Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah tanda-tanda akhir zaman?
Apakah tanda-tanda akhir zaman sudah kelihatan saat ini?
Apakah yang harus dilakukan anak-anak Tuhan melihat ciri-ciri akhir zaman?
“Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.” (Markus 13:7).
Berita atau kabar tentang akhir zaman ditanggapi berbeda-beda.
Pertama, apatis, dan tidak peduli.
Kedua, ditanggapi dengan ketakutan.
Ketiga, ditanggapi dengan damai sejahtera.
Tanggapan pertama dan kedua, tentu saja bukanlah tanggapan orang-orang percaya.
Tuhan Yesus sengaja memberitahukan tanda-tanda keadaan menjelang akhir zaman kepada murid-murid untuk membuat hati mereka tidak gelisah (damai sejahtera).
Saudara, Tuhan Yesus meminta dengan sungguh-sungguh supaya murid-murid tidak gelisah terkait keadaan menjelang akhir zaman.
Kalimat janganlah kamu gelisah, secara gramatikal adalah perintah untuk terus menerus tidak mengalami gelisah, bingung, galau atau stres.
Alasan untuk tidak gelisah adalah karena Tuhan sudah memberitahukan terlebih dahulu keadaan yang akan terjadi dan akhir dari semuanya adalah kedatangan Tuhan Yesus.
Orang-orang yang menantikan kedatangan Tuhan Yesus akan memandang peristiwa yang mendahuluinya sebagai bagian dari kedaulatan Allah.
Analogi sederhana ini mungkin dapat membantu.
Karena pekerjaan atau pelayanan, kita tidak dapat menonton siaran langsung pertandingan tim Sepakbola Indonesia melawan tim Vietnam.
Dalam pertandingan itu tim Indonesia menang dengan 2 gol, kemudian besoknya kita menonton rekaman pertandingan tersebut.
Tentu saja kita tidak gelisah apakah tim Indonesia akan menang atau kalah, karena kita sudah tahu pemenangnya.
Berbeda apabila menonton langsung, hati kita gelisah kalau-kalau Indonesia kalah.
Kita sudah tahu Tuhan Yesus pasti datang dan kita sudah diberitahukan tanda-tanda yang menyertainya, jadi tidak perlu gelisah.
Saudara, kita hidup di dunia yang semakin merosot.
Kita menantikan langit baru dan bumi yang baru.
Oleh karena itu, janganlah mencintai dunia ini, tetapi persiapkanlah dirimu untuk langit baru dan bumi yang baru.
“Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:17).
Renungkanlah, apakah saudara mengenali tanda-tanda akhir zaman, dan bagaimanakah sikap saudara seharusnya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah perbedaan damai sejahtera dari Allah dan dunia ini?
Bagaimana cara mendapatkan damai sejahtera?
Apakah saudara dapat terus menerus mengalami damai sejahtera?
“Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian! Amin.” (Roma 15:33).
Peperangan selalu mendatangkan ketakutan, kesedihan, kehancuran dan kematian.
Perhatikanlah negara-negara yang sedang berperang, banyak rakyat yang menderita karena kehilangan keluarga dan harta kekayaan.
Banyak pula yang meninggalkan negaranya dan menjadi pengungsi di negara lain. Peperangan biasanya di awali oleh permusuhan.
Tahukah saudara, bahwa manusia berdosa adalah musuh Allah?
“Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,” (Kolose 1:21).
Dapat dibayangkan betapa mengerikannya hidup sebagai musuh Allah!
Apakah yang dapat dilakukan manusia menghadapi hukuman Allah?
Apakah manusia dapat melarikan diri dari Hukuman Allah?
Syukur kepada Allah, kita sudah diperdamaikan dengan Allah melalui korban Tubuh Yesus di kayu salib.
“sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.” (Kolose 1:22).
Sekarang kita tidak hidup dalam ketakutan, tetapi hidup dalam damai sejahtera Allah.
Sekarang kita memiliki damai sejahtera.
Saudara, damai sejahtera yang sejati bersumber dari Allah.
Dunia terus mencoba menciptakan pengganti damai sejahtera Allah.
Dunia menawarkan damai sejahtera semu.
Jangan kejar damai sejahtera semu yang mudah tergoncangkan, karena saudara sudah memiliki sumber damai sejahtera yaitu Tuhan Yesus.
Dia yang sudah memberikan damai itu kepada kita, dan damai terus mengalir di dalam kita melalui kehadiran Roh Kudus.
Jangan gantikan damai sejahtera dari Allah dengan damai sejahtera dari dunia ini.
Kalau saudara sudah memiliki Tuhan Yesus, saudara memiliki damai sejahtera, bahkan sumber damai sejahtera itu ada dalam hati kita, amin.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya terus menerus mengalami damai sejahtera.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah arti damai sejahtera?
Bagaimana caranya mengalami damai sejahtera?
Apakah perbedaan damai sejahtera dari Tuhan dan dari dunia?
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”. (Yohanes 14:27).
Ada dua jenis damai sejahtera.
Pertama, damai sejahtera Tuhan Yesus yang adalah damai sejahtera sejati, kedua damai sejahtera dari dunia ini.
Kedua jenis damai sejahtera tersebut sama-sama diberikan, yang berbeda adalah siapa yang memberikannya.
Damai sejahtera dari dunia diberikan dunia, sedangkan damai sejahtera sejati datang dari Allah.
Tuhan memberikan, dunia juga memberikan.
Kata memberi secara gramatikal berarti tindakan yang dilakukan sekarang, terus menerus dan mengindikasikan kepastian terjadi.
Dunia setiap hari terus menerus menawarkan damai sejahtera, melalui kekayaan, ilmu pengetahuan, jabatan, ketenaran dan lainnya, namun damai sejahtera yang diberikan adalah damai sejahtera palsu, yang akan lenyap, hilang atau berkurang.
Damai sejahtera dari Allah tidak ditentukan oleh apapun yang ada di dunia.
Damai sejahtera dari Allah tidak akan hilang atau berkurang saat kita kehilangan kekayaan, saat kita tidak memiliki uang, atau saat kita mengalami penderitaan.
Damai sejatera dari Allah tidak akan tergoncangkan apapun di dunia ini.
Damai sejahtara (dalam Bahasa Yunani Eirene) memiliki beragam arti, di antaranya adalah; kerukunan, tidak ada perang lagi, keamanan, keselamatan, kemakmuran, kebahagiaan.
Damai sejahtera yang utama adalah saat kita diperdamaikan dengan Allah, setelah itu kita mengalami keselamatan, keamanan dan kebahagiaan.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana caranya Tuhan memberi damai sejahtera
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang akan dialami orang yang berlindung pada Tuhan?
Apakah bentuk perlindungan Tuhan?
Apakah yang dimaksud dengan sukacita?
“Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu.” (Mazmur 5:12).
Daud menuliskan Mazmur-nya tentu karena Ilham dari Allah dan pengalamannya.
Salah satu akibat dari berlindung kepada Tuhan adalah sukacita.
Selain itu mereka akan menyatakan sukacitanya dengan bersorak-sorai.
Jadi sukacita itu bukan hanya ada di dalam hati/perasaan, tetapi juga dapat terlihat atau dirasakan orang lain.
Sukacita dapat dimanifestasikan.
Saudara, sukacita dalam alkitab Bahasa Yunani xaírō (dari akar kata xar-, “bersikap baik, condong ke arah” dan serumpun dengan xáris, “rahmat”) – untuk bergembira dalam kasih karunia Allah (“bersukacita”) – secara harfiah, mengalami kasih karunia Allah (nikmat) , sadar (senang) atas karunia-Nya.
Jadi sukacita secara arti kamus adalah mengenal dan mengalami kasih karunia Allah.
Orang yang mengenal dan mengalami kasih karunia Allah akan selalu berlindung kepada Allah, dan mengandalkan Allah dalam hidupnya.
Jadi semakin jelas, bahwa sukacita tidak terkait dengan apa yang ada di dunia ini (kekayaan, posisi, ketenaran, jabatan, kesehatan) tetapi terletak di dalam Yesus Kristus.
Apabila Tuhan menjadi perlindungan kita dan Tuhan menaungi kita, maka tidak ada apapun di dunia ini yang dapat mengguncangkan kita.
Tidak ada satu kuasa apapun yang dapat mengalahkan kita.
Apabila kita ada dalam naungan-Nya, maka kita akan menikmati sukacita senantiasa.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana mengalami sukacita yang berasal dari Tuhan Yesus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud dengan sukacita?
Apakah yand dimaksud dengan damai sejahtera?
Apakah saudara sudah mengalami sukacita dan damai sejahtera?
“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” Roma 15:13.
Saudara, sukacita dan damai sejahtera yang dimaksudkan ayat di atas adalah sukacita dan damai sejahtera yang berasal dari Allah dan sangat berbeda dengan yang berasal dari dunia.
Seperti dicatat dalam Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”.
Dunia juga terus menawarkan sukacita dan damai sejahtera.
Sukacita dan damai sejahtera dari dunia ini sumbernya bisa dari kekayaan, jabatan, gelar, hiburan dan lainnya.
Kata “memenuhi”secara gramatika Bahasa Yunani memiliki pengertian bahwa Allah telah memenuhi dan sebagai akibatnya terus aktif membuat penuh atau berlimpah.
Jadi, Allah-lah yang menghendaki kita berlimpah sukacita dan damai sejahtera, dan Allah telah melakukannya dan ingin kita mengalami terus menerus.
Sukacita dan damai sejahtera yang berasal dari Allah sudah ada di dalam kita, dan terus dialirkan secara aktif melalui Roh Kudus.
Oleh karena itu, sukacita dan damai sejahtera adalah bagian dari buah Roh, Galatia 5:22-23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu”.
Sepanjang kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus, maka sukacita dan damai sejahtera akan terus berlimpah.
Oleh karena itu, kita perlu menyadari perbedaan sukacita dan damai sejahtera dari Allah dan yang berasal dari dunia ini.
Yang berasal dari dunia akan mudah diguncangkan, sedang yang berasal dari Allah tidak akan terguncangkan.
Lihatlah jemaat Tesalonika, sekalipun mereka ada dalam penganiayaan, sukacita mereka tetap melimpah.
“Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.”(2 Korintus 8:2).
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya tetap bersukacita dalam penderitaan.