Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Apa yang Paulus maksudkan dengan harta dalam bejana tanah liat?
Apa yang dimaksud Paulus dengan dia membawa kematian Kristus di dalam tubuhnya?
“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” (2 Korintus 4:7).
“Harta” yang dimaksud Paulus adalah kabar baik atau Injil Keselamatan bagi orang percaya, dan juga tentang Kristus yang ada di dalam kita, yang akan memberikan pengharapan akan kemuliaan bagi kita yang percaya. (Lihat. Kolose 1:27)
Harta itu Allah tempatkan dalam bejana tanah liat, yang adalah kita.
Bejana itu berarti: rapuh, tidak sempurna, dan mudah pecah.
Namun justru di sanalah letak kemuliaannya.
Allah sengaja memilih bejana yang lemah agar kemuliaan kuasa-Nya nyata, bukan untuk membesarkan manusia, tetapi untuk memuliakan Kristus.
Dengan kata lain, kelemahan kita bukan menjadi penghalang bagi Allah, kelemahan kita justru sebagai sarana di mana kuasa kebangkitan Kristus akan bekerja.
Saudara, ketika kita menerima Kristus, kita sebenarnya menerima harta surgawi yang tidak ternilai.
Namun, kehidupan sehari-hari sering membuat kita merasa lemah, rapuh, atau tak layak.
Tetapi Firman ini mengingatkan kita bahwa:
Nilai hidup kita bukan karena wadahnya, tetapi karena isi yang ada di dalamnya, yaitu Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan.
Meski kita lemah, anugerah-Nya dan kuasa kebangkitan Kristus sanggup bekerja melalui kelemahan kita.
Sehingga meskipun tubuh kita lemah, meskipun kita menderita, kuasa kebangkitan Kristus tetap bekerja.
Kita bukan hanya penonton kebangkitan, tetapi peserta di dalamnya.
Kita bukan hanya percaya bahwa Yesus bangkit, tetapi juga bangkit bersama dengan-Nya, untuk hidup dalam kasih, kuasa, dan pengharapan yang kekal.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan makna Kristus ada dalam diri kita dan bagaimana kuasa kebangkitan itu bisa kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Apakah arti bahwa manusia tetap mati walaupun belum melakukan dosa seperti Adam?
Apa peran ketaatan Kristus dibandingkan dengan ketidaktaatan Adam?
Sejak kejatuhan manusia pertama, Adam, seluruh umat manusia masuk ke dalam wilayah dosa dan maut.
Firman Allah menggambarkan bahwa “maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa”.
Dosa bukan sekadar kesalahan moral; dosa adalah kuasa yang merusak hidup manusia, memutuskan hubungan dengan Allah, dan membawa manusia ke dalam keterikatan yang mendalam.
Namun, di tengah kegelapan itu, Allah mengutus “Adam yang terakhir”, yaitu Yesus Kristus, untuk memulihkan apa yang telah rusak.
Dalam diri Kristus, manusia tidak hanya diampuni, tetapi juga dipulihkan untuk hidup dan berkuasa kembali sebagaimana rencana semula Allah bagi manusia.
Ketika Adam jatuh, seluruh umat manusia ikut jatuh di bawah kuasa dosa.
Tetapi ketika Kristus taat sampai mati di kayu salib, Ia membuka jalan bagi semua orang untuk keluar dari kutuk itu dan hidup dalam kuasa anugerah.
Dengan demikian, setiap orang di dunia ini berada di bawah salah satu kondisi ini: ia ada dalam Adam atau berada dalam Kristus.
Siapa yang masih hidup dalam Adam, hidupnya dikuasai dosa dan maut.
Tetapi siapa yang hidup dalam Kristus, ia dibebaskan untuk berkuasa atas dosa dan maut.
Ayat 17 mengatakan bahwa mereka yang menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran akan “hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus”.
Jadi, hidup dalam Kristus bukanlah hidup yang kalah, takut, atau pasif, melainkan hidup yang aktif memerintah dalam wilayah kasih karunia Allah.
Berkuasa bukan berarti kita menjadi sombong atau mendominasi orang lain, tetapi:
Berkuasa atas dosa, bukan lagi diperbudak olehnya.
Berkuasa atas ketakutan, karena Kristus telah menang atas maut.
Berkuasa atas situasi, karena kita hidup dalam iman dan pengharapan.
Kristus tidak hanya menebus, tetapi juga memulihkan otoritas rohani manusia yang hilang di Taman Eden.
Ia mengembalikan mandat untuk “berkuasa” atas ciptaan, bukan dalam kesombongan, tetapi dalam kasih dan ketaatan kepada Allah.
Dengan demikian setiap orang percaya sepatutnya menyadari bahwa kuasa kebangkitan Kristus telah dan sedang bekerja di dalam dirinya.
Karena itu, kita tidak lagi hidup dalam kekalahan, tetapi hidup dalam kemenangan.
Kita tidak lagi diperbudak oleh masa lalu, tetapi dihidupkan untuk memerintah bersama Kristus, di bumi ini dan sampai selama-lamanya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan makna kemenangan itu dalam kehidupan saat ini, dalam hal apa saja kita bisa menang?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Apakah arti sengat maut dan mengapa hukum Taurat disebut sebagai kuasa dosa?
Apakah kita dijanjikan untuk selalu mengalami kemenangan dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata?
Ketika Allah memberikan hukum Taurat kepada umat manusia, maka hukum Taurat itu justru semakin memperlihatkan betapa besar dosa manusia.
Karena hukum tersebut menjadi acuan atas semua perilaku manusia.
Semakin jelas hukum, akan semakin nyata pelanggaran. Yang manusia lakukan.
Sehingga hukum Taurat memperkuat rasa bersalah, tetapi tidak memberi kuasa untuk bebas darinya.
Namun di dalam Kristus, Taurat digenapi, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Matius 5:17).
Yesus menggenapi tuntutan Taurat, karena Dia hidup sempurna sesuai dengan hukum Allah.
Hukum Taurat menuntut hukuman bagi pelanggaran dosa, sebab “upah dosa ialah maut.” -Roma 6:23.
Dan Yesus telah menanggung kutuk hukum itu sebagai pengganti manusia.
Bagi kita yang percaya, maka Yesus akan menjadi Juru Selamat yang menebus dosa dan pelanggaran kita.
Kita yang berdosa dibenarkan oleh karya keselamatan Yesus di kayu salib dan kita dijanjikan untuk berkemenangan oleh iman kita kepada Kristus.
“Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (1 Korintus 15:57).
Kata “kemenangan” di sini berasal dari kata Yunani “nikos” atau “nike”, yang berarti: “Kemenangan total dalam peperangan, kemenangan yang terus menerus”
Jadi kemenangan Yesus bukanlah sekadar kemenangan tipis, melainkan kemenangan final dan tak terbantahkan.
Dan oleh anugerah Tuhan, maka kita yang bersedia untuk taat dan percaya, akan juga menjalani kehidupan yang berkemenangan.
Dengan begitu, kemenangan Kristus akan menjadi bagian kita melalui iman, sehingga kita tidak berjuang untuk menang, tetapi berjuang dari posisi kemenangan.
Roma 8:37 “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
Ada banyak kesulitan dalam kehidupan, ada banyak tekanan dalam kehidupan.
Tetapi Firman Tuhan telah menyatakan bahwa kita “lebih dari orang-orang yang menang”.
Hal ini akan terwujud jika kita percaya, beriman atas perkataan Kristus.
Sehingga kemenangan sejati bukan karena kita kuat, tetapi karena Kristus yang hidup di dalam kita.
Maka, setiap langkah iman kita bukan langkah menuju kemenangan, melainkan langkah dari kemenangan yang telah Kristus menangkan.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan kemenangan seperti apa yang pernah dialami dan kemenangan seperti apa yang diharapkan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Mengapa Paulus mengatakan bahwa dia telah mati oleh hukum Taurat?
Jika kemudian Paulus “hidup”, dia hidup oleh siapa dan untuk apa?
Hukum Taurat ditetapkan oleh Allah bukan untuk menyelamatkan manusia, tetapi untuk menunjukkan standar kekudusan Allah, untuk mengungkap dosa manusia dan untuk menunjukkan kebutuhan manusia akan Juruselamat.
Kemudian terbukti bahwa Hukum Taurat tidak dapat dipenuhi oleh satu orang pun, bahkan oleh karena Hukum Taurat lah, dosa manusia menjadi terlihat nyata “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” (Roma 3:20)dan akibatnya bukan hanya Paulus, tetapi kita semua menjadi mati secara rohani.
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23).
Karena hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan, maka Allah mengutus Yesus ke bumi untuk mati di kayu salib guna menanggung dosa umat manusia.
Sehingga kita tidak lagi diselamatkan karena ketaatan pada hukum, tetapi karena iman kepada Kristus.
Saat ini oleh anugerah Allah, kita bukan hanya memperoleh pengampunan kekal atas dosa dan pelanggaran kita, tetapi Roh Kristus ada di dalam orang percaya -Galatia 2:20; Roma 8:9.
Kita yang telah dilahirkan kembali, kita memiliki benih ilahi di dalam kita -1 Yohanes 3:9.
Benih ilahi itu seperti DNA ilahi Kristus yang ada di dalam kita sehingga ketika kita bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan maka natur atau sifat-sifat Kristus yang ada di dalam benih atau DNA Kristus yang ada di dalam kita itu akan mengubah sifat-sifat kita menjadi semakin serupa Kristus.
Ya, sama seperti DNA ayah dan ibu kita akan mewariskan sifat-sifat ayah dan ibu kita, maka DNA Kristus juga akan mewariskan sifat-sifat Kristus untuk semakin berkembang, bertumbuh, berbuah di dalam hidup kita.
Kelahiran baru kita di dalam Kristus juga merupakan titik awal kita hidup dengan kehidupan yang baru, dengan tujuan yang baru, dengan sistem nilai yang baru, yang mengacu pada nilai-nilai moral, nilai kebenaran, nilai ilahi yang ada dalam Firman Tuhan.
Artinya. kehidupan sejati dimulai ketika Kristus mengambil alih pusat hidup kita.
Kita bukan lagi aktor utama, tetapi kita adalah wadah di mana kasih, kuasa, dan kebenaran Kristus mengalir keluar.
Sehingga kita akan melihat “dunia” sebagaimana Kristus melihatnya.
Dunia menawarkan jalan pintas untuk menuju kesuksesan, tetapi Kristus justru menghendaki kita untuk bersandar dan bergantung kepada Dia untuk mencapai keberhasilan dalam hidup.
Nilai kesuksesan pun harus kita uji, seperti apakah sukses yang harus kita raih? Kekayaan, ketenaran, kedudukan?
Bukan berarti itu semua tidak boleh dimiliki, tetapi yang pasti hal-hal seperti itu tidak boleh menjadi tujuan utama kita.
Firman Tuhan mengatakan bahwa dimana hartamu berada disitu hati kita berada -Matius 6:21.
Yesus tidak menolak harta, tetapi menolak hati yang diperbudak oleh harta. Karena hati yang melekat pada dunia tidak mungkin sekaligus melekat pada Allah.
Hanya jika kita menaruh “harta kita di surga,” maka hati kita akan terarah kepada Kristus!
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apa yang patut kita lakukan dalam kehidupan nyata sehari-hari, oleh karena Kristus yang ada dalam kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Jalan yang bagaimana yang Kristus mau bawa untuk kita lalui?
Dengan perantaraan siapa Allah menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia?
Bagaimana Paulus menetapkan dirinya dalam berbicara?
Apakah Saudara penggemar kopi atau kuliner?
Biasanya para penggemar kopi dan kuliner sangat memperhatikan aroma sebelum mereka meminum dan memakannya.
Mungkin kita tidak terlalu menyadari betapa pentingnya peran aroma terhadap keinginan kita untuk minum, makan, menikmati suatu tempat, dan berelasi.
Namun, bayangkan jika Saudara hendak makan, lalu tiba-tiba tercium bau sampah dari mobil sampah yang lewat.
Bayangkan juga ketika Saudara sedang jalan-jalan dan mencium aroma sedap kopi dan makanan yang tidak tahu dari mana asalnya.
Saudara juga bisa membayangkan ketika melangkah ke suatu ruangan, lalu tercium bau badan dan bau keringat yang begitu pekat.
Kira-kira apa yang akan Saudara lakukan?
Paulus secara spesifik menghubungkan pengenalan akan Kristus dengan aroma.
Ya, aroma. Karena seringkali sebelum kita bisa menikmati sesuatu yang sesungguhnya, kita pertama-tama akan menilainya dari aroma yang kita cium.
Kalau aromanya menarik dan wangi, kita mungkin akan lanjut dan ingin tahu lebih banyak, sebaliknya ketika aromanya tidak enak bahkan bau, kita tidak akan ingin tahu lebih banyak atau lebih parah lagi ingin cepat-cepat pergi.
Bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita membawa aroma yang sedap tentang Allah melalui pengenalan kita akan Kristus?
Bagaimana kita menjadi aroma yang menghidupkan bagi mereka yang hatinya sedang haus dan lapar untuk mencari kebenaran?
Ketika kita hidup dalam jalan kemenanganNya setiap hari, itulah saat dimana kita sedang menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia.
Hidup dalam jalan kemenanganNya bukan berarti hidup tanpa masalah dan beban.
Justru di tengah banyaknya tantangan dan masalah yang ada, kita membuktikan kesetiaan Tuhan dengan menunjukkan karakter Kristus: tetap bersyukur daripada mengeluh, mengasihi daripada membenci, mengampuni daripada kepahitan, bekerja keras daripada mager, berdoa daripada ngomongin orang, dan masih banyak lagi karakter Kristus lainnya.
Orang yang memancarkan kasih dan karakter Kristus dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi seperti aroma sedap yang menarik banyak orang untuk ingin tahu, darimana aroma ini berasal? Siapa koki yang membuatnya?
Tetapi, siapa yang mau tertarik untuk mengenal Kristus, jika melihat pengikutNya pun hidup dalam dosa dan penuh kekalahan?
Mari Saudara, kita terus melekat dan mengenal Kristus. Izinkan kasih dan kuasaNya mengubah kita menjadi bau yang harum bagi kemuliaanNya.
Renungkanlah aroma apa yang saat ini sedang Saudara keluarkan dalam hidup Saudara? Apakah aroma kehidupan yang membawa orang untuk mengenal Kristus? Diskusikanlah dengan kelompok PA Saudara, bagaimana praktek yang bisa dilakukan agar Saudara bisa mengeluarkan aroma pengenalan Kristus yang harum.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.
Bagaimanakah keadaan kita ketika kita dipanggil?
Apa yang Allah lakukan bagi orang-orang yang tidak dianggap secara dunia?
Bagaimana kita bisa bermegah?
Kalau kita perhatikan iklan-iklan, apapun iklannya, baik itu produk maupun jasa, apa yang sebenarnya ditawarkan?
Iklan produk kecantikan menawarkan perubahan dari kulit yang kusam menjadi segar
Iklan jasa sekolah dan kampus menawarkan perubahan dari anak yang biasa-biasa menjadi pintar dan mampu bersaing.
Iklan bisnis menawarkan perubahan ekonomi bagi pengikutnya.
Ya, PERUBAHAN. Itulah yang dicari oleh kita semua.
Demi perubahan, orang rela mengeluarkan uang, waktu, dan tenaga.
Sebagai pengikut Kristus, kita bisa berkata-kata banyak, mengutip ayat demi ayat, pergi melakukan aktivitas rohani, tetapi tidak ada yang berbicara lebih kuat daripada perubahan hidup yang bisa dilihat dan dirasakan oleh orang-orang sekitar kita.
Mengapa kita berhenti memakai suatu produk atau berpindah ke jasa lain? Karena kita tidak melihat perubahan dan dampak yang signifikan untuk terus diikuti.
Mengapa ada orang-orang yang walaupun tahu tentang Kekristenan tapi tidak mau berkomitmen menerima dan mengikutiNya?
Karena mereka tidak melihat perubahan dan dampak yang signifikan dari para pengikut Kristus di sekitar mereka.
Yesus berkata bahwa apa yang bodoh bagi dunia dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih allah, bahkan apa yang tidak berarti dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.
Transformasi hidup dalam Yesus tidak selalu langsung terjadi dan terkadang di awalnya terlihat tidak menarik, namun pada akhirnya selalu menyatakan kebesaranNya.
Ada anak Tuhan yang memutuskan untuk jujur dalam studi dan pekerjaannya.
Hal ini akan dipandang bodoh oleh dunia, tapi ketika mereka tetap dalam kejujuranNya sambil membangun diri untuk menjadi yang terbaik di bidangnya, Tuhan akan mengurapi dan mengangkat mereka.
Ada anak Tuhan yang tadinya sangat keras hati dan suka berantem, mengalami transformasi hidup untuk mau mengampuni bahkan mengasihi orang-orang yang berseteru.
Hal ini dianggap sebagai kelemahan bagi mereka yang tidak mengerti, tapi seringkali pertobatan dan pemulihan justru terjadi.
Lalu bagaimana kalau ada orang yang bertanya kepada Saudara ,”Perubahan apa yang bisa dialami kalau saya percaya Yesus dan mengikutiNya?
Apakah Kamu mengalami perubahan?”
Kira-kira Saudara akan menjawab apa?
Renungkanlah perubahan hidup apa yang Saudara sudah alami dalam Tuhan dan bersaksilah untuk menyatakan kebesaranNya. Jika Saudara belum mengalami perubahan, mari berdoalah dan cari Tuhan sampai Saudara mengalami perubahan.