Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 4:33.
Cara hidup yang bagaimanakah yang dihidupi oleh gereja mula-mula sehingga mereka mengalami kasih karunia yang melimpah-limpah?
Apakah yang dimaksud dengan hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah?
Apakah akibat dari hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah?
Dalam Roma 5:15 Firman Tuhan berkata bahwa: ”Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.”
Kasih karunia merupakan anugerah bagi kita karena apa yang telah Yesus perbuat bagi kita sehingga kita mengalami kebenaran atau dibenarkan hanya karena percaya kepada apa yang telah Tuhan Yesus kerjakan bagi kita.
Hal yang Yesus kerjakan itu bukan hasil upaya kita tetapi berdasarkan kemurahan serta belas kasihan Tuhan.
Kelimpahan kasih karunia tersebut dialami oleh jemaat mula-mula dimana ketika mereka percaya kepada karya Yesus di kayu salib, sehingga mereka mengalami pekerjaan dan anugerah Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari dan mereka juga menyediakan diri untuk terus mengalami kelimpahan kasih karunia dengan cara hidup dalam sehati, sejiwa, tidak egois dengan tidak menganggap sesuatu kepunyaan mereka melainkan milik bersama dan mereka selalu menjual harta mereka serta meletakkan dibawah kaki rasul-rasul untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang memerlukan.
Mereka menyediakan diri sepenuhnya untuk bekerjanya kuasa kasih karunia yaitu pekerjaan Tuhan Yesus.
Akibatnya mereka mengalami kehidupan yang tidak kekurangan serta mengalami kuasa kehadiran Tuhan dimana kuasa kebangkitan Yesus dinyatakan melalui rasul-rasul.
Sebagai gereja akhir zaman, Tuhan juga ingin agar kita senantiasa hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah dengan menyadari akan pekerjaan belas kasihan serta kemurahan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari serta fokus kepada Yesus dan apa yang telah dikerjakan-Nya bagi kita, maka kita pun akan mengalami kehidupan seperti gereja mula-mula bahkan lebih besar dari gereja mula-mula.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana membangun kehidupan sehingga selalu hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa perkataan Yesus penuh Kuasa?
Apakah yang Yesus lakukan kepada orang yang kerasukan setan?
Apakah respon orang banyak melihat dan mendengar perkataan Yesus?
Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung.
Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
“Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”Kisah Para Rasul 3:6.
Ini adalah Mukjizat pertama yang dilakukan oleh Petrus setelah peristiwa Pentakosta.
Saat itu Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang pengemis yang lumpuh di depan gerbang bait Allah.
Pengemis lumpuh meminta-minta di halaman bait Allah adalah pemandangan yang ironis.
Bait Allah yang oleh orang Israel pada masa itu dipercayai sebagai tempat kehadiran Allah sepertinya tidak berdaya dengan sakit penyakit dan kemiskinan.
Bertahun-tahun pengemis ini hadir di gerbang bait Allah, tidak ada Mukjizat.
Tidak ada jawaban atas masalah sakit dan kemiskinan.
Mungkin fenomena ini menggambarkan kondisi orang Kristen di dunia saat ini.
Orang Kristen yang adalah bait Allah tidak berdaya saat bertemu dengan orang-orang lumpuh dan orang-orang miskin.
Orang-orang Kristen sekarang seharusnya seperti Petrus dan Yohanes.
Mereka menyadari bahwa ada kuasa Allah yang menyertai mereka.
Kesadaran akan kuasa itu menyebabkan Petrus dan Yohanes berani melangkah dengan iman dan melakukan Mukjizat.
Mereka tahu kebutuhan utama orang lumpuh itu bukanlah uang, tetapi Mukjizat dan keselamatan.
Itulah yang mereka berikan.
Saudara, sadarilah bahwa ada kuasa Roh Kudus yang tidak terbatas mengalir dalam hidup kita.
Kemudian bagikanlah kuasa itu kepada mereka yang sangat membutuhkan.
Berdoalah supaya tahun dimana saudara harus membagikan Injil dan kuasa kesembuhan yang ada dalam diri saudara.
Renungkanlah, apakah saudara menyadari ada Kuasa Roh Kudus tidak terbatas dalam hidupmu
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang melakukan tanda-tanda dan Mukkjizat?
Apakah tujuan dari tanda-tanda dan Mukjizat?
Orang-orang sakit yang dibawa kepada rasul-rasul apakah ada yang tidak sembuh?
“Bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.”Kisah Para Rasul 5:15-16.
Rasul-rasul memberitakan Injil dengan didukung tanda-tanda dan Mujizat, sehingga kota-kota diguncangkan.
Orang-orang sakit dan dikuasai roh jahat semuanya disembuhkan.
Tidak ada yang tidak sembuh.
Saudara, ada 3 yang diperlukan dalam pemberitaan Injil: perkataan, perbuatan dan Mukjizat.
Perkataan, berisi Injil/ kabar baik yang harus disampaikan kepada mereka yang belum percaya.
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan.
Perbuatan, kita juga harus memiliki kesaksian yang baik dan disaksikan orang-orang dunia.
Cara hidup kita sebagai pribadi dan sebagai jemaat harus mencerminkan Injil.
Ketiga, dalam pemberitaan Injil juga diperlukan tanda-tanda dan Mukjizat untuk meneguhkan pemberitaan Injil.
Saudara, Roh Kudus yang bekerja dalam diri para Rasul juga bekerja dalam diri setiap orang percaya.
Kuasa yang bekerja dalam pemberitaan Injil para Rasul juga akan bekerja saat kita mau memberitakan Injil.
Mulailah berdoa meminta tuntunan Tuhan supaya dapat melihat tuaian yang sudah menguning, kemudian lakukanlah pemberitaan Injil.
Tuhan pasti meneguhkan pemberitaan Injil dengan tanda-tanda dan Mukjizat.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya merencanakan pemberitaan injil yang baik.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang terjadi saat kemah suci selesai dibangun?
Apakah yang dialami Musa saat itu?
Apakah yang dilakukan bangsa Israel Ketika Awan kemuliaan Tuhan naik?
“Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah”Keluaran 40:38.
Sebagian dari kita mungkin menginginkan mengalami peristiwa yang dialami bangsa Israel saat itu.
Mereka melihat awan Tuhan di atas kemah pertemuan pada siang hari dan api pada malam hari.
Tentu saja itu peristiwa yang sangat luar biasa.
Pemandangan yang luar biasa itu tentu saja disaksikan juga oleh bangsa-bangsa lain, dan pastinya mereka gemetar menyaksikan penyertaan Allah Israel yang luar biasa itu.
Banyak orang Kristen yang juga merasa ingin mengalami peristiwa dalam kitab Keluaran tersebut.
Perjalanan orang Israel menuju tanah perjanjian dipimpin oleh awan Tuhan.
Apabila awan itu naik, maka segera segenap bangsa Israel bergerak mengikuti awan itu.
Saat awan itu turun ke atas kemah pertemuan, maka bangsa Israel akan berhenti dan membangun perkemahan sampai awan itu naik lagi menuntun mereka.
Saudara, awan yang menggambarkan penyertaan Tuhan (hadirat Tuhan) sebenarnya hadir juga dalam kehidupan orang percaya perjanjian Baru.
Seperti tertulis dalam 1 Korintus 6:1“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri“.
Dalam era perjanjian baru, kemah suci tempat hadirnya Allah adalah tubuh orang-orang percaya.
Saudara, seperti bangsa Israel berjalan menuju tanah perjanjian dengan dituntun awan Tuhan, kita pun harus berjalan dalam pimpinan Tuhan.
Setiap tindakan kita, sepatutnya dilakukan berdasarkan tuntunan Roh Kudus yang diam dalam kita.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana Cara Tuhan Yesus memimpin perjalanan hidup kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dilihat dan dirasakan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes?
Apakah yang dilakukan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes saat melihat terang dan suara Tuhan?
Apakah yang dikatakan Tuhan pada Petrus, Yakobus dan Yohanes?
Tiga orang murid, Petrus, Yakobus dan Yohanes dibawa Tuhan Yesus naik ke gunung yang tinggi.
Di Gunung itu, mereka melihat peristiwa yang luar biasa, Yesus mengalami transfigurasi (perubahan), wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Selain Yesus mengalami perubahan wujud, mereka juga melihat Musa dan Elia.
Ketiganya bercakap-cakap.
Pemandangan yang luar biasa itu membuat murid-murid sangat senang, mereka pasti merasakan indahnya hadirat Tuhan bahkan murid-murid itu ingin membuatkan kemah untuk Tuhan Yesus, Musa dan Elia.
Saudara, saat Tuhan Yesus mengalami perubahan, Allah berbicara tentang Tuhan Yesus : “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”
Perkataan Allah saat itu mirip dengan perkataan saat Tuhan Yesus selesai dibaptis.
Namun kali ini ada penekanan tambahan “dengarkanlah Dia” Ketika murid-murid mendengar suara Allah dan merasakan hadirat Allah yang luar biasa, mereka tersungkur dan sangat ketakutan.
Saudara, Tuhan Yesus hadir dalam hidup kita masing-masing.
Kita hidup dalam perjanjian baru, dimana hadirat Allah hadir dalam hidup kita.
Bukankah kita disebut bait Allah, tempat kehadiran Roh kudus?
Saudara, milikilah sikap seperti murid-murid, yang tersungkur saat mendengar dan merasakan kehadiran Allah.
Setiap hari hati kita harus “tersungkur” merendahkan diri di hadapan Allah.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana sikap kita di hadapan hadirat Allah