Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 17:11.
Bagaimana sikap hati orang-orang Yahudi di Berea dibandingkan dengan orang-orang Yahudi di Tesalonika?
Apakah bukti bahwa orang-orang Yahudi di Berea lebih baik hatinya dibandingkan orang-orang Yahudi di Tesalonika?
Apakah yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di Berea setiap hari?
Tuhan ingin agar kita memahami bahwa pentingnya Firman Tuhan bagi hidup kita.
Dimana Firman Tuhan adalah yang sangat utama untuk pertumbuhan iman kita serta jalan kehidupan kita.
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”(Mazmur 119:105).
”Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (II Timotius 3:16).
”Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.”(Mazmur 119:11).
Sikap yang mengutamakan Firman Tuhan itu dapat kita lihat melalui orang-orang Yahudi yang ada di Berea dimana mereka menerima Firman Tuhan dengan segala kerelaan hati dan selalu menyelidiki Firman Tuhan setiap hari.
Itulah sebabnya Alkitab menuliskan bahwa orang-orang Yahudi di Berea lebih baik hatinya dibandingkan orang-orang Yahudi di Tesalonika, yang mana sebenarnya orang-orang Yahudi di Tesalonika juga luar biasa dimana mereka telah menerima Firman Tuhan dengan sukacita sehingga mereka menjadi teladan bagi orang yang percaya di wilayah Makedonia.
”Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.” (I Tesalonika 1:6-7).
Bagi kita orang percaya dan sebagai umat Tuhan, kita harus mengutamakan Firman Tuhan dimana seluruh aspek hidup kita harus dibangun diatas dasar kebenaran Firman Tuhan.
Hal itu kita nyatakan dengan cara menerima dan menyelidiki setiap Firman Tuhan yang kita baca dan dengar sehingga kita senantiasa merenungkan Firman Tuhan.
Mari kita membangun budaya yang mencintai Firman Tuhan dengan cara merenungkan dan menyelidiki Firman Tuhan setiap hari sehingga setiap hari kita terus mencondongkan hati kita kepada Firman Tuhan.
”Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir.” (Mazmur 119:147-148, 112).
Akhirnya sebagai orang benar kita tumbuh, bertunas dan berbuah lebat serta memiliki kehidupan yang kokoh.
”Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.” (Mazmur 92:12).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara setiap hari selalu menerima dan menyelidiki Firman Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yesaya 55:10.
Hal apakah yang keluar dari mulut Tuhan yang tidak kembali dengan sia-sia?
Apakah bukti dari Firman Tuhan yang keluar dari mulut Tuhan tidak kembali dengan sia-sia?
Bagaimana sikap orang yang percaya terhadap setiap Firman Allah yang Tuhan berikan kepada mereka?
Setiap Firman Tuhan yang keluar dari Allah tidak kembali dengan sia-sia, Dia akan melaksanakan seluruh kehendak Allah yang ada dari setiap Firman Tuhan.
Ketika manusia jatuh dalam dosa karena tidak taat kepada Allah sehingga manusia dibelenggu oleh si jahat, maka Allah berjanji bahwa dari keturunan Adam akan lahir penebus yang akan menghancurkan kuasa si jahat.
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15).
Yesaya menuliskan Allah akan mengutus Anak-Nya untuk menebus manusia dari dosa dan untuk menghancurkan kuasa si jahat yang selama ini membelenggu manusia.
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yesaya 9:6).
Rasul Paulus juga menjelaskan bahwa rahasia berabad-abad dinyatakan oleh Allah kepada orang-orang kudusnya yaitu tentang Yesus dan kedatangan-Nya ke dunia.
”Yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!”(Kolose 1:26-27).
Secara khusus bahwa Allah menyatakan kepada Maria bahwa dia akan melahirkan seorang anak laki-laki oleh kuasa Roh Kudus.
“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.”(Matius 1:23).
Dan apa yang Tuhan firmankan tidak kembali dengan sia-sia tetapi menggenapi kehendak Allah dimana Yesus lahir ke dunia untuk menyelamatkan manusia.
”Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”(Lukas 2:10-11).
Hari ini dunia memperingati hari kelahiran Yesus. Hal ini ada karena Firman Tuhan yang keluar dari mulut Allah melaksanakan kehendak-Nya, sehingga kita percaya bahwa setiap Firman Tuhan bagi kita tidak kembali sia-sia tetapi akan melaksanakan kehendak-Nya bagi kita.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami bahwa setiap Firman yang Tuhan berikan kepada saudara digenapi dalam hidup saudara.
BERBUAH KARENA FIRMAN YANG TINGGAL DALAM HIDUP KITA
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 15:5-8
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yohanes 15:7.
Apakah yang akan kita alami ketika kita hidup di dalam Tuhan dan Firman-Nya?
Akan menjadi seperti apakah kita ketika kita tidak tinggal di dalam Tuhan dan Firman-Nya?
Siapakah yang kita muliakan ketika kita tinggal dalam Firman Tuhan dan berbuah banyak?
Tuhan ingin agar kita hidup selalu menghasilkan buah. Dan untuk berbuah maka harus tinggal di dalam Firman Tuhan.
“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”(Matius 13:23).
Jadi untuk menghasilkan buah kita harus tinggal dalam Firman Tuhan dengan cara membangun kehidupan yang selalu mendengar dan tidak cukup mendengar tetapi mengerti setiap kebenaran yang membuat munculnya iman dalam hidup kita dan iman itulah yang membuat kita berkemenangan: menang atas dosa, menang atas pergumulan dan persoalan bahkan menang atas kuasa setan.
”Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.”(Roma 10:17).
”Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?”(I Yohanes 5:3-5).
”Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”(Matius 17:20).
Ketika kita mengerti Firman Tuhan maka akan muncul iman yang dapat memindahkan gunung artinya dapat menyingkirkan segala hal yang menghalangi kita untuk berbuah secara rohani, mungkin di dalamnya ada rasa tidak berdaya, ketakutan, kekuatiran, kecemasan, perasaan gagal, bimbang, ragu, serta keputusasaan.
Hal itulah yang dialami oleh Abraham ketika ia mendengar dan menerima janji Tuhan bahwa dia akan memiliki keturunan yang akan memenuhi dunia ini, namun dengan usia 100 tahun dia belum memiliki keturunan.
Tetapi terhadap janji Allah, Firman yang Tuhan berikan kepada Abraham, Abraham tidak pernah bimbang ragu tetapi ia tetap percaya sehingga dia memiliki keturunan yang dapat memenuhi bumi ini sesuai dengan janji Allah.
Abraham hidupnya berbuah karena tinggal dan percaya kepada Firman Allah.
”Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.”(Roma 4:20-21).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara berbuah secara rohani karena tinggal dalam Firman Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yohanes 15:3.
Sebagai apakah Yesus dan kita dalam perumpamaan dalam bacaan diatas?
Apakah yang Allah lakukan bagi ranting yang tidak berbuah dan ranting yang berbuah?
Bagaimana caranya agar hidup rohani kita semakin berbuah lebat?
Bapa adalah pengusaha kebun anggur dan Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya.
Sebagai seorang pengusaha tentulah keinginan Tuhan agar anggur yang ditanam berbuah lebat.
Demikianlah keinginan hati Bapa agar kita berbuah lebat secara rohani dan hal itulah yang menjadi tujuan Bapa memilih kita.
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yohanes 15:16).
Ada beberapa hal yang harus kita pahami agar kehidupan rohani kita dapat berbuah lebat, diantaranya:
Kita harus tinggal di dalam Tuhan dan di dalam Firman-Nya, yang dapat kita bangun dengan menjadikan Firman Tuhan sebagai dasar dari seluruh aspek kehidupan kita yaitu pekerjaan, rumah tangga, studi, keuangan, dan lain-lain.
”Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:4,7).
Kita juga dapat tinggal dalam Firman-Nya melalui persekutuan yang dalam dengan Firman-Nya melalui pembacaan, perenungan dan deklarasi Firman Tuhan.”Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”(Mazmur 1:2-3).
Kita harus mengizinkan Allah untuk membersihkan kita dengan Firman-Nya, walaupun kita sudah bersih oleh Firman yang pernah kita terima agar kita berbuah lebat.”Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.” (Yohanes 15:2).
Firman itulah yang membersihkan hidup kita dari segala kotoran yang menghalangi kita untuk berbuah, Firman yang setiap saat kita terima dari Tuhan. ”Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”(Yakobus 1:21).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara tentang bagaimana Firman Tuhan selalu membersihkan saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Ibrani 4:12.
Apakah yang Firman Tuhan dapat berikan kepada setiap orang yang percaya?
Apakah yang dapat Firman Tuhan lakukan bagi kita dalam hal mengambil keputusan dan meresponi setiap peristiwa dalam kehidupan kita?
Seberapa kuatkah Firman Tuhan dalam menyelidiki batin setiap orang percaya?
Allah telah menunjukkan kedaulatan, otoritas dan kuasa Firman-Nya agar kita sepenuhnya bergantung dengan Firman Tuhan yaitu setiap perkataan yang keluar dari mulut Tuhan.
Firman Tuhan itu adalah Allah sendiri.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.”(Yohanes 1:1-5).
”Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” (Yohanes 6:63).
Kita mengalami kehidupan Allah sendiri ketika kita percaya dan menerima Firman Tuhan dan kehidupan Allah itu menjadikan kita sebagai anak Allah.
”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” (Yohanes 1:12-13).
Kehidupan Allah yang kita terima melalui Firman Tuhan dapat memberikan kekuatan dalam kehidupan kita yang merupakan hikmat Allah untuk kita memiliki kemampuan dalam meresponi setiap peristiwa yang kita alami, untuk mengambil keputusan, mana yang baik, yang berkenan dan yang sempurna menurut pandangan Allah bahkan untuk memahami keadaan zaman ini.
Sehingga kita selalu mengalami kekuatan Allah dan senantiasa mengalami kehidupan yang berkemenangan.
”Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.”(Kolose 3:16).
Kita harus membaca dan merenungkan Firman Tuhan agar kita dapat senantiasa menerima Firman Tuhan.
Namun kita juga harus membuang segala dosa dan kejahatan agar kita dapat menikmati Firman Allah yang kuat dan hidup itu.
”Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”(Yakobus 1:21).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat senantiasa mengalami kedaulatan Firman Allah yang kuat dan hidup itu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Nubuat dalam kitab Yesus 61 ditujukan untuk siapa?
Apakah Tuhan Yesus melakukan pekerjaan seperti dalam Yesaya 61?
Apakah saudara juga telah menerima urapan untuk melayani?
“Roh Tuhan ALLAH ada pada-ku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku” (Yesaya 61:1).
Yesaya 61 adalah pesan pengharapan dan pemulihan bagi umat Tuhan.
Pesan ini menyatakan kasih, keadilan, dan kesetiaan Tuhan yang akan memulihkan, memberkati, dan memuliakan umat-Nya.
Pemulihan itu terjadi melalui Mesias, melalui Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus membacakan Yesaya 61 ini saat hari sabat dalam rumah ibadat di Nazareth.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa nubuat itu telah digenapi saat Dia membacakannya. Itu tercatat dalam Lukas 4.
Yesus sedang mendeklarasikan kepada bangsa-Nya, bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Allah bagi orang Israel.
Namun kemudian orang-orang di rumah ibadat itu menolak Tuhan Yesus, bahkan mereka membawa Yesus ke tebing gunung untuk membunuh-Nya, rencana mereka gagal.
Nubuat dalam Yesaya 61, bukan hanya dimaksudkan hanya untuk Tuhan Yesus, tetapi untuk semua orang percaya di seluruh dunia di sepanjang segala masa.
Kita semua juga menerima penggenapan nubuat tersebut saat menjadi ciptaan baru dan menerima Roh kudus dalam hati kita.
Saudara, kehadiran Roh Kudus dalam diri kita juga dimaksudkan supaya kita
1) membawa kabar baik orang-orang sengsara, dan 2) merawat orang-orang yang remuk hati,
3) untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan 4) dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
5) untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita,
6) untuk menghibur semua orang berkabung,
7) untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.
Dari daftar tersebut cek apa saja yang saudara sudah lakukan.
Inilah kesempatan untuk saudara dengan pertolongan Roh Kudus melakukan tugas yang diberikan-Nya.
Kita diurapi untuk melayani, bukan untuk dilayani.
Pastikan saudara sedang melayani Tuhan.
Diskusikan dalam kelompok PA, apakah makna urapan Roh Kudus dalam pelayanan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah hubungan penginjilan dan pemuridan?
Apakah bedanya menjadi murid seseorang dan murid Kristus?
Apakah saudara sudah dimuridkan dan memuridkan?
“dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20).
Tugas murid-murid Kristus adalah untuk memberitakan injil dan memuridkan.
Bukan hanya memberitakan injil saja, harus sampai memuridkan.
Kita tidak dapat memuridkan dengan baik kalau kita tidak menjadi murid. Tuhan Yesus memberikan amanat agung untuk menjadikan bangsa-bangsa murid-Nya, karena Tuhan Yesus juga sudah menjadikan 12 orang itu murid-Nya.
Tuhan Yesus mengajar 12 murid-muridNya selama 3,5 tahun.
Dalam pelayanan-Nya, Yesus juga diurapi.
Oleh karena itu, Dia juga mengutus murid-murid untuk pergi memuridkan bangsa-bangsa dengan memberikan Roh Kudus sebagai penolong.
Tanpa pertolongan Roh Kudus, murid yang dilahirkan hanya sebatas murid kita, tetapi dengan Roh Kudus, kita dapat menjadikan murid Kristus.
Ketika Roh Kudus dicurahkan, murid-murid mengalami terobosan.
Mereka menerima kuasa dari Roh Kudus untuk mengadakan tanda-tanda dan Mujizat.
Roh kudus juga memberikan kemampuan untuk memahami firman Tuhan dan mengajarkannya kepada murid-murid.
Saudara memberitakan injil dan memuridkan mutlak membutuhkan Roh Kudus.
Saat ini Roh Kudus sedang bekerja untuk menyadarkan orang-orang berdosa di seluruh dunia. Itulah bagian Roh Kudus.
Bagian kita adalah membawa kabar baik kepada orang-orang hatinya yang sudah dijamah Roh Kudus, kemudian menjadikan mereka murid Kristus, bukan murid kita.
Saudara, dimuridkan dan memuridkan adalah gaya hidup orang Kristen secara umum. Itulah panggilan unik bagi GKKD.
Misi atau pemberitaan injil harus dilakukan dalam pola Pemuridan.
Mari kita menginjili dan memuridkan.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, hubungan penginjilan dan pemuridan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Tuhan Yesus saat menampakkan diri menyatakan damai sejahtera?
Apakah yang dilakukan Tuhan Yesus saat mengutus murid-murid-Nya?
Dalam kondisi seperti sedang melakukan apa murid-murid diutus Tuhan Yesus?
“Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu”.(Yohanes 20:21).
Kematian Yesus membuat murid-murid guncang. Mereka tidak percaya kepada kebangkitan Yesus dan hidup dalam ketakutan.
Namun Tuhan Yesus dengan belas kasih-Nya menyatakan diri-Nya sudah bangkit, pertama-tama kepada Maria Magdalena, lalu kepada sebagai murid-muridNya.
Tuhan Yesus Menyatakan diri kepada murid-murid-Nya bahwa Dia sudah bangkit.
Dia memperlihatkan bekas luka di tangan dan lambungnya.
Dalam perjumpaan yang luar biasa itulah Tuhan Yesus mengutus murid-muridNya.
Ini mirip saat Tuhan Yesus mau naik ke surga dan saat murid-murid menyembah, Tuhan Yesus memberikan amanat, yang kita kenal dengan amanat agung.
Tuhan Yesus mengutus murid-muridNya dan memberikan Roh Kudus sebagai penolong.
Murid-murid diperlengkapi dengan kuasa yang ada dalam Roh Kudus.
Saudara, kita pun sudah diutus oleh Tuhan Yesus untuk pergi menjadikan semua bangsa menjadi murid-murid-Nya.
Kita diutus untuk mengajarkan segala sesuatu yang Tuhan Yesus telah ajarkan.
Saudara, kita perlu berdoa meminta kepada Roh Kudus supaya dipertemukan dengan orang-orang yang siap dituai, seperti Filipus bertemu sida-sida dari Ethiopia akhirnya bangsa Etiopia mengenal injil.
Seperti Petrus bertemu Kornelius, akhirnya keluarga besarnya diselamatkan.
Kita perlu Roh kudus untuk menuntun kita bertemu dengan jiwa-jiwa yang akan diselamatkan dan memuridkan mereka.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana peranan Roh Kudus dalam pengutusan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah tugas Roh Kudus dalam penyertaannya atas kita?
Mengapa Roh Kudus diam di dalam kita?
Sejauh mana saudara merasakan kehadiran Yesus dalam hidup?
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya”(Yohanes 14:16).
Yohanes 14 dimulai dengan perintah Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya supaya jangan gelisah (ayat 1).
Mengapa murid-murid gelisah? Sebab dalam pasal 13 Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Dia akan pergi kepada Bapa.
Yesus mulai memberitahukan kepada murid-muridNya penderitaan yang harus dialami.
Murid-murid tentunya gelisah.
Mereka akan kehilangan guru dan Tuhan yang selama ini menjadi andalan hidup mereka.
Untuk meneguhkan murid-murid-Nya, Tuhan Yesus menegaskan bawa Dia pergi kepada Bapa untuk menyediakan tempat bagi mereka.
Selain itu, Tuhan Yesus juga menjanjikan Roh Kudus.
Yesus menyatakan bahwa lebih baik Dia pergi kepada Bapa supaya Roh Kudus dicurahkan.
Tuhan Yesus sebagai 100% Allah dan 100% manusia, sehingga tidak dapat menyertai murid-murid sepenuh waktu, Dia dibatasi tubuhnya.
Oleh karena itu, sebagai ganti kehadiran dan penyertaan-Nya, Tuhan Yesus memberikan Roh Kudus.
Roh Kudus tinggal dalam diri orang percaya oleh karena itu dapat menyertai setiap waktu.
Sebagian orang mungkin iri dengan murid-murid Yesus saat Yesus hadir di bumi.
Petrus, Yohanes, Yakobus dan murid-murid lainnya hidup bersama Tuhan Yesus selama pelayanan-Nya di bumi.
Mereka mendengar perkataan Tuhan Yesus, diajar langsung oleh Tuhan Yesus, melihat Tuhan Yesus melakukan mujizat dan banyak perkara besar lainnya.
Namun saat itu kehadiran Tuhan Yesus dibatasi oleh tubuh-Nya.
Sedangkan saat ini, bahkan dimulai dari pencurahan Roh Kudus, kehadiran Tuhan Yesus melalui Roh Kudus tidak terbatas.
Dia diam di dalam kita dan menyertai kita selamanya.
Saudara, penyertaan Tuhan dinyatakan dengan kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita. Mari bangun persekutuan yang intim dengan Roh Kudus.
Kita sekarang telah dipenuhi Roh Kudus, kita memiliki kuasa yang tidak terbatas.
Bahkan Tuhan Yesus menjanjikan bahwa kita juga akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan Yesus pernah lakukan di bumi, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar (bdk Yohanes 14:12).
Bagaimana mungkin kita dapat melakukan lebih besar dari Tuhan Yesus? Saudara, Tuhan Yesus melayani hanya 3,5 tahun.
Minimal dari sisi waktu, kita punya kesempatan lebih banyak untuk menjangkau jiwa-jiwa, menyembuhkan yang sakit, mengusir setan dan pekerjaan lainnya.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana penyertaan Tuhan dinyatakan dalam pelayanan kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah ciri anak Tuhan yang mencintai Tuhan?
Apakah tugas Roh Kudus yang berkaitan dengan Firman Tuhan?
Apakah hubungan Alkitab dengan Roh Kudus?
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”. (Yohanes 14:26).
Dalam Yohanes 14:16, Tuhan Yesus mendeklarasikan diri-Nya sebagai jalan, kebenaran dan hidup.
Yesus satu-satunya yang dapat kita lalui untuk bertemu Bapa di surga.
Tanpa melalui Yesus, orang akan terhilang dari hadirat Bapa.
Yesus adalah kebenaran (truth), hanya Yesus yang dapat menyingkapkan keberadaan Allah.
Yesus adalah kehidupan, hanya Dia yang dapat memberikan kehidupan/menghidupkan orang berdosa.
Saudara, setiap orang yang sudah menerima hidup yang kekal dari Tuhan Yesus, memiliki sifat sebagai manusia ciptaan baru.
Sebagai ciptaan baru, orang Kristen hidupnya tidak lagi hanya didasarkan pada makanan atau segala sesuatu dari bumi.
Orang Kristen harus hidup dengan makan firman Tuhan setiap hari.
Makan firman Tuhan adalah proses mendengar firman Tuhan, percaya kepada firman Tuhan dan melakukan firman Tuhan.
Proses yang lengkap, membaca, mempelajari sampai dengan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kecintaan kita kepada Tuhan adalah akibat dari kita menerima cinta Tuhan kepada kita yang tidak terbatas.
Kita ingin membalas cinta-Nya dengan melakukan perintah-perintahNya.
Orang yang mencintai Tuhan, akan mencintai firman-Nya, suka untuk melakukannya.
Saudara, tidak semua firman Tuhan yang sudah kita dengar dapat diingat.
Tidak semua firman yang kita tahu dapat kita lakukan.
Oleh karenanya, Bapa memberikan Roh Kudus sebagai penolong, yang akan mengajar dan mengingatkan, bahkan memberikan kekuatan untuk melakukan firman Tuhan.
Saudara, firman dan Roh kudus tidak dapat dipisahkan.
Kita tidak mungkin memahami firman tuhan tanpa pertolongan Roh Kudus.
Demikian juga tanpa pertolongan Roh Kudus kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan firman-Nya.
Oleh karena itu, tundukkanlah hati dan pikiran kita kepada firman Tuhan dan dengan pertolongan Roh Kudus kita hidupi kebenaran-Nya.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana cara Roh Kudus mengajarkan firman Tuhan kepada kita?