungan kita tinggal.

Tidak sedikit demi karir seseorang memutuskan untuk meninggalkan Tuhan.

Kondisi ekonomi yang berat menghasilkan keputusan untuk tidak memberikan persepuluhan lagi dengan berbagai pertimbangan.

Saudara, pemazmur memberikan kesaksian, kebahagian bukan terletak pada sesuatu yang tidak kekal, tetapi didapat dari ketaatan kita untuk hidup sesuai kebenaran Tuhan, apapun keadaan kita.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Efesus 4-6